THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 30 Desember 2012

[FanFiction] Separuh Aku Part 1

Separuh Aku…


Author: Berty Khairun Nafisah >> @elfxob2uty >> teukseob@yahoo.com / elfxobeauty@rocketmail.com


Main Cast :
Lee Howon / Hoya (INFINITE)
Han Sam Seok (Original Character)


Other Cast :
Member INFINITE
And OC (Original Character)


Length:
Part 1 (2.943 words)


Genre:
Romance, Friendship


Rating:
T+




P.S : Annyeong~ saya kembali lagi dengan fanfic yang bercastkan member INFINITE dan Hoya sebagai pemeran utamanya. Dan ini cerita saya ambil benar-benar penampilannya berbeda (?), jadi disini pemeran utama perempuannya tak seperti di fanfic-fanfic lain. Dan mianhae kalau OOC (Out Of Character). So, saya harap para readers-nim menikmati fanfic ini. Kalau ingin berkomentar tinggalkan saja dikotak komentar, saya menerima semua komentar hehe. Ok let’s cek kidot…





Happy reading! Ppyong~ Ppyong~





Someone POV

This is story about how I dies (?). OK! Sebenarnya  tidak juga. Cerita ini sebenarnya tentang bagaimana aku menemukan cinta sejatiku. Dimana penuh air mata dan perjuangan di dalamnya. Tapi tetap ada tawa dan kebahagian di dalamnya. This is story about someone I love and me, of course. Ayo kita mulai……



Author POV

Pagi yang cerah disebuah Negara yang terkenal dengan hasil rempahnya yaitu gingseng. Ya, Korea Selatan. Tepatnya di daerah Busan. Ada seorang yeoja yang sedang berjalan dengan santai sambil bersiul menuju sekolahnya.

Yeoja bertubuh cukup gendut dengan wajah bulat, pipi chubby, mata bulat dan bibir mungil itu mulai menyenandungkan sebuah lagu ceria dari boyband kesukaannya. Super Junior – Miracle.

“Sam Seok-ah…”

 Tiba-tiba ada 2 yeoja dengan serentak memanggil nama yeoja gendut itu. Sontak membuat yeoja gendut itu membalikan badannya, saat melihat siapa yang memanggilnya senyum cerah mengembang dengan indah di wajah bulatnya.

“hyaaa… Chingudeul…”

Balik sapa yeoja gendut itu sambil melambaikan tangannya. Yeoja gendut bernama lengkap Han Sam Seok itu merentangkan kedua tangan. Dengan segera 2 yeoja yang memanggilnya tadi berlari kecil lalu memeluk Sam Seok dengan erat.

aigoo yaaa…” Ucap mereka semua sambil berpelukan. Salah satu dari 2 yeoja yang memeluk Sam Seok mulai melepas pelukannya.

“Sam Seok-ah… kenapa tadi malam tidak datang ke rumahku eum?” Semua melepas pelukan. Sepontan Sam Seok menundukan kepalanya setelah mendengar pertanyaan barusan. Ia juga memainkan ujung seragamnya. Dia merasa tak enak pada teman-temannya.

m-mianhae chingudeuleomma-ku memintaku untuk menjaga rumah kemarin malam. Karena eomma dan appa ku pergi ke rumah temannya di Seoul. Bahkan sampai 2 hari kedepan.” Sam Seok mulai menggigit pelan bibir bawahnya. Ia semakin takut jika teman-temannya akan marah padanya.

“aigoo yaaa… gwaenchanayo… kami malah khawatir karena kau tak ada menghubungi kami.” Ucap Park Joon Hee, yeoja yang pertama melepas pelukan mereka tadi. Joon Hee memegang salah satu pundak Sam Seok. Meyakinkan yeoja gendut itu bahwa mereka tak marah padanya.

j-jinjjayo?” Tanya Sam Seok memastikan sambil memberanikan diri menatap mata teman-temannya itu.

Ne jinjjayo…” Seru kedua teman Sam Seok itu. Lalu mereka berpelukan kembali. Dan tak lama mereka kembali melepas pelukan mereka. Lalu Sam Seok terdiam melihat kearah belakang teman-temannya.

Seorang namja berlalu menggunakan sepeda berwarna hitam dan warna coklat pada beberapa coraknya. Namja itu juga menggunakan seragam yang sama seperti Sam Seok dan teman-temannya.

Sam Seok menatap lekat dan penuh harap pada namja yang hanya berlalu disamping mereka.

“dug.. dug.. dug..” Detak jantung Sam Seok berdetak dengan cepat. Darahnya berdesir dengan kencang. Wajahnya memanas menimbulkan semburan merah muda di kedua pipinya.

Namja itu berlalu begitu saja. Tapi Sam Seok tetap menatapi namja itu walaupun jaraknya semakin jauh sampai hilang di dalam halaman sekolah mereka. Teman-teman Sam Seok memperhatikan wajah Sam Seok. Walaupun sebenarnya itu bukan pemandangan baru yang mereka lihat dari Sam Seok.

“aigoo….” Ucap yeoja yang berada di samping Joon Hee. Yeoja itu bernama Jang Sun Kyu. Sun Kyu kemudian memeluk lengan Sam Seok. “masih menyukainya eoh?” Tanya Sun Kyu sambil tersenyum jahil pada Sam Seok. “aniya… (bergumam) mencintainya.” Ucap Sam Seok  sambil menutupi wajahnya yang masih memerah.

“aigoo… sudah sudah… ayo kita masuk. Tidak lucu kita terlambat hanya karena teman kita yang super duper imut ini melihat pangerannya. Kkkkk…” Ucap Joon Hee sambil mememluk lengan Sam Seok yang satunya. “aihh….” Gerutu Sam Seok. Lalu mereka bertiga memasuki halaman sekolah.



****



Saat Sam Seok, Joon Hee, dan Sun Kyu sedang berjalan di koridor menuju kelas mereka. Mereka asik mengobrol dan bercanda. Sampai pada akhirnya.

“Woohyun hyung awas……” Teriak beberapa namja di koridor itu.

BRAK!!!

Namja bernama Woohyun itu jatuh setelah menabrak Sam Seok. Begitupun dengan Sam Seok, ia juga ikut terjatuh. “auch…” Rintih Sam Seok kesakitan karena pantatnya mendarat dengan kasar di lantai koridor yang keras dan dingin itu. “argh… apho…” Rintih Woohyun yang sudah dibantu temannya untuk berdiri. Woohyun mengelus pantatnya yang tadi juga mencium dinginnya lantai koridor.

“siapa sih yang…” “Sam Seok-ah…” Perkataan Woohyun terputus saat melihat siapa yang menyebabkan nyeri pada pantatnya itu.

“pantas saja! Bagaimana aku tidak terjatuh sekeras itu? Ternyata aku menabrak tembok Cina.” Ucap Woohyun dengan nada mengejek sambil terus mengelus pantatnya. Joon Hee dan Sun Kyu langsung berdiri di hadapan Woohyun. Dan memberikan tatapan benci mereka pada Woohyun.

“yhak! Neo… Nam Woohyun… jangan menyebut teman kami seperti itu.” Ucap Joon Hee dengan nada tinggi tepat dihadapan wajah Woohyun. Yang diberi anggukan setuju dari Sun Kyu. “mwo!? Itu adalah fakta. Lihat saja tubuhnya yang gendut dan besar itu.” Ucap Woohyun dengan nada yang juga tinggi sambil menunjuk Sam Seok yang masih terduduk di lantai.

“yhak! Shikkeureo….” Teriak Joon Hee yang ingin mengahajar Woohyun. Tapi ditahan oleh Sun Kyu dengan sekuat tenaga. “tenanglah Joon Hee-ya…” Ucap Sun Kyu yang memeluk tubuh Joon Hee yang terus berontak ingin menghajar Woohyun.

“s-sudah chingudeul…. Eoh?” Sam Seok tersentak saat ada seseorang dari belakang tubuhnya memegang kedua lengannya. Sontak membuat Sam Seok menoleh kebelakang. Dan membuat yang lain juga ikut melihat kearah Sam Seok.

“……..” Sam Seok hanya terdiam melihat siapa yang yang berada dibelakangnya.

kajja… aku bantu berdiri.” Ucap seseorang itu dengan lembut. Dan ternyata seseorang itu adalah namja yang dilihat Sam Seok di depan sekolah mereka tadi. Tentu saja namja yang menggunakan sepeda itu. Namja itu tersenyum manis. Yang berhasil membuat jantung Sam Seok kembali berdetak tidak karuan. Tapi kali ini lebih cepat dari sebelum-sebelumnya.

“dug.. dug.. dug.. dug.. dug..”

Namja itu memegang kedua lengan Sam Seok dengan kuat. Dan membantu Sam Seok berdiri. Tentunya Sam Seok tetap berusaha berdiri sendiri karena ia tau pasti namja itu tidak akan kuat mengangkat tubuhnya yang gendut itu.

“yaaa… Hoya-ssi… untuk apa membantunya eoh?” Tanya salah seorang dari 5 namja yang berada dibelakang Woohyun kepada namja yang membantu Sam Seok tadi berdiri. “ne? eum… kasihan dia hyung…” Ucap Hoya, namja yang membantu Sam Seok tadi pada Sunggyu, namja yang tadi menanyainya. Lalu Hoya berlalu melewati Sam Seok dan berdiri disamping Woohyun.

“hanya karena kasihan rupanya…” Ucap Sam Seok dalam hati sambil menunduk dan mulai menggenang dengan indah air matanya di mata bulatnya. Mungkin hanya dengan sekali kedip air mata itu bisa jatuh kapan saja membasahi pipinya yang chubby itu.

“aish… sudahlah, aku muak mengurusi si gendut itu dan teman-teman gilanya.” Ucap Woohyun sambil menatap Sam Seok, Joon Hee, dan Sun Kyu dengan tatapan merendahkan. “yhak! Dasar namja kurang ajar…” Joon Hee kembali berteriak dan siap menghajar Woohyun. Dan Sun Kyu kembali berusaha menahan tubuh Joon Hee.

“sudah cukup…” Ucap Hoya dengan santai tapi tegas. Yang berhasil membuat Joon Hee berhenti dan semua menatap Hoya. “ini masih pagi. Dan berhenti bersikap seperti anak kecil.” Ucap Hoya sambil menepuk pundak Woohyun dan kembali berlalu melewati mereka semua terutama Sam Seok. Tapi Hoya menghentikan langkahnya saat berada tepat disamping Sam Seok.

mianhae…” Ucap Hoya singkat dan menepuk pelan pundak Sam Seok, kemudian melangkah lagi meninggalkan kerumunan disana menuju kelasnya.

“cih! Anak itu…” Cibir Woohyun. Lalu mengambil tasnya dari tangan Sunggyu dan kembali berjalan. Saat melewati Joon Hee dengan sengaja Woohyun menubruk Joon Hee dengan cukup keras.

“yhak!!” Teriak Joon Hee sambil menatapi punggung Woohyun dan menghentakan kakinya. Woohyun juga disusul oleh 5 namja di belakangnya tadi. Salah satu diantaranya meminta maaf pada Sam Seok, Joon Hee, dan Sun Kyu.

“maafkan Woohyun hyung ne…” Ucap Sungjong, magnae dari ke tujuh namja itu. Dan para namja itu sudah menghilang dari hadapan mereka. Joon Hee dan Sun Kyu segera menghampiri Sam Seok.

“aigoo… gwaenchana Sam Seok-ah?” “……….” Sam Seok tidak menjawab pertanyaan kedua temannya itu. Tes. Air mata Sam Seok menetes begitu saja dari matanya. Sam Seok menggigit bibir bawahnya agar isakannya tidak keluar.

“hhhh…” Joon Hee dan Sun Kyu hanya mendesah pasrah mereka mengerti apa yang dirasakan Sam Seok. Bukan karena hinaan dari namja bernama lengkap Nam Woohyun tadi, tapi karena Hoya. Ya, karena namja yang disukai *ralat dicintainya itu.

kajja… kita ke kelas.” Ajak Sun Kyu sambil menggandeng lengan Sam Seok. Dan Joon Hee mengusap punggung Sam Seok. Dan mereka berjalan menuju kelas mereka.

Author POV end-



Sam Seok POV

Annyeong… Han Sam Seok imnida. Tadi hanya sebagian kecil dari kejadian kecil yang sudah sering aku alami. Hal seperti tadi sudah sering aku alami. Tapi tadi cukup berbeda karena err namja yang aku cintai menolong ku. Sayangnya hanya karena kasihan.
Sekarang kami sudah berada di kelas. Kebetulan guru yang mengajar belum memasuki kelas.

“yaaa…. Kemari kau!!!”

SHIKKEUREO!!!”

“PABO…”

“blablabla……”

Hhh… beginilah keadaan kelas. Sangat sangat sangat ribut. Teriak satu sama lain, kejar-kejaran, lempar-lemparan gumpalan kertas, dsb. Tapi saat pelajaran sudah dimulai kelas ini bisa sangat sangat sangat hening. Kelas yang unik.

“Park seonsaengnim is coming…….” Teriak salah satu namja dari luar kelas sambil berlari masuk dan duduk di bangkunya. Hhh… saatnya belajar. Dengan malas aku mengeluarkan buku-buku pelajaran yang aku butuhkan.

“selamat pagi semua…” Ucap Park seonsaengnim sambil membungkuk kecil. Memberikan salam pada kami. “selamat pagi Park seonsaengnim…” Balas salam kami sambil membungkuk kecil. Dan tak lama pelajaran pun dimulai.

Sam Seok POV end-



Author POV

#Same time
#At another class


“hhh…”

Seorang namja mendesah sedikit kesal. Menghempaskan tubuhnya di bangkunya. Manaruh tasnya di atas meja. Membuka tasnya dan mencari sesuatu di dalamnya.

Ternyata namja itu mencari ponselnya. Saat sudah menemukannya. Namja itu kembali mencari sesuatu. Ah, headset ternyata. Tak lama namja itu memasang headset itu ke ponsel dan ke telinganya. Mulai mendengarkan lagu-lagu rapp kesukaannya.

“hhh…” Namja itu kembali mendesah. Kali ini desahan sedikit menyesal dan pasrah. Ia perlahan menutup matanya dan menopang dagunya di tangannya yang jari-jarinya sudah di satukan *oke ini sedikit sulit dideskripsikan -__-v*.

“dasar namja bodoh… kenapa kau tak berbuat apa pun? Kenapa kau hanya mengatakan itu? Aish… nan pabocheorom.” Sepertinya namja ini sedang merutuki dirinya sendiri. Ada penyesalan dalam dirinya karena suatu hal.

Author POV end-



#skip time



Sam Seok POV

“kau yakin Sam Seok-ah?” Tanya Joon Hee padaku. “hhh… ne aku yakin.” Jawabku pasrah. “kalian pulanglah duluan. Bukankah kalian masih ada kegiatan lain?” lanjutku. Joon Hee dan Sun Kyu saling melempar pandang satu sama lain. “Gwaenchana....” ucapku meyakinkan kedua sahabatku ini.

“baiklah… janji untuk menghubungi kami kalau kau sudah selesai?” ucap Sun Kyu. “ne aku janji!” ucapku. “arraseokajja Sun Kyu-ah.” Ucap Joon Hee sambil menggandeng tangan Sun Kyu yang hanya di balas senyuman manis dari gadis mungil itu.

Annyeong Sam Seok-ah…” ucap mereka berdua sambil berlari kecil keluar dari kelas kami dan tak lupa melambai-lambai dari jendela kelas. Aku hanya terkekeh dengan tingkah mereka. OK! Sekarang kembali padaku. “Tuhan… kenapa disaat bisa istirahat engkau malah memberikanku tugas ini.” Ucapku dalam hati sambil menatap kesal lembar tugas tentang organ-organ manusia yang ku genggam. Jangan tanya kenapa hanya aku yang mendapatkan tugas ini sendirian.

“yosh! Semangat Han Sam Seok.” Ucap ku sambil menyemangati diriku sendiri. Setelah selesai merapikan peralatan belajarku. Aku memasang tas ini di pundak ku. Berjalan keluar kelas menuju perpustakaan sekolah. Aku bersiul di sepanjang koridor sekolah.



****



Saat sudah sampai di perpustakaan. “tumben masih cukup banyak orang.” Ucapku sambil melihat sekeliling ruangan perpustakaan yang cukup luas ini. “ja~” dan aku mulai mencari beberapa buku yang aku butuhkan. Berjalan ke rak-rak buku yang bertuliskan “Biologi”.

“mana ya…” aku bergumam sambil menatap dengan teliti setiap buku yang terletak dalam rak-rak buku yang cukup besar dan tinggi ini. Aku picingkan mata bulatku agar lebih tajam melihat setiap tulisan pada buku-buku itu.

Saat aku melihat deretan buku paling atas. “ne!? kenapa di atas situ? Aish!” aku berdecak kesal. “Sekarang bagaimana? Aku tidak cukup tinggi untuk mengambil buku itu.” Tanya ku entah pada siapa dengan nada pasrah.

“ada yang bisa ku bantu?” ucap seseorang mengejutkan ku. Sontak aku membalikan badanku untuk melihat siapa pemilik suara baritone itu. “eoh?” betapa terkejutnya aku saat mengetahui siapa orang itu.

“Myungsoo???” ucapku bingung sambil menunjuk wajahnya. 

“waeyo?” tanyanya dengan nada santai sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku. “Apa yang ingin dia lakukan???” jeritku dalam hati. “a-aniya…” ucapku sedikit gugup sambil mendorong dadanya. OMO! Dadanya cukup bidang ternyata.

“hhm… kalau begitu baiklah.” Ucapnya sambil berjalan menjauhiku. “eh?? Myungsoo-ya… chakkamanyo…” ucapku sedikit berteriak. “hhn~?” gumamnya tanpa membalikan badannya. 

“eum… bisa bantu aku ambilkan buku itu? Letaknya di paling atas, aku tidak sampai mengambilnya dan di sekitar sini tidak ada kursi.” Ucapku sambil menunduk dan mengusap tengkuk ku dengan gugup.

ige…” ucap Myungsoo sambil menyodorkan ku sebuah buku. 

“ne?” aku mendongakan kepala ku menatap buku itu. “Myung-” ucapku terputus saat ingin memanggilnya. “tidak perlu berterima kasih.” Ucap Myungsoo tepat di telinga kiri ku. Aku sedikit merinding saat merasakan hembusan nafasnya di telinga ku.

“eoh? N-ne Myungsoo-ya…” ucapku gugup sambil mengangguk kecil, lalu mengambil buku itu dari tangannya. Sekilas aku melihat Myungsoo tersenyum sambil menjauhkan kepalanya dari kepalaku. “manis.” Ucapku dalam hati. “apa ada yang bisa ku bantu lagi?” tanyanya dengan gaya cool-nya itu. “t-tidak ada.” Ucapku masih dengan nada gugup.

Dengan cepat ia rebut lembar tugas ku dari tangan ku. “Yhaaak~” aku berusaha mengambil lembar tugas itu lagi tapi ia menatapku tajam. “eoh?” aku hanya diam membeku melihat tatapannya itu. Dan sekarang aku hanya pasrah.

“aku bantu ne?” ucapnya sambil mengembalikan lembar tugasku. Aku mengambil lembar tugas itu sambil memandangnya dengan tatapan bingung. “aku tidak akan menawarkan dua kali.” Lanjutnya. Aku langsung tersadar kembali. Ia menatapku dengan datar sambil menunggu jawabanku. “eum… kalau tidak merepotkan.” Ucapku sambil menunduk. “Good.” Ucap Myungsoo dan langsung menarik tangan kanan ku.

“eh??” aku kaget dengan tingkahnya tapi hanya bisa pasrah. Kalian tau? Genggaman tangan Myungsoo di pergelangan tangan ku terasa hangat dan punya sensasi yang unik. Ku harap sekarang ia tidak melihat semburan merah muda di pipi ku.

Tak lama kami sudah sampai di salah satu meja yang disediakan perpustakaan memang untuk para siswa yang ingin membaca dan mengerjakan tugas disini. “cepat duduk.” Ucapnya sambil mendudukan ku disalah satu kursi. Dan Myungsoo duduk di sampingku.

“sini biar aku lihat lagi soal-soalnya.” Ucap Myungsoo dan langsung mengambil lembar tugas ku. “coba buka buku itu cari bab tentang materi ini.” Suruh Myungsoo dan aku hanya menurutinya. Ku buka buku itu mencari dengan teliti tentang materi itu terletak di halaman berapa. “sudah ketemu.” Saat sudah ku temukan Myungsoo langsung menarik buku itu ke hadapannya dan menyerahkan kembali lembar tugas ku. “ini anak kebentur ya??? Ko jadi baik banget gini???” tanyaku dalam hati sambil memandangnya bingung.

“pensil?” ucap Myungsoo sambil menengadahkan tangannya tanpa melihatku. Langsung dengan cepat aku mengeluarkan kotak pensilku dari dalam tas dan mengambil pensil. “ige…” ucapku sambil menaruh pensil di tangannya. Dengan cepat ia genggam pensil itu dan kembali berkutat dengan buku biologi itu.

Dari pada tidak ada yang aku kerjakan lebih baik memberi kabar pada Joon Hee dan Sun Kyu. Ku ambil ponsel dari dalam saku seragam ku. Ku ketik sebuah pesan singkat. Setelah itu langsung ku kirim pada kedua sahabat ku itu. Dan ku masukan kembali ponsel ku ke dalam saku.

“hei yeoja tembem…” panggil Myungsoo yang cukup mengejutkan ku. Bukan karena sebutan “yeoja tembem” itu sudah panggilannya untuk ku semenjak kelas 1 di sekolah menengah ini. “ne?” tanya ku bingung. “semua sudah ku carikan jawabannya. Kau tinggal salin saja tulisan yang sudah ku garis bawahi dengan pensil itu.” Ucap Myungsoo sambil menggeser buku itu kehadapan ku.

“sudah semua?” tanya ku tak percaya yang hanya di jawaban sebuah anggukan santai dari seorang Kim Myungsoo. “cepat kerjakan.” Ucapnya sambil bersender pada senderan kursi. “aku akan menunggumu.” Tambahnya. Aku hanya menatapnya dengan tatapan penuh terima kasih. “Myung-” “sudah cepat kerjakan” ucapnya memotong perkataanku.

Tanpa babibu lagi aku langsung mengerjakan tugas itu dengan senyum cerah yang mengembang di bibirku. Tak ku sangka Myungsoo bisa sebaik ini.



****



“akhirnya selesai juga…” ucapku lega sambil merentangkan kedua tangan ku. “kalau begitu cepat bereskan barang-barangmu. Kita pulang.” Ucap Myungsoo dan langsung berdiri. “ne!?” tanya ku terkejut sambil menatapnya bingung. “aku antar pulang.” Lanjutnya.

“mwo!!??” tanya ku tambah terkejut dengan volume yang lumayan keras. “palli.” Satu kata yang mampu membuat ku menurutinya. Tentu saja tatapan mata tajamnya itu sedikit mengerikan untuk ku jadi langsung ku turuti apa yang ia suruh.

Tak lama aku selesai membereskan barang-barang ku. Saat aku berdiri, “atatata… chakkaman Myungsoo-ah…” tiba-tiba tangan ku kembali di tarik oleh Myungsoo keluar perpustakaan. “tas ku hampir jatuh…” ucapku sambil membenarkan posisi tas ransel ini di pundak ku.

“bisa pelan-pelan?” tanya ku sambil berusaha menyeimbangkan langkah dengan langkah panjang Myungsoo. Kami sudah berada di depan sekolah.

“ini sudah sore. Kau juga sendiriankan di rumah? Jadi lebih cepat sampai lebih baik.” Ucapnya tanpa menolehkan kepalanya. Aku hany mendengus kesal. Tunggu. “wait…” ucapku sambil menarik tangannya dengan tangan lain ku yang tak ia genggam. Itu berhasil menghentikan langkahnya. Aku melepas genggaman tangannya dengan perlahan.

“kau tau dari mana aku sendirian di rumah?” ucapku dengan nada sedikit curiga. “tak penting. Palli… hari sudah semakin sore.” Ucap Myungsoo yang langsung berjalan begitu saja. “aish! Dasar aneh…” gerutu ku sambil mengikutinya dari belakang. “kalau jalan itu disamping ku.” Ucapnya lalu menarik ku untuk berjalan di sampingnya. Dan aku hanya menurutinya.

Sam Seok POV end-



Author POV

“Myungsoo?” ucap seorang namja yang sedang menaiki sepedanya. “dan…” namja itu tidak melanjutkan kalimatnya. Ia hanya menatap tajam sosok Myungsoo. “ada apa denganmu eoh?” tanyanya entah pada siapa. Namja itu hanya menggigit bibir bawahnya dengan kesal.

“jangan katakan kau punya sebuah rencana busuk, Kim Myungsoo? Tak akan pernah ku biarkan kau menyakitinya.” Ucap namja itu lalu kembali mengayuh sepedanya.





TBC ^^

Jumat, 07 Desember 2012

[Lyric] YOUNIQUE UNIT - MAXSTEP




AH-HA neon nareul jageukhaji, UP AND DOWN!

Hangyereul neomeoseotgo wechyeobwa!RIGHT!
(MAXSTEP x4)
Pagyeokjeogin moseube on sesagi da tteoro ttereo
Janjanhan daegi-e nae pohyomani ullyeo peojyeo,
Naega manyag memutgeryeotdamyeon pihal sudo eopseo,
Pagwedwae mireonaen chwegomani namneunda
HANDS UP IN THE AIR!


Hwanhohago majihaera makji mara, nal chwego gyeongjireul kyeongheomhara,
GROWLING IN THE AIR!
Keobuhalsurok pagodeureo, jeoldaejeogin neo!
ROCK! LET ME TAKE A RIDE. SHIFT IT INTO DRIVE.
Geobeul naejima ije kkumi shilyeondwae eoje boda hangeoreum deo dagaseon dojeon
Chwekangeun hyanghae MAX, Chwekangeun hyanghae MAX! (MAXSTEP x4)
AH~HA! We’ve got a purpose! Yeollin sesang-ui kkeutkkaji meomchuji malgo jeonjin tto jeonjin (LET’S GO!)
Eonjekkaji aegideul-ui jangnandeuri meokhyeo, meokhyedeulgetna? Geuraeseo betyeobogetna? (MAXSTEP x2)
Chungkyeokjeogin moseube hal mareul irheo tteoreo tteoreo
Sesange danahan ne ireummani ullyeo peojyeo
Naega manyag memutgeryeotdamyeon pihal sudo eopseo
Pagwedwae mireonaen chwegomani namneunda
HANDS UP IN THE AIR!
Hwanhohago majihaera makji mara, nal chwego gyeongjireul kyeongheomhara,
GROWLING IN THE AIR!
Keobuhalsurok pagodeureo, jeoldaejeogin neo!
Wechyeobwa Wecheyobwa!
HANDS UP IN THE AIR! Hwanhohago majihaera makji mara, nal chwego gyeongjireul kyeongheomhara,
GROWLING IN THE AIR! Keobuhalsurok pagodeureo, jeoldaejeogin neo! Wechyeobwa Wecheyobwa!
THIS IS SPECIALIST H.Y. !
Naega meonjeo yeoreonwasseo gechilgo heomnanhan gireun nae dojeon
Geunyang kajyeobeorimyeon neomu jaemi eopji
Saneul myeot gaejjeumeun neomebwaya alji
Jeongsangeman buneun baram neukkyeobolkka? Norabolkka?
(MAXSTEP x4)
HANDS UP IN THE AIR!
Hwanhohago majihaera makji mara, nal chwego gyeongjireul kyeongheomhara,
GROWLING IN THE AIR!
Keobuhalsurok pagodeureo, jeoldaejeogin neo!
Wechyeobwa Wecheyobwa!
HANDS UP IN THE AIR!
Hwanhohago majihaera makji mara, nal chwego gyeongjireul kyeongheomhara,
GROWLING IN THE AIR!
Keobuhalsurok pagodeureo, jeoldaejeogin neo!
Wechyeobwa Wecheyobwa!
cr : http://yochanyeol.blogspot.com

[Lyric] B1A4 - Tried To walk

 
 
KOREAN
혼자 이렇게 두고 오는
Na honja ireohke neol dugo oneun gil
잊을게 지울게 까맣게 타버린 사랑
ijeulke jiulke kkamah-ge tabeorin nae sarang
그런 표정 짓지 너와의 마지막 대화
geureon pyojong jit-ji ma neowa-ui majimak daehwa
실망은 하지 그래 같은
silmang-eun hajima geurae na gateun nom
이젠 만나지 먼저 가볼게
ijen mannaji ma na meonjeo gabolke
점점 멀어져 가네요 점점 사라져 가네요
jeomjeom meol-eojyeo ganeyo jeom jeom sarajyeo ganeyo
쉽게 잊지는 말아요 내가 너무 아프니까
swibge it-jineun mal-ayo naega neomu apeunikka
니가 없는 거리를 걸어 본다 (본다)
niga eobneun geori-reul geore-eo bonda (bonda)
니가 없는 거리를 걸어 본다 (본다)
niga eobneun geori-reul geore-eo bonda (bonda)
혼자 이렇게 두고 오는
na honja ireohke neol dugo oneun gil
잊을게 지울게 까맣게 타버린 사랑
ijeulke jiulke kkamah-ge tabeorin nae sarang
사랑이 떠나나
sarang-i ddeonabwa
바람 타고 멀리 날아가나
i-baram tago jeo meolli nalagana bwa
모든 변하나
modeun-ge byeonha na bwa
너도 나처럼 이렇게 변하나
neo-do na chorom irohke ddo byeonha na bwa
그래도 아파도 후련하다
geuraedo na apado huryeonhada
기분 조차도 지금 버겁다
i-gibun jochado nan jigeum beogeobda
불안한 바라보는 떼를 쓰는 아이 같이
bul-an han deut baraboneun ddereul sseuneun ai gat-i
그대 눈물이 돌아서는 어깨를 잡는다
geudae nunmul-i dolaseoneun nae eokkaereul jabneunda
이별은 달지만 괜찮아 아프지만
i-byeol-eun daljiman nan gwaenchanha apeujiman
그대 그림자 안에서 발을
geudae geurimja aneseo bal-eul bbae
우리 반지도
uri banjido bbae
점점 멀어져 가네요
jeomjeom meol-eo jyeo ganeyo
점점 사라져 가네요
jeomjeom sara jyeo ganeyo
미워하지는 말아요
miwohajineun mal-a yo
내가 너무 아프니까 Babe
naega neomu apeunikka babe
니가 없는 거리를 걸어 본다 (본다)
niga eobneun geori-reul geor-eo bonda (bonda)
니가 없는 거리를 걸어 본다 (본다)
niga eobneun geori-reul geor-eo bonda (bonda)
너무나 그립다
apeuda neomu na geuribda
간다 간다 떠나간다
ganda ganda ddeona ganda
너는 아직 모르겠지
neo-neun ajik meoreugetji
알지 못하겠지
alji muthagetjiman
힘겨워하는 너를 보면서
himkyeowohaneun neoreul bomyeon-seo
내가 아파서 이렇게 보낸다
naega deo apaseo ireohke neol bonaenda
눈물이 흐른다
nunmul-i heureunda
너와 너무 사랑했으니까
neo-wa na neomu saranghaesseunikka
니가 없는 거리를 걸어 본다 (본다)
niga eobneun geori-reul geor-eo bonda (bonda)
니가 없는 거리를 걸어 본다 (본다)
niga eobneun geori-reul geor-eo bonda (bonda)
니가 없는 거리를 걸어 본다 (본다)
niga eobneun geori-reul geor-eo bonda (bonda)
니가 떠난 거리를 걸어 본다 (본다)
niga eobneun geori-reul geor-eo bonda (bonda)
-
TRANSLATIONS
I’m on the way back from leaving you like this
I’ll forget it, erase you, my love that’s completely burnt
-
Don’t make that kind of expressions, it’s the last conversation with you
Don’t be disappointed, that’s right don’t meet a guy like me from now on
I’ll be going now
-
We’re growing apart bit by bit, we’re disappear bit by bit
Don’t forget me easily, because I’ll hurt too much
-
I’m trying to walk down a road without you (trying)
I’m trying to walk down a road without you (trying)
-
I’m on the way back from leaving you like this
I’ll forget it, erase you, my love that’s completely burnt
-
Seems like my love is leaving
Seems like it’s riding this wind and going far away
Seems like everything’s changing
Seems like you’re changing again this way like me
-
Even if I’m hurting, I feel better now
Even these feelings are a handful to me
Like a child who’s throwing a tantrum while looking anxious
Your tears hold back my shoulders that are turning away
Even though this farewell is sweet, I’m okay, even if it hurts
I take my feet out of your shadows and
take off our ring
-
We’re growing apart bit by bit, we’re disappear bit by bit
Don’t forget me easily, because I’ll hurt too much babe
-
I’m trying to walk down a road without you (trying)
I’m trying to walk down a road without you (trying)
-
It hurts, I miss you too much
I’m going, going, I’m leaving
-
You probably still don’t know
You probably don’t know
While looking at the suffering you
I’m sending you off like this because I’m hurting more
Tears are flowing down
Because you and I love yoo much
-
I’m trying to walk down a road without you (trying)
I’m trying to walk down a road without you (trying)
I’m trying to walk down a road without you (trying)
I’m trying to walk down a road without you (trying)
trans. cr; hyejin @ b1a4trans | source cr; olleh | rom by ikho @ BANAIND | http://yochanyeol.blogspot.com