“Heart For 2
(Twins)” [Part 5 of ?]
Author:
Berty Khairun Nafisah >> ELF_TEUK96 >> teukseob@yahoo.com
Main
Cast:
-
Jo Kwangmin
(Boyfriend)
-
Jo Youngmin
(Boyfriend)
-
Kim Hyun Ah (OC)
Support
Cast:
-
Jo Jeongmin
(Boyfriend)
-
Lee Hyunhee (OC =
Author’s Friend)
-
Lee Hyunseong
(Boyfriend)
-
Kim Hyeri (OC =
Author’s Friend)
-
Kim Donghyun
(Boyfriend)
-
Kim Heerissica
(OC = Author’s Friend)
-
No Minwoo
(Boyfriend)
-
Kim Hyoo Eun (OC
= Author’s Friend)
-
Han Jiyoo (OC =
Author’s Friend)
Other
Cast:
*hayoo
siapa?* cari sendiri deh ya ^^v
Length:
Part
5 of ? (3.832 Words)
Genre:
*temukan
sendiri ;)*
Rating:
PG-15
– NC 17 *I think hehe XD*
p.s:
sorry kalau terlalu panjang :( aduh ini part NC lagi .o. oiya cerita akan
dipersingkat. Jadi kalo alur makin cepet dan gaje. Maklum dan maaf kan saja.
udah ah langsung baca aja ya.
Happy
Reading!!! Ppyong~ *o^
-Keesokan
harinya-
Hyun
Ah POV
Seperti
kemarin. Aku berangkat menggunakan bus sekolah bersama Hyunie. Tapi pagi ini
sepertinya aku sudah membuat seorang namja kecewa pada ku. ‘huhf jinjjayo..’
gerutu ku.
Yang
berhasil membuat Hyunie menengok heran pada ku. ‘waeyo Hyun Ah-ya?’ ucapnya
lembut. Aku pun menoleh kearahnya ‘ah aniya..’ ucapku sambil menggeleng kecil.
Dan
sekarang kami sudah tiba di sekolah. Baru masuk halaman aku sudah melihatnya,
ani ani mobilnya maksud ku. Mobil Ferary Sport Red itu sudah terparkir rapi di
tempatnya biasa.
Terdiam
sejenak mengingat kejadian tadi pagi.
Flashback~
차차 깨닫겠죠
왜 이렇게 갔는지
별별 생각 땜에
마음만
마음만
왜 이렇게 갔는지
별별 생각 땜에
마음만
마음만
(Rapp) 그저 하루가 더 지났을 뿐
뭐 하나 달라진게 없는데 너는 왜
한 마디 말도 없이 슬쩍 사라져버려
내가 그리
못 미더웠니 넌
뭐 하나 달라진게 없는데 너는 왜
한 마디 말도 없이 슬쩍 사라져버려
내가 그리
못 미더웠니 넌
그렇게도 힘이 들었나요
다 견뎌내자 약속 했었는데
꼭 지킬게요
꼭 돌아와요
그대 자리로
다 견뎌내자 약속 했었는데
꼭 지킬게요
꼭 돌아와요
그대 자리로
oh 반드시
나의 마음 속에서
그대에게 말하면
그댄 들을 수가 있나요
시간이 흐른 뒤에
세상의 끝에서
그대와 마주 보며
눈 감고 싶어요
그대에게 말하면
그댄 들을 수가 있나요
시간이 흐른 뒤에
세상의 끝에서
그대와 마주 보며
눈 감고 싶어요
Aku
yang sedang asyik bernyanyi pagi ini, sambil berjalan menuju halte bus.
Tiba-tiba aku berhenti bernyanyi, karena ada yang mengklaksoni ku dari
belakang. ‘tiiin..’ bunyi klakson itu cukup nyaring. Damn! Sangat berisik
sekali. Ku sungginggkan setengan senyum ku.
‘berisik
banget sih!’ teriakku sambil membalikkan badan ku dengan sempurna. Bug! Saat
mobil itu berhenti dan menabrak pelan lutut ku. Sebenarnya tidak sakit mungkin
lutut putih ku hanya memerah sedikit. Bunyi itu karena telapak tangan ku
memukul bagian depan mobil itu. Untuk menahannya supaya tidak terlalu parah
saat menabrak lutut ku.
Tapi
aku benar-benar terkejut. ‘kau.’ Ucapku sambil nunjuk dan memandang sinis sang
supir (?). Apa-apaan ini, dia ini benar-benar. Terpampang jelas mobil di
hadapan ku ini. Ferary Sport Red.
‘Ya!
Youngmin-ssi. Kau ini kenapa hah?’ bentakku padanya. Dengan PDnya dia keluar dengan
muka innocent-nya sambil tersenyum. Dan dia berhenti tepat di hadapan ku. ‘Mau
ke sekolahkan? Bareng aku aja yuk.’ Ucapnya dengan senyum yang tergambar di
wajah innocent-nya.
‘mwo?
Lagian kenapa juga aku mesti bareng kamu?’ Tanya ku padanya sambil menyilangkan
kedua tangan ku di dada. ‘gak apa-apakan? Sekali-sekali. Sering-sering juga
bisa. Hehe..’ ucapnya sambil nyengir. Membuatku tambah geli dengan tingkahnya
itu.
‘kaja..’
ajaknya sambil menarik tangan ku. Kali ini aku merasakan genggamannya di pergelangan
tangan ku begitu lembut. Sudah didepan pintu mobil sebelah kanan dan di bukanya
pintu mobil. ‘ah shireoyo.’ Sambil ku hempaskan tangannya, agar melepaskan
tangan ku.
‘ya
wae?’ ucapnya bingung sambil sedikit mengerutkan alisnya. ‘ah pokoknya aku gak
mau.’ Ucapku sedikit frustasi. ‘ish..’ decak Youngmin kesal, sambil mengacak
kedua pinggangnya.
Tiba-tiba
Kwangmin lewat. Aha! Aku punya ide, agar terlepas dari ajakan Youngmin. ‘oh?
Kwangmin-ssi!’ ku panggil dia dan berhasil membuatnya berhenti. ‘Kau juga baru
mau berangkat ya? Eum~ bareng aja yuk? Kan sama-sama naik bus sekolah. Iya
kan?’ ucap ku sedikit manja sambil mengedipkan sebelah mata ku pada Kwangmin.
Dia
mengangkat sebelah alisnya. Ya menurutku dia terkejut tiba-tiba aku seperti ini
padanya. Tapi Kwangmin merespon kata-kata ku, dia hanya mengangguk kecil. ‘Ah
syukurlah. Eh? Ah baguslah. Kaja kita berangkat Kwangmin-ssi. Nanti kita
ketinggalan bus-nya lagi.’ Ajak ku pada Kwangmin sambil menggandeng lengannya.
Kami pun berjalan menjauh dari Youngmin.
‘ish!
Apa-apaan ini? Argh Damn it!’ kesal Youngmin sambil menutup pintu mobil sebelah
kanan dengan kencang. Aku yang mendengarnya hanya menoleh kebelakang. ‘mianhae
Youngmin-ssi. Aku tidak bermaksud membuat mu marah.’ Ucap ku dalam hati.
Bruuum!
Suara mobil yang di gas kencang. Ku tolehkan kepala ku. Dan mobil Youngmin
melesat tanpa di rem sedikit pun. ‘Kwangmin!’ teriak ku kecil sambil menarik
lengan Kwangmin, saat mobil Youngmin hampir menyerempetnya. Kemudian mobil
Youngmin berlalu kencang melewati aku dan Kwangmin.
‘omona..
dia itu benar-benar keterlaluan. Seperti anak kecil. Babo.’ Ucapku kesal sambil
menjulurkan lidahku kearah mobil Youngmin yang semakin menjauh. Eh tapi tunggu?
Apa-apaan ini posisi ku dan Kwangmin? Kenapa aku merasa tangannya melingkar di pinggang ku? Tapi kedua tangan ku memegang pundaknya erat. Tapi bisa ku rasakan sekarang deru nafasnya menerpa wajahku. Hangat. Apakah nafasnya memang selalu sehangat ini? Sekarang kami bertatapan, hua mata belo nan indah itu seperti menghipnotis ku.
Tapi
tak lama Kwangmin melonggarkan pelukkannya dari pinggang ku. Membuatku
tersadar, ku dorong pelan tubuhnya. Dan aku pun keluar dari pelukkannya. Memang
sesat tapi begitu hangat. Bahkan aku bisa merasakan detak jantungnya.
Kami
berdua jadi salting. Aku hanya menggaruk tengkuk ku yang sebenarnya tidak
gatal. Kwangmin hanya memalingkan wajahnya. Oh my mungkin wajahku sekarang
sudah seperti kepiting rebus.
‘ehem.’
Deheman Kwangmin berhasil membuat ku menatapnya lagi. ‘kaja. Nanti kita di
tinggal bus sekolah.’ Ucapnya sambil sedikit tersenyum. Dan dia jalan duluan
ninggalin aku di belakang. ‘yaaa tunggu aku.’ Teriak ku kecil sambil berlari
mengejarnya.
Flashback end-
‘Hyun
Ah-ya…’ terdengar suara seorang yeoja yang sangat ku kenal. Mengembalikan ku ke
alam nyata (?). ‘eoh?’ ucapku sedikit tersentak karena tiba-tiba yeoja itu
memelukku.
‘bogoshipheoyo…’
ucapnya yang tambah mempererat pelukannya padaku. Aku hanya mengerutkan alis ku
bingung. ‘nuguseyo?’ tanyaku pada yeoja yang masih memelukku erat ini.
‘ish~
masa lupa sih?’ ucapnya sambil melepaskan pelukkannya pada tubuhku. Aku
menatapnya sejenak. ‘Hyoo… Eun-ie?’ Tanya ku pada yeoja itu. ‘NE. Kim Hyoo Eun
imnida. kekeke’ ucapnya sambil terkekeh dan menjitak kepalaku tapi tidak kencang.
‘sekali
pelupa, ya pelupa.’ Ucapnya dengan nada meremehkan ku. Ooo tidak bisa, aku
bukan pelupa cuman tidak ingat *sama aja mas*. ‘iya aku lupa. Kamu siapa ya?’
ucapku sambil menjulurkan lidah dan membalikkan badan ku.
‘ish…
ne ne aku bercanda. Lagi pula kamu ini keterlaluan juga. Masa lupa sama temen
sendiri, kita itu berteman dari orok tauk.’ Ucapnya sambil mengacak kedua
pinggangnya. ‘ne ne mianhaeyo.’ Ucapku sambil memegang satu pundaknya.
‘habisnya
rambutmu itu lebih panjang dari pada yang dulu.’ Ucapku sambil meraba rambut
panjangnya yang terurai indah. ‘iya semenjak 6 bulan lalu aku merawat rambut
ku. Sengaja ku panjangkan karena semenjak bersekolah disini aku ikut club dance
disini.’ Ucapnya sambil menggoyangkan rambutnya ke udara *ini gaje*.
‘iya
iya yang lead dance.’ Ucapku sambil menepuk-nepukkan kedua tanganku. ‘oh? Ko
Kamu tau?.’ Ucapnya sambil menunjuk wajahku. ‘karena kau telah mendancekan hati
ku. *alah tambah gaje* hahaha’ gombal ku sambil tertawa.
‘ya!
Ish jinjja sarami.’ Ucapnya kesal pada tingkah ku. ‘haha mianhae :p aku tau
dari Donghyun Oppa. Waktu Oppa ke rumah ku kemarin.’ Ucapku memberikan
penjelasan.
‘oh~
jadi Si Dong Dong Oppa itu ke rumah mu. Aish! Kenapa gak ngajak aku coba.’
Decaknya tambah kesal. ‘bukannya kau punya banyak tugas? Itu sih yang di kasih
tau Donghyun Oppa pada ku.’ Ucapku sedikit bingung sambil menaikkan kedua bahu
ku.
‘oh?
Iya sih~ tapi gak gitu juga. Masa aku di tinggal sendirian di rumah dengan
tugas sekolah yang menumpuk itu.’ Ucapnya yang mulai frustasi dan mempoutkan
bibirnya. ‘sabarlah..’ ucapku sok nenangin sambil nepok-nepok punggungnya.
‘Hyun
Ah-ya. Palli… kau ini sedang apa?’ ucap Hyunie yang awalnya duluan sekarang
balik lagi. Aku dan Hyoo Eun membalikkan badan kearah Hyunie. ‘oh? Kau itu…?’
ucap Hyoo Eun sambil menunjuk Hyunie.
‘ah
kau itu Lee Hyunhee, bukan?’ Tanya Hyoo Eun pada Hyunie. ‘Ne. kau sendiri Kim
Hyoo Eun, bukan.’ Ucap Hyunie. ‘Ne. kau itu pacarnya Si Jeong Jeong Oppa ketua
club sepak bola dan ketua club menyanyi itu bukan?’ ucap Hyoo Eun sambil
mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuknya.
‘eh
gak enak banget sih manggil Oppa ku kaya gitu. Udah bagus-bagus dia punya nama.
Namanya itu Jo… Jeong… Min. kau tau itu.’ Ucap Hyunie sedikit kesal dengan
tingkah Hyoo Eun. ‘sudah-sudah..’ ucap ku berusaha nenangkan mereka. Lanjut
Hyunie ‘lagian kamu juga pacar Si Woo Woo stres ketua club dance itu kan?’
Hyunie main nyablak aja bales perkataan Hyoo Eun barusan. ‘lah aku dikacangin.’
Gumam ku kecil.
‘mworagooo?
Pacar? Siapa juga pacar Si Kunyuk itu. Jaga ucapan mu Kim Hyunhee-ssi.’ Ucap
Hyoo Eun tak mau kalah sama Hyunie. Sekarang mereka malah udah mau tauran. Hyoo
Eun mensingsing lengan bajunya sebelah kiri. Hyunie udah ngepalkan kedua
tangannya siap nonjok Hyoo Eun.
‘YA!
PLEASE… PLEASE… PLEASEEEE BANGET *bacanya gaya gaul ala sule ya :p*. Ini itu di
halaman sekolah kalian gak malu hah?’ teriak ku pada mereka berdua. Yang
akhirnya sukses membuat mereka sadar lagi. Mereka pun sok merapikan diri
masing-masing.
‘huhf~
sudah lah lebih baik kita ke kelas saja. Hyoo Eun-ie, nanti istirahat kita
ngobrol-ngobrol lagi ya. Annyeong…’ ucap ku sambil berlari kecil memasuki
gedung sekolah sambil narik Hyunie.
‘kau
ini kenal denganya, Hyunie-ssi?’ Tanya ku pada Hyunie sambil berjalan
menulusuri lorong menuju kelas. ‘gimana gak kenal sama itu yeoja. Aku satu club
dance denganya. Dan dulu dia kan suka sama Oppa ku. Aku dengar sih sampai
sekarang. Tapi tetep dong Jeongmin Oppa milih aku.’ Ucapnya bangga.
‘Oh!’
hanya itu yang ku katakan menanggapi perkataan Hyunie. Sudah sampai di depan
kelas. Hyunie masuk duluan, aku mengikutinya dari belakang. Sret! Pandangan ku
tertuju pada namja berambut belonde yang lagi asyik dengerin lagu yang ada di
iPod nya.
Berlalu
dari kedua namja itu. Dan menjatuhkan diri ku di bangku. Aku berusaha
menyapanya, tapi aku gak enak kalau gak nyapa Kwangmin. Kalau nyapa dua-duanya
bisa-bisa Si Youngmin makin jengkel sama aku. ‘huhf~’ ku tiup poniku.
‘Biarlah
nanti juga baik lagi.’ Pikirku. Dan guru kami pun memasuki kelas. Dan di
mulailah proses belajar mengajar.
@2
jam kemudian
Teeeet..
Teeeet.. *bunyi bel*
Bel
pun berbunyi, para murid pun berhamburan keluar kelas. Selama pelajaran aku
kurang fokus, karena memikirkan apa yang sudah aku perbuat pada Youngmin, dan
adegan singkat ku dengan Kwangmin. Ah aku bisa gila kalau begini.
Brak!
Tiba-tiba
tak sengaja aku memukul meja. Membuat semua pandangan tertuju pada ku. Termasuk
Jo Twins. ‘eoh?’ aku hanya bingung melihat mereka. ‘ya Hyun Ah-ya kau ini
kenapa sih?’ bisik Hyunie pada ku.
‘ahaha
aniya aniya…’ ucap ku sambil ketawa-ketawa gak jelas. Jo Twins pun mengalihkan
pandangannya kearah lain. Sempat ku lihat tatapan Youngmin pada ku. Hua sangat
mengerikan sekaan dengan tatapan itu dia bisa membunuhku. Youngmin pun berjalan
menuju keluar kelas.
Aku
hanya tertunduk lemas. Tapi tak disangka tiba-tiba, ‘eum Hyun Ah-ya. Bagaimana
kalau kita sarapan bersama?’ Tanya Kwangmin pada ku. ‘apa dia bicara pada ku?’
kaget ku dalam hati.
‘mwo?
Ah Ne. kita ke taman saja bagaimana?’ ajak ku pada Kwangmin. Dia hanya
menganggukkan kepalanya. Tak ku sangka Youngmin menghentikan langkahnya di
depan pintu. Sedikit menoleh kearah ku. Dan kembali berjalan.
‘kau
membuat ku gila, Youngmin-ssi’ ucapku pelan sambil mengarah ke depan pintu.
‘apa Hyun Ah-ya?’ Tanya Kwangmin pada ku. ‘ah ani ani..’ ucap ku sambil
memaksakan senyum ku padanya.
‘Hyunie?
Kau ikut dengan kami?’ Tanya ku pada Hyunie. ‘eum ku rasa tidak. Aku mau
sarapan bareng Jeongmin Oppa saja. Lagian aku juga gak mau ganggu’ Ucapnya
sambil mengedipkan sebelah matanya kearah ku.
‘lah?’
decak ku bingung. ‘Kwangmin-ssi. FIGHTING!’ ucap Hyunie pada Kwangmin sambil
mengepalkan kedua tangannya memberikan semangat pada Kwangmin. Emang Kwangmin
mau ngapain sih?
‘aku
duluan ya…’ ucap Hyunie sambil berlari kecil keluar kelas. Aku hanya mengangkat
kedua bahu ku kearah Kwangmin. ‘sudah ah. Ayo Kwangmin.’ Ajakku sambil
menggandengan lengan kirinya.
@
Taman Belakang Sekolah
‘maaf
sudah membuat mu menunggu.’ Ucap ku pada yeoja yang sedang duduk sendirian di
bawah pohon (?). dia menoleh ‘ne arraso..’ ucapnya pada ku. Aku pun duduk di
sebalahnya dan di ikuti Kwangmin duduk di sebelah ku.
Iya
itu Hyoo Eun. Saat dia melihat Kwangmin, tiba-tiba nyablak seenaknya saja ‘itu
pacar mu?’ katanya sambil menunjuk dan memperhatikan Kwangmin dengan intens.
Aku
pun membelalakan mata ku. Dan Kwangmin hanya mengangkat satu alisnya. ‘mwoya?
Ish kau ini.. bukan dia teman sekelas ku.’ Ucapku sambil menjitak kepalanya
pelan.
‘yakin
cuman teman sekelas? Haaah? Haaah?’ ucapnya sambil mendorong-dorong bahu ku
pelan. ‘ayo mengaku saja…’ ucap Hyoo Eun sambil menaik-turunkan alisnya
beberapa kali.
‘ish,
bukan. Tanya saja Kwangmin.’ Ucapku sambil sekilas memandang Kwangmin yang
hanya tersenyum dengan perkataan Hyoo Eun, aku hanya tertunduk malu. ‘kalian
pacarankan?’ introgasi Hyoo Eun pada Kwangmin. ‘tidak. Mungkin sebentar lagi.’
Ucap Kwangmin santai.
Aku
langsung mendongakkan kepala ku dan menatap Kwangmin pekat. ‘hhhuuaaaa bagus
lah… kalian itu sangat cocok tauk.’ Ucapnya sedikit histeris tapi sambil
membuka kotak bekalnya.
Aku
memberikannya tatapan yang seakan mengatakan ‘apa yang kau katakan?’. Seperti
dia tau apa maksudku dia menatap ku dan memberikan tatapan ‘maaf itu keluar
begitu saja dari mulutku.’ Eh hebat kaya telepati :p
Aku
pun memalingkan wajahku dan membuka kotak bekal ku. ‘ayo makan.’ Ajak ku pada
Kwangmin yang ku rasa masih menatapku tapi aku berbicara tanpa menatap
wajahnya.
‘selamat
makan…’ ucap kami bertiga berbarengan. Dan kami pun menyantap bekal yang kami
bawa masing-masing.
Hyun
Ah POV end-
Hyoo
Eun POV
Setelah
sekitar 5 menit kami menyantap bekal yang kami bawa masing-masing dan ada juga
bertukar makanan. Menyenangkan, aku memang sudah lama tidak seperti ini dengan
Hyun Ah. Di tambah lagi dia datang satu paket sama gebetannya. Hehe..
‘hhhuuaa
kenyangnyaaa…’ ucapku sambil menepuk-nepuk perutku pelan. ‘iya kenyangnya..’
ucap Hyun Ah sambil membenarkan posisi duduknya. Kwangmin hanya sibuk
membereskan kotak bekalnya.
Tapi
ko perasaan ku gak enak ya? Apa mungkin. ‘Doooooorrr…’ Teriak seseorang
mengaget kami bertiga yang sedang duduk santai di bawah pohon. Membuat kami
membalikan badan menghadap kearah belakang.
Sudah
ku duga!
‘YAAAA!
Kau ini mengejutkan saja. Kenapa sih?’ ucapku penuh emosi pada orang itu.
‘hahaha…’ eh dia malah ketawa. ‘pake acara ketawa lagi. Ish babo namja.’ Ejek
ku pada namja itu.
‘lagian
di cari dimana-mana gak nemu. Sampai aku cari di kolong kasur ruang kesehatan
juga gak ada. Ternyata disini..’ ucapnya dengan nada yang sangat menyebalkan
dan duduk di sebelah ku, ku jitak kepalanya kencang. ‘Auch! Apho apho…’
ringisnya sambil menahan sakit di kepalanya.
‘ya
habis kamu ini. Kamu pikir aku ini apa pake dicari di kolong kasur ruang
kesehatan, Hah?’ ucapku dengan nada sinis. ‘hahaha kan cumin bercanda aja.’
Ucapnya sambil nyengir kuda dan membuat jari tangan kanannya berbentuk #piss
^^v
‘cih..’
decak ku pada tingkahnya itu. Oiya, dia itu Minwoo No Minwoo. Dia teman sekelas
ku dan dia itu lah Si Kunyuk ketua club Dance di StarShip High School ini.
‘emang
kamu lagi ngapain disini?’ ucapnya polos. ‘ya lagi makan, Kunyuk~ gak liat ni
ada kotak bekal.’ Ucapku padanya. ‘oh iya ya hehe..’ ucapnya
dengan mengeluarkan tampang polosnya.
Tapi
tawanya terhenti saat melihat dua orang disebelah kiri ku. Dia mengerutkan
alisnya bingung. Aku pun memperhatikan Hyun Ah, Kwangmin, dan Minwoo
bergantian.
‘kau
itu Kim Hyun Ah, bukan?’ Tanya Minwoo pada Hyun Ah. ‘Ne aku Kim Hyun Ah. Kau
sendiri No Minwoo, bukan?’ Tanya Hyun Ah pada Minwoo. Minwoo hanya menganggukan
kepalanya kecil.
‘wah
sudah lama kita tidak bertemu Hyun Ah-ya.’ Ucap Minwoo terdengar sangat senang.
‘Ne benar. Sudah sekitar 8 tahun kita tidak bertemu, semenjak aku pindah dari
Hoengseong.’ Ucap Hyun Ah sambil tersenyum pada Minwoo.
Mereka
sudah kenal? Sejak kapan?. ‘tenang tidak usah bingung. Aku dan Minwoo sudah
berteman sejak kecil. Dari taman kanak-kanak sampai sekolah dasar kelas 5.’
Ucap Hyun Ah menjelaskan pada ku dan Kwangmin.
‘ah
jinjja? Kenapa aku tidak pernah tau? Kitakan juga sudah berteman sejak kecil?’
Tanya ku pada Hyun Ah. ‘tentu saja. Karena kita kan tidak pernah satu sekolah
saat itu.’ Jelas Hyun Ah padaku. Aku hanya menganggukkan kepalaku paham.
‘Oh?
Jadi kau juga teman Hyun Ah sejak kecil.’ Tanya Minwoo pada ku. ‘eum..’ gumam
ku sambil mengangguk. ‘jadi kau? Kau itu?’ Tanya Minwoo bingung pada siapa, dia
itu natap Hyun Ah tapi tanganya nunjuk ke aku.
Aku
hanya melihat Hyun Ah menganggukkan kepalanya seperti member jawaban pada
Minwoo. Dan tiba-tiba Minwoo merekahkan senyumnya yang sangat manis yang tak
pernah ia perlihatkan padaku.
Aku
hanya mengerinyitkan alisku bingung padanya. ‘kau kenapa Minwoo?’ Tanya ku pada
Minwoo sambil memegang keningnya. Mungkinkah ini namja kelainan jiwa?
Tiba-tiba
dia pegang tangan ku dengan lembut dan dia genggam erat. Aku makin bingung! Ku
hempaskan saja tangannya. Karena dia tidak seperti biasanya. Dia menatapku
lekat, mata kami saling bertemu. Aku merasakan ada sesuatu yang lain dari
seorang No Minwoo kali ini, hanya dengan menatap ku sedalam ini dia bisa
membuat hatiku berdebar. Tiba-tiba dia mengeluarkan senyumnya yang begitu
manis, yang sepertinya siapa pun yang melihat bisa langsung kelepek-kelepek.
‘Ne
arraso. Ayo kita masuk ke kelas.’ Ucap Minwoo sambil berdiri dari duduknya. Hyun
Ah dan Kwangmin pun ikut berdiri. Dengan tatapan yang masih bingung aku ikut
berdiri. Dan Minwoo menarik tanganku sambil berjalan, aku hanya mengikutinya
sambil memandang wajahnya yang tiba-tiba membuat hati ku berdebar.
Aku,
Minwoo, Hyun Ah dan Kwangmin berpisah saat akan memasuki gedung sekolah.
Katanya Hyun Ah dan Kwangmin mau ke perpustakaan dulu, ingin meminjam buku
matematika.
Minwoo
tidak menggandeng tangan ku lagi. Kami jalan bersebelahan. Aku memegang dadaku
yang dapat ku rasakan detak jantungku sungguh tidak karuan. ‘hhhmm..’ ku
hembuskan nafasku kecil.
Ternyata
membuat Minwoo menoleh kearah ku. ‘waeyo Hyoo Eun-ie?’ ucapnya lembut pada ku.
Hyoo Eun-ie? Dia belum pernah memanggilku seperti itu sebelumnya. Aku tidak
menjawab, aku bingung sekarang. Kami pun akhirnya memasuki kelas. Bagaimana aku
mengelak darinya? Kami duduk sebangku lagi. Bisa pecah jantungku ini yang
berdebar gak jelas gara-gara tingkah Minwoo yang mendadak aneh begini. Tapi
jujur aku menyukai tingkah anehnya ini.
Hyoo
Eun POV end-
Setelah
berjam-jam belajar dan beristirahat sejenak. Dan sudah waktunya untuk pulang.
Minwoo
POV
Aku
berdiri dari bangkuku. Ku raih tas ku, ku rangkulkan di pundakku. Memandang
sejenak yeoja yang duduk sebangku dengan ku ini. Neomu yeppo. Tapi dia
sepertinya sedang melamun.
‘Hyoo
Eun-ie? Kau tidak ingin pulang?’ ucapku lembut padanya. Dia pun tersadar dari
lamunannya. ‘Oh? Ne sebentar lagi. Aku bereskan ini dulu.’ Ucapnya yang
terdengar seperti orang linglung sambil memasukkan peralatan belajarnya ke
dalam tas.
‘bagaimana
kalau hari ini aku antarkan kamu pulang?’ ucapku sedikit ragu. Tapi responya
malah sangat aneh, dia seperti terkejut dan membelalakkan mata indahnya itu.
‘mwo? Benarkah itu?’ tanyanya pada ku.
‘Ne
tentu saja.’ Ucapku sekarang yang penuh keyakinan dengan senyum yang merekah.
‘Minwoo-ssi. Kau itu habis terbentur apa hah? Tidak seperti biasanya. Tiba-tiba
kau lembut seperti ini. Manggil aku Hyoo Eun-ie lagi. Biasanya kau selalu
menyela dan mengejek aku. Kamu kenapa sih?’ tanyanya pada ku yang dengan nada
yang mulai meninggi.
‘benarkah?
Menurutku biasa saja.’ Ucapku polos sambil mengetuk-ngetuk kecil dagu ku.
Tiba-tiba dia berdiri, mentapku tajam. ‘KAU ITU MENYEBALKAN NO MINWOO.’
Teriaknya di depan wajah ku. Dan berlari keluar kelas.
Sumpah
gue itu bingung benjet tau gak sih? *baca pake bahasa gaul*. Aku hanya memasang
wajah bingung, ya karena memang bingung. Tak pikir panjang langsung ku kejar
Hyoo Eun keluar kelas.
Sekarang
kami di koridor kelas 1. Setelah cukup lama berlari mengejranya, dan sekarang
aku berhasil menangkapnya. Langsung ku tarik tubuh mungil nan sexy itu
kepelukan ku. Ku peluk begitu erat.
‘lepaskan
aku. Aku tidak bisa bernafas.’ Ucapnya sambil meronta-ronta di dalam pelukanku.
Tambah ku pererat pelukanku di tubuhnya. ‘ssssstttt… tenanglah.’ Ucapku pelan
tepat di telinga kirinya.
Tak
lama dia langsung tenang dan berhenti meronta-ronta. Aku sekarang memeluknya
dengan penuh kehangatan. Sedikit menaikkan alisku, karena dia balas memelukku.
‘Minwoo?
Kau ini kenapa? Tiba-tiba aneh seperti ini.’ Ucapnya sedikit parau. ‘eum…
sungguh ingin tau?’ Tanya ku padanya. ‘iya!’ ucapnya sambil meremas seragam ku.
‘pimmel
(rahasia)…’ ucapku padanya. Dan tanpa aba-aba dia langsung mencubit pinggangku.
‘auch.. aphayo.’ Ringisku. ‘makanya cepat kasih tau aku.’ Katanya sambil terus
mencubitiku. ‘iya iya.. tapi berhenti mencubiti ku.’ Ucapku padanya. Dia
langsung berhenti dan kembali melingkarkan tangannya di pinggangku.
‘Apa
kau masih menyukai Jeongmin Hyung?’ tanyaku padanya yang sukses membuatnya
terkejut dan mendongakkan kepalanya. ‘mwo?’ tanyanya padaku. ‘iya. Kau jawab
dulu, baru aku kasih tau.’ Ucapku.
‘eum…
bagaimana ya? Mungkin iya. Karena dia itu namja pertama yang bisa membuat hati
ku berdebar tiap kali bertemu. Dan bisa membuat aku selalu mengingatnya kapan
pun.’ Jawabnya panjang lebar.
‘jeongmal?
Tapi bagaimana kalau ada seorang namja yang sangat sangat menyukaimu bahkan
mencintaimu sejak lama?’ tanyaku padanya yang mulai serius. ‘maksudmu?’ dia
malah nanya lagi.
‘iya.
Seorang namja yang sangat mencintaimu sejak lama. Tapi hanya dapat menjadi
pengagum rahasiamu. Sejak umur 9 tahun, namja itu mencintaimu. Selalu
memperhatikanmu tapi hanya dari jauh. Selalu memberikan hadiah-hadiah kecil
dengan warna kesukaan mu, ungu. Tapi saat namja itu pindah ke tempat lain dia
tidak pernah bertemu denganmu lagi. Dia hanya memendam cintanya, berharap
takdir mempertumkan namja itu dengan mu lagi.’ Jelasku padanya.
‘apa?
Umur 9 tahun? Pengagum rahasia? Kenapa kau tau semua itu.’ Tanyanya sambil
menatapku lekat. ‘dan memang Tuhan sudah menjodohkan kamu untuk namja itu.
Karena sekarang kita bertemu lagi Kim Hyoo Eun. Saranghae.’ Ucapku sambil
mengecup dahinya sekilas.
Dia
hanya terlihat semakin bingung. ‘tunggu. Jadi maksudmu, kamu itu pengagum
rahasia yang selama ini aku cari?’ tanyanya lagi pada ku. ‘apa? Kau mencari ku?
Benarkah?’ tanyaku balik padanya dengan senyum yang kembali merekah.
‘Iya
karena aku sungguh penasaran dengan namja yang menjadi pengagum rahasiaku itu.
Sekaligus aku ingin mengungkapkan perasaan ku padanya. Kalau aku juga
menyukainya.’ Jelasnya yang mulai terdengar sedikit malu.
‘jinjjayo?
Hhhuuaaaa sudah ku duga itu.’ Ucapku penuh percaya diri. ‘jadi mau kah kau jadi
kekasihku, Kim Hyoo Eun?’ ucapku sambil melepaskan pelukkan ku darinya. Tanpa
ragu dia mengangguk. Ku rekahkan lagi senyum manis ku.
Tanpa
ba bi bu lagi ku tarik badannya. Dengan tepat langsung..
Chu~
Dan
sekarang bibirku sudah berada di bibirnya. Dia terkejut dan berusaha melepaskan
ciuman kami. Tapi aku malah menarik tubuhnya semakin rapat dengan tubuhku. Ku
lingkarkan tangan ku di pinggangnya, ku kunci tubuhnya agar tidak dapat
memberontak lagi.
Sekarang
dia hanya pasrah. Dan mulai membalas ciuman ku. Perlahan awalnya hanya biasa,
tapi semakin lama semakin panas. Ku emut bibirnya atas bawah, dia juga
melakukan hal yang sama.
Ku
gigit bibir bawahnya, tapi dia hanya mendesah nikmat. Sebelum ku lanjutkan, ku
lepas ciuman panas kami dan berkata ‘kau bilang
kau masih menyukai Jeongmin hyung?’ dengan nada yang sedikit
terengah-engah akibat ciuman kami yang tanpa renggang sedikit pun itu.
‘lupakan!’
ucapnya kemudian menarik leherku dan kami berciuman kembali. Kali ini semakin
panas, dia membalas perbuatan ku. Dia emut dan terkadang dia gigit kecil bibir
ku. Tapi tak lama dia sedikit melonggarkan ciuman kami dengan membuka mulutnya
untuk mengambil nafas.
Tapi
ku pergunakan kesempatan itu untuk memasukkan lidahku ke dalam mulutnya. Dan
sekarang lidah ku sudah menjelajah di setiap rongga mulutnya. Aku menemukan lidahnya
dan kami bertarung lidah. Saling bertukar saliva. Sambil ku elus lembut
punggungnya.
Kecapan
demi kecapan keluar dari bibir kami. Jika kalian dengar desahan sexy keluar
dari mulut Hyoo Eun, kalian pasti akan tergila-gila dengannya. Sungguh itu membuat
ku sangat bernafsu.
Sayangnya
kami masih pelajar dan ini masih di sekolah. Jika tidak sudah ku terkam dia
dari tadi. Sabarlah Minwoo nanti pasti dapat aja ko…
Minwoo
POV end-
_TBC
p.s
: Don’f forget to leave your comment for this FF, ne? koment kalian perlu untuk
mengasah lagi kemampuan dari Author untuk menulis FF. Jangan jadi SR ya :)
Gamsahamnida… #bowingbarengJoTwins ppyong~ ^_^*
0 komentar:
Posting Komentar