THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 18 Januari 2012

[FanFiction] Heart For 2 Part 5


Heart For 2 (Twins)” [Part 5 of ?]

Author: Berty Khairun Nafisah >> ELF_TEUK96 >> teukseob@yahoo.com

Main Cast:
-         Jo Kwangmin (Boyfriend)
-         Jo Youngmin (Boyfriend)
-         Kim Hyun Ah (OC)

Support Cast:
-         Jo Jeongmin (Boyfriend)
-         Lee Hyunhee (OC = Author’s Friend)
-         Lee Hyunseong (Boyfriend)
-         Kim Hyeri (OC = Author’s Friend)
-         Kim Donghyun (Boyfriend)
-         Kim Heerissica (OC = Author’s Friend)
-         No Minwoo (Boyfriend)
-         Kim Hyoo Eun (OC = Author’s Friend)
-         Han Jiyoo (OC = Author’s Friend)

Other Cast:
*hayoo siapa?* cari sendiri deh ya ^^v

Length:
Part 5 of ? (3.832 Words)

Genre:
*temukan sendiri ;)*

Rating:
PG-15 – NC 17 *I think hehe XD*

p.s: sorry kalau terlalu panjang :( aduh ini part NC lagi .o. oiya cerita akan dipersingkat. Jadi kalo alur makin cepet dan gaje. Maklum dan maaf kan saja. udah ah langsung baca aja ya.

Happy Reading!!! Ppyong~ *o^

-Keesokan harinya-

Hyun Ah POV
Seperti kemarin. Aku berangkat menggunakan bus sekolah bersama Hyunie. Tapi pagi ini sepertinya aku sudah membuat seorang namja kecewa pada ku. ‘huhf jinjjayo..’ gerutu ku.

Yang berhasil membuat Hyunie menengok heran pada ku. ‘waeyo Hyun Ah-ya?’ ucapnya lembut. Aku pun menoleh kearahnya ‘ah aniya..’ ucapku sambil menggeleng kecil.

Dan sekarang kami sudah tiba di sekolah. Baru masuk halaman aku sudah melihatnya, ani ani mobilnya maksud ku. Mobil Ferary Sport Red itu sudah terparkir rapi di tempatnya biasa.

Terdiam sejenak mengingat kejadian tadi pagi.

Flashback~

차차 깨닫겠죠
이렇게 갔는지
별별 생각 땜에
마음만
마음만

(Rapp) 그저 하루가 지났을
하나 달라진게 없는데 너는
마디 말도 없이 슬쩍 사라져버려
내가 그리
미더웠니

그렇게도 힘이 들었나요
견뎌내자 약속 했었는데
지킬게요
돌아와요
그대 자리로

oh 반드시
나의 마음 속에서
그대에게 말하면
그댄 들을 수가 있나요
시간이 흐른 뒤에
세상의 끝에서
그대와 마주 보며
감고 싶어요

Aku yang sedang asyik bernyanyi pagi ini, sambil berjalan menuju halte bus. Tiba-tiba aku berhenti bernyanyi, karena ada yang mengklaksoni ku dari belakang. ‘tiiin..’ bunyi klakson itu cukup nyaring. Damn! Sangat berisik sekali. Ku sungginggkan setengan senyum ku.

‘berisik banget sih!’ teriakku sambil membalikkan badan ku dengan sempurna. Bug! Saat mobil itu berhenti dan menabrak pelan lutut ku. Sebenarnya tidak sakit mungkin lutut putih ku hanya memerah sedikit. Bunyi itu karena telapak tangan ku memukul bagian depan mobil itu. Untuk menahannya supaya tidak terlalu parah saat menabrak lutut ku.

Tapi aku benar-benar terkejut. ‘kau.’ Ucapku sambil nunjuk dan memandang sinis sang supir (?). Apa-apaan ini, dia ini benar-benar. Terpampang jelas mobil di hadapan ku ini. Ferary Sport Red.

‘Ya! Youngmin-ssi. Kau ini kenapa hah?’  bentakku padanya. Dengan PDnya dia keluar dengan muka innocent-nya sambil tersenyum. Dan dia berhenti tepat di hadapan ku. ‘Mau ke sekolahkan? Bareng aku aja yuk.’ Ucapnya dengan senyum yang tergambar di wajah innocent-nya.

