“Heart For 2
(Twins)” [Part 11 of ?]
Author:
Berty Khairun Nafisah >> @Be_Concuss >> teukseob@yahoo.com
Main
Cast:
-
Jo Kwangmin
(Boyfriend)
-
Jo Youngmin
(Boyfriend)
-
Kim Hyun Ah (OC)
Support
Cast:
-
Jo Jeongmin
(Boyfriend)
-
Lee Hyunhee (OC =
Author’s Friend)
-
Lee Hyunseong
(Boyfriend)
-
Kim Hyeri (OC =
Author’s Friend)
-
Kim Donghyun
(Boyfriend)
-
Kim Heerissica
(OC = Author’s Friend)
-
No Minwoo
(Boyfriend)
-
Kim Hyoo Eun (OC
= Author’s Friend)
-
Han Jiyoo (OC =
Author’s Friend)
Other
Cast:
*hayoo
siapa?* cari sendiri deh ya ^^v
Length:
Part
11 of 12 (3.860 Words)
Genre:
*temukan
sendiri ;)*
Rating:
PG-15
*I think hehe XD*
n.b
: sorry gak bisa tepat janji. Sebenernya pengen 1 part lagi selesai. Tapi
hasilnya malah jadi nambah 1 part dan yang ini panjang banget. Mungkin end part
nya bakal jauh lebih pendek. Sekali lagi maaf readersdeul #bowing90derajat. Aku
harap kalian menikmati cerita ini yaaa. Sampai jumpa di part terakhir :)
Happy
Reading!!! Ppyong~ *o^
Backsound : Davichi – Time, Please Stop
Author
POV
1 tahun
kemudian…
Now
2 pm o’clock *waktu Korea*
Jo
Twins sudah lulus dari tingkat SMA-nya. Sekarang meraka sedang menikmati
masa-masa setelah selesai OSPEK di Best Star University. Ya! Sekolah para
bintang ternama di Korea. Khususnya dalam bidang music.
Salah
satu dari kembaran itu tengah duduk di bangku taman kampus. Namja berambut
hitam dengan rambut yang sudah dia potong pendek. Dengan mimic tenang namun
serius sedang membuat sebuah maha karya pada buku gambar berukuran sedangnya.
Menggerakkan pensil yang digunakannya dengan penuh perasaan.
Ya!
Itu Jo Kwangmin. Dia sekarang berada dalam jurusan seni lukis dan mengikuti
club dance bersama Minwoo dan saudara kembarnya di kampus itu. Dia sekarang
jadi jauh lebih pendiam dari yang dulu bahkan senyumnya pun sudah pudar dari
wajah tampanya.
Masih
bergelut dengan apa yang sedang dia gambar sekarang. Kalian tau? Hanya
seseorang yang tengah ia gambar sekaranglah yang mampu membuat Kwangmin menjadi
Kwangmin yang ceria, penuh senyuman, dan terbuka seperti dulu.
Seseorang
yang sudah merenggut hati Kwangmin. Entah apa yang dirasakan Kwangmin sekarang
sedih, kecewa, patah hati. Karena hatinya itu tidak akan pernah di kembalikan
lagi padanya. Mungkin.
Dari
jarak tidak begitu jauh dari Kwangmin. Ada beberapa namja yang sedang
memperhatikannya dari balik pohon. “ottoke Hyung?” ucap salah seorang namja
bertubuh mungil berparas imut nan manis kepada namja di sebelahnya yang
bertubuh tinggi atletis berparas tampan tentunya.
“…”
tapi namja tinggi itu hanya menutup mulutnya rapat. “bukankah sudah menjadi
kesepakatan kita untuk tidak memberitahunya apa pun tentang keluarga Kim
khususnya Hyun Ah padanya?” ucap namja lain di kumpulan itu yang berambut
belonde dan berparas tampan juga, yang pasti mirip dengan Kwangmin. *ya iya
lahh semua pasti sudah tau*
Semua
menoleh padanya. “tapi kan tidak boleh terus seperti ini..” ucap namja bertubuh
mungil itu yang tak lain adalah Minwoo. “kasihan Kwangmin.” Lanjutnya. “ini
bukan kemauan kita Minwoo-ssi.” Ucap namja lain yang bertubuh mungil juga
berparas tampan, cool dan bermata sipit, yang tak lain adalah Jeongmin.
“huhf~”
Minwoo hanya menghembuskan nafasnya berat. “arra…” jawab Minwoo sambil
menunjukan wajah pasrah. Semua kembali menatap kearah tempat duduk Kwangmin.
“hok?” semua terkejut. “kemana anak itu?” ucap namja bertubuh tinggi itu yang
tak lain adalah Donghyun.
“Ya!
Kalian sedang apa disini?” ucap seseorang menepuk pundak Youngmin. “omo!” ucap
Jeongmin terkejut bahkan sedikit terlonjak tak sengaja menyenggol Minwoo. Sang
objek malah narik tangan Donghyun. Gubrak! Jatuhlah mereka berdua. *Minwoo
sakit ngajak-ngajak yeee*
“ouch
eomma eomma apho…” ringis Minwoo yang masih terduduk di tanah sambil mengelus
pantatnya yang mungkin tepos sekarang. *digebukin Minu lovers #kaburrr*. “Yaaa!
No Minwoo! Sialan kau.. jatoh ko narik aku sih?” umpat Donghyun sambil berdiri.
“Lah? Siapa suruh Hyung di sebelah ku? Ya ku tarik aja. Wek…” ucap Minwoo
sambil menjulurkan lidahnya.
“ooo
bagus… akan ku cabut izin berpacaran mu dengan adik ku.” Ucap Donghyun santai
dengan nada seperti mengancam. “omo!” Minwoo langsung berdiri lalu merapikan
pakain Donghyun. “Mianhae ya Donghyun Hyung ku yang baik…” ucap Minwoo sambil
tersenyum manis di hadapan muka Donghyun. “dasar penjilat.” Decak Donghyun.
“arra..” lanjut Donghyun. Minwoo hanya nyengir kuda dengan wajah tanpa dosa (?).
“Ya!”
ucap namja yang mengakibatkan insiden tersebut. “eoh?” Youngmin langsung
menatap sosok namja yang mirip dengannya itu. “kalian sedang apa?” Tanya
Kwangmin singkat. Semua dengan serempak menggeleng. Tak sengaja Donghyun
melihat jam tangannya. “mata kuliah ku sudah di mulai aku duluan yaaa” ucap
Donghyun yang langsung ngacir. “iiish..” gerutu Jeongmin, Youngmin dan Minwoo.
Harus
cari alasan apa mereka sekarang. Takut terpojokan Jeongmin langsung merangkul
Kwangmin. “namdongsaeng ku yang satu ini pasti sudah lama gak makan ice cream
kan?” ucap Jeongmin asal. Kwangmin hanya mengerutkan alisnya. “sudahlah Hyung
jangan bertingkah yang aneh-aneh..” jawab Kwangmin melepas rangkulan Jeongmin
dari pundaknya.
“jeongmalyo…
ayo ikutlah. Aku akan menteraktir mu ice cream bareng Youngmin dan Minwoo.”
Ucap Jeongmin. “Yes!” yang girang malah Youngmin dan Minwoo. *dasar sukanya
yang gratisan sama aja kaya Author #bukakartu haha*. Tapi Kwangmin hanya
menggelengkan kepalanya tanda dia menolak ajakan Hyung kandungnya itu. “wae?”
Tanya Jeongmin lagi.
“aku…
aku.. hanya ingin sendirian.” Jawab Kwangmin lalu membungkuk sedikit.
“annyeong..” ucap Kwangmin dengan wajah tanpa ekspresi dia pergi meninggalkan 3
namja itu di taman. Entah pergi kemana. “Kwang-“ ucap Minwoo terpotong saat
ingin memanggil Kwangmin. Youngmin yang memegang pundak Minwoo hanya
menggelengkan kepalanya tanda agar tidak usah memanggil Kwangmin. Itu pasti
percuma.
Gagal
lagi usaha mereka untuk kembali dekat dengan Kwangmin. Ya! Sekarang Kwangmin
sudah sukses membuat dirinya benar-benar sendirian. Bahkan di rumahnya sendiri,
dia hanya berkurung diri dalam kamar. Itulah yang membuat semua orang semakin
khawatir termasuk orang tua Jo bersaudara.
“eh
Hyung, btw jadi gak traktirannya?” Tanya Youngmin jahil pada Jeongmin.
“apanya?” Tanya Jeongmin pura-pura bego dengan muka cengo-nya. “uuu maiyoo..
sudah jam segini aku jemput nae yeoja ku dulu yaaa.. annyeong~” lanjut Jeongmin
yang langsung lari. Sebelum di tangkap kedua namja yang menagih traktiran yang
berdasar hanya ingin menghibur Kwangmin. Tapi karena yang mau dihibur gak mau,
intinya bagi Jeongmin gak jadi. *ngakak*
“Yaaaaa
Jeongmin Hyung…” gerutu YoungWoo sambil mengendus kesal.
