THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 10 Agustus 2012

[FanFiction] YAOI - To You Part 1

“To You [Part 1 of ?]”




Author: Berty Khairun Nafisah >> @elfxob2uty >> teukseob@yahoo.com




Main Cast :
ChunJoe (Chunji (uke) & L.Joe (seme)) Couple




Other Cast :
Other pairings of Teen Top (NielCAP & ChangRick)
and Crack Couple (NielJoe) *gak banyak tapi gak yakin #plakk*




Length:
Chapter




Genre:
YAOI / Sonen-ai (BL) / BoyxBoy, Romance, Galau, Hurt *mungkin* tentukan saja sendiri ^^v




Rating:
T





p.s: Annyeong~ aku bawa ff yaoi tentang Teen Top kali ini. Terinspirasi dari MV Teen Top – To You , entah kenapa ngeliat part ChunJeo yang tatap2an ituloh err jadi pengen buat, mana belakang mereka itu ranjang hahaha yadong mode on. Tapi part yadongnya masih entar2 aja hehe #plak *author digampar semua readers*. Disini aku buat sedikit crack couple yaitu NielJoe/JoeNiel *sama saja*. Dan itulah konfliknya. Di ff ini lebih banyak ke flashbacknya ya. Semoga readers-nim bisa terpuaskan oleh ff baru saya yang ini *amiiin*. Langsung aja deh ya…




Warning: seperti yang tertera di atas “This is Fanfic YAOI, u know (yunho)?” LOL, DON’T LIKE DON’T READ. OOC. TIDAK SUKA YAOI DI LARANG KERAS BACA FF INI. YOU NOT LIKE THIS PAIRING PLEASE CLOSE THIS PAGE AND NO BASHING. Kita saling menghargai saja oHae. Bahasa campur aduk. And so pasti bakal ada TYPO karena tidak ada yang sempurna bukan, selain Yang Maha Kuasa *woyooo*







Banyak bacot! So Let’s gelelot (?)…














Happy Reading Ppyong~ ^o^







Author POV



“arghhh… aku muak dengan semua ini!!” Ucap seorang namja cantik sambil berteriak frustasi disebuah kamar di dalam sebuah apartement. Dia tidak sendiri ada seorang namja tampan juga disana. Lee Chunji adalah namja cantik yang tadi berteriak frustasi. “mianhae Chunji-ah…” ucap namja tampan yang terduduk lesu di tepi tempat tidur sambil menopang kepalanya yang tertunduk dengan kedua tangannya.

Chunji berjalan menuju jendala kamar mereka sambil berdecak kesal dan menatap penuh amarah keluar jendela. ‘kamar mereka’? Ya, mereka tinggal disatu apartement yang sama semenjak mereka masuk kuliah tahun lalu di sebuah Universitas ternama di Seoul bahkan dijurusan yang sama.


mianhae kau bilang? Segampang itu kau mengucapkan kata ‘maaf’ setelah kau lakukan semua ini? Cih dasar BRENGSEK!!” ucap Chunji sambil menekankan kata ‘brengsek’. *-_-v*


Terjadi keheningan selama beberapa menit. “pergi…” ucap Chunji lirih sambil menahan air matanya dengan menggigit bibir bawahnya. Namja tampan tadi mengangkat wajahnya sedikit terkejut dengan ucapan lihir yang keluar dari mulut kekasihnya. Ya, mereka berdua sepasang kekasih.


“apa… apa yang kau katakan?” Tanya namja tampan itu memastikan. Merasa tak ada jawaban namja tampan itu berjalan menghampiri Chunji. “Chunji…” ucap namja tampan itu sambil berusaha menggapai pundak Chunji.


Chunji membalik tubuhnya cepat merasa seseorang berada dibelakangnya. Chunji menatap tajam dan penuh kebencian pada namja tampan itu namun juga nampak sebuah kesedihan dan sakit yang teramat dalam juga terpancar dari mata Chunji. Tapi ada hal lain yang membuat namja tampan itu sangat terkejut saat melihat sungai kecil mengalir indah dipipi putih dan chubby milik kekasihnya itu.