‘mwo? Lagian kenapa juga aku mesti bareng kamu?’ Tanya ku padanya sambil menyilangkan kedua tangan ku di dada. ‘gak apa-apakan? Sekali-sekali. Sering-sering juga bisa. Hehe..’ ucapnya sambil nyengir. Membuatku tambah geli dengan tingkahnya itu.

‘kaja..’ ajaknya sambil menarik tangan ku. Kali ini aku merasakan genggamannya di pergelangan tangan ku begitu lembut. Sudah didepan pintu mobil sebelah kanan dan di bukanya pintu mobil. ‘ah shireoyo.’ Sambil ku hempaskan tangannya, agar melepaskan tangan ku.

‘ya wae?’ ucapnya bingung sambil sedikit mengerutkan alisnya. ‘ah pokoknya aku gak mau.’ Ucapku sedikit frustasi. ‘ish..’ decak Youngmin kesal, sambil mengacak kedua pinggangnya.

Tiba-tiba Kwangmin lewat. Aha! Aku punya ide, agar terlepas dari ajakan Youngmin. ‘oh? Kwangmin-ssi!’ ku panggil dia dan berhasil membuatnya berhenti. ‘Kau juga baru mau berangkat ya? Eum~ bareng aja yuk? Kan sama-sama naik bus sekolah. Iya kan?’ ucap ku sedikit manja sambil mengedipkan sebelah mata ku pada Kwangmin.

Dia mengangkat sebelah alisnya. Ya menurutku dia terkejut tiba-tiba aku seperti ini padanya. Tapi Kwangmin merespon kata-kata ku, dia hanya mengangguk kecil. ‘Ah syukurlah. Eh? Ah baguslah. Kaja kita berangkat Kwangmin-ssi. Nanti kita ketinggalan bus-nya lagi.’ Ajak ku pada Kwangmin sambil menggandeng lengannya. Kami pun berjalan menjauh dari Youngmin.

‘ish! Apa-apaan ini? Argh Damn it!’ kesal Youngmin sambil menutup pintu mobil sebelah kanan dengan kencang. Aku yang mendengarnya hanya menoleh kebelakang. ‘mianhae Youngmin-ssi. Aku tidak bermaksud membuat mu marah.’ Ucap ku dalam hati.

Bruuum! Suara mobil yang di gas kencang. Ku tolehkan kepala ku. Dan mobil Youngmin melesat tanpa di rem sedikit pun. ‘Kwangmin!’ teriak ku kecil sambil menarik lengan Kwangmin, saat mobil Youngmin hampir menyerempetnya. Kemudian mobil Youngmin berlalu kencang melewati aku dan Kwangmin.

‘omona.. dia itu benar-benar keterlaluan. Seperti anak kecil. Babo.’ Ucapku kesal sambil menjulurkan lidahku kearah mobil Youngmin yang semakin menjauh. Eh tapi tunggu?

Apa-apaan ini posisi ku dan Kwangmin? Kenapa aku merasa tangannya melingkar di pinggang ku? Tapi kedua tangan ku memegang pundaknya erat. Tapi bisa ku rasakan sekarang deru nafasnya menerpa wajahku. Hangat. Apakah nafasnya memang selalu sehangat ini? Sekarang kami bertatapan, hua mata belo nan indah itu seperti menghipnotis ku.

Tapi tak lama Kwangmin melonggarkan pelukkannya dari pinggang ku. Membuatku tersadar, ku dorong pelan tubuhnya. Dan aku pun keluar dari pelukkannya. Memang sesat tapi begitu hangat. Bahkan aku bisa merasakan detak jantungnya.
Kami berdua jadi salting. Aku hanya menggaruk tengkuk ku yang sebenarnya tidak gatal. Kwangmin hanya memalingkan wajahnya. Oh my mungkin wajahku sekarang sudah seperti kepiting rebus.

‘ehem.’ Deheman Kwangmin berhasil membuat ku menatapnya lagi. ‘kaja. Nanti kita di tinggal bus sekolah.’ Ucapnya sambil sedikit tersenyum. Dan dia jalan duluan ninggalin aku di belakang. ‘yaaa tunggu aku.’ Teriak ku kecil sambil berlari mengejarnya.

Flashback end-

‘Hyun Ah-ya…’ terdengar suara seorang yeoja yang sangat ku kenal. Mengembalikan ku ke alam nyata (?). ‘eoh?’ ucapku sedikit tersentak karena tiba-tiba yeoja itu memelukku.

‘bogoshipheoyo…’ ucapnya yang tambah mempererat pelukannya padaku. Aku hanya mengerutkan alis ku bingung. ‘nuguseyo?’ tanyaku pada yeoja yang masih memelukku erat ini.

‘ish~ masa lupa sih?’ ucapnya sambil melepaskan pelukkannya pada tubuhku. Aku menatapnya sejenak. ‘Hyoo… Eun-ie?’ Tanya ku pada yeoja itu. ‘NE. Kim Hyoo Eun imnida. kekeke’ ucapnya sambil terkekeh dan menjitak kepalaku tapi tidak kencang.

‘sekali pelupa, ya pelupa.’ Ucapnya dengan nada meremehkan ku. Ooo tidak bisa, aku bukan pelupa cuman tidak ingat *sama aja mas*. ‘iya aku lupa. Kamu siapa ya?’ ucapku sambil menjulurkan lidah dan membalikkan badan ku.

‘ish… ne ne aku bercanda. Lagi pula kamu ini keterlaluan juga. Masa lupa sama temen sendiri, kita itu berteman dari orok tauk.’ Ucapnya sambil mengacak kedua pinggangnya. ‘ne ne mianhaeyo.’ Ucapku sambil memegang satu pundaknya.

‘habisnya rambutmu itu lebih panjang dari pada yang dulu.’ Ucapku sambil meraba rambut panjangnya yang terurai indah. ‘iya semenjak 6 bulan lalu aku merawat rambut ku. Sengaja ku panjangkan karena semenjak bersekolah disini aku ikut club dance disini.’ Ucapnya sambil menggoyangkan rambutnya ke udara *ini gaje*.

‘iya iya yang lead dance.’ Ucapku sambil menepuk-nepukkan kedua tanganku. ‘oh? Ko Kamu tau?.’ Ucapnya sambil menunjuk wajahku. ‘karena kau telah mendancekan hati ku. *alah tambah gaje* hahaha’ gombal ku sambil tertawa.

‘ya! Ish jinjja sarami.’ Ucapnya kesal pada tingkah ku. ‘haha mianhae :p aku tau dari Donghyun Oppa. Waktu Oppa ke rumah ku kemarin.’ Ucapku memberikan penjelasan.

‘oh~ jadi Si Dong Dong Oppa itu ke rumah mu. Aish! Kenapa gak ngajak aku coba.’ Decaknya tambah kesal. ‘bukannya kau punya banyak tugas? Itu sih yang di kasih tau Donghyun Oppa pada ku.’ Ucapku sedikit bingung sambil menaikkan kedua bahu ku.

‘oh? Iya sih~ tapi gak gitu juga. Masa aku di tinggal sendirian di rumah dengan tugas sekolah yang menumpuk itu.’ Ucapnya yang mulai frustasi dan mempoutkan bibirnya. ‘sabarlah..’ ucapku sok nenangin sambil nepok-nepok punggungnya.

‘Hyun Ah-ya. Palli… kau ini sedang apa?’ ucap Hyunie yang awalnya duluan sekarang balik lagi. Aku dan Hyoo Eun membalikkan badan kearah Hyunie. ‘oh? Kau itu…?’ ucap Hyoo Eun sambil menunjuk Hyunie.

‘ah kau itu Lee Hyunhee, bukan?’ Tanya Hyoo Eun pada Hyunie. ‘Ne. kau sendiri Kim Hyoo Eun, bukan.’ Ucap Hyunie. ‘Ne. kau itu pacarnya Si Jeong Jeong Oppa ketua club sepak bola dan ketua club menyanyi itu bukan?’ ucap Hyoo Eun sambil mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuknya.

‘eh gak enak banget sih manggil Oppa ku kaya gitu. Udah bagus-bagus dia punya nama. Namanya itu Jo… Jeong… Min. kau tau itu.’ Ucap Hyunie sedikit kesal dengan tingkah Hyoo Eun. ‘sudah-sudah..’ ucap ku berusaha nenangkan mereka. Lanjut Hyunie ‘lagian kamu juga pacar Si Woo Woo stres ketua club dance itu kan?’ Hyunie main nyablak aja bales perkataan Hyoo Eun barusan. ‘lah aku dikacangin.’ Gumam ku kecil.
‘mworagooo? Pacar? Siapa juga pacar Si Kunyuk itu. Jaga ucapan mu Kim Hyunhee-ssi.’ Ucap Hyoo Eun tak mau kalah sama Hyunie. Sekarang mereka malah udah mau tauran. Hyoo Eun mensingsing lengan bajunya sebelah kiri. Hyunie udah ngepalkan kedua tangannya siap nonjok Hyoo Eun.

‘YA! PLEASE… PLEASE… PLEASEEEE BANGET *bacanya gaya gaul ala sule ya :p*. Ini itu di halaman sekolah kalian gak malu hah?’ teriak ku pada mereka berdua. Yang akhirnya sukses membuat mereka sadar lagi. Mereka pun sok merapikan diri masing-masing.

‘huhf~ sudah lah lebih baik kita ke kelas saja. Hyoo Eun-ie, nanti istirahat kita ngobrol-ngobrol lagi ya. Annyeong…’ ucap ku sambil berlari kecil memasuki gedung sekolah sambil narik Hyunie.

‘kau ini kenal denganya, Hyunie-ssi?’ Tanya ku pada Hyunie sambil berjalan menulusuri lorong menuju kelas. ‘gimana gak kenal sama itu yeoja. Aku satu club dance denganya. Dan dulu dia kan suka sama Oppa ku. Aku dengar sih sampai sekarang. Tapi tetep dong Jeongmin Oppa milih aku.’ Ucapnya bangga.

‘Oh!’ hanya itu yang ku katakan menanggapi perkataan Hyunie. Sudah sampai di depan kelas. Hyunie masuk duluan, aku mengikutinya dari belakang. Sret! Pandangan ku tertuju pada namja berambut belonde yang lagi asyik dengerin lagu yang ada di iPod nya.

Berlalu dari kedua namja itu. Dan menjatuhkan diri ku di bangku. Aku berusaha menyapanya, tapi aku gak enak kalau gak nyapa Kwangmin. Kalau nyapa dua-duanya bisa-bisa Si Youngmin makin jengkel sama aku. ‘huhf~’ ku tiup poniku.

‘Biarlah nanti juga baik lagi.’ Pikirku. Dan guru kami pun memasuki kelas. Dan di mulailah proses belajar mengajar.

@2 jam kemudian

Teeeet.. Teeeet.. *bunyi bel*

Bel pun berbunyi, para murid pun berhamburan keluar kelas. Selama pelajaran aku kurang fokus, karena memikirkan apa yang sudah aku perbuat pada Youngmin, dan adegan singkat ku dengan Kwangmin. Ah aku bisa gila kalau begini.
Brak!

Tiba-tiba tak sengaja aku memukul meja. Membuat semua pandangan tertuju pada ku. Termasuk Jo Twins. ‘eoh?’ aku hanya bingung melihat mereka. ‘ya Hyun Ah-ya kau ini kenapa sih?’ bisik Hyunie pada ku.

‘ahaha aniya aniya…’ ucap ku sambil ketawa-ketawa gak jelas. Jo Twins pun mengalihkan pandangannya kearah lain. Sempat ku lihat tatapan Youngmin pada ku. Hua sangat mengerikan sekaan dengan tatapan itu dia bisa membunuhku. Youngmin pun berjalan menuju keluar kelas.

Aku hanya tertunduk lemas. Tapi tak disangka tiba-tiba, ‘eum Hyun Ah-ya. Bagaimana kalau kita sarapan bersama?’ Tanya Kwangmin pada ku. ‘apa dia bicara pada ku?’ kaget ku dalam hati.

‘mwo? Ah Ne. kita ke taman saja bagaimana?’ ajak ku pada Kwangmin. Dia hanya menganggukkan kepalanya. Tak ku sangka Youngmin menghentikan langkahnya di depan pintu. Sedikit menoleh kearah ku. Dan kembali berjalan.

‘kau membuat ku gila, Youngmin-ssi’ ucapku pelan sambil mengarah ke depan pintu. ‘apa Hyun Ah-ya?’ Tanya Kwangmin pada ku. ‘ah ani ani..’ ucap ku sambil memaksakan senyum ku padanya.

‘Hyunie? Kau ikut dengan kami?’ Tanya ku pada Hyunie. ‘eum ku rasa tidak. Aku mau sarapan bareng Jeongmin Oppa saja. Lagian aku juga gak mau ganggu’ Ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya kearah ku.

‘lah?’ decak ku bingung. ‘Kwangmin-ssi. FIGHTING!’ ucap Hyunie pada Kwangmin sambil mengepalkan kedua tangannya memberikan semangat pada Kwangmin. Emang Kwangmin mau ngapain sih?

‘aku duluan ya…’ ucap Hyunie sambil berlari kecil keluar kelas. Aku hanya mengangkat kedua bahu ku kearah Kwangmin. ‘sudah ah. Ayo Kwangmin.’ Ajakku sambil menggandengan lengan kirinya.

@ Taman Belakang Sekolah

‘maaf sudah membuat mu menunggu.’ Ucap ku pada yeoja yang sedang duduk sendirian di bawah pohon (?). dia menoleh ‘ne arraso..’ ucapnya pada ku. Aku pun duduk di sebalahnya dan di ikuti Kwangmin duduk di sebelah ku.

Iya itu Hyoo Eun. Saat dia melihat Kwangmin, tiba-tiba nyablak seenaknya saja ‘itu pacar mu?’ katanya sambil menunjuk dan memperhatikan Kwangmin dengan intens.
Aku pun membelalakan mata ku. Dan Kwangmin hanya mengangkat satu alisnya. ‘mwoya? Ish kau ini.. bukan dia teman sekelas ku.’ Ucapku sambil menjitak kepalanya pelan.

‘yakin cuman teman sekelas? Haaah? Haaah?’ ucapnya sambil mendorong-dorong bahu ku pelan. ‘ayo mengaku saja…’ ucap Hyoo Eun sambil menaik-turunkan alisnya beberapa kali.

‘ish, bukan. Tanya saja Kwangmin.’ Ucapku sambil sekilas memandang Kwangmin yang hanya tersenyum dengan perkataan Hyoo Eun, aku hanya tertunduk malu. ‘kalian pacarankan?’ introgasi Hyoo Eun pada Kwangmin. ‘tidak. Mungkin sebentar lagi.’ Ucap Kwangmin santai.

Aku langsung mendongakkan kepala ku dan menatap Kwangmin pekat. ‘hhhuuaaaa bagus lah… kalian itu sangat cocok tauk.’ Ucapnya sedikit histeris tapi sambil membuka kotak bekalnya.

Aku memberikannya tatapan yang seakan mengatakan ‘apa yang kau katakan?’. Seperti dia tau apa maksudku dia menatap ku dan memberikan tatapan ‘maaf itu keluar begitu saja dari mulutku.’ Eh hebat kaya telepati :p

Aku pun memalingkan wajahku dan membuka kotak bekal ku. ‘ayo makan.’ Ajak ku pada Kwangmin yang ku rasa masih menatapku tapi aku berbicara tanpa menatap wajahnya.

‘selamat makan…’ ucap kami bertiga berbarengan. Dan kami pun menyantap bekal yang kami bawa masing-masing.

Hyun Ah POV end-

Hyoo Eun POV

Setelah sekitar 5 menit kami menyantap bekal yang kami bawa masing-masing dan ada juga bertukar makanan. Menyenangkan, aku memang sudah lama tidak seperti ini dengan Hyun Ah. Di tambah lagi dia datang satu paket sama gebetannya. Hehe..

‘hhhuuaa kenyangnyaaa…’ ucapku sambil menepuk-nepuk perutku pelan. ‘iya kenyangnya..’ ucap Hyun Ah sambil membenarkan posisi duduknya. Kwangmin hanya sibuk membereskan kotak bekalnya.

Tapi ko perasaan ku gak enak ya? Apa mungkin. ‘Doooooorrr…’ Teriak seseorang mengaget kami bertiga yang sedang duduk santai di bawah pohon. Membuat kami membalikan badan menghadap kearah belakang.

Sudah ku duga!

‘YAAAA! Kau ini mengejutkan saja. Kenapa sih?’ ucapku penuh emosi pada orang itu. ‘hahaha…’ eh dia malah ketawa. ‘pake acara ketawa lagi. Ish babo namja.’ Ejek ku pada namja itu.

‘lagian di cari dimana-mana gak nemu. Sampai aku cari di kolong kasur ruang kesehatan juga gak ada. Ternyata disini..’ ucapnya dengan nada yang sangat menyebalkan dan duduk di sebelah ku, ku jitak kepalanya kencang. ‘Auch! Apho apho…’ ringisnya sambil menahan sakit di kepalanya.

‘ya habis kamu ini. Kamu pikir aku ini apa pake dicari di kolong kasur ruang kesehatan, Hah?’ ucapku dengan nada sinis. ‘hahaha kan cumin bercanda aja.’ Ucapnya sambil nyengir kuda dan membuat jari tangan kanannya berbentuk #piss ^^v

‘cih..’ decak ku pada tingkahnya itu. Oiya, dia itu Minwoo No Minwoo. Dia teman sekelas ku dan dia itu lah Si Kunyuk ketua club Dance di StarShip High School ini.
‘emang kamu lagi ngapain disini?’ ucapnya polos. ‘ya lagi makan, Kunyuk~ gak liat ni ada kotak  bekal.’  Ucapku padanya. ‘oh iya ya hehe..’ ucapnya dengan mengeluarkan tampang polosnya.

Tapi tawanya terhenti saat melihat dua orang disebelah kiri ku. Dia mengerutkan alisnya bingung. Aku pun memperhatikan Hyun Ah, Kwangmin, dan Minwoo bergantian.

‘kau itu Kim Hyun Ah, bukan?’ Tanya Minwoo pada Hyun Ah. ‘Ne aku Kim Hyun Ah. Kau sendiri No Minwoo, bukan?’ Tanya Hyun Ah pada Minwoo. Minwoo hanya menganggukan kepalanya kecil.

‘wah sudah lama kita tidak bertemu Hyun Ah-ya.’ Ucap Minwoo terdengar sangat senang. ‘Ne benar. Sudah sekitar 8 tahun kita tidak bertemu, semenjak aku pindah dari Hoengseong.’ Ucap Hyun Ah sambil tersenyum pada Minwoo.

Mereka sudah kenal? Sejak kapan?. ‘tenang tidak usah bingung. Aku dan Minwoo sudah berteman sejak kecil. Dari taman kanak-kanak sampai sekolah dasar kelas 5.’ Ucap Hyun Ah menjelaskan pada ku dan Kwangmin.

‘ah jinjja? Kenapa aku tidak pernah tau? Kitakan juga sudah berteman sejak kecil?’ Tanya ku pada Hyun Ah. ‘tentu saja. Karena kita kan tidak pernah satu sekolah saat itu.’ Jelas Hyun Ah padaku. Aku hanya menganggukkan kepalaku paham.

‘Oh? Jadi kau juga teman Hyun Ah sejak kecil.’ Tanya Minwoo pada ku. ‘eum..’ gumam ku sambil mengangguk. ‘jadi kau? Kau itu?’ Tanya Minwoo bingung pada siapa, dia itu natap Hyun Ah tapi tanganya nunjuk ke aku.

Aku hanya melihat Hyun Ah menganggukkan kepalanya seperti member jawaban pada Minwoo. Dan tiba-tiba Minwoo merekahkan senyumnya yang sangat manis yang tak pernah ia perlihatkan padaku.

Aku hanya mengerinyitkan alisku bingung padanya. ‘kau kenapa Minwoo?’ Tanya ku pada Minwoo sambil memegang keningnya. Mungkinkah ini namja kelainan jiwa?
Tiba-tiba dia pegang tangan ku dengan lembut dan dia genggam erat. Aku makin bingung! Ku hempaskan saja tangannya. Karena dia tidak seperti biasanya. Dia menatapku lekat, mata kami saling bertemu. Aku merasakan ada sesuatu yang lain dari seorang No Minwoo kali ini, hanya dengan menatap ku sedalam ini dia bisa membuat hatiku berdebar. Tiba-tiba dia mengeluarkan senyumnya yang begitu manis, yang sepertinya siapa pun yang melihat bisa langsung kelepek-kelepek.

‘Ne arraso. Ayo kita masuk ke kelas.’ Ucap Minwoo sambil berdiri dari duduknya. Hyun Ah dan Kwangmin pun ikut berdiri. Dengan tatapan yang masih bingung aku ikut berdiri. Dan Minwoo menarik tanganku sambil berjalan, aku hanya mengikutinya sambil memandang wajahnya yang tiba-tiba membuat hati ku berdebar.

Aku, Minwoo, Hyun Ah dan Kwangmin berpisah saat akan memasuki gedung sekolah. Katanya Hyun Ah dan Kwangmin mau ke perpustakaan dulu, ingin meminjam buku matematika.

Minwoo tidak menggandeng tangan ku lagi. Kami jalan bersebelahan. Aku memegang dadaku yang dapat ku rasakan detak jantungku sungguh tidak karuan. ‘hhhmm..’ ku hembuskan nafasku kecil.

Ternyata membuat Minwoo menoleh kearah ku. ‘waeyo Hyoo Eun-ie?’ ucapnya lembut pada ku. Hyoo Eun-ie? Dia belum pernah memanggilku seperti itu sebelumnya. Aku tidak menjawab, aku bingung sekarang. Kami pun akhirnya memasuki kelas. Bagaimana aku mengelak darinya? Kami duduk sebangku lagi. Bisa pecah jantungku ini yang berdebar gak jelas gara-gara tingkah Minwoo yang mendadak aneh begini. Tapi jujur aku menyukai tingkah anehnya ini.

Hyoo Eun POV end-

Setelah berjam-jam belajar dan beristirahat sejenak. Dan sudah waktunya untuk pulang.

Minwoo POV

Aku berdiri dari bangkuku. Ku raih tas ku, ku rangkulkan di pundakku. Memandang sejenak yeoja yang duduk sebangku dengan ku ini. Neomu yeppo. Tapi dia sepertinya sedang melamun.

‘Hyoo Eun-ie? Kau tidak ingin pulang?’ ucapku lembut padanya. Dia pun tersadar dari lamunannya. ‘Oh? Ne sebentar lagi. Aku bereskan ini dulu.’ Ucapnya yang terdengar seperti orang linglung sambil memasukkan peralatan belajarnya ke dalam tas.

‘bagaimana kalau hari ini aku antarkan kamu pulang?’ ucapku sedikit ragu. Tapi responya malah sangat aneh, dia seperti terkejut dan membelalakkan mata indahnya itu. ‘mwo? Benarkah itu?’ tanyanya pada ku.

‘Ne tentu saja.’ Ucapku sekarang yang penuh keyakinan dengan senyum yang merekah. ‘Minwoo-ssi. Kau itu habis terbentur apa hah? Tidak seperti biasanya. Tiba-tiba kau lembut seperti ini. Manggil aku Hyoo Eun-ie lagi. Biasanya kau selalu menyela dan mengejek aku. Kamu kenapa sih?’ tanyanya pada ku yang dengan nada yang mulai meninggi.

‘benarkah? Menurutku biasa saja.’ Ucapku polos sambil mengetuk-ngetuk kecil dagu ku. Tiba-tiba dia berdiri, mentapku tajam. ‘KAU ITU MENYEBALKAN NO MINWOO.’ Teriaknya di depan wajah ku. Dan berlari keluar kelas.
Sumpah gue itu bingung benjet tau gak sih? *baca pake bahasa gaul*. Aku hanya memasang wajah bingung, ya karena memang bingung. Tak pikir panjang langsung ku kejar Hyoo Eun keluar kelas.

Sekarang kami di koridor kelas 1. Setelah cukup lama berlari mengejranya, dan sekarang aku berhasil menangkapnya. Langsung ku tarik tubuh mungil nan sexy itu kepelukan ku. Ku peluk begitu erat.

‘lepaskan aku. Aku tidak bisa bernafas.’ Ucapnya sambil meronta-ronta di dalam pelukanku. Tambah ku pererat pelukanku di tubuhnya. ‘ssssstttt… tenanglah.’ Ucapku pelan tepat di telinga kirinya.

Tak lama dia langsung tenang dan berhenti meronta-ronta. Aku sekarang memeluknya dengan penuh kehangatan. Sedikit menaikkan alisku, karena dia balas memelukku.

‘Minwoo? Kau ini kenapa? Tiba-tiba aneh seperti ini.’ Ucapnya sedikit parau. ‘eum… sungguh ingin tau?’ Tanya ku padanya. ‘iya!’ ucapnya sambil meremas seragam ku.
‘pimmel (rahasia)…’ ucapku padanya. Dan tanpa aba-aba dia langsung mencubit pinggangku. ‘auch.. aphayo.’ Ringisku. ‘makanya cepat kasih tau aku.’ Katanya sambil terus mencubitiku. ‘iya iya.. tapi berhenti mencubiti ku.’ Ucapku padanya. Dia langsung berhenti dan kembali melingkarkan tangannya di pinggangku.

‘Apa kau masih menyukai Jeongmin Hyung?’ tanyaku padanya yang sukses membuatnya terkejut dan mendongakkan kepalanya. ‘mwo?’ tanyanya padaku. ‘iya. Kau jawab dulu, baru aku kasih tau.’ Ucapku.

‘eum… bagaimana ya? Mungkin iya. Karena dia itu namja pertama yang bisa membuat hati ku berdebar tiap kali bertemu. Dan bisa membuat aku selalu mengingatnya kapan pun.’ Jawabnya panjang lebar.

‘jeongmal? Tapi bagaimana kalau ada seorang namja yang sangat sangat menyukaimu bahkan mencintaimu sejak lama?’ tanyaku padanya yang mulai serius. ‘maksudmu?’ dia malah nanya lagi.

‘iya. Seorang namja yang sangat mencintaimu sejak lama. Tapi hanya dapat menjadi pengagum rahasiamu. Sejak umur 9 tahun, namja itu mencintaimu. Selalu memperhatikanmu tapi hanya dari jauh. Selalu memberikan hadiah-hadiah kecil dengan warna kesukaan mu, ungu. Tapi saat namja itu pindah ke tempat lain dia tidak pernah bertemu denganmu lagi. Dia hanya memendam cintanya, berharap takdir mempertumkan namja itu dengan mu lagi.’ Jelasku padanya.

‘apa? Umur 9 tahun? Pengagum rahasia? Kenapa kau tau semua itu.’ Tanyanya sambil menatapku lekat. ‘dan memang Tuhan sudah menjodohkan kamu untuk namja itu. Karena sekarang kita bertemu lagi Kim Hyoo Eun. Saranghae.’ Ucapku sambil mengecup dahinya sekilas.

Dia hanya terlihat semakin bingung. ‘tunggu. Jadi maksudmu, kamu itu pengagum rahasia yang selama ini aku cari?’ tanyanya lagi pada ku. ‘apa? Kau mencari ku? Benarkah?’ tanyaku balik padanya dengan senyum yang kembali merekah.

‘Iya karena aku sungguh penasaran dengan namja yang menjadi pengagum rahasiaku itu. Sekaligus aku ingin mengungkapkan perasaan ku padanya. Kalau aku juga menyukainya.’ Jelasnya yang mulai terdengar sedikit malu.

‘jinjjayo? Hhhuuaaaa sudah ku duga itu.’ Ucapku penuh percaya diri. ‘jadi mau kah kau jadi kekasihku, Kim Hyoo Eun?’ ucapku sambil melepaskan pelukkan ku darinya. Tanpa ragu dia mengangguk. Ku rekahkan lagi senyum manis ku.
Tanpa ba bi bu lagi ku tarik badannya. Dengan tepat langsung..

Chu~

Dan sekarang bibirku sudah berada di bibirnya. Dia terkejut dan berusaha melepaskan ciuman kami. Tapi aku malah menarik tubuhnya semakin rapat dengan tubuhku. Ku lingkarkan tangan ku di pinggangnya, ku kunci tubuhnya agar tidak dapat memberontak lagi.

Sekarang dia hanya pasrah. Dan mulai membalas ciuman ku. Perlahan awalnya hanya biasa, tapi semakin lama semakin panas. Ku emut bibirnya atas bawah, dia juga melakukan hal yang sama.

Ku gigit bibir bawahnya, tapi dia hanya mendesah nikmat. Sebelum ku lanjutkan, ku lepas ciuman panas kami dan berkata ‘kau bilang  kau masih menyukai Jeongmin hyung?’ dengan nada yang sedikit terengah-engah akibat ciuman kami yang tanpa renggang sedikit pun itu.

‘lupakan!’ ucapnya kemudian menarik leherku dan kami berciuman kembali. Kali ini semakin panas, dia membalas perbuatan ku. Dia emut dan terkadang dia gigit kecil bibir ku. Tapi tak lama dia sedikit melonggarkan ciuman kami dengan membuka mulutnya untuk mengambil nafas.

Tapi ku pergunakan kesempatan itu untuk memasukkan lidahku ke dalam mulutnya. Dan sekarang lidah ku sudah menjelajah di setiap rongga mulutnya. Aku menemukan lidahnya dan kami bertarung lidah. Saling bertukar saliva. Sambil ku elus lembut punggungnya.

Kecapan demi kecapan keluar dari bibir kami. Jika kalian dengar desahan sexy keluar dari mulut Hyoo Eun, kalian pasti akan tergila-gila dengannya. Sungguh itu membuat ku sangat bernafsu.

Sayangnya kami masih pelajar dan ini masih di sekolah. Jika tidak sudah ku terkam dia dari tadi. Sabarlah Minwoo nanti pasti dapat aja ko…

Minwoo POV end-

_TBC

p.s : Don’f forget to leave your comment for this FF, ne? koment kalian perlu untuk mengasah lagi kemampuan dari Author untuk menulis FF. Jangan jadi SR ya :) Gamsahamnida… #bowingbarengJoTwins ppyong~ ^_^*

0 komentar: