“Give
Me Your Love Guardian Angle [Sequel 2 of My Love Story]”
Author: Berty Khairun Nafisah >> @exotic_bias >> teukseob@yahoo.com
Main Cast :
SuLay (Suho & Lay) Couple
Other Cast :
Members EXO K+M
Length:
Oneshoot (3.794 Words) *intinya kepanjangan ^^v*
Genre:
YAOI / Sonen-ai / BoyxBoy / ManxMan, Romance, Gaje, Galau
Rating:
PG – NC 21
p.s: ini ff
YAOI ke’3 ku. Aku harap tidak begitu mengecewakan. Dan ini adalah ff kedua ku
yang Rating-nya nyampe NC 21. Kalau ini jelek dan tidak HOT maafkan aku ya.
Tolong beri koment kalian yang membangun lagi. Aku sarankan kalau di bawah umur
tolong banget jangan baca ini apalagi yang gak suka YAOI dilarang keras baca
apa lagi koment di ff ku. Hehehe tajem ya pesannya ya sudah lah ^^v
Warning: seperti yang tertera di atas “This is
Fanfic YAOI, u know (yunho)?” LOL, DON’T LIKE DON’T READ. DAN SEKALI
LAGI YANG DI BAWAH UMUR & TIDAK SUKA YAOI DI LARANG KERAS BACA FF INI.
Kita saling menghargai saja oHae. Bahasa campur aduk. And so pasti bakal ada
typo karena tidak ada yang sempurna bukan, selain Yang Maha Kuasa *woyooo*
Annyeong!!! *tereak pake
toak* aku balik lagi lohh setelah cuti hampir 3 minggu lebih karena ada ulangan
umum dan remed dan sebagainya huhu. Aku balik sambil bawa ff baru Sequel ke’2
dari ff YAOI pertama ku yang judulnya “My Love Story”. Oiya, ada yang minta
HunHan itu di kasih sequel-nya ya? Maaf tapi dilain cerita ya hehehe *author di
gebukin readers-nim* yeee jeoseonghamnida *deep bow*. So, aku harap masih ada
yang setia mantengin blog ku dan menunggu ff ku hehe. OK langsung saja
menikmati…
Banyak bacon! *eh? Maksudnya
bacot!* So Let’s gelelot (?)…
Happy Reading Ppyong~ ^o^
Author POV
#Sebelumnya
“Hhhhhhuuuuuaaaaaaaaaa sepatu
ku beneran……” ucap KAI sambil merengek menatapi nasib sepatu dance
kesayangannya. “demi nenek gayung (?), Suho Hyung! Kau kelewatan.” Ucap KAI
yang mulai nangis sambil duduk di lantai dan memeluk miris sepatunya yang
tinggal sebelah. “aduhhh… maafkan aku KAI.” Ucap Suho panic pas tau kalau itu
ternyata sepatu kesayangan KAI yang menjadi korban ke 1 2 3 ah entah yang
keberapa pagi ini.
Suho berusaha menyentuh
pundak KAI tapi KAI menghempaskan tangan Suho kasar. “aku benci sama Hyung.”
Rajuk KAI yang langsung masuk kamarnya sambil membanting pintu keras tepat di
depan wajah Suho. “eoh? KAI? Maafkan aku, aku sungguh tidak sengaja. Kim Jong
In???” Suho berusaha memanggil dan meminta maaf pada KAI sambil mengetok pintu
kamar agak kencang. Tapi tidak ada respon dari dalam. Ya! Suho berhasil membuat
seisi dorm berantakan dan membuat salah satu adik kesayangannya meraju padanya.
“arghhh…” gerutu Suho
frustasi. “e-eng eum… Hyung maafkan aku.” Ucap Lay yang sudah ada di belakang
tubuh Suho. Dengan cepat Suho membalikan tubuhnya menghadap Lay. “sireo… aku
benci pada mu Yi Xing.” Ucap Suho sedikit terisak ternyata Suho sudah menangis
saat KAI membanting pintu tepat di depan wajahnya. Suho langsung beranjak ke
kamarnya dan mengunci rapat kamarnya dan Lay.
“hhhmmm…” Lay menghela nafas
berat. “sudahlah, soal KAI biar aku yang urus. Hyung, bujuklah Suho Hyung.”