****
Now
5 pm o’clock *waktu Korea*
Sekarang
Kwangmin sedang berjalan-jalan di salah satu taman kota Seoul. “sangat ramai…”
ucap Kwangmin dalam hati sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut
taman. Hari sudah mulai sore tapi masih banyak orang-orang berkeliaran (?) di taman
itu. “eoh?” Kwangmin terkejut melihat sepasang kekasih sedang asik bercengkrama
sambil berjalan dan membawa cone ice cream di masing-masing tangannya.
“Hyung…”
teriak Kwangmin memanggil namja dari pasangan itu. “eoh?” pasangan kekasih itu
sontak menolehkan kepalanya dan mencari sumber suara. “Kwangmin..” ucap sang
namja. “ottoke oppa?” Tanya sang yeoja yang merangkul lengan namja itu.
Kwangmin mulai berlari kecil menghampiri mereka.
“Annyeonghaseyo..”
sapa Kwangmin sambil membungkuk kecil saat sudah berhadapan dengan pasangan
itu. “Annyeonghaseyo..” ucap pasangan kekasih itu berbarengan sambil ikut
membungkuk kecil. “sedang apa kau disini?” Tanya sang namja. “aku hanya
berjalan-jalan, Donghyun Hyu-?” ucap Kwangmin terpotong saat melihat sosok di
samping namja itu *Donghyun* yang tak lain adalah kekasihnya, Heerissica.
“Op-ppa…”
sapa Heerissica agak gelagapan tanpa sengaja menjatuhkan cone ice cream yang di
pegangnya. “eok?” semua tersentak. Lalu Kwangmin menatap Heerissica, “kau masih
disini?” Tanya Kwangmin dengan nada yang tidak dapat di jelaskan *Author juga
bingung hehe*. “eoh? Itu… Ini… oohh…” jawab Heerissica tambah gelagapan sambil
mengedarkan pandangannya tak jelas kemana dan mengusap tengkuknya.
“huhf..
sudah jangan bicarakan disini. Kita cari tempat lain.” Ucap Donghyun. Lalu
berjalan sambil menggandeng tangan Heerissica yang mulai gugup mungkin lebih
tepatnya takut sekarang. Kwangmin yang kembali Déjà vu *wes deh bahasa Author*
hanya mengikuti dari belakang dengan beribu pertanyaan di kepalanya.
****
@Boyfriend
Café
Sekarang
mereka duduk berhadapan mengitari meja café yang terletak di sudut ruangan. Kwangmin
hanya menatap Donghyun dan Heerissica dengan ekspresi datar tapi sorot matanya
memancarkan penuh pertanyaan.
“huh..
harus dari mana kita mulai?” ucap Donghyun memecahkan keheningan diantara
mereka. Heerissica mulai menatap Kwangmin hati-hati. “kalau kau takut biar aku
saja chagi…” ucap Donghyun pada Heerissica sambil mengusap lembut kepalanya.
“apa yang ingin kau tanyakan, Kwangmin-ie?” Tanya Donghyun sambil menatap
Kwangmin dengan senyum tipis di bibirnya.
“semua,
Hyung.” Jawab Kwangmin datar. Sekarang Donghyun dan Kwangmin saling bertatapan.
“Arrayo. Yang pertama kau pasti ingin menanyakan kenapa Heerissica ada disini,
eoh?” Tanya Donghyun. Kwangmin hanya menganggukan kepalanya pelan.
“Heerissica
dan Hyeri noona, memang masih di Korea…” ucap Donghyun dan Kwangmin langsung
membulatkan matanya. “aku dan Hyeri eonni tinggal di rumah almeoni kami di kota
asal appa kami, Hoengseong, Kang Wondo.” Sambung Heerissica. “tapi ucap
alabeoji yang 1 tahun lalu aku temui di rumah mu itu bilang kalian sudah tidak
ada di sini lagi, mungkin pergi keluar negeri.” Balas Kwangmin.
“eoh
itu?” Heerissica terlihat berpikir sejenak. “memang sudah menjadi rencana appa,
agar Kwangmin oppa tidak mencari kami khususnya Hyun Ah eonni.” Jawab
Heerissica sedikit takut. “mwo?” ucap Kwangmin dengan nada bingung dan ekspresi
tidak percaya. “waeyo?” Tanya Kwangmin pada Heerissica. “nae appa, hanya tidak
ingin Kwangmin oppa terus mengkhawatirkan Hyun Ah eonni dan membuat oppa
menunggu nae eonni terlalu lama.” Jawab Heerissica dengan air mata yang mulai
tergenang di mata indahnya itu.
“nae
appa… hiks.. memang tidak punya alasan yang pasti untuk hal ini hiks.. Karena nae
appa juga bingung harus bagaimana? *Author juga bingung #readersikutmangguk²*”
lanjut Heerissica yang mulai terisak kecil. “sstt uljima, ne?” ucap Donghyun
lembut sambil merangkul Heerissica. “kalian hanya berdua disini?” Tanya
Kwangmin yang mulai berusaha menenangkan dirinya sendiri, jiwanya sedang
bergejolak sekarang *wesdeh*.
Heerissica
hanya dapat menganggukan kepalanya. “sebelumnya, apakah hanya aku yang tidak
mengetahui hal ini?” Tanya Kwangmin sambil menatap Donghyun lekat. “eum…” jawab
Donghyun sambil mengangguk. “awalnya hanya aku dan Hyunseong Hyung yang tau.
Tapi tak sengaja sekitar 3 bulan setelah itu, Youngmin dan Jeongmin bertemu
dengan Hyeri noona dan Hyunseong Hyung, ya seperti ini juga. Dan akhirnya kami
membuat kesepakatan agar tidak memberi tahu mu sampai waktunya tepat.” Jelas
Donghyun.
“sampai
waktunya tepat?” Tanya Kwangmin. “Ya!” jawab Donghyun. “lalu dimana Hyun Ah
sekarang?” Tanya Kwangmin lagi. Donghyun dan Heerissica bertatapan sejenak lalu
kembali mentapa Kwangmin. “Dia sedang di Australia sekarang.” Jawab Donghyun.
“mwo?” Kwangmin terkejut.
“Ne…
saat masih di rawat disini. Keadaan Hyun Ah eonni tidak menunjukan kemajuan
sama sekali. Appa dan Eomma mulai bingung harus bagaimana.” Ucap Heerissica
dengan suaranya yang masih serak. “lalu?” Kwangmin mulai menatap Heerissica
lekat. “ucap dokter yang menangani Hyun Ah eonni, luka di bagian dalam
kepalanya ternyata sangat berat, karena benturan yang diterima Hyun Ah eonni
tidak main-main.” Lanjut Heerissica.
“dari
pihak RS mengajukan sebuah rekomendasi RS terbaik di Australia dengan
perlengakapan dan pengobatan yang terbilang sudah sangat maju. Appa tidak ingin
menyia-nyiakan hal itu dan langsung memutuskan untuk membawa Hyun Ah eonni
berobat kesana.” Jelas Heerissica panjang lebar.
“separah
itu kah?” Tanya Kwangmin yang mulai menampakan ekspresi sendunya. “eum…” gumam
Heerissica sambil mengangguk. “jadi bagaimana keadaan Hyun Ah sekarang?” Tanya
Kwangmin. “Hyun Ah eonni sudah sadarkan diri… *#jengjengjeng*” ucap Heerissica
dengan senyum yang akhirnya mengembang dari bibir mungilnya itu. “jinjjayo?”
Tanya Kwangmin. Donghyun dan Heerissica langsung mengangguk disertai dengan
senyuman. “tapi kenapa setelah 1 tahun lebih aku baru tau semua ini?” Tanya
Kwangmin *lagi! eh lebih tepatnya kebanyakan nanya kekeke*.
“itu…
itu.. permintaan dari Hyun Ah eonni. Eonni bilang dia ingin benar-benar sembuh
dulu baru akan memberitahu oppa.” Ucap Heerissica. “tapi sekarang oppa sudah
tau semuanya, kan? Jadi aku mohon bersabarlah oppa.. Hyun Ah eonni sedang berusaha
keras agar dapat sembuh lebih cepat.” Lanjut Heerissica sambil tersenyum manis
kearah Kwangmin dengan bulir air mata yang masih tersisa di matanya.
Kwangmin
menundukan kepalanya dan hanya tersenyum tipis. “jadi apakah kau juga mencintai ku, Hyun Ah-ya?” ucap Kwangmin dalam
hati. “ku harap kau masih mau menunggunya, Kwangmin-ie…” ucap Donghyun.
Kwangmin mendongakkan kepalanya, menatap Donghyun dengan penuh keyakinan.
“tentu, Hyung…” jawab Kwangmin sambil tersenyum.
Ya!
Senyum itu kembali. Setalah selama 1 tahun lebih menghilang entah kemana.
Donghyun dan Heerissica membalas senyum Kwangmin. Donghyun yang juga sahabat
Kwangmin, sangat senang dapat melihat Kwangmin tersenyum lagi. Ini akan menjadi
kabar bahagia untuk seorang yeoja di tempat yang jauh disana.
****
“kau
yakin ingin pulang chagi..?” Tanya seorang yeoja yang berumur 40 tahun kepada
seorang yeoja yang lebih muda darinya berumur 18 tahun. “ne eomma..” jawab
yeoja muda itu sambil membereskan pakaiannya ke dalam koper.
“ne
arra… tapi kau berangkat besok pagi bukan?” Tanya yeoja yang di panggil eomma
itu. “eum…” gumam yeoja muda itu lalu tertawa kecil. “ya sudah. Cepat tidur
sana, biar sisanya eomma yang bereskan.” Ucap sang eomma. “ne… gamsahamnida nae
eomma..” ucap yeoja muda itu lalu berjalan menghampiri eomma-nya, memeluknya
sebentar. Lalu pergi ke kamarnya.
“Aku
kembali…” ucap sang yeoja muda saat sudah merebahkan tubuhnya di kasur king
size-nya itu.
Author
POV end-
****
Keesokan
harinya…
Kwangmin
POV
Entah
kenapa aku merasa hari ini aku menjadi lebih baik. Pagi yang cerah, sedikit
demi sedikit aku merasa Kwangmin yang dulu telah kembali. Aku kembali membantu
eomma ku memasak dan menyiapkan sarapan. Tanpa ku sadari aku selalu mengumbar
senyum pagi ini. Orang tua ku tidak terlalu mempertanyakan hal ini. Tapi
Hyungdeul ku malah…
“Ya..
Kwangmin-ie? Apa kau terbentur tadi malam?” Tanya Youngmin yang melihat aku
tersenyum kearahnya. Aku hanya membalas dengan senyum manis ku. “aigoo..
jinjja..” ucap Youngmin menanggapi sikap ku. “sudah.. sepertinya uri
Kwangmin-ie, sedang senang. Jangan terlalu berlebihan menanggapinya.” Ujar Appa
memberitahu saudara kembar ku.
Aku
hanya memberikan senyum kemenangan. “kekeke...” cengir ku dalam hati.
“Kwangmin-ie.. kau akan berangkat naik bus terus?” Tanya appa. Aku hanya
mengangguk. “tidak lelah?” Tanya appa *lagi*. Kali ini aku menggeleng. “oh
baiklah..” ucap appa mengerti.
Kalian
tau? Aku lebih senang naik bus, karena aku bisa mengenang Hyun Ah disana. *kaya
udah gak ada ya si Hyun Ah-nya -.-*.
Kwangmin
POV end-
****
Change Backsound Boyfriend – Nae Yeoja
Sondae Jima & Naega Galge
Author
POV
@Kampus
Now 2 PM o’clock (Waktu Korea)
Jepret…
Jepret… Jepret… *bahasa Author mulai aneh -.-*
Bunyi
dari sebuah kamera canggih milik seorang namja berambut belonde, dia sedang
asik mengambil gambar objek-objek yang menurutnya menarik sambil duduk di atas
bagian depan mobil Ferary Sport Red miliknya yang terpakir rapi di parkiran
kampus.
Lensa
kamera-nya, dia atur untuk jarak jauh. Ya! Jo Youngmin orang itu. Dia mengikuti
jurusan fotografi di universitas
tersebut. Karena sudah semenjak masuk SMA, Youngmin sangat senang memotret ria.
Telah banyak lahir gambra-gambar unik yang pasti bagus dari lensa kameranya
yang sudah 3 tahun dimilikinya tersebut. Masih terus asik memotret.
Tanpa
sadar, dia memotret sebuah objek atau lebih tepatnya seorang yeoja *ihiy* yang
sedang duduk di bangku taman kampus sambil membaca sebuah buku. Wajahnya tidak
terlihat dari lensa kamera Youngmin. Mungkin karena tertutup rambut yeoja itu.
Tapi sangat bagus dan menarik perhatian Youngmin. “nugu?” gumam Youngmin yang
terus mengambil gambar yeoja tersebut. Yeoja dengan dress berlengan pendek dan
kira-kira panjangnya selutut berwarna biru, dengan bando berhias beberapa bunga
seperti buang tulip buatan berukuran kecil yang menghiasi kepalanya. “sangat
manis..” gumam Youngmin.
Menghentikan
sejenak memotret ria-nya. Dia melihat hasil jepretannya. “kenapa tidak begitu
asing?” gumam Youngmin sambil memanyunkan bibirnya kecil dan menautkan kedua
alisnya *kyeoptayo*. Youngmin mengedarkan pandangannya kearah taman. Tapi nihil , yeoja tadi sudah tidak ada
ditempatnya. Perasaan penasaran sekarang tengah menyelimuti Youngmin. “apa
jangan-jangan demit yak?” celetuk Youngmin. Dan suasana berubah drastis jadi
horror.
Youngmin
mengelus bulu tengkuknya yang mendadak merinding. “aish… mending pergi aja
deh.” Ucap Youngmin yang langsung turun dari atas mobilnya dan berjalan
memasuki gedung kampus.
*Author
ngakak*
****
“Kwangmin…” teriak Youngmin sambil berjalan menghampiri
kembarannya itu. Kwangmin yang sedang asik mengobrol dengan Gongchan di depan
loker, merasa namanya di panggil langsung menengok kearah sumber suara diikuti
oleh Gongchan. “eoh Youngmin-ie Hyung. Waeyo?” Tanya Kwangmin saat Youngmin
sudah berhadapan dengannya.
“Kwangmin,
aku pergi dulu ya. Jangan lupa, lukisan mu akan ikut di pamerkan bulan depan.”
Ucap Gongchan seraya menepuk sebelah pundaknya. “ne arraso.” Jawab Kwangmin
sambil tersenyum. Kemudian Gongchan pergi meninggalkan Jo Twins di depan loker.
“oiya,
ada apa Hyung?” Tanya Kwangmin lagi sambil membuka lokernya dan menaruh
peralatan lukisnya ke dalam sana. “aku ingin memperlihatkan sesuatu pada mu,
menurutmu apa ini suswanti *itu julukan untuk hantu cwe jaman sekarang kalo cwo
nya suswanto hehe*?” ucap Youngmin sambil memperlihatkan hasil jepretannya
beberapa waktu lalu.
Grek!
Kwangmin
menutup lokernya. Menautkan kedua alisnya sambil menatap Youngmin terlebih
dahulu. “oh god! Mana ada siang bolong
begini ada suswanti. Apa kembaran ku ini kerusupan eh kesurupan yak?” ucap
Kwangmin di pikirannya sendiri. Youngmin
menatap Kwangmin tajam. “yak! Aku tau apa
yang kau katakan. Dasar pabo. Aku sungguh-sungguh…” ucap Youngmin dalam
pikirannya juga lalu menyodorkan kameranya. Maksud disini meraka dalam konteks
telepati OK.
Kwangmin
membulatkan matanya terkejut. Dia lupa terkadang mereka bisa telepati
*hahaasek*. Membentuk jari telunjuk dan tengah tangan kanannya menjadi ‘V’
sambil nyengir kecil ke Youngmin. Youngmin hanya memutar bola matanya dengan
bête. “cepat lihat..” ujar Youngmin.
Lalu
Kwangmin mengalihkan pandangannya pada kamera Youngmin. Dilihatnya apa yang
dimaksud Youngmin tadi. “saat aku ingin melihatnya dia sudah tidak ada. Aku
jadi merinding err…” ucap Youngmin sambil ikut melihat gambar-gambar yeoja tadi
di kameranya. “terus ngapain disimpen, Hyung?” Tanya Kwangmin. “eok? Iya ya.
Tapi itu bagus woi…” jawab Youngmin.
Kwangmin
hanya mengendus malas. “eoh?” Kwangmin tersentak saat melihat salah satu foto
full bentuk yeoja itu. “kenapa tidak begitu asing?” ucap Kwangmin sama kaya
Youngmin saat masih memotret yeoja itu *kembar memang sama #yaiyalah*. “nah benerkan, pikiran kita sama. Apa kau
kenal yeoja ini? Aku bahkan baru melihat yeoja ini barusan. Tapi terasa tidak
begitu asing.” Ucap Youngmin sambil menatap Kwangmin sejenak.
Kwangmin
men’zoom foto itu agar dapat lebih jelas meneliti siapa yeoja itu. Bergerak
kekanan kekeri melihat dengan detail foto tersebut. Kwangmin berhenti saat
melihat bando yang dikenakan yeoja itu. “ini…” gumam Kwangmin yang membuat
Youngmin ikutan memperhatikan dengan seksama foto itu. Kwangmin mengangkat
kepalanya diikuti oleh Youngmin yang menatap Kwangmin bingung.
“tulip…”
gumam Kwangmin yang tersadar akan sesuatu. “Hyung memotret yeoja ini dimana?”
sergah Kwangmin pada Youngmin. “di taman kampus.” Jawab Youngmin. Tapi Kwangmin
langsung mengembalikan kamera Youngmin dan berlari meninggalkan Youngmin yang
lagi masang wajah cengo gara-gara bingung. “Yaaa… Kwangmin… Kwangmin… yeoja itu
sudah tidak ada…” teriak Youngmin yang tak di gubris oleh Kwangmin. Kwangmin
terus berlari sampai benar-benar menghilang dari pengelihatan Youngmin.
****
Kwangmin
yang sudah sampai ditaman kampus langsung mengedarakan pandangannya keseluruh
sudut taman. “eodiga? Eodiroganni?” ucap Kwangmin dengan nada terengah-engah.
Tapi nihil, yeoja itu memang sudah
tidak ada disana.
“aish…”
decak Kwangmin frustasi. “aku yakin itu kau… tolong tunjukkan dirimu.” Ucap
Kwangmin lirih, bulir air mata mulai tergenang dimata belo’nya. “eoh?” Kwangmin
tersentak saat seseorang menepuk salah satu pundaknya. Dengan cepat Kwangmin
membalikan badannya.
“buu..
khan-kah.. suuu.. dahh.. kuu bil-lang.. yeooo-jahh.. ituh su-sudah tih-dak
ah-da..” ucap namja yang kembar dengan Kwangmin itu dengan terengah-engah.
“Hyung?” ucap Kwangmin lirih dan mulai terisak. “eok?” Youngmin tersentak
karena Kwangmin langsung memeluk tubuhnya. Youngmin mengerti, sangat sangatlah
mengerti.
“gwaenchana..”
ucap Youngmin pelan sambil mengelus punggung Kwangmin dengan lembut. “aku yakin
itu dia, Hyung. Hiks hiks…” ucap Kwangmin sambil terisak dalam pelukan
Youngmin. “eum.. I know what u mean. Sudah, lebih baik kita masuk. Aku yakin
Minwoo sudah menunggu kita di tempat latihan.” Ucap Youngmin pelan sambil terus
berusaha menenangkan Kwangmin.
Kwangmin
hanya menganggukan kepalanya sambil mengusap sendiri bekas air matanya yang
sempat mengalir dengan indah. Melepas pelukannya pada tubuh Youngmin, lalu
menggenggam tangan kiri Youngmin. Youngmin mengerti saudara kembarnya sedang
tidak dalam kondisi yang baik, termasuk perasaannya.
Dengan
girang Youngmin balik menggenggam tangan Kwangmin. “kaja..” ajak Youngmin
sambil mengacak kecil pucuk kepala Kwangmin. Dan mereka masuk kembali kedalam
gedung kampus.
“bogosipheoyo
Kwangmin-ie… hiks hiks…” ucap seseorang dari balik pohon di taman kampus. “hiks
belum hiks saatnya…” ucap seseorang itu lalu pergi meninggalkan kampus Jo Twins
sambil menutup mulutnya dengan salah satu tanganya.
Author
POV end-
****
Hyun
Ah POV *akhirnya ada Hyun Ah lagi*
Ting
nong 2x
Ku
tekan tombol bel di depan pintu apartemen eonni ku. Saat ingin ku tekan kembali
untuk ke 3x nya. Tiba-tiba ada yang membuka pintu itu. “neee nuguuu?” Tanya
seseorang dari balik pintu itu. Sepertinya seorang namja. “Annyeonghaseyo...”
sapa ku ramah sambil membungkuk kecil.
“eoh?
Hyun Ah-ya? Annyeonghaseyo..” ucap namja itu yang tak lain adalah Hyunseong
Oppa. “hah? Nugu chagi?” ucap seorang yeoja dari dalam. Ku rasa itu eonni ku.
Suaranya tidak pernah berubah. Senang dapat mendengar suara itu lagi.
“eoh?
Hyun.. Hyun Ah-yaaaa…” ucap eonni ku histeris saat melihat ku di depan pintu.
Berlari kecil dan langsung memelukku. Jujur, aku sangat merindukan pelukan ini,
tapi kalau serat ini mungkin aku akan mati di pelukannya. Hei ini tidak lucu..
“eonni..
Hyeri eonni…” ucap ku dengan nada yang sudah ke habisan nafas sambil menepuk
punggungnya kecil. “eoh? Mianhae mianhae…” ucapnya sambil melepas pelukannya
dan beralih memegang kedua lenganku. “kau berubah Hyun Ah-ya?” ucap eonni ku
dengan lirih sambil melihat dari ujung kepala hingga ujung kaki ku dengan
intens. Ku bulatkan mata ku dan menautkan kedua alis ku. “ne?” Tanya ku bingung.
“eum…
kau jadiii tambah cantik.” Ucapnya sambil nyengir kuda. Gubrak deh! Haha eonni-ku
memang selalu penuh kejutan. “eoh.. benarkah? Gomawo. Hyeri eonni juga tambah
cantik…” ucap ku sambil tersenyum manis. “jinjja?” ucapnya sambil memegang
wajahnya dengan salah satu tangannya.
“sudah
sudah… sambung di dalam saja. Kaja biar aku yang bawakan barang mu..” ajak
Hyunseong Oppa pada kami. “gomawo Oppa.” Ucap ku sambil tersenyum. Aku masuk
sambil dirangkul Hyeri Eonni. Dan Hyunseong Oppa menyusul di belakang kami.
“Duduklah
dulu biar aku buatkan minum dulu.” Ucap Hyeri Eonni setelah mengantarku sampai
di sofa ruang nonton. “chagiya.. barangnya Hyun Ah ditaroh dimana?” ucap
Hyunseong Oppa sedikit keras. “dikamar atas saja. Sudah ku siapkan kamar untuk
Hyun Ah disana.” Balas Hyeri Eonni tak kalah keras. Mereka ini memang gak ada
hari tanpa teriak-teriak ya -.-
“ini
minumlah dulu.” Tawar Hyeri Eonni pada ku lalu duduk disebelah ku. Aku
menyambutnya dengan senyuman dan meneguk sedikit juice melon kesukaan ku ini.
Eonni ku bahkan masih ingat minuman kesukaan ku. Jadi terharu nih huhu.
“kenapa
ke apartemen gak bilang dulu? Kan eonni bisa minta tolong Hyunseong untuk
menjemput mu di bandara.” Ucap Hyeri Eonni. “sebenarnya sudah dari jam 12 siang
ini, aku sudah sampai di Korea.” Jawab ku santai. “uhuk..” eonni ku tersedak
saat mendengar jawaban ku. “mwo? Uhuk huk..” tanyanya saat masih tersedak.
“eoh?
Pelan-pelan eon…” ucapku sambil mengelus punggungnya pelan. “jadi kau dari tadi
kemana saja?” Tanya Hyeri eonni lagi. “berkunjung…” jawab ku singkat sambil
kembali meneguk juice melon ku. Hyeri Eonni hanya menautkan kedua alisnya
bingung. Aku hanya tersenyum tipis. “eum arrayo.” Jawab Hyeri Eonni. Aku hanya
terkekeh kecil.
“sudah
berbicara padanya?” Tanya Hyeri Eonni *lagi*. Aku hanya menggeleng. “belum
sanggup eon..” jawab ku lirih sambil menunduk. Hyeri eonni merengkuh tubuh ku
dalam pelukannya. “gwaenchana. Kami akan membantu mu.” Ucap Hyeri eonni
menenangkan ku. “iya tenang saja..” sambung Hyunseong Oppa yang entah sejak
kapan sudah duduk di sofa ini juga.
“aku
dengar keluarga Jo akan mengadakan sebuah acara untuk merayakan ulang tahun Jo
Jeongmin anak pertama mereka. Aku rasa itu saat yang tepat.” Jelas eonni sambil
melepas pelukannya. Aku berfikir sejenak. Ya! Mungkin itu waktu yang tepat.
“ne
aku rasa begitu. Kapan eonn?” Tanya ku. “nanti malam. Hehe” ucap Hyunseong Oppa
sambil tertawa kecil. “mwo?” ucap ku terkejut. “malam ini? Aku belum siap. Apa
yang harus ku katakana saat bertemu Kwangmin nanti?” ucap ku bingung.
“ikuti
hati mu saja. Itu akan mengalir dengan sendirinya.” Jawab Hyeri Eonni. Aku
mengendus pasrah. “yang penting kita beri Kwangmin kejutan.” Ucap Hyunseong
Oppa. Dan aku menatapnya sejenak. “kau
pasti bisa Hyun Ah..” ucap ku dalam hati. Dan akhirnya aku mengangguk
pasti.
_TBC
p.s
: Don’f forget to leave your comment for this FF, ne? koment kalian perlu untuk
mengasah lagi kemampuan dari Author untuk menulis FF. Jangan jadi SR ya :)
Gamsahamnida… #bowingbarengJoTwins ppyong~ ^_^*
0 komentar:
Posting Komentar