“To
You [Part 1 of ?]”
Author: Berty Khairun Nafisah >> @elfxob2uty >> teukseob@yahoo.com
Main Cast :
ChunJoe (Chunji (uke)
& L.Joe (seme)) Couple
Other Cast :
Other pairings of Teen Top (NielCAP & ChangRick)
and Crack Couple (NielJoe) *gak banyak tapi gak yakin
#plakk*
Length:
Chapter
Genre:
YAOI / Sonen-ai (BL) / BoyxBoy, Romance, Galau, Hurt
*mungkin* tentukan saja sendiri ^^v
Rating:
T
p.s:
Annyeong~ aku bawa ff yaoi tentang Teen Top kali ini. Terinspirasi dari MV Teen Top – To You , entah kenapa
ngeliat part ChunJeo yang tatap2an ituloh err jadi pengen buat, mana belakang
mereka itu ranjang hahaha yadong mode on. Tapi part yadongnya masih entar2 aja
hehe #plak *author digampar semua readers*. Disini aku buat sedikit crack couple
yaitu NielJoe/JoeNiel *sama saja*. Dan itulah konfliknya. Di ff ini lebih
banyak ke flashbacknya ya. Semoga readers-nim bisa terpuaskan oleh ff baru saya
yang ini *amiiin*. Langsung aja deh ya…
Warning: seperti yang tertera di atas “This is Fanfic YAOI,
u know (yunho)?” LOL, DON’T LIKE DON’T READ. OOC. TIDAK SUKA YAOI DI LARANG
KERAS BACA FF INI. YOU NOT LIKE THIS PAIRING PLEASE CLOSE THIS PAGE AND NO
BASHING. Kita saling menghargai saja oHae. Bahasa campur aduk. And so pasti
bakal ada TYPO karena tidak ada yang
sempurna bukan, selain Yang Maha Kuasa *woyooo*
Banyak bacot! So Let’s
gelelot (?)…
Happy Reading Ppyong~ ^o^
Author POV
“arghhh… aku muak dengan
semua ini!!” Ucap seorang namja
cantik sambil berteriak frustasi disebuah kamar di dalam sebuah apartement. Dia tidak sendiri ada
seorang namja tampan juga disana. Lee
Chunji adalah namja cantik yang tadi
berteriak frustasi. “mianhae
Chunji-ah…” ucap namja tampan yang
terduduk lesu di tepi tempat tidur sambil menopang kepalanya yang tertunduk
dengan kedua tangannya.
Chunji berjalan menuju
jendala kamar mereka sambil berdecak kesal dan menatap penuh amarah keluar
jendela. ‘kamar mereka’? Ya, mereka tinggal disatu apartement yang sama semenjak mereka masuk kuliah tahun lalu di
sebuah Universitas ternama di Seoul bahkan dijurusan yang sama.
“mianhae kau bilang? Segampang itu kau mengucapkan kata ‘maaf’
setelah kau lakukan semua ini? Cih dasar BRENGSEK!!” ucap Chunji sambil menekankan
kata ‘brengsek’. *-_-v*
Terjadi keheningan selama
beberapa menit. “pergi…” ucap Chunji lirih sambil menahan air matanya dengan
menggigit bibir bawahnya. Namja
tampan tadi mengangkat wajahnya sedikit terkejut dengan ucapan lihir yang
keluar dari mulut kekasihnya. Ya, mereka berdua sepasang kekasih.
“apa… apa yang kau katakan?”
Tanya namja tampan itu memastikan.
Merasa tak ada jawaban namja tampan
itu berjalan menghampiri Chunji. “Chunji…” ucap namja tampan itu sambil berusaha menggapai pundak Chunji.
Chunji membalik tubuhnya
cepat merasa seseorang berada dibelakangnya. Chunji menatap tajam dan penuh
kebencian pada namja tampan itu namun
juga nampak sebuah kesedihan dan sakit yang teramat dalam juga terpancar dari
mata Chunji. Tapi ada hal lain yang membuat namja
tampan itu sangat terkejut saat melihat sungai kecil mengalir indah dipipi
putih dan chubby milik kekasihnya itu.
