“Heart For 2
(Twins)” [Part 8 of ?]
Author:
Berty Khairun Nafisah >> ELF_TEUK96 >> teukseob@yahoo.com
Main
Cast:
-
Jo Kwangmin
(Boyfriend)
-
Jo Youngmin
(Boyfriend)
-
Kim Hyun Ah (OC)
Support
Cast:
-
Jo Jeongmin
(Boyfriend)
-
Lee Hyunhee (OC =
Author’s Friend)
-
Lee Hyunseong
(Boyfriend)
-
Kim Hyeri (OC =
Author’s Friend)
-
Kim Donghyun
(Boyfriend)
-
Kim Heerissica
(OC = Author’s Friend)
-
No Minwoo
(Boyfriend)
-
Kim Hyoo Eun (OC
= Author’s Friend)
-
Han Jiyoo (OC =
Author’s Friend)
Other
Cast:
*hayoo
siapa?* cari sendiri deh ya ^^v
Length:
Part
8 of ? (2.987 Words)
Genre:
*temukan
sendiri ;)*
Rating:
PG-15 *I
think hehe XD*
Happy
Reading!!! Ppyong~ *o^
Backsound :
BEAST – Easy (Sincere ver.)
Youngmin POV
From Kwangmin-ie : ‘Hyung, eodiseoyo? Pelajaran akan
segera di mulai. Selesaikan masalahnya setelah pulang sekolah saja. Lebih baik
kau cepat kembali.’
Itu pesan
singkat dari saudara kembar ku sekitar 15menit yang lalu tepat saat bel
berbunyi. Tapi aku tetap memilih untuk tidak beranjak dari tempat ku sekarang.
Disini sepi dan sangat nyaman. Angin yang sepoi-sepoi menerpa halus wajah ku.
Tepat di atas kepala ku terbentang langit biru dengan cuaca yang begitu
bersahabat hari ini.
Aku memlih
untuk mematikan iPhone 4 ku. Agar aku tidak di ganggu lagi. Dan ku taruh
kembali ke dalam saku celana ku. Well, sekarang benar-benar sepi dan hening.
Aku menghembuskan nafas kecil. Aku berjalan pelan menuju pinggiran gedung. Ku
tengok ke bawah. Sepi. Ya tentu saja, karena semua murid sudah di dalam
kelasnya masing-masing. Mungkin hanya aku sendiri yang sedang berkeliaran di
jam pelajaran seperti ini.
‘hhmm…’
gumam ku kecil sambil membalikkan tubuhku lalu menyandarkannya ke pinggiran gedung
yang tingginya sebatas perutku. ‘kenapa kau harus kembali di saat seperti ini?’
Tanya ku tak jelas pada siapa. ‘nugu?’ Tanya sebuah suara yang cukup lembut di
telinga ku. Sontak aku mencari sumber suara itu. Dari arah kiri ada sesosok
yeoja berjalan ke arah ku.
‘Seonsaengnim…
Chun Yang Seonsaengnim? Sejak.. k-kapan.. kau?’ ucap ku sedikit gelagapan.
Apakah aku tertangkap basah? Meninggalkan pelajaran yang sedang berjalan
sekarang. Ottoke?
‘aku dari
tadi disini setelah mengajar dari kelas mu. Kebetulan setelah itu 2 jam waktu
ku kosong.’ Ucapnya yang sudah berada di samping ku sambil menghadap ke arah
halaman sekolah sambil melipat kedua tangannya yang di gunakan untuk bertumpu
di pinggiran gedung.
Ya! Dia guru
bahasa ku. Dia termasuk guru muda disini mungkin umurnya berkisar 23 tahun. Dia
adalah guru favorite para murid kelas 2 di sekolah ini. Mungkin bukan hanya
cara mengajarnya yang nyaman, dia juga begitu baik tapi saat di kelas dia
begitu tegas. Tapi tetap saja dia seperti mendongeng bagi ku saat sedang
mengajar *hehe*. Bukan hanya itu, dia juga berparas cantik dan imut. Tubuhnya
yang langsing dan tinggi semampai, begitu ideal. Banyak murid namja bahkan
guru-guru namja juga sangat menyukainya.
‘sedang apa
kau disini?’ tanyanya padaku sambil menengok kearahku. ‘eoh? Anu.. tadi.. aku..
mau.. ah.. apa ya?’ jawab ku gelagapan sambil menggaruk pelan kepala ku.
‘hahaha santai saja Youngmin-ssi. Ini bukan di dalam kelas.’ Ucapnya sambil
tertawa kecil lalu mengacak-ngacak rambut ku dengan gemas dan memperlihatkan
senyum imutnya yang begitu manis.
‘hehe..’
tawa ku sambil nyengir kuda. ‘Seonsaengnim sendiri sedang apa disini?’ Tanya
ku. ‘hei kau belum menjwab pertanyaan ku tapi malah balik bertanya.’ Ucapnya
yang membuatku membulatkan mata ku. ‘eoh? Ne, tadi aku hanya sedang ingin
menghirup udara segar.’ Jawab ku seadanya.
‘selama ini
kah?’ Tanyanya lagi. Aku tidak menjawab lagi dan hanya menunduk pasrah. ‘haha
ne ne arraso.’ Ucapnya sambil terkikik kecil. Dan aku hanya mengulas senyum
manis ku padanya. ‘Seonsaengnim sendiri sedang apa disini?’ Tanya ku ulang
padanya.
‘eum… aku
hanya ingin mencari ketenangan saja sambil mendengarkan lagu. Ngomong-ngomong
karena ini bukan di dalam kelas kau bisa memanggil ku Noona. Selisih umur kita
tidak terlalu jauh.’ Ucapnya santai. Dan aku menganggukkan kepala ku kecil.
‘oiya, siapa orang yang kau sebutkan tadi?’ tiba-tiba dia menanyakan itu lagi
pada ku.
Sekarang dia
menatapku sambil membalikkan badannya. Dan sekarang posisi kami sama. Dia masih
menatapku menunggu jawaban dari ku. ‘dia… seorang yeoja yang pernah menghancurkan
hati ku dulu. Dia… cinta pertama ku.’ Ucapku sedikit lirih. ‘nugu?’ tanyanya.
aku melanjutkan cerita ku. ‘Han Jiyoo. Dia lah orangnya.’ Suara ku sedikit
serak karena amarah ku selalu saja naik jika menyebut namanya. Mengingatnya
saja sudah membuat hati ku sakit. Arrrrgghh!
‘Han..
Jiyoo.. ? bukan kah itu murid baru yang masuk hari ini, itu?’ tanyanya padaku.
Aku hanya mengangguk sebagai jawabannya. ‘jadi kalian sudah kenal sebelumnya?’
tanyanya lagi padaku *Author byk Tanya yeee hehe*. ‘Ne Seon.. eh? Noona.’ Jawab
ku. Dia mengangguk kecil. ‘dan lalu apa masalah mu sekarang?’ tanyanya.
‘aku hanya
masih tidak bisa melupakan apa yang telah dia lakukan padaku, Noona. Kau tau?
Bagaimana rasanya di tinggalkan tanpa alasan? Dia pergi bersama namja lain. Dan
lalu menghilang tanpa jejak. Kemudian tiba-tiba kembali dan seakan tidak pernah
terjadi apa-apa. Dan di saat aku sudah mencintai yeoja lain, berusaha bangkit
lagi. Dan menjadi Youngmin yang dulu.’ Jelasku sambil menahan air mataku yang
rasanya sudah akan jatuh.
‘begitukah?’
tanyanya. Aku mengangguk dan tak terasa air mata ku sudah jatuh. ‘menangislah.
Aku rasa itu bisa membuatmu tenang.’ Ucapnya sangat lembut dan merengkuh
tubuhku yang lebih tinggi darinya kedalam dekapannya. Nyaman. Itu yang ku
rasakan saat Chun Yang noona memelukku. Dia mengelus pucuk kepalaku dengan
halus. Dan membiarkan air mata ku mengalir dalam pelukannya dan membasahi
pakaian gurunya.
‘sekarang
jika kau ingin menangis. Menangislah. Aku ada untuk mu.’ Ucapnya sambil
mempererat pelukkannya pada tubuhku. Jeongmal, ini sangat nyaman. Perasaanku
berubah jadi jauh lebih baik sekarang setelah Chun Yang noona memelukku.
‘aku ingin
bertanya lagi padamu.’ Ucapnya sambil melepaskan pelukkannya dari ku dan
memegang kedua lenganku dengan erat. Aku mengangguk. ‘Apakah kau sudah menanyakan
alasannya kenapa melakukan semua itu pada mu?’ tanyanya lembut sambil
tersenyum.
Sontak aku
terkejut dan membulatkan mataku. Bodoh. Benar juga perkataan Chun Yang noona.
Bahkan sama sekali tidak terlintas di pikiran ku ingin menanyakan hal itu pada
Jiyoo. Aku tertunduk lesu. Memikirkan hal ini.
Lalu ada
tangan mungil mengangkat dagu ku dan membuat mata ku menatap manic matanya yang
indah. ‘jika kau ingin sakit disini (Chun Yang sambil menempelkan telunjuk
kirinya di dada Youngmin) hilang. Kau harus buat obatnya sendiri. Bagaimana
caranya? Kau Tanyakan hal itu padanya. Aku yakin dari saat itu sampai sekarang
kau di hantui perasaan ingin tahu kenapa dia begitu bukan?’ ucapnya padaku lalu
kedua tangannya memegang kedua pundak ku. ‘jadilah seorang namja yang gantle
man. Arraso?’ ucapnya yang meyakinkan ku. Sungguh ucapan yang keluar dari mulut
Chun Yang noona benar-benar membuatku tersadar. Dan aku bertekat jika waktunya
tepat aku akan menyakan hal itu pada Jiyoo.
‘oh ya
Youngmin-ssi. Aku tau masalah mu dengan kembaran mu Kwangmin. Aku tau kau
mencintai Hyun Ah. Tapi kau juga harus benar-benar memastikan bahwa Hyun Ah
juga mencintai mu.’ Sambung Chun Yang nonna. ‘eum.. maksud noona?’ Tanya ku.
‘biarkan waktu yang menyelesaikan semua. Aku yakin waktu akan memberikan
jawaban terbaik untukmu. Kau juga harus ingat. Bukan hanya Hyun Ah yang
memiliki pilihan yang berat. Tapi kau juga. Kau harus pikirkan yeoja mana yang
benar-benar di hati mu. Dan aku tau kau juga masih menyimpan cinta untuk Han
Jiyoo itu.’ Jelasnya panjang lebar.
Aku rasa
Chun Yang noona benar. Mungkin aku harus memikirkan yeoja mana yang akan ku
pertahankan. Jujur aku juga masih mencintai Jiyoo. Tapi di lain sisi Hyun Ah
sudah membuatku jatuh cinta padanya. Ottoke? Kenapa gantian aku yang galau -_-
Kemudia aku
merekahkan senyumku. ‘Ne arraso Chun Yang noona. Akan ku pikirkan lagi. Dan
terima kasih noona sudah mau memberikan saran padaku. Sungguh itu sangat
membantu.’ Jawabku dengan penuh kepastian.
‘Cheonma Youngmin-ssi. Sekarang
kembalilah ke kelas. Sudah 40menit kau meninggalkan pelajaran.’ Ucapnya sambil
membalikkan tubuh ku kearah pintu menuju lantai bawah. ‘ne ne…’ jawab ku lagi
sambil terkekeh kecil. Dia mendorong tubuhku pelan. Aku berjalan menjauh
darinya.