“sudah ku bilang… PERGI!!!” teriak Chunji semakin jadi sambil mendorong tubuh namja tampan itu kebelakang dengan kasar. Namja tampan itu mematung ditempatnya menatap kekasihnya dengan tatapan sendu. “aku membencimu Lee Byung Hun… hiks hiks…” ucap Chunji yang sudah tak dapat menahan tangis dan isakkannya dan itu sukses menyayat hati namja tampan yang bernama Lee Byung Hun itu.


Lee Byung Hun atau akrab disapa L.Joe itu sedang menahan sesak dan sakit di dadanya. Bagaimana tidak, kekasih yang sangat kau cintai mengatakan bahwa ia membencimu. Pasti rasanya akan sangat sakit dihatimu bukan? Itulah yang dirasakan L.Joe sekarang.


“aku hanya mencintaimu Chunji-ah…” ucap L.Joe lirih dan tak terasa ia juga mengeluarkan air matanya. “kau mencintaiku? Cih! Bukankah itu juga yang kau katakana pada SAHABATKU eoh?” jawab Chunji dengan kasar dan penekanan pada kata ‘sahabatku’ itu. L.Joe menggelengkan kepalanya lalu menghapus air matanya kasar. “jangan salah mengerti Chunji-ah…” ucap L.Joe yang berusaha kembali menenangkan dirinya sendiri.


“jangan salah mengerti kau bilang? Aku mendengar bahkan melihat apa yang sudah kalian berdua perbuat dibelakangku. Menusukku dari belakang. Meruntuhkan kepercayaanku padamu. Dan… Menghancurkan kisah cinta kita yang sudah terajut dengan indah. Bahkan membuatku kembali berfikir bahwa selama ini hanya aku yang mencintaimu. Aku… AKU SANGAT MEMBENCIMU BYUNGIE!!!” ucap Chunjie frustasi dan berteriak sekeras mungkin pada kalimat terakhirnya tepat dihadapan wajah L.Joe.






>>>Flashback on






2 minggu sebelum pertengkaran terjadi




Annyeong…” sapa Chunji pada seorang namja manis sambil menggandeng mesra lengan kanan L.Joe. Chunji berjalan sambil melambai kearah namja manis yang sedang duduk sendirian dibangku panjang taman kampus mereka.

“eoh Annyeong Chunji-ah…” balas sapa namja manis itu. Chunji dan L.Joe langsung duduk disamping kanan namja manis itu setelah sampai dibangku taman itu. “sedang apa?” Tanya Chunji sambil tersenyum manis pada namja manis itu.


“hanya membaca buku ini...” jawab namja manis itu sambil memperlihatkan cover buku itu yang bertuliskan “Constellation (Rasi Bintang)” lalu kembali berkutat dengan buku itu. Namja manis itu memang berada dalam jurusan astronomi. “eum… oiya, malam ini mau ikut gak? Aku, Byungie dan yang lain akan membuat pesta BBQ untuk perayaan kelulusan namdongsaeng-ku Ricky dari SMA.” Ucap Chunji heboh.


L.Joe yang mendengar kekasihnya heboh seperti biasa hanya mengacak pucuk kepalanya gemas. Chunji yang merasa pucuk kepalanya diacak-acak menghadap sang tersangka yang pasti adalah kekasihnya itu. Chunji hanya mempoutkan bibirnya dengan imut. Lalu kembali menatap namja manis disebelah kirinya penuh harap.


Namja manis itu tersenyum kearah Chunji. “ottoke Niel??” Tanya Chunjie pada namja manis itu yang adalah sahabatnya sejak sekolah dasar, Niel. “akan aku usahakan ne?” ucapnya manis. “eum…” Chunji mengangguk excited. “aku tunggu nanti malam jam 8 dirumahku ne… kalau begitu aku pergi dulu.” Ucap Chunji yang ditanggapi anggukan kecil dari Niel.