“sudah ku bilang… PERGI!!!”
teriak Chunji semakin jadi sambil mendorong tubuh namja tampan itu kebelakang dengan kasar. Namja tampan itu mematung ditempatnya menatap kekasihnya dengan
tatapan sendu. “aku membencimu Lee Byung Hun… hiks hiks…” ucap Chunji yang
sudah tak dapat menahan tangis dan isakkannya dan itu sukses menyayat hati namja tampan yang bernama Lee Byung Hun
itu.
Lee Byung Hun atau akrab
disapa L.Joe itu sedang menahan sesak dan sakit di dadanya. Bagaimana tidak,
kekasih yang sangat kau cintai mengatakan bahwa ia membencimu. Pasti rasanya
akan sangat sakit dihatimu bukan? Itulah yang dirasakan L.Joe sekarang.
“aku hanya mencintaimu
Chunji-ah…” ucap L.Joe lirih dan tak terasa ia juga mengeluarkan air matanya.
“kau mencintaiku? Cih! Bukankah itu juga yang kau katakana pada SAHABATKU eoh?”
jawab Chunji dengan kasar dan penekanan pada kata ‘sahabatku’ itu. L.Joe
menggelengkan kepalanya lalu menghapus air matanya kasar. “jangan salah
mengerti Chunji-ah…” ucap L.Joe yang berusaha kembali menenangkan dirinya
sendiri.
“jangan salah mengerti kau
bilang? Aku mendengar bahkan melihat apa yang sudah kalian berdua perbuat
dibelakangku. Menusukku dari belakang. Meruntuhkan kepercayaanku padamu. Dan…
Menghancurkan kisah cinta kita yang sudah terajut dengan indah. Bahkan
membuatku kembali berfikir bahwa selama ini hanya aku yang mencintaimu. Aku…
AKU SANGAT MEMBENCIMU BYUNGIE!!!” ucap Chunjie frustasi dan berteriak sekeras
mungkin pada kalimat terakhirnya tepat dihadapan wajah L.Joe.
>>>Flashback on
2 minggu sebelum pertengkaran terjadi
“Annyeong…” sapa Chunji pada seorang namja manis sambil
menggandeng mesra lengan kanan L.Joe. Chunji berjalan sambil melambai kearah
namja manis yang sedang duduk sendirian dibangku panjang taman kampus mereka.
“eoh Annyeong Chunji-ah…” balas sapa namja manis itu. Chunji dan L.Joe
langsung duduk disamping kanan namja manis itu setelah sampai dibangku taman
itu. “sedang apa?” Tanya Chunji sambil tersenyum manis pada namja manis itu.
“hanya membaca buku ini...”
jawab namja manis itu sambil memperlihatkan cover
buku itu yang bertuliskan “Constellation
(Rasi Bintang)” lalu kembali berkutat dengan buku itu. Namja manis itu memang
berada dalam jurusan astronomi. “eum… oiya, malam ini mau ikut gak? Aku,
Byungie dan yang lain akan membuat pesta BBQ untuk perayaan kelulusan
namdongsaeng-ku Ricky dari SMA.” Ucap Chunji heboh.
L.Joe yang mendengar
kekasihnya heboh seperti biasa hanya mengacak pucuk kepalanya gemas. Chunji
yang merasa pucuk kepalanya diacak-acak menghadap sang tersangka yang pasti
adalah kekasihnya itu. Chunji hanya mempoutkan bibirnya dengan imut. Lalu
kembali menatap namja manis disebelah kirinya penuh harap.
Namja manis itu tersenyum
kearah Chunji. “ottoke Niel??” Tanya
Chunjie pada namja manis itu yang adalah sahabatnya sejak sekolah dasar, Niel.
“akan aku usahakan ne?” ucapnya manis. “eum…” Chunji mengangguk excited. “aku tunggu nanti malam jam 8
dirumahku ne… kalau begitu aku pergi dulu.” Ucap Chunji yang ditanggapi
anggukan kecil dari Niel.