‘Noona…
jeongmal gomawoyo. Annyeong!’ teriak ku sambil berlari kecil menuju pintu dan
membuka kenop pintu dan turun ke lantai bawah menuju kelas.
Youngmin POV
end-
Author POV
Youngmin
akhirnya kembali ke kelasnya. Meninggalkan sosok yeoja itu di atas atap gedung
sekolah sendirian. Mungkin tidak sendirian juga (?). lalu datang lagi sesosok
namja bertubuh atletis dan tinggi dengan rambut belonde berjalan kearahnya.
‘chagiya.
Kau ini benar-benar hebat! Bisa membuat murid se’cuek Youngmin itu mau mendengarkan
perkataan dari seorang guru seperti kita.’ Ucap namja itu yang tak lain adalah
Mr. Teuk. Chun Yang hanya terkekeh mendengar apa yang di ucapkan oleh Leeteuk
padanya yang notabene adalah kekasihnya itu.
‘aku memang
guru untuknya. Tapi hanya saat di dalam kelas. Saat di luar kelas aku akan
menjadi temannya. Bukan hanya Youngmin, tapi seluruh murid di sini.’ Ucap Chun
Yang. ‘ah ye arra arra..’ ucap Leeteuk lalu menarik Chun Yang ke dalam
dekapannya.
‘kita
lanjutkan acara kita bagaimana?’ ucap Leeteuk genit kepada Chun Yang. ‘eoh?
Acara? Acara apa yeobo?’ ucap Chun Yang bingung. ‘bagaimana kalau nanti malam?’
ucap Leeteuk sambil mengedipkan sebelah matanya.
‘ne?’ Tanya Chun Yang bingung.
Dan Leeteuk langsung mengecup bibir Chun Yang kilas. ‘nanti malam di apartement
mu OK.’ Ucap Leeteuk. ‘OK Mr. Teuk’ jawab Chun Yang lalu berpose seperti orang
hormat pada atasannya. Dan mereka tertawa bersama lalu turun ke bawah. Pergi
dari atap gedung sekolah.
Author POV
end-
Youngmin POV
Ku
langkahkan kaki ku yang terasa begitu berat ini menju kelas. Langkahku begitu
gontai. Omo! Aku merasa sangat aneh hari ini.
Tok tok tok…
drep!
Ku ketuk
pelan pintu kelas dan membukanya. ‘sudah kembalikah, Tuan Jo?’ ucap seorang
namja yang sedang menulis di papan tulis putih di depan seluruh penghuni kelas
tanpa menoleh kearah ku. Aku membulatkan mataku terkejut. Oh my! aku lupa kalau
hari ini ada pelajaran fisika. Aaahh habis lah aku. Dan aku hanya menundukkan
kepalaku. Aku bahkan tidak bergeming sedikit pun.
‘kenapa
masih di depan pintu. Silahkan duduk di bangku mu. Atau kau ingin sekalian
tidak masuk pelajaran ku hari ini dan seterusnya?’ ucapnya dingin pada ku
sambil membalikkan badannya kearah penghuni kelas. Astaga! Aku di ancam? Lalu
aku mengangguk kecil dan berjalan perlahan menuju bangku ku.
Sebelum
duduk, ‘jeosuhamnida Minho Seonsaengnim.’ Ucap ku sambil membungkuk menatapnya
sebentar lalu duduk di bangku ku. ‘eum…’ gumam Minho Seonsaengnim. Aku tau dia
marah. ‘sebelum ku lanjutkan. Untuk mu Tuan Jo Youngmin. Kau boleh meminjam
catatan teman mu dengan syarat. Kau harus mengerjakan tugas dari ku sebanyak 40
soal, hanya pilihan ganda. Dan di kumpul besok, pagi-pagi aku sudah ingin
melihat tugas itu berada di atas meja ku. Arraso?’ ucapnya santai menatapku
tajam sesaat dan kembali menjelaskan rumus-rumus fisika yang dia tulis tadi.
Hhuuaaa
tamat riwayat ku. 40 soal? Itu tidak sedikit. Kalian tau Minho Seonsaengnim itu
bukan hanya terkenal dingin dan tegas. Tapi juga terkenal pembuat soal yang
sulit dan rumit. Di setiap ulangannya saja aku selalu bekerja sama dengan
Kwangmin. Tapi tetap saja tidak dapat jawabannya. Bahkan terkadang aku hitung
kancing untuk memilih jawaban. Bisa mendapat nilai 8 saja aku sudah sangat
bersyukur. Sungguh miris~
Aku
memandang Kwangmin lalu bergumam kecil. ‘Kwangmin-ie… bantu aku. Jaebal~’ gumam
ku sambil memasang puppy eyes ku. Aku yakin itu pasti akan mempan. ‘Ne arraso.
Nanti malam saja ya Hyung.’ Jawabnya pelan. Aku mengangguk sambil nyengir
girang. Hahaha sudah ku duga itu mempan.
Kalian tau,
separah apa pun aku dan Kwangmin bertengkar. Tapi kami tetap bersikap biasa.
Mungkin paling parah hanya berdiam diri selama 2minggu, tidak berbicara satu
sama lain. Tapi kali ini aku yakin Kwangmin masih ingin membantu ku.
Lalu aku
membalikkan badanku kearah depan. Berusaha memperhatikan Minho Seonsaengnim
yang aku tau pasti sudah gondok gara-gara aku. Tapi ya sudah, who’s care? Yang
penting aku masuk pelajarannya hari ini. Ya walaupun gak dari awal.
Dan tak
sengaja aku menengok kearah kanan. Sosok yeoja itu lagi yang aku lihat. Aku
menatapnya lekat. Tiba-tiba dia juga melihatku. Kami bertatapan, aku hanya
memberikannya tatapan biasa dan dia memberikan ku tatapan bingung. Lalu aku
mengabaikannya dan kembali fokus pada rumus-rumus fisika ini.
Youngmin POV
end-
Kwangmin POV
Pelajaran di
sekolah hari ini sudah selesai. Tepat pukul 3 pm, kami pulang sekolah. Aku
berencana untuk langsung pergi ke RS dimana Hyun Ah di rawat. Karena ku dengar
keadaannya sudah mulai stabil, walaupun dia masih belum sadarkan diri. Sekarang
dia sudah ada di ruang ICU. Aigoo! Aku sungguh tidak sabar ingin menjenguk Hyun
Ah.
Aku berjalan
santai di halaman sekolah menuju gerbang sekolah. Aku rasa, aku naik bus saja
pergi ke RS nya. ‘Jo Kwangmin…’ ku dengar seseorang memanggil namaku dengan keras.
Aku menolehkan kepala ku mencari sumber suara. ‘oh? Hyung-ie..’ ucap ku saat
menemukan sosok yang tadi memanggil namaku kini sudah berada di hadapan ku.
‘kau pasti
ingin pergi menjenguk Hyun Ah, bukan?’ Tanya namja itu. ‘eum.. Hyung mau ikut?’
Tanya ku balik pada namja itu yang tak lain adalah Youngmin saudara kembar ku.
‘aku rasa tidak. Aku masih takut bertemu dengan keluarga Hyun Ah. Dan juga
melihat wajah Hyun Ah. Ini semuakan salah ku.’ Ucap Youngmin Hyung lirih.
‘arraso
Hyung. Tapi tidak sepantasnya kau seperti ini.’ Ucapku sambil memegang salah
satu pundaknya. Kini dia menatapku sendu. ‘aku tau kau juga marah padaku.’
Ucapnya pelan. ‘iya aku memang marah padamu. Tapi ini juga salahku. Lagi pula
kau adalah saudara kembarku. Kalau aku marah dan menyalahkan mu sama saja aku
marah menyalahkan diri ku sendiri. Tapi aku tidak ingin terpuruk. Aku sudah
membuat Hyun Ah terluka sampai seperti ini. Dan aku akan berusaha membuatnya
sembuh.’ Ucapku member penjelasan pada Youngmin Hyung.
Dia
menatapku lekat. Bisa ku lihat dari tatapannya kalau dia memang benar-benar
merasa bersalah. ‘Gomawo.’ Ucapnya sambil mengulas senyum tipis di bibirnya.
Aku sedikit mengernyitkan alisku.
‘Ne Gomawo.
Kau masih mau sebaik ini padaku, Dongsaeng-ie.’ Ucap Youngmin Hyung yang tiba-tiba
langsung memeluk ku. Dongsaeng-ie? Hey, dia tidak pernah memanggil ku seperti
itu. Ada apa dengannya? -.-
‘aku tau kau
bingung. Aku hanya… hanya ingin bilang. Aku akan melepaskan Hyun Ah untuk mu.’
Ucapnya dengan nada yang cukup membuatku terkejut. ‘Ne?’ Tanya ku sambil
melepas pelukkannya.
‘aku merasa
cinta ku pada Hyun Ah tidak sebesar cinta mu padanya. Aku juga bukan lelaki
yang pantas untuknya. Belum menjadi kekasihnya saja aku sudah membuatnya
terluka.’ Jelas Youngmin Hyung sambil memegang kedua lenganku dan menatapku
dengan senyumnya yang begitu manis.
‘Hyung? Kau
serius? Kau tidak sedang kesurupankan?’ Tanya ku sambil menempelkan punggung
tangan ku di keningnya. Dia menggenggam tangan ku yang menempel di keningnya.
‘Aniya… aku bersungguh-sungguh.’ Ucapnya penuh dengan kepastian. Aku
membulatkan mata ku, sungguh aku tidak percaya dengan apa yang Youngmin Hyung
katakana. Apa mungkin karena…
‘Jadi…
sekarang aku titipkan Hyun Ah pada mu. Aku yakin kau bisa menjaganya dengan
baik dan dapat melindunginya.’ Ucapnya sambil mengacak-acak rambutku pelan.
‘Hyung? Jeongmalyo?’ tanyaku lagi. Dia hanya menganggukkan kepalanya dengan
pasti lalu tersenyum kearah ku.
Aku balas
senyumannya dengan senyumanku yang tak kalah manis dengan senyumannya. ‘sudah…
kau cepat pergi sana. Nanti jam untuk membesuk pasien habis.’ Ucapnya sambil
membalikkan badanku lalu mendorong badanku pelan. Aku berjalan sambil menengok
kearahnya, dia hanya tersenyum sambil menaruh kedua tangannya di dalam kedua
saku celana sekolahnya. Aku mengulas senyum kearahnya. Membalikkan kepalaku
kearah depan.
‘Hyung jeongmal gomawoyo. Aku berjanji akan menjaga, melindungi,
dan mencintai Hyun Ah dengan seluruh cinta yang aku miliki untuknya. Aku
berjanji demi kau, Youngmin Hyung.’ Ucapku dalam hati. Sambil terus berjalan
keluar sekolah. Aku rasa Youngmin Hyung juga sudah beranjak dari tempatnya.
Kwangmin POV
end-
Author POV
Youngmin
sekarang sedang mengendarai mobil Ferary Sport Red-nya dengan santai ke sebuah
taman di kota Seoul. Tak jauh dari sekolahnya. Youngmin memberhentikan mobilnya
tepat di depan taman. Terlihat sebuah taman yang sepi mungkin karena hari sudah
menjelang sore. Banyak pepohonan rindang yang mengeliling taman itu. Terlihat
sangat tenang suasana di taman itu. Ya, Youngmin sangat menyukai suasana
seperti itu.
*bayangin taman yang di MV Boyfriend - Nae Yeoja Sonde Jima ya
readers :)*
Youngmin
turun dari mobilnya. Berjalan, melangkahkan kakinya yang terasa sedikit berat
menuju salah satu bangku taman yang kosong. Setelah merasa posisi itu sudah pas
dan nyaman, Youngmin duduk di bangku itu. Menyandarkan tubuhnya yang terasa
begitu lelah. Memejamkan matanya, merasakan terpaan angin yang menerpa halus
wajahnya.
‘Mungkin ini
musim semi yang melelahkan.’ Ucap Youngmin pelan. Lalu suasana tenang kembali
menyelimuti taman itu. ‘oh bandeushi…
naui maeum sogeso… keudaee malhamyeon… keudaendeureul sugaittnayo’ dering
iPhone 4 Youngmin. Youngmin membuka matanya, merogoh saku celananya. Dilihatnya
layar iPhone 4 nya. Tertera panggilan dari Hyung-nya, Jeongmin.
Diangkatnya
panggilan dari Hyung-nya. ‘yeoboseyo…’ ucap Youngmin. ‘Youngmin-ie.. eodiga?’
Tanya Jeongmin dari balik telpon. ‘oh? Aku sedang di sebuah taman Hyung.
Waeyo?’ jawab Youngmin. ‘geuraeyo? Aku hanya ingin member kabar kalau Hyun Ah
sudah di pindahkan ke ruang ICU semenjak tadi pagi. Tapi dia masih belum
sadarkan diri.’ Ucap Jeongmin. ‘Ne. Ah! Jinjjayo? Mungkin aku akan ke rumah
sakit nanti malam.’ Balas Youngmin.
‘Eum arraso.
Cepat pulang, ne? eomma menunggu mu di rumah. Eomma ke hilangan anak kembarnya
yang belum pulang dari sekolah.’ Gerutu Jeongmin dengan nada sebal yang
dibuat-buat. Youngmin terkekeh kecil. ‘haha eomma ini benar-benar. Iya, Hyung
aku akan pulang cepat.’ Jawab Youngmin sambil terkekeh. ‘OK. Di tunggu, ne?’
Tanya Jeongmin memastikan. ‘eum…’ jawab Youngmin dengan sebuah gumaman sambil
tersenyum di balik telpon.
Selesai
sudah perbincangan Youngmin dan Jeongmin. Kembali Youngmin menaruh iPhone 4 nya
di saku celananya. Youngmin mengedarkan pandangnya ke sekeliling taman.
Dilihatnya ada taman khusus bunga di taman itu. Youngmin melangkahnya kakinya
ke sana. Berhenti tepat di sana. Di petiknya satu tangkai bunga mawar putih. Di
musim semi seperti ini memang banyak bunga bermekaran dengan indah.
Youngmin
kembali mengedarkan pandangannya ke sekeliling taman. Di lihatnya ada jembatan
di antara sungai *yakin itu sungai? Ah author bingung. Silahkan lihat MV nya
aja deh ^^v* di dekat taman itu. Youngmin berjalan kesana. Berhenti di tengah
jembatan dan merapat dengan pinggiran jembatan *tau kan gimana maksud author?*.
Menaruh
kedua sikutnya di pinggiran jembatan yang tingginya kira-kira seperut Youngmin.
Di pandangnya lekat bunga mawar putih yang sekarang dia pegang. ‘mungkinkah
sekarang aku berharap kau disini?’ Tanya Youngmin tak jelas pada siapa.
Author POV
end-
Dari
kejauhan…
_TBC
p.s
: Don’f forget to leave your comment for this FF, ne? koment kalian perlu untuk
mengasah lagi kemampuan dari Author untuk menulis FF. Jangan jadi SR ya :)
Gamsahamnida… #bowingbarengJoTwins ppyong~ ^_^* mianhae readers kalo ini pendek
:)
0 komentar:
Posting Komentar