THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 22 Januari 2012

[FanFiction] Heart For 2 Part 6


Heart For 2 (Twins)” [Part 6 of ?]

Author: Berty Khairun Nafisah >> ELF_TEUK96 >> teukseob@yahoo.com

Main Cast:
-         Jo Kwangmin (Boyfriend)
-         Jo Youngmin (Boyfriend)
-         Kim Hyun Ah (OC)

Support Cast:
-         Jo Jeongmin (Boyfriend)
-         Lee Hyunhee (OC = Author’s Friend)
-         Lee Hyunseong (Boyfriend)
-         Kim Hyeri (OC = Author’s Friend)
-         Kim Donghyun (Boyfriend)
-         Kim Heerissica (OC = Author’s Friend)
-         No Minwoo (Boyfriend)
-         Kim Hyoo Eun (OC = Author’s Friend)
-         Han Jiyoo (OC = Author’s Friend)

Other Cast:
*hayoo siapa?* cari sendiri deh ya ^^v

Length:
Part 6 of ? (4.551 Words)

Genre:
*temukan sendiri ;)*

Rating:
PG-15 – NC 17 *I think hehe XD*



p.s: sorry kalau terlalu panjang :( oiya cerita akan dipersingkat. Jadi kalo alur makin cepet dan gaje. Maklum dan maaf kan saja.Ini part terakhir, bakal di sambung setelah Author selesai penjurusan *mianhae* jadi selama berbulan-bulan gak bakal ada sambungannya *mungkin*. So, kalau kalian readers yang baik, setialah menunggu next part-nya. Next Part Kwangmin udah potong rambut, ne? bisa di lihat di poster FF. Oiya, poster yeoja dan namja-nya di pisah, tapi liat susunannya aja gak jauh beda ko :). Ah Jeongmal! Mianhamnida Readersdeul #bowing dan Gamsahamnida. Silahkan membaca…

Happy Reading!!! Ppyong~ *o^

-Keesokan Harinya-

Author POV
Hyun Ah hari ini sengaja datang pagi ke sekolah. Dia tidak ingin bertemu dengan Jo Twins pagi ini. Jadi Hyun Ah sengaja mendesak Hyeri untuk mengantarnya pagi-pagi. Ya paling tidak selama beberapa menit ini dia tidak bertemu Jo Twins. Di kelas Hyun Ah masih sendirian dan hanya duduk di bangkunya sambil melamun.

‘Aku harus bersikap seperti apa pada mereka hari ini?’ Tanya Hyun Ah pada dirinya sendiri. Kemudia tertunduk lesu. ‘babo cheorom babo cheorom.’ Ucap Hyun Ah pelan sambil memukul kepalanya pelan.

Drep! Pintu kelas dibuka. Hyun Ah spontan mendongakkan kepalanya. Cukup terkejut dengan apa yang dia lihat. ‘Kwangmin?’ ucap Hyun Ah pelan. ‘Hyun Ah?’ ucap Kwangmin bingung sambil menatap Hyun Ah. Tak lama Kwangmin berjalan ke bangkunya dan duduk lalu menghadap ke belakang. Hyun Ah kembali menundukkan kepalanya.

‘tumben datang jam segini?’ ucap Kwangmin mencoba mencairkan suasana. ‘Ah Ye?’ Hyun Ah sedikit terkejut sambil mendongakkan kepalanya. Karena tiba-tiba Kwangmin mengajaknya bicara.

‘Eum… morageseoyo. Hanya ingin datang pagi saja hari ini. Karena… hari ini aku kena jadwal piket.’ Ucap Hyun Ah mencari alasan. ‘benarkah? Kalau aku tidak salah lihat kemarin, kamu itu piket lusa, hari Sabtu.’ Ucap Kwangmin santai.

‘MATI!’ ucap Hyun Ah dalam hati. Hyun Ah terkejut, hanya dapat membelalakan matanya dan mengerutkan alisnya. ‘oh? Ji.. ji jinjayo?’ Tanya Hyun Ah pada Kwangmin pura-pura bego. ‘iya. Kemarin ketua kelas kita Si Baro itu menyerahkan jadwal piket kelas kepadaku agar di ketik ulang dan di pajang hari ini. Dan benar kau piket hari Sabtu.’ Jelas Kwangmin lalu tersenyum.

‘Wah! Berarti aku salah lihat kemarin itu. Ya sudah deh tidak apa-apa. Hahaha..’ ucap Hyun Ah buang malu. Pada hal itu semuakan memang hanya alasan Hyun Ah, eh tapi malah dia sendiri yang kena malunya.

‘oiya. Kau sendiri kenapa datang pag-pagi begini?’ Tanya Hyun Ah pada Kwangmin. ‘bukankah sudah ku bilang. Aku ingin memajang jadwal piket kelas yang baru diketik ulang. Agar kalau ada yang datang cepat bisa piket duluan.’ Jawab Kwangmin sambil berdiri dan mengacak-ngacak rambut Hyun Ah gemas kemudian beranjak menuju papan tulis.

Hyun Ah terkejut dengan yang dilakukan Kwangmin barusan padanya. Wajahnya sedikit memerah dan sambil memegang rambutnya sendiri. Tapi dia senang dengan Kwangmin yang seperti ini. Begitu lembut dan hangat.

Semua murid sudah datang. Dan bel masuk sudah berbunyi. Pelajaran pun akan segera di mulai. Hyun Ah sekarang hanya senyum-senyum sendiri mengingat yang dilakukan Kwangmin pagi ini padanya.

2jam kemudian dan bel istirahat berbunyi.

‘Yes, that is enough for today. And don’t forget your homework OK!’ ucap Mr.Teuk. Dan para murid sudah siap berhambur keluar kelas. ‘E e eh… Jakkamanyo.’ Ucap Mr.Teuk yang berhasil mempause para murid itu.

‘Ada 1 lagi yang ingin saya sampaikan sebelum kalian chekidot (?). begini, kita akan kedatangan murid baru lagi. Dan dia baru pulang sekitar 2 hari yang lalu dari Australia. Dan hari ini dia akan memulai sekolahnya disini.’ Ucap Mr.Teuk panjang lebar.

‘Dia masuk kelas ini gak Mr?’ Tanya salah seorang murid yang bernama Gongchan. ‘I don’t know.’ Jawab Mr.Teuk simple sambil mengangkat kedua bahunya. ‘semoga masuk kelas kita ya…’ ucap salah seorang murid lagi yang bernama Ricky penuh harap sambil nyenggol bahu Gongchan. Gongchan hanya mengangguk.

‘Mr.Teuk? murid itu yeoja or namja?’ Tanya sang ketua kelas yang tak lain adalah Baro. Tiba-tiba semua murid di kelas itu *terutama namja* menunggu jawaban dari Mr.Teuk dengan penuh harap. ‘aaahh.. I think.. a girl.’ Jawab Mr.Teuk sambil mengetuk-ngetuk dagunya dengan telunjuk jari.

‘HHHHOOOORRRRREEEEEE!!!!’ teriak para namja dikelas itu dengan penuh semangat yang membara seperti api dan mampu membahana ke seluruh sekolah (?). oiya kecuali Jo Twins yaaa..

‘berisik!!!’ teriak Hyun Ah sambil menutup kedua kupingnya dengan kedua tangannya. Tapi para pejantan di kelas itu tidak mengindahkan teriakan Hyun Ah. ‘cantik gak yah?’ ‘bohay gak yah?’ ‘sexy gak yah?’ kata-kata seperti itu yang keluar dari mulut para namja di kelas Hyun Ah dengan wajah yadong mereka. ‘Kalau namja?’ kata dua namja di kelas itu yang bernama Sungjong dan Taemin dengan tampang beloon mereka. *author dihajar Shawol+Inspirit #kidding kekeke XD*

‘kajja.. lebih baik kita keluar.’ Ucap seorang namja pada Hyun Ah sambil mengulurkan tanganya. ‘ne?’ Tanya Hyun Ah kaget. ‘sudah jam istirahat bukan? Kajja..’ ajak namja itu dengan lembut yang tak lain adalah Kwangmin. Hyun Ah hanya mengangguk tanda Hyun Ah mengiyakan ajakan Kwangmin.

Saat sudah keluar kelas tapi belum beberapa langkah, tiba-tiba saja ‘YA! Jo Kwangmin.’ Ucap seorang namja dengan sedikit emosi. Mereka berdua pun sontak membalikkan badan mereka.

‘Hyung?’ ucap Kwangmin terkejut. ‘mau kemana?’ Tanya namja itu pada Kwangmin yang tak lain adalah Youngmin. ‘aku ingin ke taman bareng Hyun Ah. Memang ada apa Hyung?’ jawab Kwangmin santai.

‘sudah ku bilang bukan. Kalau dia itu MILIKKU.’ Ucap Youngmin dengan menekankan kata ‘Milikku’. Yang mampu menyedot perhatian murid yang sedang berada di koridor kelas 2 itu. *gak semua sih, ada yang cuek juga hehe :p*

‘Hyung-ie, sejak kapan dia milikmu, eoh?’ jawab Kwangmin yang tak mau kalah dengan Youngmin sambil mempererat genggaman tangannya di tangan Hyun Ah. Hyun Ah sebagai sesuatu yang di perebutkan (?) hanya bisa diam dengan sejuta kebingungan tapi Hyun Ah sudah memasang wajah resah. Takut apa yang bakal akan 2 namja kembar itu lakukan.

‘Ish… Kwang… MIN-SSI..’ Youngmin mulai berteriak dan dengan cepat Youngmin sudah berhadapan dengan Kwangmin begitu dekat. Youngmin meremas kerah seragam Kwangmin. Tapi Kwangmin tidak membalas, dia hanya menatap lekat kearah Hyung-nya itu.

‘kau salah Hyung. Kalau aku akan merelakannya berada di pelukan mu. Aku tidak akan mengalah kali ini.’ Ucap Kwangmin dengan penuh keyakinan. ‘kau tau bukan aku menyukainya?’ nada Youngmin mulai meninggi lagi.

‘dan kau juga pasti tau aku juga menyukainya. Ah aniya, mencitainya.’ Jawab Kwangmin. Kali ini Kwangmin seperti benar-benar ingin melawan Youngmin, untuk mempertahankan Hyun Ah tetap berada di sampingnya.
Youngmin makin gondok (?) dengan segera mengangkat tangan satunya yang tidak mencengkram kerah Kwangmin. Mengepalkan tangannya dengan kuat, siap di lancarkan dan……

‘ANDWAE!!!’ teriak Hyun Ah seperti orang frustasi. ‘hentikan.. aku mohon hentikan. hiks’ Ucap Hyun Ah mulai terisak. Yang langsung menghentikan Youngmin. Dan kedua namja itu menengok pada Hyun Ah.

‘kalian.. hiks.. ini kenapa sih? Hiks..’ tangis Hyun Ah semakin menjadi. Youngmin pun menurunkan kedua tangannya. ‘Hyun Ah-ya.’ Ucap Kwangmin dan berusaha menggapai tangan Hyun Ah yang sejak kapan sudah terlepas dari genggamannya.

‘hiks..’ Hyun Ah terisak sambil menghempaskan tangan Kwangmin. ‘kalian itu sudah keterlaluan.’ Ucap Hyun Ah dan langsung memisahkan kedua namja itu dan berlari kencang pergi meninggal TKP tersebut. Dengan kondisi yang masih menangis seperti itu.

‘Hyun Ah-ya…’ teriak Youngmin. Tapi Hyun Ah terus saja berlari dan turun ke lantai bawah entah dia pergi kemana. Dan kedua namja kembar ini saling bertatapan sejenak.
‘cukup Hyung. Aku sungguh tidak akan mengalah kali ini.’ Ucap Kwangmin dengan tatapan tajamnya yang menusuk kearah Youngmin. Tatapan Youngmin juga tak kalah tajam. Dan Kwangmin bergegas menyusul Hyun Ah dan meninggalkan Youngmin yang sedang menahan seluruh amarahnya.

****

Sekarang Kwangmin berlari tanpa arah. Berusaha mencari diman Hyun Ah berada sekarang. Cemas. Itu lah perasaan Kwangmin sekarang pada Hyun Ah. Sekarang Kwangmin hanya dapat berlari mencari kesetiap sudut sekolah, berharap bertemu dengan Hyun Ah.

Author POV end-

@Taman Belakang Sekolah
 *di bawah pohon*

 Hyun Ah POV

Setelah kejadian tadi. Aku hanya memilih pergi dan menangis sekarang. Demi apa pun sekarang aku sangat bingung dan frustasi. ‘Apa yang harus aku lakukan?’ teriak ku dengan air mata yang terus mengalir dengan indah di pipiku.

‘Hyun Ah-ya?’ tiba-tiba terdengar suara seorang namja agak pelan di telinga ku. Siapa? Kwangmin atau Youngmin? Ku balikkan badan ku sedikit. ‘eoh? Minwoo-ssi?’ ucapku sedikit terkejut dan tersentak melihat namja itu adalah Minwoo.

Dengan cepat ku balikkan lagi badanku memblakangi dia. Ku lap air mata ku, ku tari nafas ku hembuskan pelan agar aku kembali netral. ‘waeyo?’ Tanya Minwoo yang sudah duduk di samping kanan ku sekarang.

‘eum? Aniya.’ Jawabku yang terdengar masih parau akibat menangis tadi. ‘jeongmal?’ Tanya Minwoo sambil mendekatkan wajahnya kearah ku. Aku hanya mengangguk lemah.

‘bohong! Kau pasti habis menangis, iya kan?’ Tanya Minwoo yang dengan cepat membalikkan tubuh ku menghadap kearahnya sambil memenggang kuat bahuku. Aku hanya dapat menatapnya sendu. Mungkin aku akan menangis lagi.

‘tuh kan~ kamu nangis… kamu kenapa? Ayo ceritalah padaku.’ Ucap Minwoo lembut sambil menghapus air mata ku yang mengalir dengan ibu jarinya. ‘hisk..’ isak ku. Aku hanya bisa menangis sekarang, aku bingung harus kah aku bercerita pada Minwoo. Tapi aku memang banyak menangis dan mencurahkan isi hatiku pada Minwoo.

‘aku… hiks.. aku hanya bingung. Hiks..’ Ucapku terbata karena terisak. ‘Ne~ terus lanjutkan saja cerita mu. Tapi jangan sambil menangis. Sekarang tarik nafas panjang, tahan sejak, dan buang perlahan lewat mulut.’ Ucap Minwoo padaku dan aku mengikuti perkataannya.

Dan aku sudah lebik baik dari pada yang tadi. Minwoo. Memang selalu bisa menenangkan ku di saat seperti ini. ‘kau siap?’ Tanya Minwoo padaku. Aku mengangguk lalu menceritakan yang terjadi tadi di koridor kelas 2.

****

‘MWOYA?’ teriak Minwoo dengan wajah yang benar-benar SHOCK sekarang. Aku hanya tertunduk lesu. ‘Ne.’ jawab ku singkat. ‘Jadi mereka berdua benar-benar menyukaimu?’ Tanya Minwoo. ‘Ne.’ jawab ku lagi.

‘Unbeliveable.. hahaha’ ucap Minwoo sambil tertawa. Aku langsung menengok kearahnya dan mengerutkan alisku bingung. ‘apanya yang lucu?’ tanyaku. ‘haha aniya. Hanya kagum padamu. Bisa membuat 2 orang namja, memperebutkan mu sampai seperti itu. Hhe..’ jawab Minwoo yang masih terkekeh.

‘Ya! No Minwoo.’ Teriakku padanya sambil mencubit lengannya. ‘a a aphoyo…’ ringisnya. Tapi dia langsung bisa menangkap tangan ku, dan kemudian dia genggam. ‘ok ok mianhae, ne? sekarang cobalah berfikir lebih jernih. Jika kau bingung, lebih baik berihati mu ruang untuk mereka. Jika kau nyaman dengan salah satu dari mereka. Dan disetiap bersamanya, hatimu selalu tenang dan merasakan ada sesuatu yang berbeda. Berarti dia lah orang yang kamu juga cintai.’ Ucap Minwoo panjang lebar.

Aku hanya dapat tertunduk lesu lagi. ‘Come on baby… don’t cry again. I’m here Ok’ ucap Minwoo lembut sambil mengangkat daguku dengan tangannya. Dan sekarang kami bertatapan. ‘Stop crying OK? Kau pasti bisa.’ Ucap Minwoo meyakinkan ku.
‘SMILE!’ ucap Minwoo sambil memperlihatkan senyum super manisnya. Aku pun jadi ikut tersenyum, walaupun terasa terpaksa. Tiba-tiba..

‘auch..’ ringisku saat debu yang tertiup angin sedikit masuk ke mata kiri ku. ‘apha apha..’ ringisku semakin jadi. ‘eh? Jinjja?’ ucap Minwoo mulai panic. ‘ottoke?’ Minwoo panic sendiri. Kenapa jadi dia yang mencak-mencak panic? Yang sakit kan mataku? -_-

Selesai dari kepanikan sesaatnya itu. Di menangkup kepalaku dengan kedua tangannya dengan lembut. Aku sedikit terkejut, namun bisa langsung menyesuaikan kembali. Tangan kirinya berusaha membuka kelopak mataku perlahan. Aku pun berusaha membuka kelopak mata kiriku walau terasa perih.

Minwoo memiringkan kepalanya kearah kiri. Dia tarik nafasnya kecil, dan mulai meniupkannya kearah mataku dengan perlahan. Tidak hanya satu kali tiupan, beberapa kali dia meniupkan nafasnya ke mataku.

Sakitnya mulai berkurang. Sungguh aku senang bisa mempunyai sahabat seperti Minwoo. Itu mungkin karena dari kecil aku ingin memiliki seorang abang. Aku dan Minwoo hanya berbeda beberapa bulan. Tapi dia memiliki sifat yang dewasa, dibalik wajah innocent nan manis itu.

Tak lama aku melihat seseorang datang dari arah belakang punggung Minwoo. Aku terkejut dan membelalakan mataku. ‘Eoh?’ aku tersentak dan mendorong pelan tubuh Minwoo agar lebih berjarak dengan tubuhku. ‘eum..’ dehem Minwoo lalu membalikkan tubuhnya kearah belakang.

‘Kwang… Min…?’ ucap ku pelan tapi hatiku sungguh terkejut. Tiba-tiba sudah ada sosok lain di samping tubuh Kwangmin. ‘Hyoo Eun?’ ucap Minwoo terkejut. ‘Apa… apa yang.. kalian lakukan?’ Tanya Hyoo Eun terbata seperti orang shock.

‘kalian… kalian.. berciuman? hiks’  Tanya Hyoo Eun yang tiba-tiba langsung menangis. ‘mwo?’ Tanya ku sangat terkejut sambil berdiri dan diiringi Minwoo yang ikut berdiri. Minwoo melangkahkan kakinya mendekati Hyoo Eun, berusaha menggapai tangan gadis yang notabene juga sahabatku sekaligus kekasih Minwoo sekarang.

‘Hyoo Eun. Aku hanya…’ belum sempat Minwoo meneruskan kata-katanya. ‘shireo…’ teriak Hyoo Eun sambil menghempaskan tangan Minwoo yang hampir menggenggam tangan mungilnya. Tapi ia langsung berlari kearah gedung sekolah. Sambil menutup mulutnya dengan satu tangannya, agar tangisnya tidak terdengar.

‘Hyoo Eun-ie…’ teriak Minwoo tapi tidak di perdulikan oleh Hyoo Eun. ‘aish jinjja..’ umpat Minwoo dan langsung berlari mengejar Hyoo Eun. Aku hanya dapat memasang mimic bingung. Kembali ku tatap Kwangmin yang diam membeku.

‘Kwang.. Min?’ panggilku padanya. Dia hanya menatapku lekat. ‘kenapa?’ ucap Kwangmin lirih. ‘aku… aku.. aku tadi…’ ucapku terbata. ‘WAEYO?’ teriak Kwangmin padaku. Marah? Ku rasa itu yang ku rasakan dari Kwangmin sekarang.

Aku takut. Aku tidak pernah di bentak seperti ini oleh seorang namja, bahkan appa ku yang sedang emosi saja tidak pernah seperti itu. Mata ku mulai berkaca, mulai tergenang indah air mata ku. Mungkin aku akan menangis lagi.

Dengan cepat dia mendatangi ku. Mencengkram kedua lenganku dengan kuat. Aku tersentak, sungguh aku terkejut kenapa Kwangmin yang ku kenal baik, pendiam, dan juga perhatian selama beberapa hari ini langsung berubah derastis.

‘ah.. apha. Jeongmalyo. Hiks’ ringisku yang tanpa ku sadari air mata ku kembali mengalir indah di pipiku. Air mata sedih dan ketakutan karena Kwangmin. Tapi Kwangmin malah memperkuat cengkramannya di lenganku.

‘YA!’ teriak seseorang namja dari balik punggung Kwangmin. Dan menarik pundak Kwangmin agar berbalik. BUG! Sebuah kepalan tangan melayang kearah wajah Kwangmin. ‘kyaaa…’ teriak ku histeris karena melihat Kwangmin yang di pukul wajahnya dengan keras oleh Youngmin. Sampai-sampai Kwangmin tersungkur jatuh ke tanah.

Hyun Ah POV end-

 *ke cerita HyooWoo dulu OK ;)*

Hyoo Eun POV

‘hiks.. hiks..’ isak ku sepanjang aku berlari meninggalkan Minwoo di taman belakang sekolah. Sekarang aku berlari entah menuju mana, mungkin ke atap sekolah. Aku terus berlari, menaiki setiap anak tangga dengan cepat. Bahkan sesekali aku tersandung dan terjatuh. Namun aku bisa menahannya.

Jegrek! Ku buka kenop pintu menuju atap sekolah. Berlari menuju pinggiran gedung. ‘hiks.. hiks... hiks..’ tangis ku semakin menjadi di atas gedung sekolah ini. Ku buka tanganku yang sedari tadi membungkam mulut ku sendiri.

‘wae…? WAEYO!?’ teriakku sejadi mungkin. ‘hhhhaaaaaaa….’ Teriakku semakin frustasi. ‘hiks.. hiks.. kenapa dia? Kenapa harus sahabat ku? Kenapa? NO MINWOO!!!’ teriak ku lagi. Sungguh aku akan gila sekarang. Berciuman? Di tempat terbuka? Bahkan di hadapan ku.

Sakit! Sakit sekali di bagian dada ini. Sesak, tak bisa bernafas rasanya. Melihat orang sangat ku cintai berciuman dengan sahabatku sendiri. ‘apakah aku telah salah mencintai namja itu?’ Tanya ku dengan suara parau sambil menatap langit biru di atas kepalaku.

Air mataku terus mengalir deras dari mataku. Membasahi pipiku, bahkan sampai ke seragamku. ‘jeongmal…jeongmal saranghaeyo No Minwoo. Hiks hiks…’ ucapku sambil terisak. Aku kembali menutup wajah ku dengan kedua tanganku sambil tertunduk dan menangis tertahan.

Hyoo Eun POV end-

@Koridor kelas 2

Minwoo POV

‘Hey, apa kau melihat Hyoo Eun?’ itu pertanyaan ku kepada setiap murid yang berada di koridor kelas 2. Aku mencarinya ke kelas, tak ku temukan sosok indahnya di sana. Aku mulai bingung, dari lantai dasar sampai lantai 2 ini. Aku tidak dapat menemukannya.

‘huh huh Apa.. kau me.. lihat Hyoo Eun? Huh huh…’ tanyaku panic sambil tergesa-gesa dengan nafas yang memburu. Pada segerombong murid yang ku kenal bernama Jinyoung, Changjo *magnae Teen Top*, Myungsoo *L Infinite*, Sungmin *magnae COED*. ‘mian Minwoo-ssi aku tidak melihatnya.’ Jawab Jinyoung dengan tampang bingung. Yang di beri anggukan oleh yang lain kecuali Sungmin.

‘eum~ kalau tidak salah aku tadi melihat seorang yeoja berlari sambil menangis.’ Ucap Sungmin dengan wajah innocent-nya. ‘eoh? Eodiso?’ Tanya ku yang langsung menyambar lengan Sungmin. ‘wes deh sabar cuy. Tadi dia menambrakku di tangga menuju atap, saat aku ingin turun ke bawah. Mungkin sekarang dia lagi di sana.’ Jawab Sungmin seadanya.

‘jinjja? Ok arraso. Gomawo Sungmin-ssi.’ Ucapku sambil menepuk lengannya dan langsung melesat pergi meninggalkan keempat orang itu. Yang hanya diberi anggukkan oleh mereka.

*(habis Minwoo pergi) Jinyoung: kamu ngapain dari atap emangnya, Sungmin? , Sungmin: eum~ want to know… aja :p , Changjo: Mojok yaaa? , Sungmin: iya kali. , Myungsoo: sama siapa? , Sungmin: sama Chun Yang Seonsaengnim *Author ikut eksis*. Hahaha XD , Jinyoung,Changjo,Myungsoo: MWO? Curang kau… plak plak plak. (OK dan akhirnya Sungmin kena hajar hehe #evillaugh XP)* #abaikanini ^^v

Aku terus berlari dengan deru nafas yang mulai tidak karuan lagi. Ku percepat langkahku menaiki setiap anak tangga menuju atap sekolah. Tap tap tap… begitu nyaring langkah kaki ku. Saat sudah didepan pintu tanpa ba bi bu lagi ku buka kenop pintu itu.

Jegrek!

Dan akhirnya aku menemukan sosok yeoja cantik itu.

Minwoo POV end-

Author POV

Minwoo dengan cepat membuka kenop pintu atap sekolah. Akhirnya dia temukan sosok yang dia cari-cari sedari tadi. ‘huh huh huh….’ Deru nafas Minwoo yang tidak beraturan. Tap tap… tapi Minwoo tetap melangkahkan kakinya menuju sosok itu yang sedang menangis.

‘Hyoo Eun?’ ucap Minwoo yang berhenti sejenak tepat di belakang Hyoo Eun. Hyoo Eun terkejut dan langsung mendongakkan kepalanya kemudian membalikkan badannya.
‘Neo?’ ucap Hyoo Eun dengan suara parau. Terlihat matanya sembab dan wajahnya memerah akibat terlalu lama menangis. ‘ku mohon, dengarkan dulu penjelasanku.’ Ucap minwoo lirih sambil perlahan berusaha memegang tangan Hyoo Eun.

‘Don’t touch me.. Jaebal. hiks’ ucap Hyoo Eun sambil menghempaskan tangan Minwoo. Minwoo hanya dapat menarik kembali tangannya dan menatap Hyoo Eun sendu. Bukan hanya Hyoo Eun yang terluka, Minwoo juga. Kenapa? Karena Minwoo tidak ingin gadis yang begitu ia cintai terluka hatinya. Apa lagi karena-nya.

‘hiks hiks…’ sekarang hanya terdengar tangisan dari Hyoo Eun. Minwoo hanya diam membiarkan Hyoo Eun tenang dengan sendirinya. Dan saat Hyoo Eun sudah mulai tenang, tak terdengar lagi isak tangisnya. Minwoo mulai membuka mulutnya.

‘Hyoo Eun-ie… jeongmalyo. Aku tidak berciuman dengan Hyun Ah.’ Kata Minwoo to the point. Hyoo eun langsung menatap lekat Minwoo. ‘bagaimana aku bisa percaya?’ Tanya Hyoo Eun dengan suara yang masih parau. Minwoo hanya memberikan tatapan seriusnya.

‘posisi kalian seperti itu. Bahkan aku mendengar Hyun Ah sephhhhmmmmppp…’ Hyoo Eun tidak dapat melanjutkan kata-katanya karena bibirnya sudah di bungkam oleh bibir Minwoo. Entah sejak kapan tangan kiri Minwoo berhasil menarik tengkuk Hyoo Eun. Dan Minwoo langsung menyambar bibir Hyoo Eun.

Hyoo Eun terkejut dan meronta. Memukul-mukul dada Minwoo. Agar melepaskannya. Tapi percuma, karena tenaga Minwoo lebih besar dari tenaga Hyoo Eun. Sekarang Hyoo Eun sudah tidak dapat meronta lagi. Karena Minwoo semakin mempererat lingkaran tangan kanannya di pinggang Hyoo Eun. Dan tangan kirinya mendorong kepala Hyoo Eun agar memperdalam ciumannya pada Hyoo Eun.

Diam dan tidak membalas, begitulah Hyoo Eun sekarang. Mungkin karena dia masih terlalu terkejut dengan apa yang dia lihat antara Minwoo dan Hyun Ah. ‘huh.. huh..’ nafas Minwoo mulai habis dan melepas ciuman mereka sejenak. ‘Kau tau itu buktinya. Aku tidak akan mencium yeoja lain selain dirimu. Karena aku sangat mencintaimu. Hanya kau yang dapat merasakan dan memiliki ciuman ku ini selamanya. Kim Hyoo Eun.’ Ucap Minwoo tersenyum sambil membelai lembut kepala Hyoo Eun.

‘apa.. apa itu benar?’ Tanya Hyoo Eun dengan penuh keraguan. ‘Tentu saja. Karena aku akan menjadi namjamu selamanya. Aku akan menikahimu Kim Hyoo Eun. Dan hanya maut yang dapat memisahkan kita.’ Ucap Minwoo lembut dan mengecup kilas dahi Hyoo Eun.

Hyoo Eun cukup terkejut dengan perkataan Minwoo, dia hanya mebulatkan matanya dan mengerutkan dahinya. ‘kau serius?’ Tanya Hyoo Eun *Di lamar? Jinjja? #jengjengjeng XD*. Minwoo hanya mengangguk pasti sambil tersenyum. ‘yang jelas setelah aku bisa menjalankan perusahaan appa ku. Aku akan menikahimu.’ Jelas Minwoo.

‘tapi itu kapan?’ Tanya Hyoo Eun lagi. ‘secepatnya chagi…’ jawab Minwoo dan merengguh tubuh Hyoo Eun ke pelukkannya sambil mencium pucuk kepalanya lembut lalu menaruh kepalanya di atas kepala Hyoo Eun. Mendekap yeoja itu dengan penuh cinta dan kehangatan. Hyoo Eun akhirnya luluh dan melupakan amarahnya pada Minwoo, dia akhirnya juga sadar bahwa keegoisan seperti itu dapat membuatnya kehilangan Minwoo untuk selamanya.

Hyoo Eun mendongakkan kepalanya, dan menatap Minwoo dengan sendu. ‘Minwoo jeongmal saranghaeyo.’ Ucap Hyoo Eun lirih. Minwoo tersenyum dan berkata ‘Na do Jeongmal Saranghaeyo Kim Hyoo Eun.’ Dan langsung mencium bibir Hyoo Eun lagi.
Hyoo Eun membalasnya kali ini. Minwoo langsung melahap bibir Hyoo Eun dengan buas. Dia emut bahkan dia gigit kecil bibir Hyoo Eun. Dan Hyoo Eun hanya mampu mendesas dengan perlakuan Minwoo. ‘hhmmpptt.. sshh..’ desah Hyoo Eun semakin jadi, saat lidah Minwoo berhasil menerobos masuk kedalam mulutnya.

Menyapu setiap rongga mulut Hyoo Eun. Dan saat lidah Minwoo bertemu dengan lidah Hyoo Eun, Minwoo langsung mengajak lidah Hyoo Eun bertarung dengan lidahnya. Bahkan mereka saling bertukar saliva. Kecapan-kecapan, desahan-desahan, terus keluar dari bibir mereka berdua. Dan atap sekolah menjadi saksi bisu pasangan yang saling mencinta satu sama lain ini.

*Cukup! Balik ke Jo Twins dan Hyun Ah OK ;)*

#masih Author POV

‘kyaaaa…’ teriak Hyun Ah histeris saat melihat Youngmin melancarkan bogemnya (?) ke wajah Kwangmin. Dan sekarang Kwangmin tersungkur di tanah dengan sudut bibir kirinya yang mulai mengeluarkan darah. Namja jangkung berambut hitam itu dengan cepat berdiri tanpa ba bi bu membalas pukulan saudara kembarnya.

BUG! Tak kalah keras pukulan Kwangmin ke wajah Youngmin.

Sekarang gantian Youngmin yang tersungkur ke tanah. Sudut bibir kirinya juga mengeluarkan darah segar. ‘hik hiks…’ isak Hyun Ah tertahan karena dia membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri. Air mata terus mengalir dari matanya. Bingung apa yang harus dia lakukan.

‘STOP IT!’ teriak Hyun Ah berusaha melerai mereka sekarang. Tapi kedua namja itu tidak menggubris teriakan Hyun Ah. Bahkan sekarang Youngmin bangkit dan mendorong Kwangmin sampai terjatuh ke tanah di tindihnya tubuh saudaranya itu. Dia hajar pipi kanannya.

‘Hentikan!! Jaebal…’ teriak Hyun Ah sambil menarik tubuh Youngmin supaya berhenti memukuli Kwangmin. Hyun Ah berhasil membuat Youngmin berdiri. Dan Kwangmin juga ikut berdiri sambil mengelap sudut bibir kanannya yang berdarah dengan ibu jari tangan kanannya.

‘Jaebal.. Hentikan semua ini.’ Teriak Hyun Ah dengan suara parau. ‘Mianhae Hyun Ah-ya..’ ucap Kwangmin dengan cepat langsung mengambil ancang-angcang untuk menghajar Hyung-nya itu. BUG! Satu pukulan keras melayang lagi ke wajah Youngmin.

Youngmin memandang tajam Kwangmin sambil memegang pipi kirinya. ‘shit!’ umpat Youngmin dan langsung ingin membalas Kwangmin. ‘Andwae Young…’ teriak Hyun Ah terputus dan BUG! Pukulan begitu keras melayang ke wajahnya. *mwo?*
Dan sekarang Hyun Ah yang tersungkur ke tanah. Kedua namja tampan itu membelalakan matanya. ‘Hyun Ah-ya…’ teriak mereka berbarengan.

****

*dari kejauhan*

Kejadian itu membuat sepasang kekasih yang lalu di taman itu terhenti. ‘apa itu?’ ucap Hyunie. Dan hanya di berikan gelengan oleh Jeongmin. ‘eoh? Bukankah itu Jo Twins? Dan siapa yeoja itu?’ Tanya Hyunie. Jeongmin malah tambah menggelengkan kepalanya dengan mantap.

‘MWO? Itu kan Hyun Ah..’ ucap Hyunie shock. ‘ada apa dengan mereka?’ Tanya Hyunie bingung. Tak lama. ‘KYAAAA…’ teriak Hyunie histeris sambil mencengkram erat lengan Jeongmin. Jeongmin membelakan matanya sambil menggenggam tangan Hyunie.

‘kenapa Youngmin memukul Hyun Ah?’ Tanya Hyunie tak percaya. ‘Oppa palli kita datangi mereka.’ Ajak Hyunie sambil menarik Jeongmin. ‘Shit!’ umpat Jeongmin dan sekarang malah Jeongmin yang menarik Hyunie sambil berlari.

*kembali ke bawah pohon (?)*

Kedua namja itu langsung panic dan berusaha membangunkan Hyun Ah yang tersungkur ke tanah. ‘jangan sentuh dia Hyung.’ Bentak Kwangmin pada Hyung-nya itu. Youngmin hanya dapat menatap Kwangmin dan Hyun Ah dengan tatapan penuh bersalah.

‘Hyun Ah-ya… ireona..’ ucap Kwangmin dengan kepanikkannya. Hyun Ah tak sadarkan diri setelah jatuh ketanah. Saat Kwangmin membalikkan tubuh Hyun Ah mengarah keatas. ‘ireona.. ireona Hyun Ah-ya..’ ucap Kwangmin mulai parau.

DEG! *efek nada orang mendek gitu loh hhe*

Kwangmin merasakan tangan kirinya basah yang untuk menopang kepala Hyun Ah. Karena Hyun Ah sudah berada di dekapan Kwangmin. MWO? Darah segarlah yang sudah membasahi tangan kiri Kwangmin. Kwangmin menatap tangan kirinya sesaat dan Youngmin juga ikut menatap tangan kiri Kwangmin sambil membelalakan matanya.

Dengan cepat Kwangmin mengguncang-guncang tubuh Hyun Ah. Dan ternyata sudah cukup banyak darah mengalir dari kepala Hyun Ah di tanah dan sekarang membasahi seragam Kwangmin.

Jeongmin dan Hyunie sudah datang di TKP (?). ‘ige waeyo?’ ucap Hyunie shock. Dan ‘omona… Hyun Ah-ya!!!’ teriak Hyunie histeris. Bagaimana tidak melihat teman baiknya sudah banyak mengeluarkan darah.

‘Hyung tolong Hyun Ah…’ ucap Jo Twins berbarengan. Omo begitu sama besarkah cinta mereka pada Hyun Ah? Mollaso. ‘terlalu parah..’ ucap Jeongmin sambil memeriksa kepala Hyun Ah. ‘tidak bisa panggil ambulance. terlalu lama. Biar aku antar dia dengan mobil ku.’ Ucap Jeongmin yang mulai serius.

‘biar aku yang menggendongnya.’ Ucap Youngmin. ‘andwae! Don’t touch her Hyung..’ bentak Kwangmin. ‘cukup! Kalian sudah keterlaluan. Biar aku yang menggendongnya.’ Ucap Jeongmin dengan tegas kepada adik kembarnya ini.

Mereka hanya menatap sendu Hyung-nya itu. Jeongmin menggendong tubuh mungil Hyun Ah ala bridal style *alah bener gak tuh tulisannya ._.v*. Kwangmin langsung berdiri dan menatap Hyun Ah yang sudah di gendong oleh Jeongmin. Begitu juga Youngmin mentap Hyun Ah dengan penuh rasa bersalah.

PLAK! PLAK!

Sebuah tamparan cukup keras mungkin melayang ke pipi namja kembar itu bergantian. ‘BABOYA! Jika kalian mencintainya serharusnya tidak bertingkah seperti ini.’ Teriak Hyunie yang emosinya sudah meluap. Dan kemudian meninggalkan namja kembar itu dan dengan cepat berlari menyusul Jeongmin.

****

@Atap Sekolah

‘APA?’ teriak Hyoo Eun yang masih berada di loteng sekolah bersama Minwoo. ‘Ne Oppa arraso.’ Ucap Hyoo Eun sambil menutup telponnya dengan panic. ‘waegeuraenyo?’ Tanya Minwoo.

‘kata Donghyun Oppa. Hyun Ah terluka. Dan dia ke hilangan banyak darah. Sekarang dia dalam perjalanan ke RS terdekat dengan mobil Jeongmin Oppa dan Hyunie.’ Ucap Hyoo Eun mulai panic sambil mengacak-ngacak rambutnya frustasi. ‘tenanglah chagi. Ayo sekarang kita susul mereka.’ Ucap Minwoo sambil berusaha menenangkan Hyoo Eun. Hyoo Eun menganggukkan kepalanya dan dengan cepat mereka turun dari loteng menuju tempat parkir.

 @Kampus HyeSeong couple

‘MWO? APA YANG KAU KATAKAN DONGHYUN-SSI?’ teriak Hyeri dari seberang telpon. ‘Ne noona jeongmal mianhamnida. Sekarang Hyun Ah sudah dalam perjalanan menuju RS terdekat dari sekolah kami.’ Ucap Donghyun.

‘DAMN IT!’ umpat Hyeri. ‘arraso.. aku akan segera meluncur kesana.’ Ucap Hyeri sambil menutup telponnya dengan Donghyun. ‘waeyo chagi?’ Tanya Hyunseong lembut. Hyeri bingung ingin berkata apa dan hanya memberikan tatapan sendunya.

@Kantor Appa Hyun Ah

‘apa? Kau serius Donghyun-ssi?’ Tanya Mr.Kim. ia panic namun berusaha tidak berteriak karena ini masih dalam jam kerja. ‘Ne ajushi jeongmal mianhamnida. Ini di luar pengawasan ku.’ Ucap Donghyun dari seberang telpon.

‘sudah jangan salahkan dirimu. Arraso, aku akan segera ke sana bersama Jessica ajuma.’ Ucap Mr.Kim sambil memutuskan telponnya dengan Donghyun. Tanpa pikir panjang Mr.Kim langsung menyambar jas-nya dari atas meja mengambil kunci mobilnya. Mengklarifikasi sebentar dengan sekretarisnya.

‘Aku harus ke RS sekarang. Batalkan semua rapat hari ini.’ Ucap Mr.Kim tanpa memperdulikan sekretarisnya paham atau tidak. Dia langsung melangkahkan kakinya dengan cepat keluar kantor.

Author POV end-

@Hospital

_TBC

p.s : Don’f forget to leave your comment for this FF, ne? koment kalian perlu untuk mengasah lagi kemampuan dari Author untuk menulis FF. Jangan jadi SR ya :) Gamsahamnida… #bowingbarengJoTwins ppyong~ ^_^* seperti p.s diatas sebelum memulai ff ini. Kita akan bertemu di next part yang belum pasti kapan akan di postkan. Kalau di buat itu mungkin tetep. So, tetap setialah menunggu next part-nya. Salam Cinta dari Author *tebar receh* hahaha…