“Byungie kaja kita ke supermarket…”
ucap Chunji pada L.Joe yang dijawab dengan anggukan dan senyuman. “kami pergi…
pai pai Niel-ah…” ucap Chunji sambil beranjak dari duduknya melambai sebentar
kearah Niel kemudian menarik lengan L.Joe manja. Tanpa dua sejoli itu sadari
Niel hanya tersenyum miris menatap kepergian mereka berdua.
.
.
.
.
.
.
Ini penjelasan kenapa Niel seperti itu ne. Chunji, Niel, dan L.Joe sudah
berteman sejak SMA. Tapi Chunji dan Niel sudah berteman lebih lama sebelum
bertemu L.Joe. Chunji dan Niel yang sudah berteman dekat bahkan menjadi seorang
sahabat memutuskan untuk selalu bersekolah di sekolah yang sama sejak sekolah
dasar. Sampai tiba dimana mereka bertemu dengan L.Joe di SMA.
Mereka bertiga satu kelas dan
menjadi teman baik. Tapi Chunji dan Niel memendam rasa yang lebih dari teman
kepada L.Joe. Ya, mereka menyukai orang yang sama. Sampai pada akhirnya Chunji
lah yang pertama bercerita pada Niel tentang perasaannya kepada L.Joe.
Niel yang merasa Chunji
sangat menyukai L.Joe dan tak ingin menyakiti Chunji malah mendukung sahabatnya
itu untuk mendapatkan L.Joe. Saat mereka sudah duduk di tingkat dua SMA.
Sesuatu yang tak diduga Chunji dan Niel terjadi saat ada festival untuk hari
jadi sekolah mereka.
Seorang Lee Byung Hun
menyatakan perasaannya pada Chunji di festival tersebut dihadapan seluruh siswa
disekolah mereka. “Lee Chunji jeongmal
saranghaeyo, yeongwonhi.” Itu
adalah kata-kata yang membuat hati seorang Niel remuk dan pecah menjadi
kepingan-kepingan kecil.
Dari situlah Niel sadar bahwa
cintanya pada L.Joe memang bertepuk sebelah tangan. Dia juga sadar bahwa
dirinya tidak ada apa-apanya dibandingkan seorang Lee Chunji. Tubuh tinggi ramping,
kulit mulus seputih susu, mata yang indah, memiliki suara yang lembut, wajah
yang sangat manis, baik hati, periang dan dia juga pintar. Bagaimana Niel bisa
menandingi semua itu?
Tapi bukannya Niel itu buruk
hanya saja dibanding seorang Chunji, Niel lebih pendiam tidak terlalu banyak
berbicara. Itu yang membuatnya tidak begitu menonjol. Selama Chunji dan L.Joe
menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih itu tidak merubah apapun diantara
mereka. Mereka tetap selalu bertiga, tetap bersenang-senang bertiga.
Diri Niel sebenarnya bisa
menerima itu semua karena dia sangat menyayangi Chunji seperti saudara
kandungnya sendiri dan juga sangat mencintai seorang L.Joe yang hanya dapat dia
pendam. Tapi sampai saat ini hatinyalah yang masih belum sepenuhnya menerima
itu semua. Terkadang Niel mengutuk dirinya sendiri saat perasaannya pada L.Joe
timbul disaat mereka hanya berdua.
Munafik? Tentu saja. Tapi
kalau itu yang terbaik itulah yang dilakukan Niel. Entahlah mungkin suatu saat
bisa saja perasaan itu terungkap. Meskipun tidak pasti kapan. Tapi bagi Niel,
ia bertekat membuat L.Joe tau perasaannya. Hanya sekedar mengetahui. Karena
Niel tau L.Joe hanya mencintai Chunji.
.
.
.
.
.
.
“tut tut tuut phone number you are calling is not active.
. .” suara dari operator itu sudah terulang berkali-kali dari ponsel Chunji.
“bagaimana hyung sudah ada jawaban?”
Tanya Ricky namdongsaeng-nya Chunji
itu. “eobseo…” ucap Chunji lirih
sambil terus memasang wajah khawatir.