Ucap D.O lembut sambil menepuk kecil pundak Lay. Lay menatap D.O, Luhan,
XiuChen dengan tatapan sendu. “aku tidak sengaja.” Ucap Lay lirih. “iya kami
tau. Tenang kami dan yang lain akan membantumu membujuk Suho. Lagian kalian ini
kadang berantem mulu kadang akur banget. Lama-lama pacaran lohh…” ucap Xiu Min
sambil menggoda Lay.
Lay hanya membulatkan matanya
terkejut. “oh my… itu tidak mungkin, Hyung.” Jawab Lay mengelak pada hal
wajahnya mulai memerah dan mulai salting. “ya sudah terserah apa kata mu. Yang
jelas pajak jadian ya kalo beneran jadi. Kekekeke…” ucap Xiu Min sambil
cekikikan di dalam rangkulan Chen.
Dan mereka bertiga pun pergi
menuju kamar Suho.
Author POV end-
#Sekarang
Lay POV
“Chayo Yi Xing!!!!” ucap
XiuChen berbarengan. Berusaha memberikanku semangat. “huhf…” aku menghela nafas
berat sambil menatap kenop pintu kamar Suho Hyung dan aku, ya selama aku di
korea tentunya. Aku tidak sanggup minta maaf sendiri pada Suho Hyung, karena
aku orang yang tidak terlalu bisa berbicara pada orang lain. Apalagi kendala ku
adalah bahasa Korea ku yang belum terlalu fasih. Di tambah lagi… menatap wajah
Suho Hyung membuat aku err gugup *eaa*.
“sudah… ikuti saja apa kata
hatimu. Keluarkan apa yang ada di dalam hatimu.” Ucap Chen sambil sekilas
menepuk lengan ku. “Ya Chagiya! Dia itu hanya ingin minta maaf, bukan ingin
mengatakan kalau dia menyukai Suho. Ups! Keceplosan.” Ucap Xiu Min Gege sambil
berlaga tanpa dosa, dasar bantat (?). “Ye?
Aniyeyo. Seenak jidat jupe (?) saja Xiu Min Gege ini berkata seperti
itu. Aku tidak menyukai Suho Hyung.” Ucap ku berusaha agar tidak salting di
depan 2 sejoli yang tukang gossip ini.
“alahh~ jangan malu mengakui
hal ituuu…” goda Xiu Min Gege sambil mencolek daguku. “hahaha itu benar… kami
sering menangkap kalau kau sering mencuri pandang pada Suho. Dan kau selalu
gugup jika hanya berdua dengannya.” Timpal Chen. Aish! Kenapa Chen tau semua
itu, mereka memang punya bakat paparazie
rupanya. Jangan-jangan mereka juga tau kalau…
“kalau kau pernah menyium
bibir Suho!!!” ucap XiuChen berbarengan dengan suara seperti orang demo.
Tuhkannnn mereka tau. Dasar Upin&Ipin sialan, seenaknya saja mereka
memata-matai ku. “arghhh… bisakah tidak berteriak. Sampai Suho Hyung
mendengarnya… hidup kalian saat kita balik ke China tidak akan tenang.” Ancam
ku dengan muka seserius mungkin. “coba saja… weeeeek!!!” ucap mereka
berbarengan sambil menjulurkan lidah. Bête bête bête! Mentang-mentang aku anak
yang kalem, rajin menabung, dan lebih tampan dari mereka seenaknya saja mereka
meremehkanku. Awas saja.
Aku kembali menghembuskan nafas
berat lalu membalik badan kembali menatap pintu kamar yang mana di dalamnya ada
seseorang yang sebenarnya aku kagumi dan aku sukai. Yi (1)… Er (2)… San (3)…
mulai ku gapai knop pintu itu. “Yi Xing…” ucap Xiu Min Gege. “argh! Wae Ge?”
Tanya ku mulai frustasi. “ Ni hao ba? (are you fine?)” Tanya Xiu Min Gege. “Ye,
wo hao le… (yes, I’m fine…) sudah jangan mengganggu konsentrasi ku.” Ucap ku
lalu kembali mengumpulkan keberanian dan perlahan kembali meraih knop pintu.
“Yi Xing…” argh sekarang
Chen. “Ye?” Tanya ku. “Chayo!” ucapnya membuat aku dan Xiu Min Gege sweatdrop.
“aish… ye ye ye.” Dan Chen hanya nyengir kuda. Lalu XiuChen pergi dengan gaya
mengendap-ngendap.
Ceklek! *masuk backsound
EXO-K - Baby Don’t Cry ^^v*
Dengan perlahan ku buka pintu
kamar. Dan memantapkan diriku untuk masuk kesana. Setelah tubuhku dengan
sempurna masuk ke dalam kamar, dan aku tutup kembali pintu dan menguncinya.
Untuk apa ku kunci ya? Ah sudah abaikan.
Setelah masuk dapat ku dengar
isak tangis dari seorang namja yang menyandang gelar Guardian Angle-nya EXO itu. Hatiku teriris mendengar isaknya,
karena ini semua salah ku. “Hyung…” panggil ku lembut. Ku lihat ia terisak di
atas tempat tidurnya, sambil duduk dan melipat kedua dengkulnya sehingga
bertemu dengan dadanya dan menyembunyikan wajah manisnya di dalam celah antara
dengkul dan dadanya.
“hiks hiks hiks…” tidak ada
respon. Ia hanya menangis sambil terisak tertahan. Mungkin agar tidak terdengar
sampai keluar. Aku mulai duduk di pinggiran kasur empuknya. Masih hanya dapat
menatap tubuhnya yang bergetar dan mendengar isaknya yang menyayat hati. Apakah
aku sudah membuatnya sesakit ini?
Perlahanku julurkan tanganku menyentuh
pundaknya. “eunghh..?” dia sedikit tersentak dan perlahan menampakan wajahnya.
Hatiku tambah teriris melihat wajahnya sekarang. Matanya sangat sembab,
wajahnya sangat merah, dan pipinya sudah sangat basah. Aku tersenyum tipis tapi
ia hanya menatapku tajam seakan berkata ‘mau apa lagi kau?’. Aku masih hanya
tersenyum padanya dan dia malah berdecak kesal dan mengalihkan pandangannya
keluar jendela.
“Hyung… aku sungguh…
menyesal. Jeongmal mianhamnida.” Ucapku sedikit takut tapi penuh kepastian dan
ketulusan. Aku mendengarnya berdecak lagi. Apakah dia sudah sangat membenciku?
“Hyu-…” ucapku terputus
karena tiba-tiba Suho Hyung langsung membalik badannya dan menatapku tajam. “cih…
seenak nenek gayung (?) saja kau ini. Kau pikir semudah itu minta maaf? Kau
pikir dengan kata maaf semua bisa kembali?” tanyanya dengan nada tajam dan
dengan suara yang serak akibat ia menangis tadi. “Hyung…” ucapku lirih dan ia
malah tersenyum menghina. Lalu kembali mengalihkan pandangannya keluar jendela.
“aku tau aku salah. Tapi
bisakah kau tidak berkata seperti itu. Aku meminta maaf tulus padamu, Suho
Hyung.” Ucapku dengan nada sedikit meninggi. Aku bosan ia bersikap seperti ini
terus dari tadi. Perlahan ia kembali menatapku. Astaga! Ia menangis lagi.
“Hyu-Hyung…” ucapku terkejut melihat banyak bulir Kristal bening keluar dari
mata indahnya.
“hiks… hiks…” ia menatapku sambil
hanya terisak. Aku sudah tidak sanggup melihat ironi ini. Ku rengkuh tubuhnya
kedalam pelukanku yang hangat dan penuh rasa sayang. “eoh?” ia tersentak ku
rasa dia terkejut dengan tindakanku tapi aku tidak peduli. Aku mengeratkan
pelukanku pada tubuh kecilnya. Berusaha menyalurkan seluruh perasaanku pada
pelukan ini. Ku sandarkan kepalanya di dada ku dan ku taruh daguku di pucuk
kepalanya. Dia masih belum merespon, aku hanya memeluk sambil mengelus surai
rambutnya dengan lembut.
Aku merasa isakannya sudah
mulai berkurang. Nafasnya sudah mulai kembali teratur. Mulai ku longgarkan
pelukanku pada tubuhnya, memberi jarak kembali antara tubuh kami berdua. Aku
menatap bola matanya dengan lembut sambil tersenyum tipis. “uljima, ne?
jaebal…” ucapku lirih sambil menangkup kedua pipinya dengan kedua tanganku. Ia
hanya menatapku bingung.
*backsound end-*
“Lay…” panggilnya lirih
sambil kembali merundukan kepalanya. “eum…” gumam ku sambil tersenyum manis dan
mengangkat wajahnya kembali berhadapan dengan wajahku. “apa… apa sikapku ini
salah?” tanyanya lirih. Aku menggeleng sambil terus tersenyum manis. “tidak,
walaupun itu sedikit berlebihan.” *sedikit lu kata? sepatu abang kkamjong
hilang sebelah woy #author di rebus readers-nim gara2 nimbrung nyehehe*.
Mendengar jawabanku ia malah
memanyunkan bibirnya. Terlihat menggemaskan. “sungguh… Semua ini salahku. Jadi
jangan berpikiran bahwa kau yang salah.” Aku berusaha meyakinkannya. Terlihat
sorot matanya mulai melunak. Sekarang dia tersenyum tipis. “jadi tolong…
maafkan aku, Hyung-ie?” ucapku tulus. Dan ia menatap lekat bola mata hitamku.
Berusaha mencari sesuatu yang dapat meyakinkannya. Hei aku tulus, 1000% tulus.
“apa yang membuatmu setulus
ini?” ucapnya. Aduh jawab apa ya? “a-aku juga bingung Hyung… yang pasti aku
tulus minta maaf padamu.” Jawabku sambil nyengir. Ia hanya bergumam sambil
mengangguk-anggukan kepalanya. “oiya, kenapa kau mengambil parfum ku?” tanyanya
dengan cepat sambil kembali menatapku tajam. “oh anu itu apa yah…” ucapku
gelagapan. Plak! “jawab Yi Xing…” ucapnya sambil menjitak kepalaku. “aish… apho
Hyung…” ringisku dan ia hanya tersenyum puas.
“katakan!” ucapnya sambil
hendak menjitak kepalaku lagi. “eits! Iya iya sabar…” ucapku sambil menahan
tangannya dan menaruhnya kembali kebawah. “jadi sebenarnya… aku hanya ingin
melihat merk parfum kesukaanmu. Saat aku sedang ingin mencium baunya tiba-tiba
aku mendengar suaramu di depan pintu. Otomatis aku terkejut, buru-buru ku
masukan kembali parfum itu ketempatnya tapi tanganku yang berkeringat membuat
pegangganku pada botol parfum menjadi licin, akhirnya botol itu jatuh dan
pecah.” Jelasku panjang lebar dengan hati-hati takut ia marah lagi.
“untuk apa?” tanyanya
bingung. “eoh? Itu…” aku bingung harus memberitahunya atau tidak. “itu apa?”
tanyanya mendesakku. Aku tatap bola matanya dengan dalam, berusaha meyakinkan
diriku sendiri. Sudah saatnya aku mengungkapkan semuanya.
Lay POV end-
Suho POV
“karena setelah Showcase kita
akan berpisah bukan? Aku hanya ingin memberimu hadiah. Supaya kau selalu ingat
denganku.” Ucap Lay gugup sambil membuang pandang ke segala arah. Apakah hanya
itu? Ayolah aku ingin mendengar yang lebih dari bibirmu, Yi Xing. Aku masih
terus menatapnya, berusaha memberinya kesempatan.
“apakah hanya itu?” akhirnya
aku berani bertanya seperti itu. Lay langsung menatapku terkejut, sorot matanya
terlihat sangat bingung dan gelisah. “tidak ada yang lain?” tanyaku lagi.
“a-aku…” ia mulai buka suara tapi masih menggantung.
“sebenarnya aku menyukaimu
Hyung. Aku ingin tau apa saja yang kau sukai, termasuk parfum itu.” Ucapnya
cepat dan langsung membalikan badannya membelakangiku. Astaga! Aku sungguh
terkejut dengan pernyataannya. Thanks God, selama ini cintaku tak bertepuk
sebelah tangan. Ya! Sejak dari awal aku bertemu dengan Lay, aku sudah menaruh
hati dengannya. Tapi aku namja yang payah, hanya bisa mengaguminya saja selama
ini. Takut cintaku tak terbalaskan.
“Lay…” panggilku lembut.
Mulai ku lingkarkan tanganku di pinggangnya. Ku rasakan dia tersentak.
“Hyu-Hyung…” ucapnya gugup. “ne…?” tanyaku lembut sambil menyandarkan kepalu di
punggung tegapnya. Ini terasa sangat nyaman dan hangat. “jadi…” tanyanya
menggantung. “aku juga menyukaimu. Bahkan mencintaimu.” Jawabku tulus.
Perlahan aku merasa ia
melepas pelukanku. Membalik tubuhnya berhadapan dengan ku lagi. “jinjja?”
tanyanya dengan wajah seperti anak kecil yang baru di kasih permen. Aku
tersenyum manis kearahnya, dan ia tambah mengembangkan senyumnya. Saat aku
mengangguk perlahan, dia dengan cepat memeluk tubuhku.
Menaruh kepalanya di
ceruk leherku. “jeongmal? Syukurlah… jadi cintaku tidak bertepuk sebelah tangan
selama ini.” Ucapnya penuh rasa kelegaan. Jadi, selama ini kami berdua
sama-sama merasa cinta bertepuk sebelah tangan. Kekeke sungguh lucu.
“ne… wo ai ni, Yi Xing.”
Ucapku sambil mengeratkan pelukanku pada tubuhnya. “ye? Semeya? Sema? *bacanya
pake logat mandarin ya #plak*” ucapnya dengan nada sedikit mengejek sambil
melepas pelukan hangat kami. “aniya, aku tidak berkata apa pun.” Jawabku seakan
ingin merajuk. “yaaa Hyung-ie… ayo katakan lagi…” rengeknya. Aish! Dia ini
belajar dari mana jurus merengek seperti itu. Pasti dari Kung Fu Panda aka TAO.
“ne ne ne… WO-AI-NI, YI
XING.” Ucapku dengan nada tinggi sambil sok mengeja perkata bahasa mandarin
itu. Dan aku melihat ia langsung tersenyum bahagia. “nado SA-RANG-HAE Suho
Hyung…” balasnya sambil mengikuti gayaku. “aku mengucapkannya dengan bahasa
china. Kenapa kau dengan bahasa korea?” ucapku sambil manyun. “itu yang namanya
perbedaan yang saling melengkapi.” Ucapnya lalu kembali merengkuh tubuhku dalam
pelukannya.
“kiss me…” ucapku seduktif
tepat di telinga kanannya dan meniup kecil telinganya. *kkyyaaaaa bang jangan
dulu rarrw XD*
Ia melepas pelukannya.
Menatapku dengan pervert. “jangan
menggodaku… aku kalem tapi kalau urusan bercinta aku juga bisa liar, Hyung.”
Jawabnya. “benarkah? Buktikan padaku.” Ucapku menantang dan ia hanya
menyunggingkan senyum pervert-nya.
Suho POV end-
Author POV
“eung… tunggu dulu.” Ucap Lay
menghentikan adegan yang akan berlangsung NC itu #plak. “wae?” Tanya Suho
sambil manyun. “Hyung… aku ingin jujur lagi.” Ucap Lay sedikit takut-takut.
“apa? Cepat katakan.” Ujar Suho mendesak Lay. “mianhae kalau ini ciuman kedua
kita.” Ucap Lay sambil menundukan kepalanya.
Suho membulatkan matanya
setelah berhasil meloading perkataan Lay di otaknya. “jadi? Maksudmu kau sudah
mencuri ciumanku secara diam-diam?” Tanya Suho yang amarahnya segera meledak.
“a-aniya… aa aduh maaf Hyung~” ucap Lay memelas. “aish dasar nappeun…” ucap
Suho.
Dan tanpa babibu lagi Suho
langsung menarik tengkuk Lay. Dengan cepat mempertemukan bibir cherry mereka
berdua. Lay hanya membulatkan matanya terkejut karena yang ada diotaknya
sekarang, Suho pasti marah padanya. Dan yang ada diotak Suho itu
‘lama-mending-gue-yang-nyium-duluan’ hahaha ya seperti itulah *author yadong
XD*.
Awalnya hanya menempel. Tapi
Suho sudah tidak betah hanya sekedar menempel. Ia memerengkan kepalanya, lalu
perlahan melumat bibir bawah Lay. Lay yang kesadarannya sudah mulai balik
setelah kesadarannya sempat tawaf kota Seoul (?) langsung membalas perlakuan
Suho pada bibirnya. Lay melumat bibir atas Suho tidak kalah rakusnya dengan
Suho. Saling melumat dan menghisap bibir lawan main.
Bahkan Suho memberi jalur
agar lidah Lay dapat melesak masuk kedalam rongga mulutnya. Bermain lidah di
dalam sana yang tentu saja di dominasi oleh sang seme alias Lay. Menimbulkan
decakan yang terdengar jelas di dalam kamar Suho dan Sehun (yang sementara
dihuni SuLay couple).
Lay mendorong tubuh Suho agar
berbaring di kasur dan menindihnya. Dan salah satu tangannya menarik tengkuk
Suho agar memperdalam ciuman mereka dan tangan yang lain menopang berat
tubuhnya agar tidak sepenuhnya menindih tubuh Suho. Suho hanya pasrah dan melingkarkan
satu tangannya di leher Lay dan yang satunya meraba perut datar Lay bermaksud
memberikan rangsangan kecil.
“eunghhh mmmppphhh sshh…”
desah Suho mulai menjadi saat bagian bawah mereka berdua tak sengaja
bergesekan. Raut wajah Lay mulai gelisah karena libidonya semakin meningkat.
“eunghhh Lay hhh sshhh…” erang Suho sambil memukul dada Lay. Tanda ia mulai
kehabisan nafas karena ciuman panas ini. Lay mengerti dan menghentikan aksinya
*sementara*.
“hhh eunghh Lay…” ucap Suho
terengah-engah. Lay menatap Suho lembut memberikan keyakinan kalau ia tidak
akan menyakiti Suho. “do it…” ucap Suho yang hasratnya tidak dapat tertahankan
lagi. Lay tersenyum cerah lalu membuka semua pakaian yang melekat pada tubuh
mereka berdua. Sekarang mereka berdua full
naked. Memperlihatkan ‘adik kecil’ mereka berdua yang sudah menegang
sempurna.
Lay terpaku melihat lekuk
tubuh Suho yang sempurna dimatanya. Putih bersih, mulus dan ramping begitulah
tubuh Suho yang dideskripsikan oleh Lay. “apa yang kau lihat? Cepatlah lakukan,
keburu aku berubah pikiran…” ucap Suho yang mulai risih ditatapi oleh Lay yang
berhawa kucing garong. Dan langsung saja Lay kembali melahap bibir Suho.
Menghisap dan melumatnya bahkan sampai bibir Suho sepenuhnya memerah dan mulai
membengkak. *abang Lay ganas juga -..-*
Salah satu tangan Lay mulai
mengelus junior Suho yang sudah tegang sempurna. Mulai mengocoknya dengan ritme
yang teratur. “eunghhh ssshhhh mmmppphhh…” desah Suho tertahan dalam ciuman
Lay. Lay yang mendengar Suho mendesah sexy dan mulai menggeliat hebat dibawah
tubuhnya. Mulai mempercepat kocokannya pada junior Suho. Sekarang ciuman Lay
turun ke leher putih mulus milik Suho. Menggit kulir leher Suho lalu
menghisapnya kuat. Menimbulkan bercak merah keunguan. Dan kembali memberi tanda
kepemilikan bahwa Suho hanya milik Lay diarea kulit leher Suho tersebut.
“aaahhhh Lay hhhh sssshhh
tidakhh tahannn ahh lagiiihh…” racau Suho sambil mendesah hebat. Merasakan
sesuatu akan melesak keluar dari juniornya yang masih di kocok cepat oleh Lay.
“keluarkan saja chagiya…” ucap Lay lalu kembali menghisap kedua nipple Suho
bergantian dan menciptakan kissmark
cukup banyak di dada putih Suho. Dan Suho hanya dapat mengerang dan meracau tak
jelas oleh service yang di berikan Lay.
Saat Lay selesai mencetak
kissmark di dada Suho, ia naik keatas dan berbisik di telinga Suho. Dan bisa di
bilang seperti mendesah *fufufu author mulai mimisan nih ><*. “sudahku
bilangkan Hyung. Soal bercinta aku bisa sangat liar.” Ucap Lay mendesah tepat
ditelinga Suho. Suho hanya mengangguk pasrah.
“kkhheee luaaarrrgghhh…
LLLAAAAYY!!!” erang Suho memanggil nama Lay disertai rilisnya cairan cinta Suho
yang tumpah ruah ditangan Lay. “hosh hosh hhh…” Suho berusaha kembali mengatur
nafasnya yang benar-benar terengah karena kegiatan NC ini. Lay sibuk menjilati
tangannya yang dimana terdapat tumpahan cairan cinta Suho tanpa rasa jijik.
Setelah bersih ia kembali mencium Suho dengan lembut. “chagi… gantian ne?” ucap
Lay. Suho menggeleng dan itu membuat Lay bingung. “apa kau lelah?” Tanya Lay
dan Suho kembali menggeleng.
“biar adil. Bagaimana kalau
69 style?” Tanya Suho sambil menggigit bibir bawahnya menunjukan keseksiannya
untuk menggoda Lay. Lay hanya terkekeh kecil, ia pikir namjachingu barunya ini
sudah kelelahan. “kau diatas atau tetap aku?” Tanya Lay menawarkan. “aku suka
posisi ini.” Jawab Suho girang (?). Lay hanya mengangguk dan memulai kembali
kegiatan ini.
Lay mengatur posisi juniornya
tepat didepan wajah Suho dan sebaliknya *readers-nim pasti tau gimana hehe
#plak*. Tanpa babibu Lay mengulum junior Suho yang size-nya lebih kecil dari
miliknya. Suho yang masih belum terbiasa hanya menjilat dan mengecup batang
junior Lay. Lay menghentikan sejenak kegiatannya. “chagiya.. ayo masukan.” Ucap
Lay memberi intruksi dan akhirnya Suho mengangguk. Perlahan Suho memasukan
junior Lay kedalam goa hangatnya. Mulai mengulum dengan ritem sedang dan
menyedotnya kuat. “aaarrghhh sshhh yeah like that…” racau Lay lalu kembali
mengocok batang junior Suho sambil mengulumnya. Ritme kuluman mereka berdua
semakin cepat pada junior lawan mainnya. Keduanya mendesah tertahan karena
masih asik mengulum.
CROT! CROOOT! CRROOOOTT!!
Cairan cinta keduanya tumpah
di rongga mulut lawan main. Cairan Lay tumpah dengan sangat banyak di rongga
mulut Suho dan sedikit tersedak bukan karena ia jijik tapi karena cairan Lay
sangat banyak. Dengan penuh usaha ciaran Lay berhasil di telan oleh Suho.
Sedangkan Lay jangan ditanya junior Suho sudah bersih bahkan kembali berdiri
karena jilatan dari Lay. Lalu Lay kembali pada posisi awal. Menatap Suho
meminta ijin. Suho hanya tersenyum lemah dan Lay balas tersenyum.
Lay kembali menyium bibir
ranum Suho yang sudah mulai membengkak. Kali ini ciuman yang benar-benar karena
cinta bukan nafsu. “aaarrggghhhh…” erang Suho karena Lay perlahan memasukan
langsung 2 jarinya ke dalam manhole
sempit milik Suho. Suho hanya dapat mengerang tertahan dan mencengkram kuat
lengan Lay. Lay tak mengindahkan itu, ia terus berusaha melonggarkan lubang
surga (?) Suho agar miliknya dapat masuk kesana.
Kemudian menambahkan 1
jarinya kedalam sana. “eungghhh….” Erang Suho semakin jadi, tapi Lay berusaha
mengalihkan rasa sakit itu dengan ciuman yang lembut. Tak lama Lay kembali
bermain di lekuk leher Suho yang sudah penuh dengan lukisannya. “aahh ssshhh
faasss.. terrr…” pinta Suho dan Lay tersenyum tipis. Di percepatnya sodokan
jarinya didalam hole milik Suho.
“aahh aahhh there…” desah Suho kenikmatan karena jari Lay menumbuk tepat di
titik kenikmatan Suho. Dengan terampil (?) Lay terus menyodok g-spot itu sambil terus menyetak kissmark di dada Suho sesekali menyedot nipple-nya.
“kkhheeeelluuaaarrrhhhh…”
erang Suho. Dengan sigap Lay kembali mengocok junior Suho. Tak lama cairan
cinta Suho kembali tumpah di tangan Lay dan mengenai perut mereka berdua.
“eunghhh…” ringis Suho saat Lay mencabut jarinya dari lubang surga miliknya.
Lay perpindah tempat ke antara kaki Suho. Dan membuka kaki Suho lebar. Kemudian
mengoleskan ciaran cinta Suho yang tumpah di tangannya tadi pada batang
juniornya lalu mengocoknya sebentar.
“siap ya chagi…” ucap Lay
lembut lalu mengecup dahi Suho dan beralih melumat bibir Suho sambil terus
berusaha menerobos lubang surga Suho yang sempit dan hangat.
“mmmmpppphhhffff.......” erang Suho merasakan sesuatu berusaha menerobos
lubangnya. Tapi Lay terus melumat bibir Suho berusaha mengurangi rasa sakit
itu.
JLEB!
Junior Lay masuk dengan
sepenuhnya di lubang Suho. Lay melepas ciumannya dan tidak bergerak, ia memberi
Suho waktu untuk terbiasa. Tak lama kaki Suho melingkar di pinggang dan
tangannya melingkar di leher Lay. Suho tersenyum manis memberi lampu hijau
untuk Lay. Dengan itu Lay mulai bergerak, memaju mundurkan tubuhnya seirama
dengan tangannya yang mulai mengocok junior Suho.
“aahh ah ahh fasss…
fassstteeerrrhhh eunghhh…” racau Suho sambil mendesah hebat. Mendengar itu Lay
mempercepat ritme sodokan juniornya dan kocokan tangannya. “yeah… sooo tight
baby eunghhh ssshhh aahhh…” racau Lay yang juga mendesah hebat karena merasa
juniornya di remas oleh dinding hole
Suho yang baru pertama kali di masuki. Lay semakin cepat menggerakan juniornya.
Saking cepatnya sampai membuat ranjang tempat mereka bercinta berdecit dengan kencang.
“aaahhh ah ah ah eunghhh diii
hhh sssshhiituuu ahh aahh aahhh…” racau Suho karena g-spot-nya di sodok oleh junior Lay. Lay dengan piyawai terus
menyodok tepat di titik kenikmatan Suho itu. Sekarang kamar itu di penuhi
desahan, racauan, decitan, dan bahkan suara PLOK! PLOK! PLOK! Dari twinsball Lay yang ikut menumbuk pintu
lubang surga Suho.
“ssshhhuuu ddaahhh tthhiii
daakkhh tahannnnn eunghhhh…” desah Suho. “bersama chagi eunghhh ssshhh aahh ahh
ah…” ucap Lay dalam desahnya. Lay semakin mempercepat dan memperdalam
sodokannya. Bahkan kocokan tangannya di junior Suho semakin brutal.
“eunggghhhhhhh kkeeellluuuaarrrrgghhhhh YI XING……” erang Suho sudah tak
tertahankan. “JUN MYUN……” erang Lay sambil menumbuk dalam-dalam juniornya.
CROOT! CRROOOTT! CRROOOOOOOTT!!!
Rilis sudah cairan cinta
mereka berdua. Cairan cinta Lay keluar di dalam lubang Suho bahkan saking
banyaknya meluber keluar mengenai pantat Suho dan sprei kasur. Sedangkan milik
Suho tumpah mengenai tangan Lay dan perut mereka berdua. Lay ambruk di samping
Suho yang sudah terkapar (?).
“Hyung-ie… gomawo ne..” ucap
Lay lalu menyium pucuk kepala Suho dengan penuh rasa sayang. Suho hanya dapat
tersenyum simpul. Lay memeluk tubuh Suho yang basah dan lengket akibat dari
aksinya barusan. Kemudian menarik selimut menutupi tubuh naked mereka berdua. “tidak dilepas dulu eoh?” Tanya Suho lemah,
Lay menyium bibir Suho sekilas. “tidak mau, begini lebih hangat hehe sudah
tidurlah jaljayo…” ucap Lay dan mereka berdua pun terbang ke dalam mimpi indah
menyusul KaiSoo couple (?)
_FIN_
Author gak bisa ngomong lagi.
Tolong komentnya saja ya. Dan makasih sudah baca. *author tepar*