“Heart For 2
(Twins)” [Part 6 of ?]
Author:
Berty Khairun Nafisah >> ELF_TEUK96 >> teukseob@yahoo.com
Main
Cast:
-
Jo Kwangmin
(Boyfriend)
-
Jo Youngmin
(Boyfriend)
-
Kim Hyun Ah (OC)
Support
Cast:
-
Jo Jeongmin
(Boyfriend)
-
Lee Hyunhee (OC =
Author’s Friend)
-
Lee Hyunseong
(Boyfriend)
-
Kim Hyeri (OC =
Author’s Friend)
-
Kim Donghyun
(Boyfriend)
-
Kim Heerissica
(OC = Author’s Friend)
-
No Minwoo
(Boyfriend)
-
Kim Hyoo Eun (OC
= Author’s Friend)
-
Han Jiyoo (OC =
Author’s Friend)
Other
Cast:
*hayoo
siapa?* cari sendiri deh ya ^^v
Length:
Part
6 of ? (4.551 Words)
Genre:
*temukan
sendiri ;)*
Rating:
PG-15
– NC 17 *I think hehe XD*
p.s:
sorry kalau terlalu panjang :( oiya cerita akan dipersingkat. Jadi kalo alur
makin cepet dan gaje. Maklum dan maaf kan saja.Ini part terakhir, bakal di
sambung setelah Author selesai penjurusan *mianhae* jadi selama berbulan-bulan
gak bakal ada sambungannya *mungkin*. So, kalau kalian readers yang baik,
setialah menunggu next part-nya. Next Part Kwangmin udah potong rambut, ne?
bisa di lihat di poster FF. Oiya, poster yeoja dan namja-nya di pisah, tapi
liat susunannya aja gak jauh beda ko :). Ah Jeongmal! Mianhamnida Readersdeul
#bowing dan Gamsahamnida. Silahkan membaca…
Happy
Reading!!! Ppyong~ *o^
-Keesokan
Harinya-
Author
POV
Hyun
Ah hari ini sengaja datang pagi ke sekolah. Dia tidak ingin bertemu dengan Jo
Twins pagi ini. Jadi Hyun Ah sengaja mendesak Hyeri untuk mengantarnya
pagi-pagi. Ya paling tidak selama beberapa menit ini dia tidak bertemu Jo
Twins. Di kelas Hyun Ah masih sendirian dan hanya duduk di bangkunya sambil
melamun.
‘Aku
harus bersikap seperti apa pada mereka hari ini?’ Tanya Hyun Ah pada dirinya
sendiri. Kemudia tertunduk lesu. ‘babo cheorom babo cheorom.’ Ucap Hyun Ah
pelan sambil memukul kepalanya pelan.
Drep!
Pintu kelas dibuka. Hyun Ah spontan mendongakkan kepalanya. Cukup terkejut
dengan apa yang dia lihat. ‘Kwangmin?’ ucap Hyun Ah pelan. ‘Hyun Ah?’ ucap
Kwangmin bingung sambil menatap Hyun Ah. Tak lama Kwangmin berjalan ke
bangkunya dan duduk lalu menghadap ke belakang. Hyun Ah kembali menundukkan
kepalanya.
‘tumben
datang jam segini?’ ucap Kwangmin mencoba mencairkan suasana. ‘Ah Ye?’ Hyun Ah
sedikit terkejut sambil mendongakkan kepalanya. Karena tiba-tiba Kwangmin
mengajaknya bicara.
‘Eum…
morageseoyo. Hanya ingin datang pagi saja hari ini. Karena… hari ini aku kena
jadwal piket.’ Ucap Hyun Ah mencari alasan. ‘benarkah? Kalau aku tidak salah
lihat kemarin, kamu itu piket lusa, hari Sabtu.’ Ucap Kwangmin santai.
‘MATI!’
ucap Hyun Ah dalam hati. Hyun Ah terkejut, hanya dapat membelalakan matanya dan
mengerutkan alisnya. ‘oh? Ji.. ji jinjayo?’ Tanya Hyun Ah pada Kwangmin
pura-pura bego. ‘iya. Kemarin ketua kelas kita Si Baro itu menyerahkan jadwal
piket kelas kepadaku agar di ketik ulang dan di pajang hari ini. Dan benar kau
piket hari Sabtu.’ Jelas Kwangmin lalu tersenyum.
‘Wah!
Berarti aku salah lihat kemarin itu. Ya sudah deh tidak apa-apa. Hahaha..’ ucap
Hyun Ah buang malu. Pada hal itu semuakan memang hanya alasan Hyun Ah, eh tapi
malah dia sendiri yang kena malunya.
‘oiya.
Kau sendiri kenapa datang pag-pagi begini?’ Tanya Hyun Ah pada Kwangmin.
‘bukankah sudah ku bilang. Aku ingin memajang jadwal piket kelas yang baru
diketik ulang. Agar kalau ada yang datang cepat bisa piket duluan.’ Jawab
Kwangmin sambil berdiri dan mengacak-ngacak rambut Hyun Ah gemas kemudian
beranjak menuju papan tulis.
Hyun
Ah terkejut dengan yang dilakukan Kwangmin barusan padanya. Wajahnya sedikit
memerah dan sambil memegang rambutnya sendiri. Tapi dia senang dengan Kwangmin
yang seperti ini. Begitu lembut dan hangat.
Semua
murid sudah datang. Dan bel masuk sudah berbunyi. Pelajaran pun akan segera di
mulai. Hyun Ah sekarang hanya senyum-senyum sendiri mengingat yang dilakukan
Kwangmin pagi ini padanya.
2jam
kemudian dan bel istirahat berbunyi.
‘Yes,
that is enough for today. And don’t forget your homework OK!’ ucap Mr.Teuk. Dan
para murid sudah siap berhambur keluar kelas. ‘E e eh… Jakkamanyo.’ Ucap
Mr.Teuk yang berhasil mempause para murid itu.
‘Ada
1 lagi yang ingin saya sampaikan sebelum kalian chekidot (?). begini, kita akan
kedatangan murid baru lagi. Dan dia baru pulang sekitar 2 hari yang lalu dari
Australia. Dan hari ini dia akan memulai sekolahnya disini.’ Ucap Mr.Teuk
panjang lebar.
‘Dia
masuk kelas ini gak Mr?’ Tanya salah seorang murid yang bernama Gongchan. ‘I
don’t know.’ Jawab Mr.Teuk simple sambil mengangkat kedua bahunya. ‘semoga
masuk kelas kita ya…’ ucap salah seorang murid lagi yang bernama Ricky penuh
harap sambil nyenggol bahu Gongchan. Gongchan hanya mengangguk.
‘Mr.Teuk?
murid itu yeoja or namja?’ Tanya sang ketua kelas yang tak lain adalah Baro.
Tiba-tiba semua murid di kelas itu *terutama namja* menunggu jawaban dari
Mr.Teuk dengan penuh harap. ‘aaahh.. I think.. a girl.’ Jawab Mr.Teuk sambil
mengetuk-ngetuk dagunya dengan telunjuk jari.
‘HHHHOOOORRRRREEEEEE!!!!’
teriak para namja dikelas itu dengan penuh semangat yang membara seperti api
dan mampu membahana ke seluruh sekolah (?). oiya kecuali Jo Twins yaaa..
‘berisik!!!’
teriak Hyun Ah sambil menutup kedua kupingnya dengan kedua tangannya. Tapi para
pejantan di kelas itu tidak mengindahkan teriakan Hyun Ah. ‘cantik gak yah?’
‘bohay gak yah?’ ‘sexy gak yah?’ kata-kata seperti itu yang keluar dari mulut
para namja di kelas Hyun Ah dengan wajah yadong mereka. ‘Kalau namja?’ kata dua
namja di kelas itu yang bernama Sungjong dan Taemin dengan tampang beloon
mereka. *author dihajar Shawol+Inspirit #kidding kekeke XD*
‘kajja..
lebih baik kita keluar.’ Ucap seorang namja pada Hyun Ah sambil mengulurkan
tanganya. ‘ne?’ Tanya Hyun Ah kaget. ‘sudah jam istirahat bukan? Kajja..’ ajak
namja itu dengan lembut yang tak lain adalah Kwangmin. Hyun Ah hanya mengangguk
tanda Hyun Ah mengiyakan ajakan Kwangmin.
Saat
sudah keluar kelas tapi belum beberapa langkah, tiba-tiba saja ‘YA! Jo
Kwangmin.’ Ucap seorang namja dengan sedikit emosi. Mereka berdua pun sontak
membalikkan badan mereka.
‘Hyung?’
ucap Kwangmin terkejut. ‘mau kemana?’ Tanya namja itu pada Kwangmin yang tak
lain adalah Youngmin. ‘aku ingin ke taman bareng Hyun Ah. Memang ada apa
Hyung?’ jawab Kwangmin santai.
‘sudah
ku bilang bukan. Kalau dia itu MILIKKU.’ Ucap Youngmin dengan menekankan kata
‘Milikku’. Yang mampu menyedot perhatian murid yang sedang berada di koridor
kelas 2 itu. *gak semua sih, ada yang cuek juga hehe :p*
‘Hyung-ie,
sejak kapan dia milikmu, eoh?’ jawab Kwangmin yang tak mau kalah dengan
Youngmin sambil mempererat genggaman tangannya di tangan Hyun Ah. Hyun Ah
sebagai sesuatu yang di perebutkan (?) hanya bisa diam dengan sejuta
kebingungan tapi Hyun Ah sudah memasang wajah resah. Takut apa yang bakal akan
2 namja kembar itu lakukan.
‘Ish…
Kwang… MIN-SSI..’ Youngmin mulai berteriak dan dengan cepat Youngmin sudah
berhadapan dengan Kwangmin begitu dekat. Youngmin meremas kerah seragam
Kwangmin. Tapi Kwangmin tidak membalas, dia hanya menatap lekat kearah
Hyung-nya itu.
‘kau
salah Hyung. Kalau aku akan merelakannya berada di pelukan mu. Aku tidak akan
mengalah kali ini.’ Ucap Kwangmin dengan penuh keyakinan. ‘kau tau bukan aku
menyukainya?’ nada Youngmin mulai meninggi lagi.
‘dan
kau juga pasti tau aku juga menyukainya. Ah aniya, mencitainya.’ Jawab
Kwangmin. Kali ini Kwangmin seperti benar-benar ingin melawan Youngmin, untuk
mempertahankan Hyun Ah tetap berada di sampingnya.
Youngmin
makin gondok (?) dengan segera mengangkat tangan satunya yang tidak mencengkram
kerah Kwangmin. Mengepalkan tangannya dengan kuat, siap di lancarkan dan……
‘ANDWAE!!!’
teriak Hyun Ah seperti orang frustasi. ‘hentikan.. aku mohon hentikan. hiks’
Ucap Hyun Ah mulai terisak. Yang langsung menghentikan Youngmin. Dan kedua
namja itu menengok pada Hyun Ah.
‘kalian..
hiks.. ini kenapa sih? Hiks..’ tangis Hyun Ah semakin menjadi. Youngmin pun
menurunkan kedua tangannya. ‘Hyun Ah-ya.’ Ucap Kwangmin dan berusaha menggapai
tangan Hyun Ah yang sejak kapan sudah terlepas dari genggamannya.
‘hiks..’
Hyun Ah terisak sambil menghempaskan tangan Kwangmin. ‘kalian itu sudah
keterlaluan.’ Ucap Hyun Ah dan langsung memisahkan kedua namja itu dan berlari
kencang pergi meninggal TKP tersebut. Dengan kondisi yang masih menangis
seperti itu.
‘Hyun
Ah-ya…’ teriak Youngmin. Tapi Hyun Ah terus saja berlari dan turun ke lantai
bawah entah dia pergi kemana. Dan kedua namja kembar ini saling bertatapan
sejenak.
‘cukup
Hyung. Aku sungguh tidak akan mengalah kali ini.’ Ucap Kwangmin dengan tatapan
tajamnya yang menusuk kearah Youngmin. Tatapan Youngmin juga tak kalah tajam.
Dan Kwangmin bergegas menyusul Hyun Ah dan meninggalkan Youngmin yang sedang
menahan seluruh amarahnya.
****
Sekarang
Kwangmin berlari tanpa arah. Berusaha mencari diman Hyun Ah berada sekarang.
Cemas. Itu lah perasaan Kwangmin sekarang pada Hyun Ah. Sekarang Kwangmin hanya
dapat berlari mencari kesetiap sudut sekolah, berharap bertemu dengan Hyun Ah.
Author
POV end-
@Taman
Belakang Sekolah
*di
bawah pohon*
Hyun
Ah POV
Setelah
kejadian tadi. Aku hanya memilih pergi dan menangis sekarang. Demi apa pun
sekarang aku sangat bingung dan frustasi. ‘Apa yang harus aku lakukan?’ teriak
ku dengan air mata yang terus mengalir dengan indah di pipiku.
‘Hyun
Ah-ya?’ tiba-tiba terdengar suara seorang namja agak pelan di telinga ku.
Siapa? Kwangmin atau Youngmin? Ku balikkan badan ku sedikit. ‘eoh? Minwoo-ssi?’
ucapku sedikit terkejut dan tersentak melihat namja itu adalah Minwoo.
Dengan
cepat ku balikkan lagi badanku memblakangi dia. Ku lap air mata ku, ku tari
nafas ku hembuskan pelan agar aku kembali netral. ‘waeyo?’ Tanya Minwoo yang
sudah duduk di samping kanan ku sekarang.
‘eum?
Aniya.’ Jawabku yang terdengar masih parau akibat menangis tadi. ‘jeongmal?’
Tanya Minwoo sambil mendekatkan wajahnya kearah ku. Aku hanya mengangguk lemah.
‘bohong!
Kau pasti habis menangis, iya kan?’ Tanya Minwoo yang dengan cepat membalikkan
tubuh ku menghadap kearahnya sambil memenggang kuat bahuku. Aku hanya dapat menatapnya
sendu. Mungkin aku akan menangis lagi.
‘tuh
kan~ kamu nangis… kamu kenapa? Ayo ceritalah padaku.’ Ucap Minwoo lembut sambil
menghapus air mata ku yang mengalir dengan ibu jarinya. ‘hisk..’ isak ku. Aku
hanya bisa menangis sekarang, aku bingung harus kah aku bercerita pada Minwoo.
Tapi aku memang banyak menangis dan mencurahkan isi hatiku pada Minwoo.
‘aku…
hiks.. aku hanya bingung. Hiks..’ Ucapku terbata karena terisak. ‘Ne~ terus
lanjutkan saja cerita mu. Tapi jangan sambil menangis. Sekarang tarik nafas
panjang, tahan sejak, dan buang perlahan lewat mulut.’ Ucap Minwoo padaku dan
aku mengikuti perkataannya.
Dan
aku sudah lebik baik dari pada yang tadi. Minwoo. Memang selalu bisa
menenangkan ku di saat seperti ini. ‘kau siap?’ Tanya Minwoo padaku. Aku
mengangguk lalu menceritakan yang terjadi tadi di koridor kelas 2.
****
‘MWOYA?’
teriak Minwoo dengan wajah yang benar-benar SHOCK sekarang. Aku hanya tertunduk
lesu. ‘Ne.’ jawab ku singkat. ‘Jadi mereka berdua benar-benar menyukaimu?’
Tanya Minwoo. ‘Ne.’ jawab ku lagi.
‘Unbeliveable..
hahaha’ ucap Minwoo sambil tertawa. Aku langsung menengok kearahnya dan
mengerutkan alisku bingung. ‘apanya yang lucu?’ tanyaku. ‘haha aniya. Hanya
kagum padamu. Bisa membuat 2 orang namja, memperebutkan mu sampai seperti itu.
Hhe..’ jawab Minwoo yang masih terkekeh.
‘Ya!