Saat pulang dari supermarket Chunji dan L.Joe langsung
pulang menuju rumah kediaman keluarga Lee yaitu rumah Chunji. Tapi saat satu
jam acara sudah akan dimulai L.Joe pamit pergi karena ada panggilan penting
dari hyung-nya Lee Min Soo atau akrab
disapa CAP. Dan L.Joe berjanji akan segera kembali atau memberi kabar.
Tapi sudah satu jam acara
dimulai berarti sudah dua jam L.Joe pergi belum kembali bahkan belum memberi
kabar sama sekali. Dan ponselnya tidak dapat dihubungi. Itu semua menambah
kegelisahan Chunji.
Ricky juga mulai merasa
khawatir karena hyung-nya itu terus
saja mondar-mandir sambil menatapi layar ponselnya didepan panggangan. “chagi… sana hampiri dulu hyung-mu.” Ucap seorang namja tampan bertubuh cukup tinggi untuk
anak seumurannya itu pada Ricky.
“hhhmm arraso… kau juga belum mau pulangkan?” Tanya Ricky manja sambil
memeluk tubuh namja tampan itu dengan
manja. “aku masih ingin bersamamu Changjo-ah…” ucap Ricky manja sambil
mengeluarkan puppy eyes-nya. Namja
tampan bernama Chanjo yang adalah kekasih Ricky itu hanya dapat terkekeh
menanggapi kemanjaan namjachingu-nya
itu.
“neee…” jawab Changjo sambil
mengacak pucuk kepala Ricky dengan gemas. Ricky tersenyum lebar lalu melepas
pelukannya dan mulai beranjak dari bangku yang mereka siapkan untuk acara itu
lalu menghampiri sang hyung yang
sedang gelisah.
“bagaimana hyung?” Tanya Ricky lagi saat sudah
sampai dihadapan Chunji. Chunji hanya memperlihatkan wajah khawatirnya lalu
kembali mondar-mandir sambil memperhatikan layar ponselnya. “oiya… Niel hyung mana?” Tanya Ricky (lagi) karena
baru teringat kemana sahabat hyung-nya
itu yang juga belum datang.
JEEDEEERRR!!
Kepala Chunji seakan
tersambar petir. Ia baru menyadari bahwa sahabatnya juga belum datang.
Kekhawatirannya bertambah 1000 kali lipat dari sebelumnya. Dan dengan segera
Chunji menghubungi Niel. Chunji bukanya lupa sepenuhnya pada Niel hanya saja
kekhawatirannya pada L.Joe entah kenapa jauh lebih mendominasi pikirannya.
“tuut phone number you are calling is not active. . .” operator itu
kembali berkicau dengan kalimat yang sama. “aarghh..” geram Chunji yang
kekhawatirannya sudah memuncak sampai keujung ubun-ubun itu. “sama saja… kemana
mereka?? Byungie pergi belum kembali dan belum memberi kabar. Sedangkan Niel
sama sekali tidak ada kabar. Bagaimana ini??” ucap Chunji sambil menjambak
rambutnya sendiri yang sudah ia sendiri tata dengan rapi menjadi berantakan
lagi.
“I need you
baby baby baby Annyeongiranmareun hajimara I want you baby baby baby Wae
irisarangi himdeungeoji neo jebal. . .” tiba-tiba ponsel Chunji berdering menandakan ada
panggilan masuk ke ponselnya.
Chunji
dengan cepat mengangkat sambungan ponsel itu. “yeoboseyo chagiya...” ucap orang diseberang sana. “yeoboseyo... Byungie neo eodiye?” Tanya Chunji dengan gembira
karena akhirnya sang kekasih menelponnya. “hahaha
mianhae ne sudah membuatmu menunggu dan khawatir.” Ucap L.Joe seakan ia tau
apa yang sedang dirasakan Chunji.
“kau ini
ish... eum gwaenchana. Sekarang kau
dimana?” Tanya Chunji dengan suara lembutnya. “eum... keponakanku yang bernama Ho Min *author ngikut eksis* ia sedang sakit chagiya... aku harus
menjaganya. Kebetulan orang tuaku dan orang tuanya sedang sangat sibuk begitu
juga dengan Min Soo hyung.” Jelas L.Joe.
“jinjja?? Kalau begitu aku kerumahmu ne?”
jawab Chunji panic. “andwae... kau tetaplah
dirumah. Kasian adikmu kalau kau tinggalkan. Lagi pula Ho Min sudah mulai
membaik dan dia juga sudah tidur.” Ucap L.Joe berusaha menenangkan
kekasihnya itu. “tapi...” “gwaenchana...
semua bisa ku tangani dengan baik. Ini juga sudah mulai malam. Cepat selesaikan
acaranya dan istirahatlah. Besok pagi aku jemput.” Ucapan Chunji terpotong
oleh penjelasan L.Joe.
“hhhmm
kau memang menyebalkan chagiya...”
gerutu Chunji. “tapi aku mencintaimu hehe...” tambah Chunji sambil tertawa
kecil. L.Joe diseberang sana jadi terkekeh dan tersenyum manis. “na do jeongmal saranghae chagiya...”
balas L.Joe yang membuat wajah Chunji jadi memerah.
“aku tahu
itu! Sudah kau juga cepat istirahat jika ada apa-apa segera hubungi aku ne?”
sergah Chunji sambil memicingkan matanya seakan L.Joe dapat melihat itu. “neee aku mengerti ratuku tercintaaa...”
jawab L.Joe yang membuat wajah Chunji menjadi tambah merah padam. “ish... oiya
ngomong-ngomong kau tau kemana Niel? Dia belum juga datang dan tidak dapat
dihubungi.” Ucap Chunji yang kembali khawatir.
“nanti akan ku cari tau. Kau istirahatlah
dulu, kalau ada apa-apa dengan Niel akan aku hubungi juga.” Ucap L.Joe
memberi keyakinan pada Chunji dan itu berhasil. “eum... aku tunggu kabarmu ne?
Kalau begitu aku istirahat duluan. Kau juga cepat istirahat. Pai pai Byungie chagi mumumu...” ucap Chunji sambil
beberapa kali menyium layar ponselnya seakan L.Joe dapat merasakannya.
“haha ne chagiya jaljayo good night have nice
dream mumumu...” balas L.Joe dan beberapa detik kemudian sambungan telpon
itu sudah terputus. “bagaimana hyung?”
Tanya Ricky sambil memeluk pinggang Changjo yang ternyata datang menghampiri
kakak beradik itu.
“keponakannya
sakit dan dia yang harus menjaganya. Soal Niel... kata Byungie biar dia cari
tau setelah ada kabar akan ia kasih tau.” Ucap Chunji lesu. Dan pasangan yang
ada dihadapan Chunji itu hanya ber’oh ria. “kalian berdua bereskan semua ini
ne? Aku lelah...” ucap Chunji sambil meregangkan tubuhnya yang terasa begitu
penat.
“ne hyung...” jawab ChangRick berbarengan.
Chunji tersenyum manis lalu masuk kedalam rumahnya melangkahkan kakinya dengan
gontai menuju kamarnya. Walaupun Chunji sudah pindah ke apartement bersama L.Joe terkadang dia juga masih tidur dirumahnya
itu tetap bersama dengan L.Joe tentunya. Satu ranjang? Pastinya *fufufu XD*.
.
.
.
.
At another place
“mianhae Chunji-ah jinjja jeongmal mianhae...” ucap L.Joe lirih sambil menatap layar
ponselnya. Kemudia menengok kearah sebuah kasur king size dibelakangnya.
Menatap sendu sosok seorang namja manis yang terbaring lemah diatas kasur itu.
“apa yang harus aku lakukan?” gumam L.Joe lalu kembali melihat keluar jendela.
.
.
.
.
.
.
TBC
Gimana-gimana? Gaje ya? Jelek
ya? Gak suka ya? *nangis di pojokan*. Aku harap readers-nim bisa enjoy sama
cerita ff baruku ini. Jangan koment yang aneh-aneh ya. Kan di atas udah di
kasih genre dan warning-nya. So, udah baca trus koment ya. Tidak ada paksaan
mau koment atau enggak. Kalo respon disini baik aku bakal kirim lanjutannya
kesini hehe. Akhir kata Gomawo ppyong~
0 komentar:
Posting Komentar