“Byungie kaja kita ke supermarket…” ucap Chunji pada L.Joe yang dijawab dengan anggukan dan senyuman. “kami pergi… pai pai Niel-ah…” ucap Chunji sambil beranjak dari duduknya melambai sebentar kearah Niel kemudian menarik lengan L.Joe manja. Tanpa dua sejoli itu sadari Niel hanya tersenyum miris menatap kepergian mereka berdua.

.
.
.
.
.
.

Ini penjelasan kenapa Niel seperti itu ne. Chunji, Niel, dan L.Joe sudah berteman sejak SMA. Tapi Chunji dan Niel sudah berteman lebih lama sebelum bertemu L.Joe. Chunji dan Niel yang sudah berteman dekat bahkan menjadi seorang sahabat memutuskan untuk selalu bersekolah di sekolah yang sama sejak sekolah dasar. Sampai tiba dimana mereka bertemu dengan L.Joe di SMA.

Mereka bertiga satu kelas dan menjadi teman baik. Tapi Chunji dan Niel memendam rasa yang lebih dari teman kepada L.Joe. Ya, mereka menyukai orang yang sama. Sampai pada akhirnya Chunji lah yang pertama bercerita pada Niel tentang perasaannya kepada L.Joe.


Niel yang merasa Chunji sangat menyukai L.Joe dan tak ingin menyakiti Chunji malah mendukung sahabatnya itu untuk mendapatkan L.Joe. Saat mereka sudah duduk di tingkat dua SMA. Sesuatu yang tak diduga Chunji dan Niel terjadi saat ada festival untuk hari jadi sekolah mereka.


Seorang Lee Byung Hun menyatakan perasaannya pada Chunji di festival tersebut dihadapan seluruh siswa disekolah mereka. “Lee Chunji jeongmal saranghaeyo, yeongwonhi.” Itu adalah kata-kata yang membuat hati seorang Niel remuk dan pecah menjadi kepingan-kepingan kecil.


Dari situlah Niel sadar bahwa cintanya pada L.Joe memang bertepuk sebelah tangan. Dia juga sadar bahwa dirinya tidak ada apa-apanya dibandingkan seorang Lee Chunji. Tubuh tinggi ramping, kulit mulus seputih susu, mata yang indah, memiliki suara yang lembut, wajah yang sangat manis, baik hati, periang dan dia juga pintar. Bagaimana Niel bisa menandingi semua itu?


Tapi bukannya Niel itu buruk hanya saja dibanding seorang Chunji, Niel lebih pendiam tidak terlalu banyak berbicara. Itu yang membuatnya tidak begitu menonjol. Selama Chunji dan L.Joe menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih itu tidak merubah apapun diantara mereka. Mereka tetap selalu bertiga, tetap bersenang-senang bertiga.


Diri Niel sebenarnya bisa menerima itu semua karena dia sangat menyayangi Chunji seperti saudara kandungnya sendiri dan juga sangat mencintai seorang L.Joe yang hanya dapat dia pendam. Tapi sampai saat ini hatinyalah yang masih belum sepenuhnya menerima itu semua. Terkadang Niel mengutuk dirinya sendiri saat perasaannya pada L.Joe timbul disaat mereka hanya berdua.


Munafik? Tentu saja. Tapi kalau itu yang terbaik itulah yang dilakukan Niel. Entahlah mungkin suatu saat bisa saja perasaan itu terungkap. Meskipun tidak pasti kapan. Tapi bagi Niel, ia bertekat membuat L.Joe tau perasaannya. Hanya sekedar mengetahui. Karena Niel tau L.Joe hanya mencintai Chunji.

.
.
.
.
.
.

“tut tut tuut phone number you are calling is not active. . .” suara dari operator itu sudah terulang berkali-kali dari ponsel Chunji. “bagaimana hyung sudah ada jawaban?” Tanya Ricky namdongsaeng-nya Chunji itu. “eobseo…” ucap Chunji lirih sambil terus memasang wajah khawatir.