No Minwoo.’ Teriakku padanya sambil mencubit lengannya. ‘a a aphoyo…’
ringisnya. Tapi dia langsung bisa menangkap tangan ku, dan kemudian dia
genggam. ‘ok ok mianhae, ne? sekarang cobalah berfikir lebih jernih. Jika kau
bingung, lebih baik berihati mu ruang untuk mereka. Jika kau nyaman dengan
salah satu dari mereka. Dan disetiap bersamanya, hatimu selalu tenang dan
merasakan ada sesuatu yang berbeda. Berarti dia lah orang yang kamu juga
cintai.’ Ucap Minwoo panjang lebar.
Aku
hanya dapat tertunduk lesu lagi. ‘Come on baby… don’t cry again. I’m here Ok’
ucap Minwoo lembut sambil mengangkat daguku dengan tangannya. Dan sekarang kami
bertatapan. ‘Stop crying OK? Kau pasti bisa.’ Ucap Minwoo meyakinkan ku.
‘SMILE!’
ucap Minwoo sambil memperlihatkan senyum super manisnya. Aku pun jadi ikut
tersenyum, walaupun terasa terpaksa. Tiba-tiba..
‘auch..’
ringisku saat debu yang tertiup angin sedikit masuk ke mata kiri ku. ‘apha
apha..’ ringisku semakin jadi. ‘eh? Jinjja?’ ucap Minwoo mulai panic. ‘ottoke?’
Minwoo panic sendiri. Kenapa jadi dia yang mencak-mencak panic? Yang sakit kan
mataku? -_-
Selesai
dari kepanikan sesaatnya itu. Di menangkup kepalaku dengan kedua tangannya
dengan lembut. Aku sedikit terkejut, namun bisa langsung menyesuaikan kembali.
Tangan kirinya berusaha membuka kelopak mataku perlahan. Aku pun berusaha
membuka kelopak mata kiriku walau terasa perih.
Minwoo
memiringkan kepalanya kearah kiri. Dia tarik nafasnya kecil, dan mulai
meniupkannya kearah mataku dengan perlahan. Tidak hanya satu kali tiupan,
beberapa kali dia meniupkan nafasnya ke mataku.
Sakitnya
mulai berkurang. Sungguh aku senang bisa mempunyai sahabat seperti Minwoo. Itu
mungkin karena dari kecil aku ingin memiliki seorang abang. Aku dan Minwoo
hanya berbeda beberapa bulan. Tapi dia memiliki sifat yang dewasa, dibalik
wajah innocent nan manis itu.
Tak
lama aku melihat seseorang datang dari arah belakang punggung Minwoo. Aku
terkejut dan membelalakan mataku. ‘Eoh?’ aku tersentak dan mendorong pelan
tubuh Minwoo agar lebih berjarak dengan tubuhku. ‘eum..’ dehem Minwoo lalu
membalikkan tubuhnya kearah belakang.
‘Kwang…
Min…?’ ucap ku pelan tapi hatiku sungguh terkejut. Tiba-tiba sudah ada sosok
lain di samping tubuh Kwangmin. ‘Hyoo Eun?’ ucap Minwoo terkejut. ‘Apa… apa
yang.. kalian lakukan?’ Tanya Hyoo Eun terbata seperti orang shock.
‘kalian…
kalian.. berciuman? hiks’ Tanya Hyoo Eun
yang tiba-tiba langsung menangis. ‘mwo?’ Tanya ku sangat terkejut sambil
berdiri dan diiringi Minwoo yang ikut berdiri. Minwoo melangkahkan kakinya
mendekati Hyoo Eun, berusaha menggapai tangan gadis yang notabene juga
sahabatku sekaligus kekasih Minwoo sekarang.
‘Hyoo
Eun. Aku hanya…’ belum sempat Minwoo meneruskan kata-katanya. ‘shireo…’ teriak
Hyoo Eun sambil menghempaskan tangan Minwoo yang hampir menggenggam tangan
mungilnya. Tapi ia langsung berlari kearah gedung sekolah. Sambil menutup
mulutnya dengan satu tangannya, agar tangisnya tidak terdengar.
‘Hyoo
Eun-ie…’ teriak Minwoo tapi tidak di perdulikan oleh Hyoo Eun. ‘aish jinjja..’
umpat Minwoo dan langsung berlari mengejar Hyoo Eun. Aku hanya dapat memasang
mimic bingung. Kembali ku tatap Kwangmin yang diam membeku.
‘Kwang..
Min?’ panggilku padanya. Dia hanya menatapku lekat. ‘kenapa?’ ucap Kwangmin lirih.
‘aku… aku.. aku tadi…’ ucapku terbata. ‘WAEYO?’ teriak Kwangmin padaku. Marah?
Ku rasa itu yang ku rasakan dari Kwangmin sekarang.
Aku
takut. Aku tidak pernah di bentak seperti ini oleh seorang namja, bahkan appa
ku yang sedang emosi saja tidak pernah seperti itu. Mata ku mulai berkaca,
mulai tergenang indah air mata ku. Mungkin aku akan menangis lagi.
Dengan
cepat dia mendatangi ku. Mencengkram kedua lenganku dengan kuat. Aku tersentak,
sungguh aku terkejut kenapa Kwangmin yang ku kenal baik, pendiam, dan juga
perhatian selama beberapa hari ini langsung berubah derastis.
‘ah..
apha. Jeongmalyo. Hiks’ ringisku yang tanpa ku sadari air mata ku kembali
mengalir indah di pipiku. Air mata sedih dan ketakutan karena Kwangmin. Tapi
Kwangmin malah memperkuat cengkramannya di lenganku.
‘YA!’
teriak seseorang namja dari balik punggung Kwangmin. Dan menarik pundak
Kwangmin agar berbalik. BUG! Sebuah kepalan tangan melayang kearah wajah
Kwangmin. ‘kyaaa…’ teriak ku histeris karena melihat Kwangmin yang di pukul wajahnya
dengan keras oleh Youngmin. Sampai-sampai Kwangmin tersungkur jatuh ke tanah.
Hyun
Ah POV end-
*ke
cerita HyooWoo dulu OK ;)*
Hyoo
Eun POV
‘hiks..
hiks..’ isak ku sepanjang aku berlari meninggalkan Minwoo di taman belakang
sekolah. Sekarang aku berlari entah menuju mana, mungkin ke atap sekolah. Aku
terus berlari, menaiki setiap anak tangga dengan cepat. Bahkan sesekali aku
tersandung dan terjatuh. Namun aku bisa menahannya.
Jegrek!
Ku buka kenop pintu menuju atap sekolah. Berlari menuju pinggiran gedung.
‘hiks.. hiks... hiks..’ tangis ku semakin menjadi di atas gedung sekolah ini.
Ku buka tanganku yang sedari tadi membungkam mulut ku sendiri.
‘wae…?
WAEYO!?’ teriakku sejadi mungkin. ‘hhhhaaaaaaa….’ Teriakku semakin frustasi.
‘hiks.. hiks.. kenapa dia? Kenapa harus sahabat ku? Kenapa? NO MINWOO!!!’
teriak ku lagi. Sungguh aku akan gila sekarang. Berciuman? Di tempat terbuka?
Bahkan di hadapan ku.
Sakit!
Sakit sekali di bagian dada ini. Sesak, tak bisa bernafas rasanya. Melihat
orang sangat ku cintai berciuman dengan sahabatku sendiri. ‘apakah aku telah
salah mencintai namja itu?’ Tanya ku dengan suara parau sambil menatap langit
biru di atas kepalaku.
Air
mataku terus mengalir deras dari mataku. Membasahi pipiku, bahkan sampai ke
seragamku. ‘jeongmal…jeongmal saranghaeyo No Minwoo. Hiks hiks…’ ucapku sambil
terisak. Aku kembali menutup wajah ku dengan kedua tanganku sambil tertunduk
dan menangis tertahan.
Hyoo
Eun POV end-
@Koridor
kelas 2
Minwoo
POV
‘Hey,
apa kau melihat Hyoo Eun?’ itu pertanyaan ku kepada setiap murid yang berada di
koridor kelas 2. Aku mencarinya ke kelas, tak ku temukan sosok indahnya di
sana. Aku mulai bingung, dari lantai dasar sampai lantai 2 ini. Aku tidak dapat
menemukannya.
‘huh
huh Apa.. kau me.. lihat Hyoo Eun? Huh huh…’ tanyaku panic sambil tergesa-gesa
dengan nafas yang memburu. Pada segerombong murid yang ku kenal bernama
Jinyoung, Changjo *magnae Teen Top*, Myungsoo *L Infinite*, Sungmin *magnae
COED*. ‘mian Minwoo-ssi aku tidak melihatnya.’ Jawab Jinyoung dengan tampang
bingung. Yang di beri anggukan oleh yang lain kecuali Sungmin.
‘eum~
kalau tidak salah aku tadi melihat seorang yeoja berlari sambil menangis.’ Ucap
Sungmin dengan wajah innocent-nya. ‘eoh? Eodiso?’ Tanya ku yang langsung
menyambar lengan Sungmin. ‘wes deh sabar cuy. Tadi dia menambrakku di tangga
menuju atap, saat aku ingin turun ke bawah. Mungkin sekarang dia lagi di sana.’
Jawab Sungmin seadanya.
‘jinjja?
Ok arraso. Gomawo Sungmin-ssi.’ Ucapku sambil menepuk lengannya dan langsung
melesat pergi meninggalkan keempat orang itu. Yang hanya diberi anggukkan oleh
mereka.
*(habis
Minwoo pergi) Jinyoung: kamu ngapain dari atap emangnya, Sungmin? , Sungmin:
eum~ want to know… aja :p , Changjo: Mojok yaaa? , Sungmin: iya kali. ,
Myungsoo: sama siapa? , Sungmin: sama Chun Yang Seonsaengnim *Author ikut
eksis*. Hahaha XD , Jinyoung,Changjo,Myungsoo: MWO? Curang kau… plak plak plak.
(OK dan akhirnya Sungmin kena hajar hehe #evillaugh XP)* #abaikanini ^^v
Aku
terus berlari dengan deru nafas yang mulai tidak karuan lagi. Ku percepat
langkahku menaiki setiap anak tangga menuju atap sekolah. Tap tap tap… begitu
nyaring langkah kaki ku. Saat sudah didepan pintu tanpa ba bi bu lagi ku buka
kenop pintu itu.
Jegrek!
Dan
akhirnya aku menemukan sosok yeoja cantik itu.
Minwoo
POV end-
Author
POV
Minwoo
dengan cepat membuka kenop pintu atap sekolah. Akhirnya dia temukan sosok yang
dia cari-cari sedari tadi. ‘huh huh huh….’ Deru nafas Minwoo yang tidak
beraturan. Tap tap… tapi Minwoo tetap melangkahkan kakinya menuju sosok itu
yang sedang menangis.
‘Hyoo
Eun?’ ucap Minwoo yang berhenti sejenak tepat di belakang Hyoo Eun. Hyoo Eun
terkejut dan langsung mendongakkan kepalanya kemudian membalikkan badannya.
‘Neo?’
ucap Hyoo Eun dengan suara parau. Terlihat matanya sembab dan wajahnya memerah
akibat terlalu lama menangis. ‘ku mohon, dengarkan dulu penjelasanku.’ Ucap
minwoo lirih sambil perlahan berusaha memegang tangan Hyoo Eun.
‘Don’t
touch me.. Jaebal. hiks’ ucap Hyoo Eun sambil menghempaskan tangan Minwoo.
Minwoo hanya dapat menarik kembali tangannya dan menatap Hyoo Eun sendu. Bukan
hanya Hyoo Eun yang terluka, Minwoo juga. Kenapa? Karena Minwoo tidak ingin
gadis yang begitu ia cintai terluka hatinya. Apa lagi karena-nya.
‘hiks
hiks…’ sekarang hanya terdengar tangisan dari Hyoo Eun. Minwoo hanya diam
membiarkan Hyoo Eun tenang dengan sendirinya. Dan saat Hyoo Eun sudah mulai
tenang, tak terdengar lagi isak tangisnya. Minwoo mulai membuka mulutnya.
‘Hyoo
Eun-ie… jeongmalyo. Aku tidak berciuman dengan Hyun Ah.’ Kata Minwoo to the
point. Hyoo eun langsung menatap lekat Minwoo. ‘bagaimana aku bisa percaya?’ Tanya
Hyoo Eun dengan suara yang masih parau. Minwoo hanya memberikan tatapan
seriusnya.
‘posisi
kalian seperti itu. Bahkan aku mendengar Hyun Ah sephhhhmmmmppp…’ Hyoo Eun
tidak dapat melanjutkan kata-katanya karena bibirnya sudah di bungkam oleh
bibir Minwoo. Entah sejak kapan tangan kiri Minwoo berhasil menarik tengkuk
Hyoo Eun. Dan Minwoo langsung menyambar bibir Hyoo Eun.
Hyoo
Eun terkejut dan meronta. Memukul-mukul dada Minwoo. Agar melepaskannya. Tapi
percuma, karena tenaga Minwoo lebih besar dari tenaga Hyoo Eun. Sekarang Hyoo
Eun sudah tidak dapat meronta lagi. Karena Minwoo semakin mempererat lingkaran
tangan kanannya di pinggang Hyoo Eun. Dan tangan kirinya mendorong kepala Hyoo
Eun agar memperdalam ciumannya pada Hyoo Eun.
Diam
dan tidak membalas, begitulah Hyoo Eun sekarang. Mungkin karena dia masih
terlalu terkejut dengan apa yang dia lihat antara Minwoo dan Hyun Ah. ‘huh..
huh..’ nafas Minwoo mulai habis dan melepas ciuman mereka sejenak. ‘Kau tau itu
buktinya. Aku tidak akan mencium yeoja lain selain dirimu. Karena aku sangat
mencintaimu. Hanya kau yang dapat merasakan dan memiliki ciuman ku ini
selamanya. Kim Hyoo Eun.’ Ucap Minwoo tersenyum sambil membelai lembut kepala
Hyoo Eun.
‘apa..
apa itu benar?’ Tanya Hyoo Eun dengan penuh keraguan. ‘Tentu saja. Karena aku
akan menjadi namjamu selamanya. Aku akan menikahimu Kim Hyoo Eun. Dan hanya
maut yang dapat memisahkan kita.’ Ucap Minwoo lembut dan mengecup kilas dahi
Hyoo Eun.
Hyoo
Eun cukup terkejut dengan perkataan Minwoo, dia hanya mebulatkan matanya dan
mengerutkan dahinya. ‘kau serius?’ Tanya Hyoo Eun *Di lamar? Jinjja?
#jengjengjeng XD*. Minwoo hanya mengangguk pasti sambil tersenyum. ‘yang jelas
setelah aku bisa menjalankan perusahaan appa ku. Aku akan menikahimu.’ Jelas
Minwoo.
‘tapi
itu kapan?’ Tanya Hyoo Eun lagi. ‘secepatnya chagi…’ jawab Minwoo dan merengguh
tubuh Hyoo Eun ke pelukkannya sambil mencium pucuk kepalanya lembut lalu
menaruh kepalanya di atas kepala Hyoo Eun. Mendekap yeoja itu dengan penuh
cinta dan kehangatan. Hyoo Eun akhirnya luluh dan melupakan amarahnya pada
Minwoo, dia akhirnya juga sadar bahwa keegoisan seperti itu dapat membuatnya
kehilangan Minwoo untuk selamanya.
Hyoo
Eun mendongakkan kepalanya, dan menatap Minwoo dengan sendu. ‘Minwoo jeongmal
saranghaeyo.’ Ucap Hyoo Eun lirih. Minwoo tersenyum dan berkata ‘Na do Jeongmal
Saranghaeyo Kim Hyoo Eun.’ Dan langsung mencium bibir Hyoo Eun lagi.
Hyoo
Eun membalasnya kali ini. Minwoo langsung melahap bibir Hyoo Eun dengan buas.
Dia emut bahkan dia gigit kecil bibir Hyoo Eun. Dan Hyoo Eun hanya mampu
mendesas dengan perlakuan Minwoo. ‘hhmmpptt.. sshh..’ desah Hyoo Eun semakin
jadi, saat lidah Minwoo berhasil menerobos masuk kedalam mulutnya.
Menyapu
setiap rongga mulut Hyoo Eun. Dan saat lidah Minwoo bertemu dengan lidah Hyoo
Eun, Minwoo langsung mengajak lidah Hyoo Eun bertarung dengan lidahnya. Bahkan
mereka saling bertukar saliva. Kecapan-kecapan, desahan-desahan, terus keluar
dari bibir mereka berdua. Dan atap sekolah menjadi saksi bisu pasangan yang
saling mencinta satu sama lain ini.
*Cukup!
Balik ke Jo Twins dan Hyun Ah OK ;)*
#masih
Author POV
‘kyaaaa…’
teriak Hyun Ah histeris saat melihat Youngmin melancarkan bogemnya (?) ke wajah
Kwangmin. Dan sekarang Kwangmin tersungkur di tanah dengan sudut bibir kirinya
yang mulai mengeluarkan darah. Namja jangkung berambut hitam itu dengan cepat
berdiri tanpa ba bi bu membalas pukulan saudara kembarnya.
BUG!
Tak kalah keras pukulan Kwangmin ke wajah Youngmin.
Sekarang
gantian Youngmin yang tersungkur ke tanah. Sudut bibir kirinya juga
mengeluarkan darah segar. ‘hik hiks…’ isak Hyun Ah tertahan karena dia
membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri. Air mata terus mengalir dari
matanya. Bingung apa yang harus dia lakukan.
‘STOP
IT!’ teriak Hyun Ah berusaha melerai mereka sekarang. Tapi kedua namja itu
tidak menggubris teriakan Hyun Ah. Bahkan sekarang Youngmin bangkit dan
mendorong Kwangmin sampai terjatuh ke tanah di tindihnya tubuh saudaranya itu.
Dia hajar pipi kanannya.
‘Hentikan!!
Jaebal…’ teriak Hyun Ah sambil menarik tubuh Youngmin supaya berhenti memukuli
Kwangmin. Hyun Ah berhasil membuat Youngmin berdiri. Dan Kwangmin juga ikut
berdiri sambil mengelap sudut bibir kanannya yang berdarah dengan ibu jari
tangan kanannya.
‘Jaebal..
Hentikan semua ini.’ Teriak Hyun Ah dengan suara parau. ‘Mianhae Hyun Ah-ya..’
ucap Kwangmin dengan cepat langsung mengambil ancang-angcang untuk menghajar
Hyung-nya itu. BUG! Satu pukulan keras melayang lagi ke wajah Youngmin.
Youngmin
memandang tajam Kwangmin sambil memegang pipi kirinya. ‘shit!’ umpat Youngmin
dan langsung ingin membalas Kwangmin. ‘Andwae Young…’ teriak Hyun Ah terputus
dan BUG! Pukulan begitu keras melayang ke wajahnya. *mwo?*
Dan
sekarang Hyun Ah yang tersungkur ke tanah. Kedua namja tampan itu membelalakan
matanya. ‘Hyun Ah-ya…’ teriak mereka berbarengan.
****
*dari
kejauhan*
Kejadian
itu membuat sepasang kekasih yang lalu di taman itu terhenti. ‘apa itu?’ ucap
Hyunie. Dan hanya di berikan gelengan oleh Jeongmin. ‘eoh? Bukankah itu Jo
Twins? Dan siapa yeoja itu?’ Tanya Hyunie. Jeongmin malah tambah menggelengkan
kepalanya dengan mantap.
‘MWO?
Itu kan Hyun Ah..’ ucap Hyunie shock. ‘ada apa dengan mereka?’ Tanya Hyunie
bingung. Tak lama. ‘KYAAAA…’ teriak Hyunie histeris sambil mencengkram erat
lengan Jeongmin. Jeongmin membelakan matanya sambil menggenggam tangan Hyunie.
‘kenapa
Youngmin memukul Hyun Ah?’ Tanya Hyunie tak percaya. ‘Oppa palli kita datangi
mereka.’ Ajak Hyunie sambil menarik Jeongmin. ‘Shit!’ umpat Jeongmin dan
sekarang malah Jeongmin yang menarik Hyunie sambil berlari.
*kembali
ke bawah pohon (?)*
Kedua
namja itu langsung panic dan berusaha membangunkan Hyun Ah yang tersungkur ke
tanah. ‘jangan sentuh dia Hyung.’ Bentak Kwangmin pada Hyung-nya itu. Youngmin
hanya dapat menatap Kwangmin dan Hyun Ah dengan tatapan penuh bersalah.
‘Hyun
Ah-ya… ireona..’ ucap Kwangmin dengan kepanikkannya. Hyun Ah tak sadarkan diri
setelah jatuh ketanah. Saat Kwangmin membalikkan tubuh Hyun Ah mengarah keatas.
‘ireona.. ireona Hyun Ah-ya..’ ucap Kwangmin mulai parau.
DEG!
*efek nada orang mendek gitu loh hhe*
Kwangmin
merasakan tangan kirinya basah yang untuk menopang kepala Hyun Ah. Karena Hyun
Ah sudah berada di dekapan Kwangmin. MWO? Darah segarlah yang sudah membasahi
tangan kiri Kwangmin. Kwangmin menatap tangan kirinya sesaat dan Youngmin juga
ikut menatap tangan kiri Kwangmin sambil membelalakan matanya.
Dengan
cepat Kwangmin mengguncang-guncang tubuh Hyun Ah. Dan ternyata sudah cukup
banyak darah mengalir dari kepala Hyun Ah di tanah dan sekarang membasahi
seragam Kwangmin.
Jeongmin
dan Hyunie sudah datang di TKP (?). ‘ige waeyo?’ ucap Hyunie shock. Dan ‘omona…
Hyun Ah-ya!!!’ teriak Hyunie histeris. Bagaimana tidak melihat teman baiknya
sudah banyak mengeluarkan darah.
‘Hyung
tolong Hyun Ah…’ ucap Jo Twins berbarengan. Omo begitu sama besarkah cinta
mereka pada Hyun Ah? Mollaso. ‘terlalu parah..’ ucap Jeongmin sambil memeriksa
kepala Hyun Ah. ‘tidak bisa panggil ambulance. terlalu lama. Biar aku antar dia
dengan mobil ku.’ Ucap Jeongmin yang mulai serius.
‘biar
aku yang menggendongnya.’ Ucap Youngmin. ‘andwae! Don’t touch her Hyung..’
bentak Kwangmin. ‘cukup! Kalian sudah keterlaluan. Biar aku yang menggendongnya.’
Ucap Jeongmin dengan tegas kepada adik kembarnya ini.
Mereka
hanya menatap sendu Hyung-nya itu. Jeongmin menggendong tubuh mungil Hyun Ah
ala bridal style *alah bener gak tuh tulisannya ._.v*. Kwangmin langsung
berdiri dan menatap Hyun Ah yang sudah di gendong oleh Jeongmin. Begitu juga
Youngmin mentap Hyun Ah dengan penuh rasa bersalah.
PLAK!
PLAK!
Sebuah
tamparan cukup keras mungkin melayang ke pipi namja kembar itu bergantian.
‘BABOYA! Jika kalian mencintainya serharusnya tidak bertingkah seperti ini.’
Teriak Hyunie yang emosinya sudah meluap. Dan kemudian meninggalkan namja
kembar itu dan dengan cepat berlari menyusul Jeongmin.
****
@Atap
Sekolah
‘APA?’
teriak Hyoo Eun yang masih berada di loteng sekolah bersama Minwoo. ‘Ne Oppa
arraso.’ Ucap Hyoo Eun sambil menutup telponnya dengan panic. ‘waegeuraenyo?’
Tanya Minwoo.
‘kata
Donghyun Oppa. Hyun Ah terluka. Dan dia ke hilangan banyak darah. Sekarang dia
dalam perjalanan ke RS terdekat dengan mobil Jeongmin Oppa dan Hyunie.’ Ucap
Hyoo Eun mulai panic sambil mengacak-ngacak rambutnya frustasi. ‘tenanglah
chagi. Ayo sekarang kita susul mereka.’ Ucap Minwoo sambil berusaha menenangkan
Hyoo Eun. Hyoo Eun menganggukkan kepalanya dan dengan cepat mereka turun dari
loteng menuju tempat parkir.
@Kampus
HyeSeong couple
‘MWO?
APA YANG KAU KATAKAN DONGHYUN-SSI?’ teriak Hyeri dari seberang telpon. ‘Ne
noona jeongmal mianhamnida. Sekarang Hyun Ah sudah dalam perjalanan menuju RS
terdekat dari sekolah kami.’ Ucap Donghyun.
‘DAMN
IT!’ umpat Hyeri. ‘arraso.. aku akan segera meluncur kesana.’ Ucap Hyeri sambil
menutup telponnya dengan Donghyun. ‘waeyo chagi?’ Tanya Hyunseong lembut. Hyeri
bingung ingin berkata apa dan hanya memberikan tatapan sendunya.
@Kantor
Appa Hyun Ah
‘apa?
Kau serius Donghyun-ssi?’ Tanya Mr.Kim. ia panic namun berusaha tidak berteriak
karena ini masih dalam jam kerja. ‘Ne ajushi jeongmal mianhamnida. Ini di luar
pengawasan ku.’ Ucap Donghyun dari seberang telpon.
‘sudah
jangan salahkan dirimu. Arraso, aku akan segera ke sana bersama Jessica ajuma.’
Ucap Mr.Kim sambil memutuskan telponnya dengan Donghyun. Tanpa pikir panjang
Mr.Kim langsung menyambar jas-nya dari atas meja mengambil kunci mobilnya.
Mengklarifikasi sebentar dengan sekretarisnya.
‘Aku
harus ke RS sekarang. Batalkan semua rapat hari ini.’ Ucap Mr.Kim tanpa
memperdulikan sekretarisnya paham atau tidak. Dia langsung melangkahkan kakinya
dengan cepat keluar kantor.
Author
POV end-
@Hospital
_TBC
p.s
: Don’f forget to leave your comment for this FF, ne? koment kalian perlu untuk
mengasah lagi kemampuan dari Author untuk menulis FF. Jangan jadi SR ya :)
Gamsahamnida… #bowingbarengJoTwins ppyong~ ^_^* seperti p.s diatas sebelum
memulai ff ini. Kita akan bertemu di next part yang belum pasti kapan akan di
postkan. Kalau di buat itu mungkin tetep. So, tetap setialah menunggu next
part-nya. Salam Cinta dari Author *tebar receh* hahaha…