THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 03 Juni 2012

[FanFiction] YAOI - My Love Story

“My Love Story”


Author: Berty Khairun Nafisah >> @exotic_bias >> teukseob@yahoo.com


Main Cast :
HunHan (Sehun & Luhan) Couple


Other Cast :
Members EXO K+M


Length:
Oneshoot (3.563 Words)


Genre:
YAOI / Sonen-ai / BoyxBoy / ManxMan, Romance, Gaje, Galau, Humor *sedikit*


Rating:
PG – NC 17



p.s : ciiihhuuiii efef Yaoi pertama kuuuu >< *sorak2 bergembira bareng HunHan*. Dari dulu aku udah ngebet banget pengen buat Yaoi. Semoga aja efef kali ini sukses *ber’amiiin ria bareng XiuChen (?)*. So, nikmatin efef ini ya EXOtic specialy for fujoers. Maaf kalau banyak yang kurang dari efef ini. Namanya juga baru pertama kikikikiki XP. Awal baca ucapkan bismilah, akhir baca ucapkan astagafirullah. Karena ini efef akan super duper hancurrr…


Warning:  seperti yang tertera di atas “This is Fanfic YAOI, u know (yunho)?” LOL, DON’T LIKE DON’T READ. Kita saling menghargai saja oHae. Bahasa campur aduk. And so pasti bakal ada typo karena tidak ada yang sempurna bukan, selain Yang Maha Kuasa *woyooo*



Banyak bacot! So Let’s gelelot (?)…





Happy Reading Ppyong~ ^o^




Di mulai dari hari tersebut
Semua berubah menjadi sesuatu yang baru
Bisakah kau terima aku dan cintaku?




Author POV


Pagi yang cerah dan pagi yang damai di dorm Korea EXO. Sebelum akhirnya sebuah keributan pun terjadi.

Prang! Prang! Prang!

“eeeuunnggghhh… mwoya?” Tanya seorang namja tampan karena merasa tidurnya sudah terusik. “sudah bangun, eoh?” Tanya namja manis di kamar itu juga, jadi intinya mereka berdua adalah Roommate. “ono opo toh (?), Luhan Hyung?” Tanya namja tampan itu yang tak lain adalah Sehun dan namja manis yang di tanyai Sehun itu adalah Luhan.

“Mungkin dari kamar Suho.” Jawab Luhan santai. Sehun yang masih setengah sadar masih berusaha mengumpulkan nyawanya mengubah posisinya menjadi duduk. Masih sambil mengucek matanya pelan. Tak sengaja Sehun melihat aktifitas Luhan. Sehun langsung membulatkan matanya sedikit terkejut.

Wuhoo bagaimana tidak sekarang di depannya sudah terpampang pemandang indah. Karena Luhan baru saja selesai dari mandinya 2 menit yang lalu. Masih menggunakan handuk yang hanya menutupi bagian bawah tubuhnya walaupun sudah pake boxer *plak* dan membiarkan tubuh bagian atasnya terekspos karena Luhan masih asik mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

Glek!

Sehun menelan salivanya agak berat. Tentu saja pagi-pagi udah liat bidadari habis mandi. Kenapa gak sekalian pas mandinya #ups. Sehun masih masang muka cengo sekaligus pervert menatap tubuh putih mulus milik Luhan. Ya! Namja yang diam-diam juga disukai oleh seorang Sehun Lead Dancer sekaligus Magnae di EXO-K ini. Luhan yang sadar sedari tadi di tatapi oleh seseorang yang berhawa seperti kucing garong langsung dengan pasti menatap Sehun.

“wae?” Tanya Luhan innocent. Sehun hanya menggelengkan kepalanya mulai sadar dengan apa yang dia lakukan sekarang akan membongkar semuanya. Luhan pun hanya berdecak kecil lalu memakai t-shirt putih yang barusan dia ambil dari dalam lemari. Sehun kembali menatapi setiap lekuk tubuh Luhan yang sangat sempurna di mata Sehun. ‘tuhan kuatkan iman ku, jangan sampai aku menyerangnya sekarang.’ Batin Sehun yang sedang berkecamuh.

“Sehunnie…” ucap Luhan lembut sambil tersenyum manis dan berbalik kearah Sehun. Membuat Sehun melting saat itu juga, “a-ah wae-waeyo Hyung?” Tanya Sehun gelagapan. Luhan mulai mendekat kearah kasur Sehun dengan perlahan, saat sudah sampai di hadapan Sehun. “cepat… mandi sana.” Ucap Luhan sambil mengembangkan senyumnya, “kau bau tau…” tambah Luhan dengan nada kekanak-kanakannya dan Luhan mengacak kecil pucuk kepala Sehun lalu beranjak keluar kamar saat sudah berpakaian lengkap. Meninggalkan seorang Oh Sehun yang wajahnya sudah berubah warna menjadi warna udang rebus *Sehun rebus #plak author di hajar fans Hunnie oppa ^^v*


Di ruang tengah


“YA! YI XING JANGAN LARI KAU!!! AYO TANGGUNG JAWAB!!!!” teriak seorang namja manis yang sedang berusaha mengejar namja lain yang sepertinya kalau bisa di nilai dia ini ‘Seme’-nya *hohoho*. Yup! Namja manis itu adalah Suho dan namja yang satu lagi adalah Yi Xing aka Lay. Mereka sekarang sedang main kejar-kejaran *ehem* maksudnya atau lebih tepatnya Suho sedang mengejar Lay.

“YI XING CEPAT KEMARIIIIIIIII!!!!!!!” teriak Suho semakin jadi. “tidak mauuuuuuu….” Jawab Lay masih terus berlari menghindari Suho yang terus nyaris menangkapnya. “ada apaan sih?” Tanya Luhan bingung pada beberapa member EXO yang lain yang lagi asik nonton TV tidak memperdulikan adegan kejar-kejaran SuLay couple. “anu loh apa sih namanya?” jawab KAI bikin bingung *maaf* oiya itu nanya balik lebih tepatnya. “parfum…” sambung D.O lembut yang lagi merangkul lengan KAI mesra.

“naaaahh itu maksudnya. Jadi parfum baru Suho Hyung yang masih tertata rapi di dalam kotaknya di keluarkan sama Lay Hyung dan entah kenapa tiba-tiba jatuh dan peeeecah dweehhh…” jawab KAI sambil nyengir kuda kearah Luhan.

“astaga! Parfum limited Edison yang baru beberapa hari lalu yang di beli Suho di Blok M *ngek?*?” Tanya Luhan lagi yang kayanya shock banget dengernya sambil ikut nimbrung di depan TV. “ho’oh…” jawab KaiDO couple dan diikuti anggukan XiuChen couple yang ada di depan TV juga. “aduh pasti Suho marah banget.” Ucap Luhan miris. “banget Hyung.” Ucap Chen nyambung kata-kata Luhan. “buktinya sepatu kita pada berantakan gara-gara di pake Suho buat nimpuk Lay.” Ucap Xiu Min sambil memeluk pinggang Chen mesra.

*tunggu jadi di depan TV itu di pake buat tempat mojok gitu? Hahaha dasar*

“WHAT?” kata Luhan makin shock. “ayo cepetan kita hentikan amukan Suho…” ucap Luhan panic. “sudah Hyung… tapi gak bisa. Biarkan sajalah, biar redam sendiri.” Kata KAI santai sambil memusut kepala D.O lembut. “asal jangan sepatu ku saja yang kena.” Tambah KAI.

Wiiiiiiing!!!!! *kaya suara Angry Birds -_-*

Tiba-tiba saat Lay lewat depan TV ada sepatu melayang lewat juga diantara TV dan member EXO yang duduk di sofa depan TV. “eits…” Lay menghindar dengan membungkukan badannya. Tapi naas nasib sepatu yang Suho lempar barusan, karena pintu balkon sedang terbuka dan tepat di belakang tubuh Lay adalah balkon. So, sepatu itu sudah melayang keluar dari dorm.

“astaga!?” kejut Suho. Semua muka noleh ke Suho. “eh Hyung btw sepatu siapa itu?” Tanya Chen cepat. “gak tau, tadi aku ambil dari depan kamar KaiDO.” Jawab Suho seadanya. “HAH???” Tanya KaiDO berbarengan lalu bertatapan bergantian. “warna apa Hyung?” Tanya KaiDO berbarengan lagi *ciyee*. “kalo gak salah biru sama ada silvernya.” Jawab Suho sambil nginget-nginget. “MWO?????” Tanya KAI yang langsung berdiri dari duduknya bahkan tak sadar menghempaskan tubuh kecil DO ke sofa dengan sedikit keras dan langsung berlari ke depan kamarnya.