Saat pulang dari supermarket Chunji dan L.Joe langsung pulang menuju rumah kediaman keluarga Lee yaitu rumah Chunji. Tapi saat satu jam acara sudah akan dimulai L.Joe pamit pergi karena ada panggilan penting dari hyung-nya Lee Min Soo atau akrab disapa CAP. Dan L.Joe berjanji akan segera kembali atau memberi kabar.


Tapi sudah satu jam acara dimulai berarti sudah dua jam L.Joe pergi belum kembali bahkan belum memberi kabar sama sekali. Dan ponselnya tidak dapat dihubungi. Itu semua menambah kegelisahan Chunji.


Ricky juga mulai merasa khawatir karena hyung-nya itu terus saja mondar-mandir sambil menatapi layar ponselnya didepan panggangan. “chagi… sana hampiri dulu hyung-mu.” Ucap seorang namja tampan bertubuh cukup tinggi untuk anak seumurannya itu pada Ricky.


“hhhmm arraso… kau juga belum mau pulangkan?” Tanya Ricky manja sambil memeluk tubuh namja tampan itu dengan manja. “aku masih ingin bersamamu Changjo-ah…” ucap Ricky manja sambil mengeluarkan puppy eyes-nya. Namja tampan bernama Chanjo yang adalah kekasih Ricky itu hanya dapat terkekeh menanggapi kemanjaan namjachingu-nya itu.


“neee…” jawab Changjo sambil mengacak pucuk kepala Ricky dengan gemas. Ricky tersenyum lebar lalu melepas pelukannya dan mulai beranjak dari bangku yang mereka siapkan untuk acara itu lalu menghampiri sang hyung yang sedang gelisah.


“bagaimana hyung?” Tanya Ricky lagi saat sudah sampai dihadapan Chunji. Chunji hanya memperlihatkan wajah khawatirnya lalu kembali mondar-mandir sambil memperhatikan layar ponselnya. “oiya… Niel hyung mana?” Tanya Ricky (lagi) karena baru teringat kemana sahabat hyung-nya itu yang juga belum datang.



JEEDEEERRR!!



Kepala Chunji seakan tersambar petir. Ia baru menyadari bahwa sahabatnya juga belum datang. Kekhawatirannya bertambah 1000 kali lipat dari sebelumnya. Dan dengan segera Chunji menghubungi Niel. Chunji bukanya lupa sepenuhnya pada Niel hanya saja kekhawatirannya pada L.Joe entah kenapa jauh lebih mendominasi pikirannya.


“tuut phone number you are calling is not active. . .” operator itu kembali berkicau dengan kalimat yang sama. “aarghh..” geram Chunji yang kekhawatirannya sudah memuncak sampai keujung ubun-ubun itu. “sama saja… kemana mereka?? Byungie pergi belum kembali dan belum memberi kabar. Sedangkan Niel sama sekali tidak ada kabar. Bagaimana ini??” ucap Chunji sambil menjambak rambutnya sendiri yang sudah ia sendiri tata dengan rapi menjadi berantakan lagi.


I need you baby baby baby Annyeongiranmareun hajimara I want you baby baby baby Wae irisarangi himdeungeoji neo jebal. . .” tiba-tiba ponsel Chunji berdering menandakan ada panggilan masuk ke ponselnya.


Chunji dengan cepat mengangkat sambungan ponsel itu. “yeoboseyo chagiya...” ucap orang diseberang sana. “yeoboseyo... Byungie neo eodiye?” Tanya Chunji dengan gembira karena akhirnya sang kekasih menelponnya. “hahaha mianhae ne sudah membuatmu menunggu dan khawatir.” Ucap L.Joe seakan ia tau apa yang sedang dirasakan Chunji.


“kau ini ish... eum gwaenchana. Sekarang kau dimana?” Tanya Chunji dengan suara lembutnya. “eum... keponakanku yang bernama Ho Min *author ngikut eksis* ia sedang sakit chagiya... aku harus menjaganya. Kebetulan orang tuaku dan orang tuanya sedang sangat sibuk begitu juga dengan Min Soo hyung.” Jelas L.Joe.


jinjja?? Kalau begitu aku kerumahmu ne?” jawab Chunji panic. “andwae... kau tetaplah dirumah. Kasian adikmu kalau kau tinggalkan. Lagi pula Ho Min sudah mulai membaik dan dia juga sudah tidur.” Ucap L.Joe berusaha menenangkan kekasihnya itu. “tapi...” “gwaenchana... semua bisa ku tangani dengan baik. Ini juga sudah mulai malam. Cepat selesaikan acaranya dan istirahatlah. Besok pagi aku jemput.” Ucapan Chunji terpotong oleh penjelasan L.Joe.


“hhhmm kau memang menyebalkan chagiya...” gerutu Chunji. “tapi aku mencintaimu hehe...” tambah Chunji sambil tertawa kecil. L.Joe diseberang sana jadi terkekeh dan tersenyum manis. “na do jeongmal saranghae chagiya...” balas L.Joe yang membuat wajah Chunji jadi memerah.


“aku tahu itu! Sudah kau juga cepat istirahat jika ada apa-apa segera hubungi aku ne?” sergah Chunji sambil memicingkan matanya seakan L.Joe dapat melihat itu. “neee aku mengerti ratuku tercintaaa...” jawab L.Joe yang membuat wajah Chunji menjadi tambah merah padam. “ish... oiya ngomong-ngomong kau tau kemana Niel? Dia belum juga datang dan tidak dapat dihubungi.” Ucap Chunji yang kembali khawatir.


nanti akan ku cari tau. Kau istirahatlah dulu, kalau ada apa-apa dengan Niel akan aku hubungi juga.” Ucap L.Joe memberi keyakinan pada Chunji dan itu berhasil. “eum... aku tunggu kabarmu ne? Kalau begitu aku istirahat duluan. Kau juga cepat istirahat. Pai pai Byungie chagi mumumu...” ucap Chunji sambil beberapa kali menyium layar ponselnya seakan L.Joe dapat merasakannya.


haha ne chagiya jaljayo good night have nice dream mumumu...” balas L.Joe dan beberapa detik kemudian sambungan telpon itu sudah terputus. “bagaimana hyung?” Tanya Ricky sambil memeluk pinggang Changjo yang ternyata datang menghampiri kakak beradik itu.


“keponakannya sakit dan dia yang harus menjaganya. Soal Niel... kata Byungie biar dia cari tau setelah ada kabar akan ia kasih tau.” Ucap Chunji lesu. Dan pasangan yang ada dihadapan Chunji itu hanya ber’oh ria. “kalian berdua bereskan semua ini ne? Aku lelah...” ucap Chunji sambil meregangkan tubuhnya yang terasa begitu penat.


“ne hyung...” jawab ChangRick berbarengan. Chunji tersenyum manis lalu masuk kedalam rumahnya melangkahkan kakinya dengan gontai menuju kamarnya. Walaupun Chunji sudah pindah ke apartement bersama L.Joe terkadang dia juga masih tidur dirumahnya itu tetap bersama dengan L.Joe tentunya. Satu ranjang? Pastinya *fufufu XD*.

.
.
.
.
At another place

mianhae Chunji-ah jinjja jeongmal mianhae...” ucap L.Joe lirih sambil menatap layar ponselnya. Kemudia menengok kearah sebuah kasur king size dibelakangnya. Menatap sendu sosok seorang namja manis yang terbaring lemah diatas kasur itu. “apa yang harus aku lakukan?” gumam L.Joe lalu kembali melihat keluar jendela.
.
.
.
.
.
.
TBC




Gimana-gimana? Gaje ya? Jelek ya? Gak suka ya? *nangis di pojokan*. Aku harap readers-nim bisa enjoy sama cerita ff baruku ini. Jangan koment yang aneh-aneh ya. Kan di atas udah di kasih genre dan warning-nya. So, udah baca trus koment ya. Tidak ada paksaan mau koment atau enggak. Kalo respon disini baik aku bakal kirim lanjutannya kesini hehe. Akhir kata Gomawo ppyong~

0 komentar: