“Heart For 2
(Twins)” [Part 4 of ?]
Author:
Berty Khairun Nafisah >> ELF_TEUK96 >> teukseob@yahoo.com
Main
Cast:
-
Jo Kwangmin
(Boyfriend)
-
Jo Youngmin
(Boyfriend)
-
Kim Hyun Ah (OC)
Support
Cast:
-
Jo Jeongmin
(Boyfriend)
-
Lee Hyunhee (OC =
Author’s Friend)
-
Lee Hyunseong
(Boyfriend)
-
Kim Hyeri (OC =
Author’s Friend)
-
Kim Donghyun
(Boyfriend)
-
Kim Heerissica
(OC = Author’s Friend)
-
No Minwoo
(Boyfriend)
-
Kim Hyoo Eun (OC
= Author’s Friend)
-
Han Jiyoo (OC =
Author’s Friend)
Other
Cast:
*hayoo
siapa?* cari sendiri deh ya ^^v
Length:
Part
4 of ? (3.305 words)
Genre:
*temukan
sendiri ;)*
Rating:
PG-15
– NC-17 *I think hehe XD*
Happy
Reading!!! Ppyong~ *o^
Ini foto Jo Twins kalau masih ada yang bingung membedakannya :)
Jo Kwangmin
Jo Youngmin
Author
POV
*Author
kenalkan dulu ya siapa Hyunseong dan Donghyun itu hehe*
Lee
Hyunseong, seorang namja tampan bermata sipit nan indah dan bertubuh atletis
itu, adalah namjachingu dari eonni-nya Hyun Ah, Kim Hyeri. Mereka sudah
berpacaran sejak lama. Mereka pacaran sejak duduk dibangku SMA, lebih tepatnya
sejak kelas 1.
*jadi
sudah sekitar 4 thn*
LDR?
Tentu saja, saat Hyeri SMA, mereka tinggal di busan, tapi sudah kelas 3
keluarga Kim ini pindah lagi tapi cukup jauh ke Jepang. Tapi karena pondasi
cinta mereka yang kokoh dan kuat, mereka mampu melewati LDR itu dengan mudah.
Dan saat Hyeri kuliah memasuki semester 2, keluarga Kim kembali ke Korea
tepatnya di Seoul.
Kebetulan
keluarga Hyunseong juga pindah ke Seoul tak lama dari kepindahan keluarga Hyeri
ke Jepang. Dan tak disangka pula mereka berdua 1 Universitas di salah satu
Universitas ternama di Korea Selatan. Namun berbeda jurusan.
Hyunseong
juga punya adik perempuan yang sebaya dengan Hyun Ah. Keluarga Hyunseong juga
termasuk keluarga ternama di Korea Selatan. Tapi Hyunseong tetap namja tampan
yang sederhana tapi kaya akan cinta *woyo lebai anai yang nulis nih kkk XP*
*segitu
saja cukup hehe XD next…*
Kim
Donghyun. Seorang namja tampan bermata cukup belo dengan tinggi badan yang
termasuk tinggi *apadeh <.<* dan berkulit putih itu, adalah namjachingu
dari dongsaeng-nya Hyun Ah, Kim Heerissica. Status pacaran mereka itu baru jadi
saat Heerissica duduk di bangku kelas 3 SMP *omo? _o_* dan Donghyun kelas 2
SMA. Beda usia mereka 2 tahun, tapi tidak menghalangi kasih yang akan mereka
rajut.
LDR?
*ooo tdk bisa XD* tidak mungkin LDR, karena ayah dari seorang Kim Donghyun ini
adalah teman bisnis ayahnya Heerissica. *Mau sampai ke Indonesia juga pasti
ketemu* kemana pun keluarga Heerissica pergi pasti tetap saja bertemu dengan
keluarganya Donghyun.
Selain
teman bisnis, ayah Heerissica dan Donghyun sudah berteman sejak SMP sampai
sekarang dan sudah seperti saudara. Sebenarnya Heerissica dan Donghyun ini
sudah berteman sejak kecil. Karena keluarga Donghyun sering berkunjung ke rumah
keluarga Heerissica, begitu juga sebaliknya.
Sepertinya
cinta mereka sudah tumbuh sejak kecil. Karena dari kecil mereka sudah sering
main bersama. Bahkan ada nangis bersama (?), pada umur Heerissica 6 tahun, umur
Donghyun 8 tahun, saat kucing kesayangan Heerissica bernama Heebum mati
terlindas mobil saat mereka main di taman.
Dari
pagi sampai malam Heerissica menangis. Donghyun yang saat itu juga masih kecil
bingung ingin melakukan apa agar Heerissica berhenti menangis. Akhirnya
Donghyun juga ikut-ikutan nangis di dalam kamar Heerissica.
Dan
saat Donghyun merasa umur Heerissica sudah lumayan *apanya yang lumayan baru 15
gitu* akhirnya dia ungkapkan perasaannya. Dan pacaran deh..
*loco,
gaje… #abaikan XP*
Donghyun
juga punya adik perempuan yang sebaya dengan Hyun Ah. Namanya Kim Hyoo Eun.
Jadi mereka berempat satu sekolah sekarang. Ini semua karena Donghyun membujuk
Kim Heechul ayah Heerissica dan Hyun Ah agar menyekolahkan mereka berdua di
sekolah yang sama dengannya. Dan berani bertanggung jawab pada mereka berdua
kalau terjadi sesuatu di sekolah yang menyangkut mereka berdua. *so gantle
#beritepokkaki XD*
*cukup
sampai situ saja kita next ke moment para couple saja*
Author
POV end-
JeongHee
(Jeongmin&Hyunhee) couple
@
Café Boyfriend
Hyunhee
POV
‘apakah
kita sudah sampai Oppa?’ Tanya ku pada Jeongmin. Dia hanya mengangguk dan
mengandeng tanganku masuk kedalam café. Setelah masuk didalam café, dia
berhenti sejenak, seperti melihat-lihat tempat yang kosong. Sebenarnya tidak
begitu ramai pengunjung, tapi tetap saja dia memilih-milih tempat. Menoleh
kearah kanan.
‘chagiya?
Disana saja, ne?’ tanyanya pada ku sambil menunjuk kearah meja dekat dinding
yang terletak di ujung sudut ruangan. Disebalahnya kaca besar transparan, yang
terdapat tulisan ‘Café Boyfriend’ jadi orang-orang juga bisa melihat kedalam
*ya iya lah*. Aku hanya mengangguk, ya semua terserah padanya saja.
Digandengnya
lagi tanganku menuju meja itu. Tak jauh dari pintu masuk, dan sekarang kami
duduk berhadapan. Dan salah satu pelayan café datang ‘Selamat Siang. Anda
berdua ingin pesan apa?’ ucapnya ramah sambil menyodorkan buku menu kearah
kami.
‘chagiya,
kau ingin pesan apa?’ ucapnya pada ku sambil tersenyum. ‘aku… aku pesan Coklat
Lava Cake dan Ice Cream Coklat.’ Ucapku sambil menatap pelayan itu sebentar.
‘oh baik. Kalau anda?’ ucap sang pelayan pada kekasihku.
‘aku
pesan sama dengan yang kekasihku pesan.’ Ucapnya tapi hanya menatapku sambil
tersenyum memperlihatkan kedua mata sipitnya yang seperti sabit itu. ‘oh baik.
Ada lagi?’ Tanya pelayan itu memastikan. ‘ku rasa tidak ada.’ Jawab ku pada
pelayan itu lalu menatap Jeongmin. Dia hanya mengangguk masih sambil tersenyum.
‘tunggu
sebentar ya..’ ucap pelayan itu lalu pergi. Aku menghela nafas kecil, dan
kembali menatap Jeongmin ‘ah Oppa ini kenapa sih? Dari tadi mandangin aku
terus?’ ucapku mulai sedikit risih dengan tingkahnya.
‘eum eum…’ gumamnya
sambil menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. ‘huhf ya sudah terserah.’ Ucap ku kesal lalu
mengambil iphone putih ku, hanya sekedar memeriksa apakah ada pesan atau tidak.
‘chagiya?
Kau marah, eoh?’ tanyanya lembut padaku. Aku pun sedikit mendongakkan kepalaku
melihat kearahnya. ‘menurut Oppa?’ Tanya ku balik dan kembali berkutat dengan
iphone-ku.
‘haha
mianhaeyo chagiya. Aku hanya ingin melepas rindu ku pada mu. Kau tau kan aku
sangat sibuk belajar belakangan ini untuk menghadapi ujian tahun depan.’
Ucapnya coba menjelaskan pada ku. Tapi aku memang bukan yeoja tukang ngambek
jadi aku memang tidak marah.
Ku
letakkan kembali iphone putih ku kedalam tas. ‘ne Oppa gwaenchanayo.’ Ucapku
padanya sambil tersenyum. Dan tak lama datang kembali pelayan yang tadi,
mengantarkan pesanan kami. ‘ye datang..’ sorak ku kecil. ‘ini pesanannya. 2
Coklat Lava Cake dan 2 Ice Cream Coklat. Selamat menikmati…’ ucap pelayan itu
sambil membungkuk kecil lalu pergi.
Tak
lama pelayan itu menjauh, aku sudah berancang-ancang akan melahap pesanan ku
ini. ‘sabar chagi…’ ucap Jeongmin. ‘ne oppa tapi sudah lapar. Makan…’ ucapku
tak menghiraukan Jeongmin lagi dan melahap habis pesanan ku.
Kami
menyantap pesanan sambil berbincang. 15menit berlalu kami selesai menyantap
ludes makan tersebut. ‘hhuuaa enak sekali ya Oppa.’ Ucapku masih sambil menyuap
sisa ice cream coklat dengan sendok ke mulutku dan tetap menaruh sendok itu di
dalam mulutku, ku rasa aku makan belepotan seperti anak kecil. ‘hahaha dasar
kau ini..’ ucap Jeongmin kemudian berdiri sedikit membungkukkan badannya dan
sekarang wajahnya tepat berada di depan wajah ku. Omo? Neomu kyeopta…
‘oppa?’
Tanya ku tapi dia tidak menjawab. Menari sendok yang ada di mulutku, di
taruhnya asal diatas meja. ‘kau ini seperti anak kecil, belepotan kau tau itu
?’ ucapnya sambil memandang ku lekat. Aku hanya mengangguk kecil. Tapi…
Chu~
Dia
menautkan bibirnya tepat dibibirku. Aku terkejut, tubuhku sedikit tersentak,
dan mungkin mata ku sekarang sudah benar-benar bulat. Saking terkejutnya. Tapi
aku tidak melawan atau pun memberikan balasan, aku masih terkejut.
Hyunhee
POV end-
Jeongmin
POV
Ku
tautkan bibirku dengan bibirnya. Dia tidak melawan atau pun memberikan balasan.
Ku rasa dia sangat terkejut sekarang. Lebih ku merengkan lagi kepalaku agar
bibirku dan bibirnya menyatu sempurna.
Ku
buka mulutku agar lidahku dapat keluar. Ku jilat bibir atasnya yang terdapat
sisa ice cream coklat disana. Kurasa bersih aku turun kebibir bawahnya, ku
perlakukan sama dengan bibir atasnya. Lalu ku emut bibir atas dan bawahnya
lembut dengan cinta, tanpa nafsu sedikit pun.
Ku
rasakan tangan mungilnya menyentuh dada ku. Ku pikir ingin melakukan apa,
ternyata dia mendorong tubuhku. Dan ku rasa dia mulai sadar kembali. Aku tidak
kecewa, karena aku memang tidak ada bermaksud jauh selain ingin membersihkan
bibirnya dari sisa-sisa ice cream coklat itu.
‘Oppa..’
ucapnya sedikit serak sambil menutup mulutnya dengan punggung tangannya. Aku
kembali duduk di kursi ku dan bertanya padanya, ‘waeyo chagi? Kau tidak suka
dengan permainan ku?’ Tanya ku sambil menggodanya.
Dengan
cepat dia menggeleng. Membuka mulutnya, ‘ah aniya aku… aku… suka ko dengan
permainan Oppa tadi. Tapi…’ ucapnya sengaja di gantungkan. Aku menaikkan satu
alisku menunggu sambungan ucapannya.
‘tapi
gak disini juga kali Oppa. Malu tauk..’ ucapnya sedikit marah lalu menutup
wajahnya dengan kedua tangan mungilnya. Ah memang dia sangat cantik jika
bertingkah seperti ini. ‘kenapa mesti malu? Kan kita memang sepasang kekasih.’
Ucapku sambil menatapnya lekat.
‘iya
aku tau Oppa. Tapi kan semua melihat, termasuk orang-orang yang sedang lalu di
depan café ini. Lagi pula semua orang disini kan tidak kenal dan tidak tau
hubungan kita.’ Ucapnya sambil membuka tangannya dari wajahnya kemudian
menunduk. ‘oh begitu.’ Jawab ku singkat dan kemudian berdiri.
‘Annyeonghaseyo
Jo Jeongmin imnida’ ucapku cukup keras yang membuat para pengunjung café
memberikan perhatianya kearah ku. ‘dan ini kekasihku Lee Hyunhee.’ Ucap ku lagi
sambil menatap Hyunhee sebentar dan dia pun mendongakkan kepalanya menatap
kearah ku kemudian menatap kearah pengunjung café lainnya. Dan menundukkan
kepalanya lagi, sambil menahan rasa malunya.
‘aku
dan dia akan segera bertunangan, setelah tahun depan aku menyelesaikan ujian
kelulusan. Jadi aku mohon doa dari kalian agar kami langgeng hingga pernikahan
kami nanti. Dan sampai kami menikah. Gamsahamnida.’ Ucapku sangat jelas
kemudian membungkukkan badan ku 2kali.
Yang
diberikan sorakan gembira dari seluruh pengunjung dan pelayan di café itu yang
membahana di seluruh ruangan. Aku pun tersenyum sambil membuka sedikit mulut
ku. ‘chagiya kau lihat mereka sekarang tau hubungan kita. Bahkan aku meminta
restu dari mereka. Dan mereka bahagia dengan hubungan kita.’ Ucap ku senang
sambil membelai kepalanya lembut.
Dia
mendongakkan wajahnya menatap tepat di kedua bola mata ku. ‘Oppa jeongmalyo?
Bertunangan? Kau sungguh-sungguh dengan semua perkataan mu itu?’ ucapnya lirih
matanya sedikit berkaca-kaca mungkin akan menangis sebentar lagi.
Ku
dekap kedua pipinya dengan kedua tangan ku. ‘apakah itu semua masih tidak
membuatmu percaya dengan ketulusan cinta ku, eoh? Aku sungguh serius denganmu.’
ucap ku lembut sambil mengelus pipinya dengan ibu jariku.
‘aniya
Oppa.. aku aku percaya pada mu. Tapi benarkah kau akan bertunangan bahkan
menikah dengan ku?’ ucap mulali terdengar parau. Menangiskah? Omo. ‘ne
jeongmal.. jeongmal saranghaeyo Lee Hyunhee.’ Ucapku lembut penuh kepastian.
Tak terasa bulir bening itu keluar dari sepasang mata indahnya itu.
Ku
usap perlahan air matanya itu. Dan dia mulai tersnyum ‘ne nado jeongmal
saranghaeyo Jo Jeongmin Oppa’ ucapnya yang mampu mendamaikan hatiku. Cukup itu
semua cukup memberiku keberanian untuk melamarnya nanti. *nanti yeee sekolah
dulu hahaha XD*
Jeongmin
POV end-
*cukup
sampai situ saja, karena di café tidak perlu yang aneh2. Next couple.. hehe
#mianhae ^^v*
@
Rumah kediaman keluarga Kim
Author
POV
Hyun
Ah naik ke balkon lantai 2 rumahnya. Di ambilnya gitar kesayangannya yang
berwarna biru laut. Dan duduk di kursi panjang yang kaya ada di taman-taman. Di
petiknya senar gitar untuk menyesuaikan nada, sekira sudah sesuai dengan nada
yang dia inginkan, dan mulai di mainkannya sebuah lagu.
Tek
tek.. tek *di ketuk kecil bagian papan gitarnya*
Jreng~
Eonjengan
I nunmuri meomchugil
Eonjengan
I eodumi geodhigo
Ttaseuhan
haetsari I nunmureul mallyeojugil
Jichin
nae moseubi
Jogeumsshik
jigyeoweojineun geol neukkimmyeon
Dabeorigo
shipjyo
Himdeulge
jikkyeoodeon kkumeul
Gajin
geotbodaneun
Bujokhan
geoshi neomunado manheun ge
Neukkyeojil
ttaemada
Darie
himi pullyeoseo na jujeoanjyo
Tek
tek..
Jreng~
Eonjengan
I nunmuri meomchugil
Eonjengan
I eodumi geodhigo
Ttaseuhan
haetsari I nunmureul mallyeojugil
…
Suara
merdu dari Hyun Ah sepertinya membuat seseorang dari seberang memperhatikannya.
Tapi karena Hyun Ah sangat menghayati lagu, dia tidak merasakan kalau 2 namja
tampan sedang memperhatikannya.
Hyun
Ah hanya menutup matanya, bernyanyi meluapkan perasaannya, memetik gitarnya
dengan sangat indah, merasakan dera angin yang menerpa wajahnya.
‘Hyun
Ah-ya kau memang sangat cantik, aku berjanji tidak akan menyakiti mu. Saranghae
nae yeoja.’ Ucap namja tampan berambut belonde dalam hatinya sambil terus
tersenyum manis kearah Hyun Ah. Yang sedang memperhatikan Hyun Ah dari rumah
sebelah, dari jendela kamarnya di lantai 2.
‘Hyun
Ah-ya apakah kau bisa merasakan perasaan ku sekarang? Aku.. aku sangat
menyangimu. Entah sejak kapan hatiku merasakan perasaan itu. Aku tau kita baru
bertemu, tapi entah mengapa cinta ini tumbuh begitu saja. Jeongmal Saranghaeyo
Kim Hyun Ah.’ Ucap namja tampan berambut hitam dalam hatinya tidak tersenyum
tapi mentap penuh ketulusan dan penuh cinta kearah Hyun Ah. Yang juga sedang
memperhatikan Hyun Ah dari rumah sebelah lebih tepatnya juga di balkon lantai
2.
Apeun
nae gaseumdo eonjengan da natgetji i… yeah~
Eonjengan…
Eonjengan…
Tek
jreng~ tek tek jreng. . .
Selesai
Hyun Ah memainkan gitarnya dan selesai bernyanyi. Membuka matanya perlahan.
‘hhm jeongmalyo… benarkah aku menyukainya?’ ucap Hyun Ah sambil menghela nafas kecil
menundukkan kepala sambil mempoutkan bibirnya. Diangkatnya kepalanya, menoleh
kearah sebelah rumahnya tepat kearah balkon juga. Tidak ada orang ? ‘oh
jinjja..’ gumamnya kemudian tertunduk lesu.
‘Hyun
Ah-ya, mencari Kwangmin, eoh? Kenapa kau tidak sadar kalau aku juga
memperhatikanmu? Perlukah aku membuatmu mencintaiku? Hanya memandangku? Aish
jeongmal…’ ucap namja berambut belonde itu sedikit kesal. Kemudian berjalan
keluar kamar.
Author
POV end-
@Taman
Bunga
Hyeri
POV
Aku
dan Hyunseong duduk di bangku taman. Dia merangkul tubuh mungil ku dengan mesra
dan penuh kehangatan. ‘Hyunseong-ie…’ ucapku sedikit manja sambil bersandar
dipundaknya. ‘ne waeyo chagi?’ ucapnya lembut sambil mengecup pucuk kepalaku.
‘aniya…
hanya aku sangat merindukan saat-saat seperti ini bersamamu.’ Ucapku sedikit
parau mungkin sebentar lagi aku akan terisak. ‘hiks.. hiks..’ akhirnya aku
menangis juga. ‘ya chagi… ku mohon jangan menangis. Kita kan sudah kembali
bersama.’ Ucapnya sambil mengangkat kepalaku dari pundaknya, dan sekarang kami
bertatapan.
‘arraso.
Hiks.. tapi entah mengapa air mata ku hiks.. ini jatuh begitu saja. Hiks..’
ucapku sedikit terputus-putus karena menangis. Dia pun mengarahkan tangannya ke
pipi tirusku, menangukupnya dengan kedua tangannya yang selalu dapat memberikan
kehangatan untuk ku.
‘hhmm…’
dia hanya bergumam dan menghapus air mata yang mengalir indah di pipi ku dengan
ibu jarinya. ‘uljima ne? jika kau berhenti menangis aku akan berikan mu
sesuatu.’ Ucapnya sambil tersenyum manis pada ku. Ya senyuman yang sangat ku
rindukan darinya, karena senyuman itu bisa membuat hatiku damai.
‘jinjja?’
ucapku yang masih terdengar parau. ‘ne… sekarang tutup mata mu.’ Ucapnya sambil
melepas tangkupan tangannya di pipi ku. Aku pun menuruti perkataannya, ku tutup
kedua kelopak mata ku. Tak lama aku merasakan ibu jari dan telunjuknya mengapit
dagu ku, dia naikkan sedikit kepala ku. Tak lama…
Chu~
Aku
merasakan bibir lembutnya itu sudah tepat berada di bibir ku. Tak bergerak
hanya menelpel dulu. Mungkin dia membiarkan ku terbiasa dulu dengan bibirnya.
Hyeri
POV end-
Hyunseong
POV
Ku
cium bibir plum-nya yang indah itu. Baru ku tempelkan, sengaja agar dia
beradaptasi kembali dengan bibirku. Ya memang bukan yang pertama, tapi sudah 1
tahun kami tidak melakukannya (?).
Sekarang
aku mulai sedikit memerengkan kepalaku agar membuat posisi kami senyaman
mungkin. Mulai ku hisap perlahan bibir plum-nya yang begitu menggoda. Sedikit
ku buka mulut ku agar dapat merasakan betapa manis bibir plum indahnya itu.
Kembali
ku emut bibir bawahnya dan beralih ke bibir atasnya ku perlakukan sama dengan
bibir bawahnya. Ku emut seperti permen yang sangat manis. Haha..
Akhirnya
dia membalas permainan ku. Sekarang aku menghisap bibir bawahnya, dia menghisap
bibir atas ku. Dan sekarang dia melingkarkan tangan mungilnya di leherku,
membuat ciuman kami semakin dalam dan panas.
Tak
ku sia-siakan kesempatan ini. Berusaha menerobos mulutnya, dan tak perlu susah
payah dia membuka mulutnya. Ku masukan lidah ku, menjelajahi setiap rongga
mulutnya. Hup aku bertemu dengan lidahnya, dan sekarang kami bertarung lidah.
Agar
semakin dalam ciuman kami, ku rengkuh tubuh mungilnya agar semakin rapat dengan
tubuhku. Ku lingkarkan tangan kekarku di pinggang mungilnya. Terdengar
kecapan-kecapan dari bibir kami dan sedikit desahan (?). Well terjadilah cium
panas itu di kebun bunga.
Hyunseong
POV end-
@Ruang
Tv
Heerissica
POV
Kami
lagi asik nonton movie sekarang. Movie-nya kaya tentang psikopat gitu. Hue
takut (?) tapi untung nontonnya bareng Donghyun Oppa yang notabene adalah
kekasih ku.
‘hhuuaaa
jeongmal… itu orang emang gila kali ya?’ sambil mencengkram erat lengan
Donghyun Oppa. Ya dia memang selalu jadi target ku kalau nonton movie dsb nya
yang membuat aku takut. Masih untung di cengkram. Dulu bahkan saat kami nonton
bareng eonni-eonni ku dan adiknya. Lengannya ku cubit sampai biru, 3 hari baru
sembuh (?). hebatkan aku? *#apadeh~*
‘hhhuuuaaaa…’
teriak ku semakin jadi, saat psikopat itu menyiksa korbannya dengan sangat
ganas *cukup tidak perlu di deskripsikan detailnya author males hehe
#ditimpuktoakmesjid XP*.
Jleb!
Tiba-tiba
tv mati. ‘eh? Loh?’ ucap ku bingung. Ternyata Donghyun Oppa yang mematikan tv
itu. ‘ya Oppa waeyo? Kenapa dimatikan?’ ucapku kesal pada Donghyun Oppa.
‘ayo
lah chagi kau masa tidak mengerti? Kau masih di bawah umur untuk menonton movie
yang seperti itu. Lagian bisa hancur lengan ku kalau kau mengcengkramnya begitu
keras.’ Ucap Donghyun Oppa panjang lebar sambil mengelus-elus lengannya
sendiri.
‘mwo?
Aku kan sudah dewasa. Sebentar lagi umurku 17.’ Ucapku tambah kesal dan sambil
mempoutkan bibir ku sambil menggembungkan pipi ku. Yang pada akhirnya malah
membuat gelak tawa pada Donghyun Oppa.
‘hahahaha..’
tawanya cukup keras. ‘ya Kim Donghyun.’ Bentak ku padanya. Dia terdiam sejenak.
‘omona, berani sekali kau memanggilku tanpa sebutan Oppa. Awas kau yaaa..’ ucap
Donghyun Oppa yang berdiri dan akan segera menerkam ku (?).
‘hah
coba saja kalau bisa.’ Ucap ku sambil menjulurkan lidah. Dengan secepat aku
berlari dari depan tv menuju tangga. Dia pun mengejarku. Setiap dia berusaha
menangkap ku aku menghindar. Tapi tiba-tiba dia berhasil menangkapku dari
belakang, dia peluk tubuhku dengan erat.
‘ya
tertangkap. Kau tidak bisa lari lagi.’ Ucapnya sambil mengeratkan pelukannya di
tubuh mungilku. ‘ah ah Oppa aphoyo.’ Rengek ku padanya. ‘ini kan salah mu
chagi.’ Ucapnya santai lalu menaruh kepalanya di pundak ku.
Heerissica
POV end-
Donghyun
POV
Aku
pun berhasil mendapatkannya. Ku peluk tubuhnya erat, ku berikan kehangatan
dalam pelukan itu. Ku taruh kepalaku di pundaknya dan berbisik tepat di sebelah
telinganya. ‘Chagiya. Jeongmal Saranghaeyo.’ Ucapku lembut di telinganya. Ku
balik tubuhnya agar menghadap kearah ku.
Kami
sekarang bertatapan dan aku menunggu jawaban darinya. ‘ne nado jeongmal…
Saranghae, Donghyun Oppa.’ Ucapnya pada ku. Yang berhasil membuat senyum ku
merekah indah menampilkan deretan gigi rapi ku.
Ku
sandarkan tubuh mungilnya di dinding. ‘chagiya…’ ucap ku menatapnya serius.
‘eum lakukan saja Oppa tidak perlu basa basi.’ Ucapnya dan langsung menutup
kedua kelopak matanya. Aku hanya menyunggingkan senyum ku, ku merengkan
kepalaku sambil ku majukan perlahan ke arahnya.
1
2
3
Donghyun
POV end-
Author
POV
Tiiiiiiin…..
*suara klakson mobil*
Tiba-tiba
datang sebuah mobil tepat di depan rumah keluarga Kim. Semua langsung menengok
kea rah depan rumah. ‘eomma appa..’ ucap Heerissica dan langsung berlari menuju
keluar rumah. Donghyun di tinggalkan begitu saja. *kacian amat bang hehe :p DH:
jahat banget sih lu thor.. Author: biarin :p*
So,
itu membuat adegan kisseu mereka tidak terjadi. ‘Chagiya…’ teriak Donghyun
sedikit frustasi. Tapi tetap saja Heerissica berlari tanpa mengindahkan
teriakan Donghyun.
Dreeeek..
Gerbang
pagar terbuka *Heerissica yang bukain*. Masuk lah sebuah mobil Jaguar hitam ke
halam rumah keluarga Kim. Dan sekarang sudah terpakir rapi di garasi. Keluarlah
Mr. Kim dan Mrs. Kim dan langsung mendapat sambutan dari Heerissica dan
Donghyun.
‘eomma
appa. Ini ada Donghyun Oppa berkunjung ke rumah kita.’ Ucap Heerissica sambil
merangkul lengan Donghyun. ‘Annyeonghaseyo Ajuma Ajushi.’ Ucap Donghyun sambil
membungkukkan tubuhnya. ‘Ne sudah tidak bertemu Donghyun-ssi.’ Ucap Mr. Kim
Heechul dan hanya diikuti senyuman manis dari Mrs. Kim Sicca.
‘Mana
eonni-eonni mu, Heerissica?’ ucap Jessica sambil mengelus kepala Heerissica.
‘ada ko eomma di dalam.’ Ucap Heerissica sambil menunjuk ke dalam rumah. ‘ya
sudah. Ayo kita masuk.’ Ajak Heechul.
Otomatis
kegiatan berlovely dovely HyeSeong couple terhenti di belakang rumah. Dan
mereka segera masuk ke dalam rumah. Hyun Ah pun langsung turun ke bawah. Dan
terjadilah reoni keluarga sekarang.
_TBC
p.s
: Don’f forget to leave your comment for this FF, ne? koment kalian perlu untuk
mengasah lagi kemampuan dari Author untuk menulis FF. Jangan jadi SR ya :)
Gamsahamnida… #bowingbarengJoTwins ppyong~ ^_^*
oh iya kenapa Donghyun sama
Heerissica gak melakukan adegan kisseu. Itu karena umur Heerissica masih 16thn,
dan author tidak membuat adegan pemain seperti itu utk dibawah 17thn hehe
#dikroyokmassa #kidding author lagi males bikinnya :p. Ok Ok cukup dan sepertinya jalan cerita bakal di percepat ya
karena waktu liburan author gak lama. Terima kasih atas perhatiannya. Salam
Cinta dari Author *tebar receh* XD
0 komentar:
Posting Komentar