“Hhhhhhuuuuuaaaaaaaaaa sepatu ku beneran……” ucap KAI sambil merengek menatapi nasib sepatu dance kesayangannya. “demi nenek gayung (?), Suho Hyung! Kau kelewatan.” Ucap KAI yang mulai nangis sambil duduk di lantai dan memeluk miris sepatunya yang tinggal sebelah. “aduhhh… maafkan aku KAI.” Ucap Suho panic pas tau kalau itu ternyata sepatu kesayangan KAI yang menjadi korban ke 1 2 3 ah entah yang keberapa pagi ini.

Suho berusaha menyentuh pundak KAI tapi KAI menghempaskan tangan Suho kasar. “aku benci sama Hyung.” Rajuk KAI yang langsung masuk kamarnya sambil membanting pintu keras tepat di depan wajah Suho. “eoh? KAI? Maafkan aku, aku sungguh tidak sengaja. Kim Jong In???” Suho berusaha memanggil dan meminta maaf pada KAI sambil mengetok pintu kamar agak kencang. Tapi tidak ada respon dari dalam. Ya! Suho berhasil membuat seisi dorm berantakan dan membuat salah satu adik kesayangannya meraju padanya.

“arghhh…” gerutu Suho frustasi. “e-eng eum… Hyung maafkan aku.” Ucap Lay yang sudah ada di belakang tubuh Suho. Dengan cepat Suho membalikan tubuhnya menghadap Lay. “sireo… aku benci pada mu Yi Xing.” Ucap Suho sedikit terisak ternyata Suho sudah menangis saat KAI membanting pintu tepat di depan wajahnya. Suho langsung beranjak ke kamarnya dan mengunci rapat kamarnya dan Lay.

“hhhmmm…” Lay menghela nafas berat. “sudahlah, soal KAI biar aku yang urus. Hyung, bujuklah Suho Hyung.” Ucap D.O lembut sambil menepuk kecil pundak Lay. Lay menatap D.O, Luhan, XiuChen dengan tatapan sendu. “aku tidak sengaja.” Ucap Lay lirih. “iya kami tau. Tenang kami dan yang lain akan membantu mu membujuk Suho. Lagian kalian ini kadang berantem mulu kadang akur banget. Lama-lama pacaran lohh…” ucap Xiu Min sambil menggoda Lay.

Lay hanya membulatkan matanya terkejut. “oh my… itu tidak mungkin, Hyung.” Jawab Lay mengelak pada hal wajahnya mulai memerah dan mulai salting. “ya sudah terserah apa kata mu. Yang jelas pajak jadian ya kalo beneran jadi. Kekekeke…” ucap Xiu Min sambil cekikikan di dalam rangkulan Chen.

“lalu sekarang siapa yang masak?” Tanya Luhan polos. “bagaimana kalau kau saja Hyung?” jawab D.O sambil menoel lengan Luhan. “kenapa aku?” Tanya Luhan sambil menunjuk dirinya sendiri. “karena kau tidak sibuk, aku kan harus membujuk KAI agar tidak marah lagi. XiuChen couple membantu Lay Hyung membujuk Suho Hyung.” Jawab D.O santai. Luhan hanya memanyunkan bibirnya tanda sebenarnya dia tidak setuju dengan rencana ini.

“kalau merasa berat kan ada Sehun, nah minta bantu dia aja.” Kata Xiu Min. ‘hhmm bener juga.’ Batin Luhan. Lalu Luhan mengangguk setuju sambil tersenyum kemudian kembali ke kamar memanggil Sehun. “ayo Hyungdeul cepat bujuk Suho Hyung, paling enggak buat dia mau makan. Karena jadwal kita cukup banyak besok, dan kita harus bisa menjaga kesehatan sampai besok.” Ucap D.O mulai memberi intruksi. XiuChen mengangguk mengerti lalu menggiring Lay menuju kamarnya dan Suho. “paling males nih pake ini.” Ucap D.O mengeluarkan benda andalannya kalo KAI ngambek terus ngunci diri di kamar kaya gini.

“ttada…” ucap D.O agak girang. Ya! Kunci serep pun keluar.

“KAI…” panggil D.O lembut saat sudah masuk ke dalam kamar dan perlahan menutup kembali pintu kamarnya dan KAI. Drep! Tiba-tiba tubuh D.O sudah di rengkuh ke dalam pelukan seorang namja yang menyandang gelar Dancing Machine di EXO itu. Ternyta dari tadi KAI hanya menangis di balik pintu kamarnya dan D.O itu. KAI terus saja terisak sambil memeluk erat tubuh D.O yang lebih mungil darinya itu menaruh wajahnya di lekuk leher D.O.

D.O membalas pelukan KAI dengan penuh rasa sayang memusut punggung KAI lembut, semoga dapat mengurangi rasa sedih KAI begitu anggap D.O. “uljima ne… jangan kasar seperti itu. Kasihan juga kan Suho Hyung…” ucap D.O sambil memusut kepala KAI halus.

“hiks… arraso… tapi Soo Baby juga tau bukan, kalau itu sepatu kesayangan ku. Banyak yang sudah ku korban untuk mendapatkan sepatu itu walaupun harganya tidak begitu selangit.” Ucap KAI yang masih terisak kecil dengan suara yang mulai parau. D.O hanya menganggukan kepalanya di atas pundak KAI, dia mengerti namjachingu-nya ini pasti sangat sedih dan marah.

“KAI…” panggil Kyungsoo aka D.O sambil melepas pelukannya pada KAI dan membuat mereka berdua berhadapan sekarang. D.O dapat melihat mata indah Kkamjong tercintanya mulai membengkak karena bekas menangis. Ia elus pipi KAI lembut. “jangan ngambek lagi ya, aku mohon maafkan lah Suho Hyung. Aku janji akan membantu mu mendapat sepatu baru, ne?” rayu D.O lembut sambil tersenyum manis. KAI kelihatan berfikir sejenak, lalu mengangguk kecil sambil mengulas senyum tipis. “tapi dengan syarat lagi…” ucap KAI membuat D.O terkejut kecil. “apa itu?” Tanya D.O.

“dan Hyung harus menurutinya…” tambah KAI sambil tersenyum pervert. D.O mengerutkan alisnya, dia paham sekali kalau KAI sudah mengeluarkan senyum seperti itu.

“jangan bilang…” ucap D.O mencoba menebak. Tanpa babibu KAI langsung menggendong D.O ala bridal style dan menjatuhkan tubuh D.O dengan perlahan dan menindihnya lalu mencium bibir D.O kilas. “tapi janji maafkan Suho Hyung, ne?” ucap D.O memastikan sebelum KAI melancarkan aksinya. “of course Soo Baby…” ucap KAI seduktif tepat di sebelah telinga kiri D.O. “aku mulai ne?” Tanya KAI tapi belum D.O menjawab KAI sudah menyerangnya.

Dan apa yang terjadi di kamar KaiDo selanjutnya biarkan Author dan Allah yang tahu. *hahaha #plakplakplak Author di gebukin readers-nim*

Author POV end-



Di kamar HunHan Couple



Luhan POV

“seeehuuuu-“ ucap ku terputus saat melihat apa yang Sehun lakukan sekarang di dalam kamar. “eoh, H-hyung?” Tanya Sehun gelagapan dan langsung memakai kaos yang ada di tangannya. Aku tidak tau kalau Sehun baru selesai mandi. Aku memalingkan wajah ku sedikit, tapi kenapa aku mesti memalingkan wajah ku biar pun hanya sedikit. “mi-mianh…” ucap ku lagi sambil perlahan kembali menatap Sehun.

Sret!

“kkyyyaaaaaa…” jerit ku saat melihat handuk yang melilit di pinggang Sehun terlepas tepat saat Sehun selesai memakai kaosnya. Aku langsung menutup wajah ku dengan kedua tangan ku, ku rasa aku melihat sesuatu biarpun sekilas, aduh wajah ku memerah dan aku tidak ingin beranjak takutnya kalau berpaling ngeliat yang enggak-enggak biar pun cuman sedikit. Tap tap tap… ku rasa Sehun mendekat kearah ku. ‘eh dia mau apa?? Aduh Sehun aku belum siaaaap…’ jerit ku dalam hati.

“Yaaa Luhan Hyung… tidak usah berteriak seperti itu.” Ucapnya berusaha menenangkan ku. “gimana gak teriak… handuk  mu lepas pabo…” teriak ku dari balik telapak tangan ku. “iya Hyung aku tau… tapi aku pake boxer juga ko.” Ucapnya membuka tangan ku yang menyembunyikan wajah imut ku ini. Aku mengerutkan dahi ku, menautkan kedua alisku, membulatkan mata ku. “ku… ku pikir kau…” ucap ku gelagapan sambil nunjuk-nunjuk arah bawah Sehun dan wajahnya bergantian.

“gak pake celana?” Tanya Sehun jahil “kenapa? Hyung mau lihat?” tambahnya sambil menggoda ku. “aish dasar Sehunnie pabo…” ku jitak kepalanya pelan. “auch…” ringisnya, dasar manja padahal itu pelan. “argh sudahlah, aku tunggu di dapur saja, ne?” ucap ku langsung balikin badan penuh dan saat ingin beranjak. Deg! Ada yang menggenggam pergelangan tangan kanan ku, siapa lagi kalau bukan Sehun. Aku masih enggan membalikan wajah ku, takut salting. “Luhannie Hyung aku hanya bercanda.” Ucapnya berusaha memberi penjelasan takut salah paham mungkin.

“ne arraso…” ucapku dan langsung melepas tangan Sehun dengan pelan lalu lekas beranjak dari kamar kami. Ku rasa wajah ku sudah benar-benar memerah sekarang, bodohnya kenapa aku bertingkah seperti itu. Ah sudahlah mengingat itu membuat ku tambah merasa bodoh.

 Luhan POV end-



Sehun POV

Tak lama aku menyusul Luhan Hyung ke dapur. Malaikat yang sangat manis itu sepertinya sedang menumis sesuatu, baunya tercium cukup enak. Ingin rasanya memeluknya dari belakang, bemesraan dengannya. Pasti akan sangat bahagia saat itu. “Ya kenapa hanya melamun seperti itu? Ayo cepat bantu aku…” ucap malaikat-ku itu. Suara lembut nan manis sekaligus cerewetnya itu membuat aku semakin menyukainya ah aniya mencintainya.

“iya sabar…” jawab ku sambil melangkah semakin dekat kearahnya. “tolong ambil sosis yang sudah ku iris dia atas meja sana.” Perintahnya sambil terus menumis. Aku mengerucutkan bibirku kecil, baru nyampe udah di suruh-suruh. Segera ku turuti apa yang dia perintahkan.

“ngomong-ngomong Hyung mau buat apaan?” Tanya ku sambil celingak celinguk melihat apa yang sedang dia lakukan di depan kompor. “nasgor aja deh, aku gak pinter masak soalnya.” Ucapnya pasrah tapi tetap terdengar menggemaskan di telinga ku. “semoga saja enak…” harapnya, apa pun yang kau masak meski itu racun sekali pun pasti akan tetap enak Luhan Hyung, karena kau yang sudah memasaknya.

“hhmm baunya sedap Hyung…” ucap ku sambil menghirup aroma masakannya. “ahh kau hanya ingin menghibur ku kan?” tanyanya sambil mempoutkan bibirnya gemas, saking gemasnya aku ingin memakannya *LOL*. “sungguh Hyung…” ucapku lagi meyakinkannya. Klek! Tak lama Luhan Hyung mematikan kompor gas, lalu mengambil sendok makan.

“ayo kau coba dulu. Sini aku suapin.” Ucapnya sambil menyendok sedikit nasgor yang baru saja selesai ia masak lalu mengarahkannya ke mulutku sambil tersenyum penuh harap. Aku tidak dapat menolak, “aaamm… bagaimana?” tanyanya setelah menyuapkan ke dalam mulut ku. Aku menguyah dengan perlahan sambil terus merasakan. “hhhmmm….” Gumam ku sambil terlihat berfikir. Luhan Hyung terlihat sebal terlalu lama menunggu pendapat ku.

“YA!” pekiknya. “hahaha… iya iya ini enak Hyung…” ucap ku setelah menelan nasgor tadi. “ah jinjja?” tanyanya dengan puppy eyes. Argh! Tuhan kuatkan iman ku, kenapa malaikat ini begitu menggemaskan. Aku hanya mengangguk sambil tersenyum tulus. Dan ia mencoba sendiri masakannya, menyuapnya dengan perlahan. “eum… iya ternyata enak juga. Hahaha…” ucapnya sambil tertawa puas dengan hasil masakannya. “sudah ku bilangkan…” ucapku sambil mencubit pipinya pelan. “iyalah kan aku yang masak…” ucapnya penuh kebanggaan di depan wajah ku.

“eoh Hyung ada sisa bumbunya di pinggir bibir mu?” ujar ku sambil menunjuk sudut bibirnya yang terdapat sisa bumbu dari nasgornya. “dimana?” tanyanya polos sambil terus melap sudut bibirnya yang tidak kotor. Aduh dia ini polos atau pabo ya?
Reflek aku memegang dagunya lalu ku dongakan kepalanya agar dapat bertatapan dengan ku. Lalu ku dekatkan wajahku kearahnya, dapat ku lihat wajah manisnya yang mendadak berubah tegang. Semakin dekat dan dekat, mulai ku pejamkan mata ku bahkan ku lingkarkan tangan ku yang bebas di pinggang mungilnya agar ia tidak lari. 

CUP!

Tepat bibir ku mendarat di sudut bibirnya yang ada bekas bumbu itu. Mulai ku jilat dengan perlahan agar bersih, tapi menurut ku ini sebuah kesempatan emas tidak boleh ku sia-siakan, lagi pula dia tidak berontak. Dan bibirku mulai merambat ke bibirnya, awalnya hanya mengecup tapi bibirnya yang menggoda ini begitu menggoda ku untuk melakukan lebih. Mulai ku lumat bibirnya, merasakan bagaimana bibir malaikat manis ku ini.

Seperti orangnya manis dan memabukan, aku ingin lebih. Tanpa babibu aku menggit kecil bibir bawahnya dan ia meringis kecil dan membuka mulut mungilnya. Tak ku sia-siakan ini, langsung ku lesakan lidah ku ke dalam rongga mulutnya yang terasa hangat ini dan mulai mengabsen deretan gigi rapinya, awalnya hanya menggoda lidahnya agar bermain dengan lidah ku tapi ternyata ia membalas dan terjadi perang lidah di sela ciuman panas kami. Dan tak terasa ada saliva kami yang sudah menjadi satu mengalir di sela sudut mulut Luhan Hyung. Menambah kesan sexy darinya saat ini.

Tangan ku yang awalnya memegang dagunya beralih merengkuh tengkuknya agar memperdalam ciuman kami dan aku tambah memerengkan kepala ku berlawanan arah dengannya agar mempermudah permainan ini.

“mmmppphhhffff…. Nnggghhh… ssssshhhhhh….” Desahnya membuatku menjadi tambah liar. Aku jadi tambah bersemangat menyerang bibir dan rongga mulutnya. Ciuman ini berlangsung cukup lama sampai saatnya dari kami berdua kehabisan oksigen dan melepaskan ciuman panas nan basah kami ini dengan perlahan.

“ngh… hhh… Se-hun apa yang kau lakukan?” Tanya Luhan Hyung polos sambil masih mengatur nafasnya. Aku hanya tersenyum tipis membuat Luhan Hyung mempoutkan bibirnya, terlihat begitu menggemaskan dimataku. “hhh… ma-maaf Hyung. Aku hanya terbawa.” Ucap ku sebagai alibi. “be-benarkah? Bu-bukan karena kau me-menyukaiku?” ucap Luhan Hyung lirih sambil merundukan kepalanya menyembunyikan sedikit kekecewaan di wajahnya yang mulai memerah antara malau atau hendak menangis tebak ku.

“eoh? Hyung? Kau… maksud mu, kau tau semuanya?” Tanya ku gugup. ‘jangan bilang dia tau…’ batin ku gelisah. Luhan Hyung mulai mendongakan kepalanya perlahan. “tau apa Sehunnie?” Tanya Luhan Hyung (lagi) polos. ‘jadi tadi dia hanya asal bertanya?’ batin ku sedikit lega. “jadi Luhannie Hyung…” ucap ku menggantung. “apa?” ucap Luhan sambil menatap dalam bola mata ku.

Aku mulai terkekeh kecil. “mungkin ini tidak akan romantic jadi…” ucap ku di gantungkan lagi sambil menggaruk tengkuk ku gugup. “apa Sehunnie…?” Tanya Luhan Hyung mendesak ku. ‘aish… sungguh tidak sabaran. Ayolah aku gugup…’ batin ku semakin menggemuruh. “Saranghae…” ucap ku cukup nyaring tapi langsung membalikan badan ku membelakanginya.

“mwo?” Tanya Luhan Hyung dengan nada terkejut. Aku hanya memejamkan mata ku rapat, ‘bodoh seharusnya tidak dalam kondisi seperti ini, pasti Luhan Hyung sangat shock dengan pernyataan ku barusaan di tambah dengan ciuman panas kami barusan.’ Batin ku dan sekarang aku hanya mengigit bibir bawah ku karena aku takut dengan respon Luhan Hyung.

“Hunnie…” ucap Luhan Hyung begitu lembut sambil melingkarkan tangan kecilnya di pinggang ku. Eh? Jadi?. “n-ne?” Tanya ku gugup. “kenapa kau bisa menyukai ku?” Tanya Luhan Hyung masih dengan nada lembutnya dan mulai menyandarkan kepalanya di punggung ku. Hangat! Inilah yang ku rasakan dari pelukan Luhan Hyung. “a-aku juga bingung Hyung…” jawab ku sambil memberanikan diri membuka mata ku dengan perlahan.

“hhmm… aku senang bisa menjadi namja normal.” Ucap Luhan Hyung, aku langsung membelalakan mata ku karena perkataanya ini langsung menusuk di hati ku. Membuat hati ku hancur berkeping-keping. Saat aku ingin angkat bicara walaupun lidah ku terasa kelu. “iya normal bisa di sukai bahkan di cintai oleh seorang Oh Sehun dan bisa merasakan kasih sayang darinya –Sehun-.” Ucap Luhan Hyung sambil terkekeh kecil. Dan aku langsung membalikan tubuh ku dan melepaskan pelukan Luhan Hyung. Aku menatap matanya dalam mencari kebohongan dari dirinya yang terkenal polos dan kekanak-kanakan ini.

Tapi Nihil, dia benar-benar tulus mengatakannya. Aku mengembangkan senyum manis ku “jadi Hyung apa kau juga mencintai ku?” Tanya ku sambil menangkup wajahnya dengan kedua tangan ku.

Ia hanya mengangguk sambil tersenyum manis. “oh ya, jangan panggil aku Hyung. Bukankah itu terdengar kurang cocok.” Ucapnya manja. Dia benar-benar seperti anak kecil, tapi aku suka itu dia terlihat apa adanya. “ne chagiya…” ucap ku sambil tersenyum dan namjachingu baru ku ini ikut tersenyum. Cup! Dia mencium bibir ku kilas. “kenapa hanya sekilas?” Tanya ku manja.

“Yak! Kau masih belum puas dengan yang barusan?” tanyanya dengan nada mau ngambek. Dan aku hanya menggeleng sambil tersenyum pervert. Aku menarik tangannya hendak membawanya beranjak dari dapur. “mau kemana?” tanyanya polos menghentikan langkah ku, sudah seperti ini dia masih belum mengerti. Aduh susah juga punya kekasih yang polos seperti ini hahaha tapi aku tetap suka. “ayolah chagi… aku sudah ‘on’ gara-gara ciuman panas kita barusan.” Rengek ku. “eh? Maksudnya?” Tanyanya polos sambil memerengkan kepalanya sedikit.

“aish sudahlah, nanti kau juga tau. Kaja…” ajak ku sambil menariknya kembali dengan perlahan. “makanannya?” Tanya Luhan-Chagi. “gampang. Baek Hyun Hyung ini sarapannya sudah jadi, tolong kau yang siapkan ya. Aku ada urusan sama Luhan Hyung. Gomawo…” ucap ku tanpa menggubris jawaban Baek Hyun Hyung yang lagi asik nonton TV.


Ceklek!


It’s time…



Kisah cinta yang tak pernah ku duga sama sekali
Bahkan tak terpikirkan akan di balas
Di mulai dari pertemuan pertama kami
Ya! Cinta pada pandangan pertama
Yang langsung turun ke hati

Yang juga di awali dengan sebuah ciuman
Dan aku berharap bisa menjadi kisah cinta
Yang abadi dan selamanya
Karena dari awal aku sudah mencintainya
Dan akan selamanya begitu




_FIN_



Gimana-gimana? Gaje ya? Jelek ya? Gak suka ya? *nangis di pojokan*. Aku harap readers-nim bisa enjoy sama cerita ff ku kali ini. Jangan koment yang aneh-aneh ya. Kan di atas udah di kasih genre dan warning-nya. So, udah baca trus koment ya. Tidak ada paksaan mau koment atau enggak. Kalo sempat aku mau buat Squel-nya, tapi SuLay dan KaiDO couple tapi (lagi) itu masing-masing ko Hehehe Gomawo ppyong~

0 komentar: