THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 19 Maret 2012

[FanFiction] Heart For 2 Part 11


Heart For 2 (Twins)” [Part 11 of ?]


Author: Berty Khairun Nafisah >> @Be_Concuss >> teukseob@yahoo.com


Main Cast:
-         Jo Kwangmin (Boyfriend)
-         Jo Youngmin (Boyfriend)
-         Kim Hyun Ah (OC)


Support Cast:
-         Jo Jeongmin (Boyfriend)
-         Lee Hyunhee (OC = Author’s Friend)
-         Lee Hyunseong (Boyfriend)
-         Kim Hyeri (OC = Author’s Friend)
-         Kim Donghyun (Boyfriend)
-         Kim Heerissica (OC = Author’s Friend)
-         No Minwoo (Boyfriend)
-         Kim Hyoo Eun (OC = Author’s Friend)
-         Han Jiyoo (OC = Author’s Friend)


Other Cast:
*hayoo siapa?* cari sendiri deh ya ^^v


Length:
Part 11 of 12 (3.860 Words)


Genre:
*temukan sendiri ;)*


Rating:
PG-15 *I think hehe XD*


n.b : sorry gak bisa tepat janji. Sebenernya pengen 1 part lagi selesai. Tapi hasilnya malah jadi nambah 1 part dan yang ini panjang banget. Mungkin end part nya bakal jauh lebih pendek. Sekali lagi maaf readersdeul #bowing90derajat. Aku harap kalian menikmati cerita ini yaaa. Sampai jumpa di part terakhir :)



Happy Reading!!! Ppyong~ *o^



Backsound : Davichi – Time, Please Stop


Author POV


1 tahun kemudian…


Now 2 pm o’clock *waktu Korea*

Jo Twins sudah lulus dari tingkat SMA-nya. Sekarang meraka sedang menikmati masa-masa setelah selesai OSPEK di Best Star University. Ya! Sekolah para bintang ternama di Korea. Khususnya dalam bidang music.

Salah satu dari kembaran itu tengah duduk di bangku taman kampus. Namja berambut hitam dengan rambut yang sudah dia potong pendek. Dengan mimic tenang namun serius sedang membuat sebuah maha karya pada buku gambar berukuran sedangnya. Menggerakkan pensil yang digunakannya dengan penuh perasaan.

Ya! Itu Jo Kwangmin. Dia sekarang berada dalam jurusan seni lukis dan mengikuti club dance bersama Minwoo dan saudara kembarnya di kampus itu. Dia sekarang jadi jauh lebih pendiam dari yang dulu bahkan senyumnya pun sudah pudar dari wajah tampanya.
Masih bergelut dengan apa yang sedang dia gambar sekarang. Kalian tau? Hanya seseorang yang tengah ia gambar sekaranglah yang mampu membuat Kwangmin menjadi Kwangmin yang ceria, penuh senyuman, dan terbuka seperti dulu.

Seseorang yang sudah merenggut hati Kwangmin. Entah apa yang dirasakan Kwangmin sekarang sedih, kecewa, patah hati. Karena hatinya itu tidak akan pernah di kembalikan lagi padanya. Mungkin.

Dari jarak tidak begitu jauh dari Kwangmin. Ada beberapa namja yang sedang memperhatikannya dari balik pohon. “ottoke Hyung?” ucap salah seorang namja bertubuh mungil berparas imut nan manis kepada namja di sebelahnya yang bertubuh tinggi atletis berparas tampan tentunya.

“…” tapi namja tinggi itu hanya menutup mulutnya rapat. “bukankah sudah menjadi kesepakatan kita untuk tidak memberitahunya apa pun tentang keluarga Kim khususnya Hyun Ah padanya?” ucap namja lain di kumpulan itu yang berambut belonde dan berparas tampan juga, yang pasti mirip dengan Kwangmin. *ya iya lahh semua pasti sudah tau*

Semua menoleh padanya. “tapi kan tidak boleh terus seperti ini..” ucap namja bertubuh mungil itu yang tak lain adalah Minwoo. “kasihan Kwangmin.” Lanjutnya. “ini bukan kemauan kita Minwoo-ssi.” Ucap namja lain yang bertubuh mungil juga berparas tampan, cool dan bermata sipit, yang tak lain adalah Jeongmin.

“huhf~” Minwoo hanya menghembuskan nafasnya berat. “arra…” jawab Minwoo sambil menunjukan wajah pasrah. Semua kembali menatap kearah tempat duduk Kwangmin. “hok?” semua terkejut. “kemana anak itu?” ucap namja bertubuh tinggi itu yang tak lain adalah Donghyun.

“Ya! Kalian sedang apa disini?” ucap seseorang menepuk pundak Youngmin. “omo!” ucap Jeongmin terkejut bahkan sedikit terlonjak tak sengaja menyenggol Minwoo. Sang objek malah narik tangan Donghyun. Gubrak! Jatuhlah mereka berdua. *Minwoo sakit ngajak-ngajak yeee*

“ouch eomma eomma apho…” ringis Minwoo yang masih terduduk di tanah sambil mengelus pantatnya yang mungkin tepos sekarang. *digebukin Minu lovers #kaburrr*. “Yaaa! No Minwoo! Sialan kau.. jatoh ko narik aku sih?” umpat Donghyun sambil berdiri. “Lah? Siapa suruh Hyung di sebelah ku? Ya ku tarik aja. Wek…” ucap Minwoo sambil menjulurkan lidahnya.

“ooo bagus… akan ku cabut izin berpacaran mu dengan adik ku.” Ucap Donghyun santai dengan nada seperti mengancam. “omo!” Minwoo langsung berdiri lalu merapikan pakain Donghyun. “Mianhae ya Donghyun Hyung ku yang baik…” ucap Minwoo sambil tersenyum manis di hadapan muka Donghyun. “dasar penjilat.” Decak Donghyun. “arra..” lanjut Donghyun. Minwoo hanya nyengir kuda dengan wajah tanpa dosa (?).

“Ya!” ucap namja yang mengakibatkan insiden tersebut. “eoh?” Youngmin langsung menatap sosok namja yang mirip dengannya itu. “kalian sedang apa?” Tanya Kwangmin singkat. Semua dengan serempak menggeleng. Tak sengaja Donghyun melihat jam tangannya. “mata kuliah ku sudah di mulai aku duluan yaaa” ucap Donghyun yang langsung ngacir. “iiish..” gerutu Jeongmin, Youngmin dan Minwoo.

Harus cari alasan apa mereka sekarang. Takut terpojokan Jeongmin langsung merangkul Kwangmin. “namdongsaeng ku yang satu ini pasti sudah lama gak makan ice cream kan?” ucap Jeongmin asal. Kwangmin hanya mengerutkan alisnya. “sudahlah Hyung jangan bertingkah yang aneh-aneh..” jawab Kwangmin melepas rangkulan Jeongmin dari pundaknya.

“jeongmalyo… ayo ikutlah. Aku akan menteraktir mu ice cream bareng Youngmin dan Minwoo.” Ucap Jeongmin. “Yes!” yang girang malah Youngmin dan Minwoo. *dasar sukanya yang gratisan sama aja kaya Author #bukakartu haha*. Tapi Kwangmin hanya menggelengkan kepalanya tanda dia menolak ajakan Hyung kandungnya itu. “wae?” Tanya Jeongmin lagi.

“aku… aku.. hanya ingin sendirian.” Jawab Kwangmin lalu membungkuk sedikit. “annyeong..” ucap Kwangmin dengan wajah tanpa ekspresi dia pergi meninggalkan 3 namja itu di taman. Entah pergi kemana. “Kwang-“ ucap Minwoo terpotong saat ingin memanggil Kwangmin. Youngmin yang memegang pundak Minwoo hanya menggelengkan kepalanya tanda agar tidak usah memanggil Kwangmin. Itu pasti percuma.

Gagal lagi usaha mereka untuk kembali dekat dengan Kwangmin. Ya! Sekarang Kwangmin sudah sukses membuat dirinya benar-benar sendirian. Bahkan di rumahnya sendiri, dia hanya berkurung diri dalam kamar. Itulah yang membuat semua orang semakin khawatir termasuk orang tua Jo bersaudara.
“eh Hyung, btw jadi gak traktirannya?” Tanya Youngmin jahil pada Jeongmin. 

“apanya?” Tanya Jeongmin pura-pura bego dengan muka cengo-nya. “uuu maiyoo.. sudah jam segini aku jemput nae yeoja ku dulu yaaa.. annyeong~” lanjut Jeongmin yang langsung lari. Sebelum di tangkap kedua namja yang menagih traktiran yang berdasar hanya ingin menghibur Kwangmin. Tapi karena yang mau dihibur gak mau, intinya bagi Jeongmin gak jadi. *ngakak*

“Yaaaaa Jeongmin Hyung…” gerutu YoungWoo sambil mengendus kesal.



****



Now 5 pm o’clock *waktu Korea*


Sekarang Kwangmin sedang berjalan-jalan di salah satu taman kota Seoul. “sangat ramai…” ucap Kwangmin dalam hati sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut taman. Hari sudah mulai sore tapi masih banyak orang-orang berkeliaran (?) di taman itu. “eoh?” Kwangmin terkejut melihat sepasang kekasih sedang asik bercengkrama sambil berjalan dan membawa cone ice cream di masing-masing tangannya.

“Hyung…” teriak Kwangmin memanggil namja dari pasangan itu. “eoh?” pasangan kekasih itu sontak menolehkan kepalanya dan mencari sumber suara. “Kwangmin..” ucap sang namja. “ottoke oppa?” Tanya sang yeoja yang merangkul lengan namja itu. Kwangmin mulai berlari kecil menghampiri mereka.

“Annyeonghaseyo..” sapa Kwangmin sambil membungkuk kecil saat sudah berhadapan dengan pasangan itu. “Annyeonghaseyo..” ucap pasangan kekasih itu berbarengan sambil ikut membungkuk kecil. “sedang apa kau disini?” Tanya sang namja. “aku hanya berjalan-jalan, Donghyun Hyu-?” ucap Kwangmin terpotong saat melihat sosok di samping namja itu *Donghyun* yang tak lain adalah kekasihnya, Heerissica.

“Op-ppa…” sapa Heerissica agak gelagapan tanpa sengaja menjatuhkan cone ice cream yang di pegangnya. “eok?” semua tersentak. Lalu Kwangmin menatap Heerissica, “kau masih disini?” Tanya Kwangmin dengan nada yang tidak dapat di jelaskan *Author juga bingung hehe*. “eoh? Itu… Ini… oohh…” jawab Heerissica tambah gelagapan sambil mengedarkan pandangannya tak jelas kemana dan mengusap tengkuknya.

“huhf.. sudah jangan bicarakan disini. Kita cari tempat lain.” Ucap Donghyun. Lalu berjalan sambil menggandeng tangan Heerissica yang mulai gugup mungkin lebih tepatnya takut sekarang. Kwangmin yang kembali Déjà vu *wes deh bahasa Author* hanya mengikuti dari belakang dengan beribu pertanyaan di kepalanya.



****



@Boyfriend Café


Sekarang mereka duduk berhadapan mengitari meja café yang terletak di sudut ruangan. Kwangmin hanya menatap Donghyun dan Heerissica dengan ekspresi datar tapi sorot matanya memancarkan penuh pertanyaan.

“huh.. harus dari mana kita mulai?” ucap Donghyun memecahkan keheningan diantara mereka. Heerissica mulai menatap Kwangmin hati-hati. “kalau kau takut biar aku saja chagi…” ucap Donghyun pada Heerissica sambil mengusap lembut kepalanya. “apa yang ingin kau tanyakan, Kwangmin-ie?” Tanya Donghyun sambil menatap Kwangmin dengan senyum tipis di bibirnya.

“semua, Hyung.” Jawab Kwangmin datar. Sekarang Donghyun dan Kwangmin saling bertatapan. “Arrayo. Yang pertama kau pasti ingin menanyakan kenapa Heerissica ada disini, eoh?” Tanya Donghyun. Kwangmin hanya menganggukan kepalanya pelan.
“Heerissica dan Hyeri noona, memang masih di Korea…” ucap Donghyun dan Kwangmin langsung membulatkan matanya. “aku dan Hyeri eonni tinggal di rumah almeoni kami di kota asal appa kami, Hoengseong, Kang Wondo.” Sambung Heerissica. “tapi ucap alabeoji yang 1 tahun lalu aku temui di rumah mu itu bilang kalian sudah tidak ada di sini lagi, mungkin pergi keluar negeri.” Balas Kwangmin.

“eoh itu?” Heerissica terlihat berpikir sejenak. “memang sudah menjadi rencana appa, agar Kwangmin oppa tidak mencari kami khususnya Hyun Ah eonni.” Jawab Heerissica sedikit takut. “mwo?” ucap Kwangmin dengan nada bingung dan ekspresi tidak percaya. “waeyo?” Tanya Kwangmin pada Heerissica. “nae appa, hanya tidak ingin Kwangmin oppa terus mengkhawatirkan Hyun Ah eonni dan membuat oppa menunggu nae eonni terlalu lama.” Jawab Heerissica dengan air mata yang mulai tergenang di mata indahnya itu.

“nae appa… hiks.. memang tidak punya alasan yang pasti untuk hal ini hiks.. Karena nae appa juga bingung harus bagaimana? *Author juga bingung #readersikutmangguk²*” lanjut Heerissica yang mulai terisak kecil. “sstt uljima, ne?” ucap Donghyun lembut sambil merangkul Heerissica. “kalian hanya berdua disini?” Tanya Kwangmin yang mulai berusaha menenangkan dirinya sendiri, jiwanya sedang bergejolak sekarang *wesdeh*.

Heerissica hanya dapat menganggukan kepalanya. “sebelumnya, apakah hanya aku yang tidak mengetahui hal ini?” Tanya Kwangmin sambil menatap Donghyun lekat. “eum…” jawab Donghyun sambil mengangguk. “awalnya hanya aku dan Hyunseong Hyung yang tau. Tapi tak sengaja sekitar 3 bulan setelah itu, Youngmin dan Jeongmin bertemu dengan Hyeri noona dan Hyunseong Hyung, ya seperti ini juga. Dan akhirnya kami membuat kesepakatan agar tidak memberi tahu mu sampai waktunya tepat.” Jelas Donghyun.

“sampai waktunya tepat?” Tanya Kwangmin. “Ya!” jawab Donghyun. “lalu dimana Hyun Ah sekarang?” Tanya Kwangmin lagi. Donghyun dan Heerissica bertatapan sejenak lalu kembali mentapa Kwangmin. “Dia sedang di Australia sekarang.” Jawab Donghyun. “mwo?” Kwangmin terkejut.

“Ne… saat masih di rawat disini. Keadaan Hyun Ah eonni tidak menunjukan kemajuan sama sekali. Appa dan Eomma mulai bingung harus bagaimana.” Ucap Heerissica dengan suaranya yang masih serak. “lalu?” Kwangmin mulai menatap Heerissica lekat. “ucap dokter yang menangani Hyun Ah eonni, luka di bagian dalam kepalanya ternyata sangat berat, karena benturan yang diterima Hyun Ah eonni tidak main-main.” Lanjut Heerissica.

“dari pihak RS mengajukan sebuah rekomendasi RS terbaik di Australia dengan perlengakapan dan pengobatan yang terbilang sudah sangat maju. Appa tidak ingin menyia-nyiakan hal itu dan langsung memutuskan untuk membawa Hyun Ah eonni berobat kesana.” Jelas Heerissica panjang lebar.

“separah itu kah?” Tanya Kwangmin yang mulai menampakan ekspresi sendunya. “eum…” gumam Heerissica sambil mengangguk. “jadi bagaimana keadaan Hyun Ah sekarang?” Tanya Kwangmin. “Hyun Ah eonni sudah sadarkan diri… *#jengjengjeng*” ucap Heerissica dengan senyum yang akhirnya mengembang dari bibir mungilnya itu. “jinjjayo?” Tanya Kwangmin. Donghyun dan Heerissica langsung mengangguk disertai dengan senyuman. “tapi kenapa setelah 1 tahun lebih aku baru tau semua ini?” Tanya Kwangmin *lagi! eh lebih tepatnya kebanyakan nanya kekeke*.

“itu… itu.. permintaan dari Hyun Ah eonni. Eonni bilang dia ingin benar-benar sembuh dulu baru akan memberitahu oppa.” Ucap Heerissica. “tapi sekarang oppa sudah tau semuanya, kan? Jadi aku mohon bersabarlah oppa.. Hyun Ah eonni sedang berusaha keras agar dapat sembuh lebih cepat.” Lanjut Heerissica sambil tersenyum manis kearah Kwangmin dengan bulir air mata yang masih tersisa di matanya.

Kwangmin menundukan kepalanya dan hanya tersenyum tipis. “jadi apakah kau juga mencintai ku, Hyun Ah-ya?” ucap Kwangmin dalam hati. “ku harap kau masih mau menunggunya, Kwangmin-ie…” ucap Donghyun. Kwangmin mendongakkan kepalanya, menatap Donghyun dengan penuh keyakinan. “tentu, Hyung…” jawab Kwangmin sambil tersenyum.

Ya! Senyum itu kembali. Setalah selama 1 tahun lebih menghilang entah kemana. Donghyun dan Heerissica membalas senyum Kwangmin. Donghyun yang juga sahabat Kwangmin, sangat senang dapat melihat Kwangmin tersenyum lagi. Ini akan menjadi kabar bahagia untuk seorang yeoja di tempat yang jauh disana.



****



“kau yakin ingin pulang chagi..?” Tanya seorang yeoja yang berumur 40 tahun kepada seorang yeoja yang lebih muda darinya berumur 18 tahun. “ne eomma..” jawab yeoja muda itu sambil membereskan pakaiannya ke dalam koper.

“ne arra… tapi kau berangkat besok pagi bukan?” Tanya yeoja yang di panggil eomma itu. “eum…” gumam yeoja muda itu lalu tertawa kecil. “ya sudah. Cepat tidur sana, biar sisanya eomma yang bereskan.” Ucap sang eomma. “ne… gamsahamnida nae eomma..” ucap yeoja muda itu lalu berjalan menghampiri eomma-nya, memeluknya sebentar. Lalu pergi ke kamarnya.

“Aku kembali…” ucap sang yeoja muda saat sudah merebahkan tubuhnya di kasur king size-nya itu.


Author POV end-



****



Keesokan harinya…



Kwangmin POV

Entah kenapa aku merasa hari ini aku menjadi lebih baik. Pagi yang cerah, sedikit demi sedikit aku merasa Kwangmin yang dulu telah kembali. Aku kembali membantu eomma ku memasak dan menyiapkan sarapan. Tanpa ku sadari aku selalu mengumbar senyum pagi ini. Orang tua ku tidak terlalu mempertanyakan hal ini. Tapi Hyungdeul ku malah…

“Ya.. Kwangmin-ie? Apa kau terbentur tadi malam?” Tanya Youngmin yang melihat aku tersenyum kearahnya. Aku hanya membalas dengan senyum manis ku. “aigoo.. jinjja..” ucap Youngmin menanggapi sikap ku. “sudah.. sepertinya uri Kwangmin-ie, sedang senang. Jangan terlalu berlebihan menanggapinya.” Ujar Appa memberitahu saudara kembar ku.

Aku hanya memberikan senyum kemenangan. “kekeke...” cengir ku dalam hati. “Kwangmin-ie.. kau akan berangkat naik bus terus?” Tanya appa. Aku hanya mengangguk. “tidak lelah?” Tanya appa *lagi*. Kali ini aku menggeleng. “oh baiklah..” ucap appa mengerti.

Kalian tau? Aku lebih senang naik bus, karena aku bisa mengenang Hyun Ah disana. *kaya udah gak ada ya si Hyun Ah-nya -.-*.


Kwangmin POV end-



****



Change Backsound Boyfriend – Nae Yeoja Sondae Jima & Naega Galge


Author POV

@Kampus
 Now 2 PM o’clock (Waktu Korea)


Jepret… Jepret… Jepret… *bahasa Author mulai aneh -.-*


Bunyi dari sebuah kamera canggih milik seorang namja berambut belonde, dia sedang asik mengambil gambar objek-objek yang menurutnya menarik sambil duduk di atas bagian depan mobil Ferary Sport Red miliknya yang terpakir rapi di parkiran kampus.

Lensa kamera-nya, dia atur untuk jarak jauh. Ya! Jo Youngmin orang itu. Dia mengikuti jurusan fotografi di universitas tersebut. Karena sudah semenjak masuk SMA, Youngmin sangat senang memotret ria. Telah banyak lahir gambra-gambar unik yang pasti bagus dari lensa kameranya yang sudah 3 tahun dimilikinya tersebut. Masih terus asik memotret.

Tanpa sadar, dia memotret sebuah objek atau lebih tepatnya seorang yeoja *ihiy* yang sedang duduk di bangku taman kampus sambil membaca sebuah buku. Wajahnya tidak terlihat dari lensa kamera Youngmin. Mungkin karena tertutup rambut yeoja itu. Tapi sangat bagus dan menarik perhatian Youngmin. “nugu?” gumam Youngmin yang terus mengambil gambar yeoja tersebut. Yeoja dengan dress berlengan pendek dan kira-kira panjangnya selutut berwarna biru, dengan bando berhias beberapa bunga seperti buang tulip buatan berukuran kecil yang menghiasi kepalanya. “sangat manis..” gumam Youngmin.

Menghentikan sejenak memotret ria-nya. Dia melihat hasil jepretannya. “kenapa tidak begitu asing?” gumam Youngmin sambil memanyunkan bibirnya kecil dan menautkan kedua alisnya *kyeoptayo*. Youngmin mengedarkan pandangannya kearah taman. Tapi nihil , yeoja tadi sudah tidak ada ditempatnya. Perasaan penasaran sekarang tengah menyelimuti Youngmin. “apa jangan-jangan demit yak?” celetuk Youngmin. Dan suasana berubah drastis jadi horror.

Youngmin mengelus bulu tengkuknya yang mendadak merinding. “aish… mending pergi aja deh.” Ucap Youngmin yang langsung turun dari atas mobilnya dan berjalan memasuki gedung kampus.

*Author ngakak*



****



“Kwangmin…”  teriak Youngmin sambil berjalan menghampiri kembarannya itu. Kwangmin yang sedang asik mengobrol dengan Gongchan di depan loker, merasa namanya di panggil langsung menengok kearah sumber suara diikuti oleh Gongchan. “eoh Youngmin-ie Hyung. Waeyo?” Tanya Kwangmin saat Youngmin sudah berhadapan dengannya.

“Kwangmin, aku pergi dulu ya. Jangan lupa, lukisan mu akan ikut di pamerkan bulan depan.” Ucap Gongchan seraya menepuk sebelah pundaknya. “ne arraso.” Jawab Kwangmin sambil tersenyum. Kemudian Gongchan pergi meninggalkan Jo Twins di depan loker.

“oiya, ada apa Hyung?” Tanya Kwangmin lagi sambil membuka lokernya dan menaruh peralatan lukisnya ke dalam sana. “aku ingin memperlihatkan sesuatu pada mu, menurutmu apa ini suswanti *itu julukan untuk hantu cwe jaman sekarang kalo cwo nya suswanto hehe*?” ucap Youngmin sambil memperlihatkan hasil jepretannya beberapa waktu lalu.


Grek!


Kwangmin menutup lokernya. Menautkan kedua alisnya sambil menatap Youngmin terlebih dahulu. “oh god! Mana ada siang bolong begini ada suswanti. Apa kembaran ku ini kerusupan eh kesurupan yak?” ucap Kwangmin di pikirannya sendiri.  Youngmin menatap Kwangmin tajam. “yak! Aku tau apa yang kau katakan. Dasar pabo. Aku sungguh-sungguh…” ucap Youngmin dalam pikirannya juga lalu menyodorkan kameranya. Maksud disini meraka dalam konteks telepati OK.

Kwangmin membulatkan matanya terkejut. Dia lupa terkadang mereka bisa telepati *hahaasek*. Membentuk jari telunjuk dan tengah tangan kanannya menjadi ‘V’ sambil nyengir kecil ke Youngmin. Youngmin hanya memutar bola matanya dengan bête. “cepat lihat..” ujar Youngmin.

Lalu Kwangmin mengalihkan pandangannya pada kamera Youngmin. Dilihatnya apa yang dimaksud Youngmin tadi. “saat aku ingin melihatnya dia sudah tidak ada. Aku jadi merinding err…” ucap Youngmin sambil ikut melihat gambar-gambar yeoja tadi di kameranya. “terus ngapain disimpen, Hyung?” Tanya Kwangmin. “eok? Iya ya. Tapi itu bagus woi…” jawab Youngmin.

Kwangmin hanya mengendus malas. “eoh?” Kwangmin tersentak saat melihat salah satu foto full bentuk yeoja itu. “kenapa tidak begitu asing?” ucap Kwangmin sama kaya Youngmin saat masih memotret yeoja itu *kembar memang sama #yaiyalah*.  “nah benerkan, pikiran kita sama. Apa kau kenal yeoja ini? Aku bahkan baru melihat yeoja ini barusan. Tapi terasa tidak begitu asing.” Ucap Youngmin sambil menatap Kwangmin sejenak.

Kwangmin men’zoom foto itu agar dapat lebih jelas meneliti siapa yeoja itu. Bergerak kekanan kekeri melihat dengan detail foto tersebut. Kwangmin berhenti saat melihat bando yang dikenakan yeoja itu. “ini…” gumam Kwangmin yang membuat Youngmin ikutan memperhatikan dengan seksama foto itu. Kwangmin mengangkat kepalanya diikuti oleh Youngmin yang menatap Kwangmin bingung.

“tulip…” gumam Kwangmin yang tersadar akan sesuatu. “Hyung memotret yeoja ini dimana?” sergah Kwangmin pada Youngmin. “di taman kampus.” Jawab Youngmin. Tapi Kwangmin langsung mengembalikan kamera Youngmin dan berlari meninggalkan Youngmin yang lagi masang wajah cengo gara-gara bingung. “Yaaa… Kwangmin… Kwangmin… yeoja itu sudah tidak ada…” teriak Youngmin yang tak di gubris oleh Kwangmin. Kwangmin terus berlari sampai benar-benar menghilang dari pengelihatan Youngmin.



****



Kwangmin yang sudah sampai ditaman kampus langsung mengedarakan pandangannya keseluruh sudut taman. “eodiga? Eodiroganni?” ucap Kwangmin dengan nada terengah-engah. Tapi nihil, yeoja itu memang sudah tidak ada disana.

“aish…” decak Kwangmin frustasi. “aku yakin itu kau… tolong tunjukkan dirimu.” Ucap Kwangmin lirih, bulir air mata mulai tergenang dimata belo’nya. “eoh?” Kwangmin tersentak saat seseorang menepuk salah satu pundaknya. Dengan cepat Kwangmin membalikan badannya.

“buu.. khan-kah.. suuu.. dahh.. kuu bil-lang.. yeooo-jahh.. ituh su-sudah tih-dak ah-da..” ucap namja yang kembar dengan Kwangmin itu dengan terengah-engah. “Hyung?” ucap Kwangmin lirih dan mulai terisak. “eok?” Youngmin tersentak karena Kwangmin langsung memeluk tubuhnya. Youngmin mengerti, sangat sangatlah mengerti.

“gwaenchana..” ucap Youngmin pelan sambil mengelus punggung Kwangmin dengan lembut. “aku yakin itu dia, Hyung. Hiks hiks…” ucap Kwangmin sambil terisak dalam pelukan Youngmin. “eum.. I know what u mean. Sudah, lebih baik kita masuk. Aku yakin Minwoo sudah menunggu kita di tempat latihan.” Ucap Youngmin pelan sambil terus berusaha menenangkan Kwangmin.

Kwangmin hanya menganggukan kepalanya sambil mengusap sendiri bekas air matanya yang sempat mengalir dengan indah. Melepas pelukannya pada tubuh Youngmin, lalu menggenggam tangan kiri Youngmin. Youngmin mengerti saudara kembarnya sedang tidak dalam kondisi yang baik, termasuk perasaannya.

Dengan girang Youngmin balik menggenggam tangan Kwangmin. “kaja..” ajak Youngmin sambil mengacak kecil pucuk kepala Kwangmin. Dan mereka masuk kembali kedalam gedung kampus.

“bogosipheoyo Kwangmin-ie… hiks hiks…” ucap seseorang dari balik pohon di taman kampus. “hiks belum hiks saatnya…” ucap seseorang itu lalu pergi meninggalkan kampus Jo Twins sambil menutup mulutnya dengan salah satu tanganya.
Author POV end-



****



Hyun Ah POV *akhirnya ada Hyun Ah lagi*


Ting nong 2x


Ku tekan tombol bel di depan pintu apartemen eonni ku. Saat ingin ku tekan kembali untuk ke 3x nya. Tiba-tiba ada yang membuka pintu itu. “neee nuguuu?” Tanya seseorang dari balik pintu itu. Sepertinya seorang namja. “Annyeonghaseyo...” sapa ku ramah sambil membungkuk kecil.

“eoh? Hyun Ah-ya? Annyeonghaseyo..” ucap namja itu yang tak lain adalah Hyunseong Oppa. “hah? Nugu chagi?” ucap seorang yeoja dari dalam. Ku rasa itu eonni ku. Suaranya tidak pernah berubah. Senang dapat mendengar suara itu lagi.

“eoh? Hyun.. Hyun Ah-yaaaa…” ucap eonni ku histeris saat melihat ku di depan pintu. Berlari kecil dan langsung memelukku. Jujur, aku sangat merindukan pelukan ini, tapi kalau serat ini mungkin aku akan mati di pelukannya. Hei ini tidak lucu..

“eonni.. Hyeri eonni…” ucap ku dengan nada yang sudah ke habisan nafas sambil menepuk punggungnya kecil. “eoh? Mianhae mianhae…” ucapnya sambil melepas pelukannya dan beralih memegang kedua lenganku. “kau berubah Hyun Ah-ya?” ucap eonni ku dengan lirih sambil melihat dari ujung kepala hingga ujung kaki ku dengan intens. Ku bulatkan mata ku dan menautkan kedua alis ku. “ne?” Tanya ku bingung.

“eum… kau jadiii tambah cantik.” Ucapnya sambil nyengir kuda. Gubrak deh! Haha eonni-ku memang selalu penuh kejutan. “eoh.. benarkah? Gomawo. Hyeri eonni juga tambah cantik…” ucap ku sambil tersenyum manis. “jinjja?” ucapnya sambil memegang wajahnya dengan salah satu tangannya.

“sudah sudah… sambung di dalam saja. Kaja biar aku yang bawakan barang mu..” ajak Hyunseong Oppa pada kami. “gomawo Oppa.” Ucap ku sambil tersenyum. Aku masuk sambil dirangkul Hyeri Eonni. Dan Hyunseong Oppa menyusul di belakang kami.

“Duduklah dulu biar aku buatkan minum dulu.” Ucap Hyeri Eonni setelah mengantarku sampai di sofa ruang nonton. “chagiya.. barangnya Hyun Ah ditaroh dimana?” ucap Hyunseong Oppa sedikit keras. “dikamar atas saja. Sudah ku siapkan kamar untuk Hyun Ah disana.” Balas Hyeri Eonni tak kalah keras. Mereka ini memang gak ada hari tanpa teriak-teriak ya -.-

“ini minumlah dulu.” Tawar Hyeri Eonni pada ku lalu duduk disebelah ku. Aku menyambutnya dengan senyuman dan meneguk sedikit juice melon kesukaan ku ini. Eonni ku bahkan masih ingat minuman kesukaan ku. Jadi terharu nih huhu.

“kenapa ke apartemen gak bilang dulu? Kan eonni bisa minta tolong Hyunseong untuk menjemput mu di bandara.” Ucap Hyeri Eonni. “sebenarnya sudah dari jam 12 siang ini, aku sudah sampai di Korea.” Jawab ku santai. “uhuk..” eonni ku tersedak saat mendengar jawaban ku. “mwo? Uhuk huk..” tanyanya saat masih tersedak.

“eoh? Pelan-pelan eon…” ucapku sambil mengelus punggungnya pelan. “jadi kau dari tadi kemana saja?” Tanya Hyeri eonni lagi. “berkunjung…” jawab ku singkat sambil kembali meneguk juice melon ku. Hyeri Eonni hanya menautkan kedua alisnya bingung. Aku hanya tersenyum tipis. “eum arrayo.” Jawab Hyeri Eonni. Aku hanya terkekeh kecil.

“sudah berbicara padanya?” Tanya Hyeri Eonni *lagi*. Aku hanya menggeleng. “belum sanggup eon..” jawab ku lirih sambil menunduk. Hyeri eonni merengkuh tubuh ku dalam pelukannya. “gwaenchana. Kami akan membantu mu.” Ucap Hyeri eonni menenangkan ku. “iya tenang saja..” sambung Hyunseong Oppa yang entah sejak kapan sudah duduk di sofa ini juga.

“aku dengar keluarga Jo akan mengadakan sebuah acara untuk merayakan ulang tahun Jo Jeongmin anak pertama mereka. Aku rasa itu saat yang tepat.” Jelas eonni sambil melepas pelukannya. Aku berfikir sejenak. Ya! Mungkin itu waktu yang tepat.

“ne aku rasa begitu. Kapan eonn?” Tanya ku. “nanti malam. Hehe” ucap Hyunseong Oppa sambil tertawa kecil. “mwo?” ucap ku terkejut. “malam ini? Aku belum siap. Apa yang harus ku katakana saat bertemu Kwangmin nanti?” ucap ku bingung.

“ikuti hati mu saja. Itu akan mengalir dengan sendirinya.” Jawab Hyeri Eonni. Aku mengendus pasrah. “yang penting kita beri Kwangmin kejutan.” Ucap Hyunseong Oppa. Dan aku menatapnya sejenak. “kau pasti bisa Hyun Ah..” ucap ku dalam hati. Dan akhirnya aku mengangguk pasti.



_TBC



p.s : Don’f forget to leave your comment for this FF, ne? koment kalian perlu untuk mengasah lagi kemampuan dari Author untuk menulis FF. Jangan jadi SR ya :) Gamsahamnida… #bowingbarengJoTwins ppyong~ ^_^*

0 komentar: